Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103827 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rurry Novitasari
"Masalah ketidaklengkapan pencatatan dan pelaporan keperawatan merupakan salah satu masalah di ruang IGD. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran pelaksanaan dokumentasi keperawatan di ruang IGD RS. Medistra Jakarta. Penelitian deskriptif sederhana ini menggunakan 30 sampel berupa dokumen asuhan keperawatan. Hasil penelitian pelaksanaan pendokumentasian intervensi keperawatan di IGD RS. Medistra Jakarta paling efektif (96.7%) dibanding hasil pendokumentasian pengkqiian (33.3%), diagnosa (46.7%), implmentasi (46.'?%), dan evaluasi (60%). Adapun hasil pendokumentasian pengkajian paling tidak efektif (96.7%) dibanding hasil pendokumentasian diagnosa (53.3%), intervensi (33%), implementasi (53.3%), dan evaluasi (40%). Peneliti merekomendasikan pelatihan dan penyegaran pendokumentasian keperawatan baik konseptual maupun keterampilan secara berkala dan berkesinambungan agar pendokumentasian keperawatan menjadi lebih baik."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
TA5391
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Lina Damaris
"Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode deskriptif komparatif dengan pendekatan cross secrional yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran persepsi perawat tentang manfaat pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang 'gawat darurat dan ruang rawat inap RS PGI CIKINI. Populasi pada penelitian ini adalah perawat yang bekerja di ruang gawat darurat dan ruang rawat inap. Sample pada penelitian aclalah total populasi sebanyak 43 orang perawat dari 425 orang perawat di RS PGI CIKINI.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perawat di ruang rawat inap mempersepsikan baik tentang manfaat pendokumentasian kepemwatan sebanyak 53,3%. Sementaxa persepsi perawat tentang manfaat pendokumentasian asuhau keperawatan mempersepsikan baik di ruang gawat darurat sebanyak 55,6%. Analis gambaran persepsi perawat tentang manfaat pendokumentasian asuhan keperawatan digunakan chbsquare dengan α= 5% rnenggunalcan instrumen kuisioner yang sebelumnya dilakukan uji coba dengan nilai Cronbach?s Alpha yaitu sebesar .660. Penelitian ini menyimpulkan bahwa persepsi perawat tentang manfaat pendokumentasian asuhan keperawatan di runga gawat darurat lebih baik dibanding dengan ruang rawat imap, didasari temuan manfaat pendokumentasian : aspek legal memiliki persepsi yang baik sebesar 93,3%. Hal ini memiliki kaitan erat dengan tindakan utama di ruang gawat darurat yaitu menyelamatkan nyawa pasien."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5624
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator dalam menilai kualitas jasa pelayanan di rumah sakit terutama terhadap pelayanan keperawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Kepuasan pasien dapat dipergunakan sebagai umpan balik bagi manajemen dan diperlukan untuk menilai kualitas pelayanan rumah sakit. Akibat ketidakpuasan terhadap pelayanan kesehatan tentu menimbulkan kerugian yang tidak sedikit, seperti dilaporkan American Hospital Assosiation (1993), yang dikutip oleh Krowinski dan Steiber (1996), dapat mencapai 14 juta dollar AS per tahun (sama dengan Rp 140 milyar dengan kurs 1 USD = Rp 10.000). Kerugian bisa dialami baik oleh konsumen maupun dari pihak pemberi pelayanan.(Rumah sakit).
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif sederhana.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat kepuasan pasien terhadap pclayanan keperawatan di IGD RSUP Fatmawati Jakarta. Penelitian menggunakan desain potong lintang. Pengukuran tingkat kepuasan klien dilakukan melalui lima dimensi kepuasan yaitu jaminan (67%), ketanggapan (75%), empati (79%), berwujud (86%), kehandalan (73%) Analisis data dilakukan secara univariat yang hasilnya adalah tingkat kepuasan teninggi terdapat pada dimensi berwujud (86%) sedangkan tingkat kepuasan terendah pada dimensi jaminan (67%). Secara keseluruhan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan di IGD RSUP Fatmawati Jakarta adalah puas (76%).
Disarankan untuk dilakukan penelitian lanjutan agar dapat melihat hubungan antara varibel kepuasan dengan variabel demografi (jenis kelamin, umur, pendidikan, pekeljaan, penghasilan, agama, status pemikahan)dengan desain, tehnik pengambilan sampel dan jumlah sampel yang lebih baik daripada penclitian ini."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5347
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hartati
"Rumah sakit sebagai bagian dari kebutuhan masyarakat hendaknya mampu memberikan pelayanan yang maksimal sesuai dengan harapan masyarakat umumnya. Pelayanan maksimal disini dikategorikan sebagai pelayanan prima dimana masyarakat (baik klien maupun keluarga klien) mencapai kepuasan setelah menggunakan jasa rumah sakit. Penelitian ini menggunakan metodologi deskriptif korelatif dengan jumlah sample 96 orang, dan pengambilan sample dilakukan dengan cara purposive sampling. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan tingkat kepuasan keluarga dengan kualitas pelayanan keperawatan di instalasi gawat danirat rumah sakit pusat PERTAMINA Jakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 77,1 % (74 orang) merasa puas, 22,9 % (22 orang) merasa kurang puas dan 0 % responden merasa tidak puas. Hasil analisis data dengan menggunakan chi square didapatkan p-value sebesar 0,001 dengan hasil akhir penelitian bahwa hipotesa diterima, yaitu bahwa ada hubungan antara tingkat kepuasan keluarga klien dengan kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan di instalasi gawat darurat rumah sakit pusat PERTAMINA Jakarta (IGD RSPP Jakarta)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
TA5388
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yuni Azizah
"ABSTRAK
Dokumentasi keperawatan merupakan komponen dalam praktik keperawatan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran kelengkapan pendokumentasaian
asuhan keperawatan di ruang rawat Pelayanan Jantung Terpadu (PJT) RSUPN dr. Cipto
Mangunkusumo (RSCM). Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain
deskriptif sederhana yang melibatkan 35 perawat dan 11 dokumen keperawatan. Uji
statistik menunjukkan kelengkapan dokumentasi keperawatan 100% tidak lengkap.
Hasil penelitian menyarankan untuk melakukan supervisi dari pimpinan ruangan guna
meningkatkan kualitas perawatan di PJT RSCM

ABSTRACT
Nursing documentation is an important component of nursing practice. The purpose of
this study is to identify nursing care documentation completeness in Integrated
Cardiovascular Service Ward Dr. Cipto Mangunkusumo Hopital, Jakarta?. This is a
quantitative study with simple descriptive design that recruited 35 nurses and 118
nursing documents. The result of study showed taht all of nursing document is not
completely documented (100%). The results suggest to supervise and study need to be
done by head nurse to review the quality of nursing care in Integrated Cardiovascular
Service Ward Dr. Cipto Mangunkusumo Hopital."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42253
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Astuti
"Pada era globalisasi sekarang ini, telah terjadi perubahan pesat pada berbagai bidang kehidupan, hal ini juga berdampak pada bidang kesehatan. Dokumentasi keperawatan merupakan suatu hal yang mutlak harus ada untuk perkembangan keperawatan, khususnya proses profesionalisme keperawatan Serta pencerminan mutu asuhan yang telah diberikan. Pendokumentasian yang baik dimulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang penyakit dalam RSU Tangerang, dilihat clari kelengkapannya. Penelitian deskriptif sederhana ini menggunakan 30 sampel berupa dokumen asuhan keperawatan dengan metode purposive sampling. Penelitian ini menggambarkan hasil proses keperawatan dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan eyaluasi.
Hasilnya menunjukkan pada pendokumentasian evaluasi mendapatkan nilai tertinggi 96,7% untuk item evaluasi mengacu pada SOAP/SOAPIER, seclangkan untuk nilai terendah 0% adalah pendokumentasian implementasi untuk item revisi tindakan berdasar evaluasi. Secara keseluruhan hasil yang didapat pada penelitian pendokumentasian asuhan keperawatan ini tidak ada yang lengkap. Saran untuk pelayanan keperawatan instansi terkait perlu peningkatan keterampilan perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan dan rekruitmen tenaga untuk peningkatan kinerja juga mutu asuhan keperawatan. Serta dapat dijadikan bahan rujukan untuk penelitian berikutnya."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5521
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elmi Wirni
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang kontribusi antara penampilan upaya pelayanan gawat darurat terhadap kepuasan pasien. Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien ruangan gawat darurat yang diijinkan oleh perawat dan dokter yang bertanggung jawab, dengan jumlah berdasarkan rumus yakni berjumlah 100 responden. Data primer dikumpulkan menggunakan kuesioner skala Likert dengan hasil uji reliabilitas 0, 8700 untuk pelayanan dan 0,8956 untuk kepuasan menggunakan uji Cronbach alpha.
Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat, multivariat. Analisis univariat adalah untuk mengetahui distribusi frekuensi pelayanan gawat darurat dan kepuasan pasien terhadap pelayanan tersebut, sedangkan bivariat tujuannya adalah untuk mengetahui kontribusi penampilan upaya pelayanan gawat darurat (pelayanan medis, keperawatan, administrasi, sarana dan pra-pelayanan gawat darurat) terhadap kepuasan pasien. Analisis multivariat ditujukan untuk mengetahui pelayanan yang paling berkontribusi dengan kepuasan pasien.
Penelitian menunjukkan lebih banyak pasien laki-laki dari pada perempuan, umur muda lebih banyak dari pada tua, pendidikan tinggi lebih banyak dari pendidikan rendah dan lebih banyak bekerja dari pada tidak bekerja. Rata-rata skor penampilan upaya untuk pelayanan media, keperawatan, administrasi keuangan, fasilitas, dan pra-pelayanan gawat darurat, secara berurut adalah 3.90, 3.77, 3.62, 3.79, dan 3.66. Skor rata rata kepuasan pasien terhadap pelayanan media, keperawatan, administrasi keuangan, fasilitas dan pra-pelayanan gawat darurat, secara berurutan adalah 2.95, 2.86, 2.72, 2.85, dan 2.76. Total rata-rata dari kepuasan pasien adalah 2.83 dengan SD 0.34.
Hasil analisis bivariat dengan uji chi square adalah adanya kontribusi bermakna dari kelima penampilan upaya pelayanan gawat darurat terhadap kepuasan umum pasien dengan p-value <0,05. Sedangkan hasil analisis multivariat dengan uji multiple regretion dapat menunjukkan penampilan upaya pelayanan gawat darurat yang paling berpengaruh pada kepuasan pasien, yakni penampilan upaya pra-pelayanan gawat darurat dengan nilai beta 0,382 dan nilai p = 0,0001.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah hanya sebagian pasien yang merasakan puas terhadap penampilan upaya pelayanan gawat darurat. Penampilan upaya pelayanan gawat darurat, secara bermakna berkontribusi terhadap kepuasan umum pasien khususnya adalah upaya penampilan pra-pelayanan gawat darurat. Ketidakpuasan pasien terbesar adalah pada pra-pelayanan gawat darurat dan pelayanan administrasi keuangan.Oleh karena itu saran yang diutamakan adalah perlunya peningkatan pada pra-pelayanan dan administrasi keuangan. Peningkatan yang disarankan adalah dilengkapinya tenaga pemandu dan alat yang dibutuhkan pemandu, demikian juga pelatihan menghadapi pasien dan keluarganya sebagai mitra, bagi tenaga administrasi keuangan.

Contribution Analysis for Service Performance of Emergency Department and Patient Satisfaction in Emergency Department of Dr. Ciptomangunkusumo, JakartaThe purpose of this research study was to analyze the contribution of emergency services towards patient satisfaction. This study used the descriptive analytic with quantitative research method and cross sectional. The research population was the patients treated in emergency unit permitted by the nurse and physician in charge, and the total samples were 100 respondents. The primary data was collected using Likert scale questionnaire with tested reliability of 0.8700 for service and 0.8956 for satisfaction using Cronbach alpha.
Data was analyzed utilizing univariate, bivariate and multivariate statistical treatments. Univariate analysis used to find out frequency distribution of emergency services and patient satisfaction on its service. Analysis bivariate was used to identify the contribution of emergency services (medical, nursing, administration, facility, and pre-emergency services) towards patient satisfaction. Multivariate analysis was aimed to identify the most determinant factor contributed to patient satisfaction.
The research study revealed that more male than female patients, more younger and more educated as well as more working patients characteristics as respondents. The average (mean) scores of medical, nursing, administrative, facility and pre-emergency services - subsequently were 3.90, 177, 3.62, 3.79, and 3,66. The mean scores of patient satisfaction towards medical, nursing, administrative, facility, and pre-emergency services, subsequently were 2.95, 2.86, 2.72, 2.85, and 2.76. The total average of patient satisfaction was 2.83 and SD of 0.34
The result of bivariate analysis result using Chi Square was the significant contribution of the whole five emergency services towards patient satisfaction with p-value of < 0.05. While, multivariate analysis and multiple regression proved the most determinant emergency service contributed to patient satisfaction was the pre-emergency service with the Beta value = 0.382 and p = 0.0001.
The conclusions of this study that only half of the respondent were satisfied with the emergency services and that services has a significant contribution to patient satisfaction in general, particularly pre-emergency service. The patient most dissatisfaction is on the pre-emergency service and financial administrative service. The recommendations are the improvement of pre-emergency service and financial administration, as well as training for the employees responsible for pre-emergency services."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T 10122
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Darmaatmadja
"Pelayanan instalasi gawat darurat pada suatu Rumah Sakit merupakan tolok ukur kualitas pelayanan Rumah Sakit pada umumnya, karena instalasi gawat darurat merupakan ujung tombak Rumah Sakit yang memberi pelayanan khusus kepada penderita gawat darurat secara terus menerus berlangsung selama 24 jam setiap harinya. Karena itu pelayanan di instalasi gawat darurat harus diupayakan seoptimal mungkin sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa sampai pada saat ini masih banyak Rumah Sakit di daerah belum dapat memberikan pelayanan optimal sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh Pemerintah. Termasuk juga dalam hal ini Rumah Sakit Umum Boyolali. Hasil pengkajian yang dilakukan oleh tim akreditasi di Rumah Sakit Umum Boyolali antara keadaan saat ini dengan standar yang ditetapkan baru mencapai 40 %. Dengan demikian terjadi kesenjangan (gap) antara kenyataan dengan yang diharapkan.
Terjadinya kesenjangan tersebut tentunya banyak faktor yang mempengaruhi antara lain faktor internal antara lain manajemen, sarana dan prasarana, personil dan faktor eksternal misalnya keadaan ekonomi, politik, sosial budaya, teknologi dan kondisi lingkungan. Inilah yang menjadi latar belakang masalah dalam penelitian, dan inilah yang menantang perlunya diadakan penelitian.
Berdasar pada latar belakang masalah tersebut, secara umum permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya mengatasi kesenjangan yang terjadi antara pelayanan gawat darurat yang saat ini berjalan dengan pelayanan optimal sesuai dengan standar. Pembahasan dibatasi pada pengaruh lingkungan eksternal maupun internal terhadap pelayanan di instalasi gawat darurat, dan upaya perencanaan yang strategis untuk mencapai optimal gawat darurat sesuai standar. Kecuali itu obyek penelitian juga dibatasi di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Boyolali.
Penelitian ini bersifat krosseksional, analisis deskriptif, dan analisis strategi dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui empat fokus group. Tahapan-tahapan yang ditempuh meliputi: (1) tahap masukan (input) dengan menggunakan Internal Factor Evaluation Matrix (IFEM) dan External Factors Evalution Matrix (EFEM); (2) tahap macthing dengan menggunakan Strength Weakness Opportunity Threat (SWOT) analisis sehingga dapat diketemukan issue strategi serta alternatif strateginya; (3) tahap decision dengan menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) sehingga ditentukan prioritas pilihan alternatif strategi. Pada tahap yang ketiga ditemukan pilihan strateginya sebagai berikut: (a) strategi peningkatan mutu pelayanan instalasi gawat darurat dengan cara mengadakan pelatihan PPGD untuk petugas dan awam, komputerisasi, kontrak kerja; (b) strategi pertumbuhan dengan cara product development, market penetration, dan backward integration, dan (c) strategi generik dengan cara costleadership.
Dengan menggunakan metode analisis diskriptif dan analisis strategi sebagaimana dikemukakan di atas, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Proses pembuatan perencanaan yang strategis lebih penting dari pada hasil dokumen strateginya, karena proses pembuatannya melibatkan semua pihak yang terkait langsung dengan pelayanan di instalasi gawat darurat. Mereka lebih aktif, kreatif dan inovatif dalam membuat perencanaan sehingga terjalin pengertian dan komitmen di antara mereka. Mereka mendukung sepenuhnya misi, tujuan dan strategi yang ditempuh.
2. Strategi yang dipilih adalah meningkatkan mutu pelayanan instalasi gawat darurat, strategi pertumbuhan dengan melalui product development, market penetration, dan backward integration. Sedangkan strategi generik melalui cost leadership.
Berdasarkan hasil temuan tersebut disarankan agar dalam membuat perencanaan untuk menuju pelayanan optimal sesuai standar melibatkan semua pihak yang terkait dengan menggunakan metode analisis strategi. Perlu peningkatan kategori instalasi gawat darurat menjadi kelas lebuh tinggi dari kelas Rumah Sakitnya dan perlu memantapkan menjadi pusat rujukan kesehatan untuk Kabupaten Boyolali dan sekitarnya
Daftar Pustaka 29 (1980-1996)

Strategic Planning on Emergency Treatment Installation in Boyolali Public HospitalGenerally, an emergency service installation in a hospital becomes a standard of measuring the quality of hospital's service, for the emergency service installation is the front point of a hospital in giving specific services to critical patients continuously 24 hours a day. That is why the service in an emergency room should be optimized as the standard determined by the government. In facts, there are many local hospitals - included Boyolali Public Hospital - have not given optimum service as standardized by the government. A study research done by an accreditation team of Boyolali Public Hospital about the present condition compared with the determined standard is 40 percent. Thus, there is a gap between the present condition and the standard that is hoped.
There are many factors that influence the gap, either internal factors such as management, means and infrastructure, personnel, or external factors such as economy, politics, social culture, technology, and environment. These are the background of the problems and they becomes a challenge to do such a research on them.
Based on those, the research tries to solve the gap and the study limits its analysis on the influence between external and internal conditions concerning the emergency treatment installation and a strategic planning to get an optimum standard. The object of the research is in the emergency unit in Boyolali Public Hospital.
Characteristics of the research are cross-sectional, descriptive analysis, and strategic analysis with qualitative approach. The data collected in four focus groups. The steps are: (1) input, used Internal Factor Evaluation Matrix and External Factors Evaluation Matrix; (2) matching, used SWOT (Strength Weaknesses Opportunity Threat) analysis so that can be found a strategic issue and alternative strategy; (3) decision, used Quantitative Strategic Planning Matrix to determine the priority choices of strategic alternatives. In this step, it is found that the strategic choices are as follows: (a) increasing strategy for improving the service quality in emergency installation through PPGD training for the staff, public, computerization, and working agreement; (b) growing strategy through product development, market penetration, and backward integration; and (c) generic strategy through cost leadership.
The results of this research can be summarized below:
1. Making a strategic planning is more essential than the result of strategic document, for the making process will include all who gives their services in the emergency unit. They are more active, creative, and innovative in making the planning that creates an understanding and commitment among them. Moreover they support fully the mission, aim, and strategy which have been decided.
3. The chosen strategy is to increase the quality of emergency service, growing strategy through product development, market penetration, and backward integration. While generic strategy through cost leadership.
Based on the results, it should be better to gather all sides in making a planning to optimally the services as standardized through strategic analytical method. Increasing the category of emergency installation is needed to achieve a higher level than its hospital and making it stable to be a recommendation of health center for around Boyolali Regency.
Bibliography 29 (1980-1996)
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Dokumentasi rnerupakan segala sesuatu yang tertulis yang dapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti bagi individu yang berwenang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakdisiplinan perawat dalam melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan di Runmah Sakit Asri Jakarta. Penelitian rnenggunakan desain deskriptif dengan tehnik pengambilan sampel total sampling dan simple random sampling untuk observasi rekam medis. Jumlah sampel 30 orang dan 48 rekam medis.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi pendokumentasian asuhan keperawatan. Faktor pendukung adalah fasilitas yang memadai, motivasi, dan tingkat pengetahuan. Faktor penghambat yang ditemui adalah bentuk format pendokumentasian yang dirasakan kurang efektif dan kurangnya ketersediaan waktu. Hasil observasi pendokumentasian asuhan keperawatan di Rumah Sakit Asri diperoleh sebanyak 28,97%.

Documentation refers to everything written that can be count on as a note about the evidence for person who in charge. This study aimed to find out the description of factors that affect nurses indiscipline nursing care documentation at Asri Hospital Jakarta. This study uses a descriptive design with sampling techniques performed by the total sampling and simple random sampling for the observation of medical records. The sanioie are 30 persons and 40 medical record
This study showed there are several factors that affect the supporting and documenting nursing care. Some factors involved so that the documentation can be appropriate, there are: proper facilities in documentation, motivation and level of knowledge. Fine factors which are forbid including: the documentation's form pattern which is an affective for the nurse, and lack of time. Fire observations of nursing care documentations at Asri Hospitai about 28, 97%.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
TA5863
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>