Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169276 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Jajanan yang mengandung zat-zat yang sebenarnya tidak layak makan dan mengandung
berbagai jenis kuman dapat menjadi salah satu faktor penyebab kejadian sakit pada anak
sekolah. Menurut hasil penelitian yang pernah dilakukan IPB (2001/2002), sebagian
besar jajanan anak sekolah - berupa makanan dan minuman - tidak memenuhi syarat
kesehatan. Dari 34 sampel makanan dan 13 sampel minuman yang diteliti di
laboratorium ditemukan 58,8% makanan dan 73,3% minuman mengandung bakteri
ecoli, enterobacter, pemakaian zat warna pengawet atau sakarin. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengidentifikasi kebiasaan jajan siswa/i SDN PONDOKCINA IV,
mengidentifikasi kejadian sakit yang berhubungan dengan pola jajan yang tidak sehat
pada siswa/i SDN PONDOKCINA IV serta mengetahui hubungan antara kebiasaan
jajan dengan kejadian sakit pada anak sekolah, khususnya di SDN PONDOKCINA IV.
Penelitian dilakukan di SDN PONDOKCINA IV dengan jumlah responden sebanyak 50
anak. Data-data yang ada diolah dengan menggunakan uji korelasi dengan tes Chi-
Square. Hasil yang didapatkan menyatakan bahwa 10 anak yang suka jajan juga sering
sakit dan 16 anak yang juga suka jajan tetapi tidak sakit. Sementara itu terdapat 16 anak
yang tidak suka jajan namun sering sakit dan sisanya 8 anak yang tidak suka jajan juga
jarang sakit. Berdasarkan nilai hitung Chi-Square didapatkan bahwa pvalue > nilai alpha,
sehingga dapat diinterpretasikan Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan yang
signifikan antara kebiasaan jajan dengan kejadian sakit pada anak sekolah di SDN
PONDOKCINA IV."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5298
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ghaizani Annisa Pradipta
"Profil Perusahaan
Him & him Patisserie merupakan toko kue online yang berbasis di Cinere, Depok. Berdiri sejak tahun 2016, Him & him berspesialisasi pada baked goods premium dan autentik. Him & him Patisserie menawarkan aneka makanan penutup dengan bahan terbaik, tanpa bahan pengawet, dan perasa buatan. Hal ini dikarenakan Him & him Patisserie meyakini bahwa bahan-bahan terbaik akan menghasilkan produk terbaik pula.
Analisis Situasi
Strength
1. Pemilik menjalankan usaha secara penuh waktu, sehingga dapat memfokuskan perhatiannya terhadap Him & him Patisserie
2. Pemilik yang memiliki kecintaan terhadap dessert dan telah melalui pelatihan kuliner mendorong untuk menciptakan produk terbaik
3. Menawarkan rangkaian produk yang beragam dengan harga yang beragam
4. Penggunaan bahan baku berkualitas, tanpa bahan pengawet dan perasa buatan
Weakness
1. Bisnis yang bergantung hanya kepada satu orang mengakibatkan sulitnya memaksimalisasi seluruh aspek perusahaan
2. Mayoritas pembeli masih berasal dari kerabat pemilik
3. Pengelolaan media sosial yang belum maksimal dan bervariasi, kurang interaktif, padahal media sosial merupakan satu-satunya alat promosi Him & him Patisserie
4. Jangkauan area penjualan yang masih minim, hanya melayani pengiriman ke area Jakarta, Depok dan Tangerang.
5. Penggunaan sistem pre-order yang membuat calon pembeli tidak dapat mendapatkan produk kapanpun diinginkan
Opportunities
1. Mengonsumsi camilan sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia
2. Cookies dan kue, dua produk unggulan Him & him Patisserie, termasuk dalam tiga jenis camilan yang paling digemari
Threats
1. Pasar belum cukup mementingkan aspek kualitas, yang merupakan keunggulan yang ditawarkan Him & him Patisserie, dan lebih memperhatikan faktor lain seperti harga dan rasa
2. Loyalitas khalayak sasaran terhadap produk camilan yang rendah
3. Banyaknya kompetitor yang menawarkan produk serupa
4. Kompetitor yang lebih aktif dan kreatif dalam mengelola kanal media dengan aktivitas digitalnya
Rumusan Masalah
Kurang maksimalnya aktivitas pemasaran media sosial mengakibatkan kurangnya kesadaran khalayak terhadap Him & him Patisserie. Keunggulan dan keunikan Him & him Patisserie belum berhasil dikomunikasikan.
Tujuan
1. Meningkatkan kesadaran khalayak terhadap Him & him Patisserie
2. Memperkuat positioning Him & him Patisserie sebagai brand makanan penutup yang berkualitas
Khalayak Sasaran
Demografis
1. Laki-laki dan perempuan
2. Usia 18 – 34 tahun
3. SES A-B
Geografis
1. Jakarta, Depok, dan Tangerang
Psikografis
1. Menghargai kualitas suatu produk
2. Senang bersosialisasi
3. Mendengarkan dan dapat percaya terhadap pendapat orang lain
4. Rasa keingintahuan tinggi
Perilaku
1. Gemar mengemil
2. Pengguna aktif media sosial
3. Mengikuti dan mencoba tren kuliner terbaru
4. Membeli camilan manis secara regular
Pesan Kunci
“Him & him Patisserie is a one-stop dessert place to get you accompanied.”
Program
‘Convenience in a Companion’ adalah program yang telah disusun untuk menjawab permasalahan terkait kesadaran khalayak dan identitas yang dimiliki oleh Him & him Patisserie. Program ini berjalan dengan empat strategi utama yaitu optimalisasi kanal media sosial dengan content marketing, pembukaan akun TikTok, memanfaatkan influencer marketing, dan menggunakan iklan pada media sosial Instagram.
Jadwal
Agustus - Desember 2022
Anggaran
Rp8.900.000
Evaluasi
Input: Memastikan kegiatan terlaksana sesuai dengan linimasa dan rencana.
Output: Melakukan evaluasi terhadap setiap kegiatan yang dilakukan.
Outcome: Melakukan pengukuran dampak dan evaluasi dari pelaksanaan kegiatan.

Company Profile
Him & Him Patisserie is an online-based bakery located in Cinere, Depok. Since 2016, Him & him Patisserie has served premium and authentic baked goods. Him & Him Patisserie offers a variety of desserts with the best ingredients, no preservatives, and artificial flavors because of their belief that the best ingredients will give the best results
Situation Analysis
Strengths
Running Him & him Patisserie is the Owner's full-time job
The owner's love for dessert and culinary training pushes her to create the best products
Offers a diverse range of products with various prices
The use of high-quality materials
Weaknesses
Him & him Patisserie depends on only the owner to run the business making it difficult to maximize all aspects of the company
The majority of past buyers are from the owner's relatives
Not optimal enough social media management
Minimal sales area coverage (Jakarta, Depok, and Tangerang)
The use of the pre-order system makes potential buyers unable to get the product whenever they want
Opportunities
1.Snacking has become a habit of Indonesian
2.Cookies and cakes, two of Him & Him Patisserie's signature products, are among the three most popular types of snacks
Threats
The market has not paid enough attention to the quality aspect, which is something that Him & him Patisserie offers and is paying more attention to other factors such as price and taste
The target audience's low loyalty to snack products
The number of competitors who offer similar products
Competitors who are more active and creative in managing media promotion channels with their digital activities
Problem Statement
Not maximal enough social media marketing activities resulted in the lack of Him & him Patisserie’s brand awareness. Him & him Patisserie's uniqueness and excellence not succesfully communicated to the target audiences yet.
Goals
1. Increase Him & him Patisserie’s brand awareness
2. Strengthen Him & him Patisserie’s positioning as a high-quality dessert brand
Target Audience
Demographic
1.Male and female
2.18 – 34 years old
3.SES A – B
Geographic
1.Jakarta, Depok and Tangerang
Psychographic
1.Appreciate the quality of a product
2.Enjoys socializing
3.Listens and trust others’ opinions
4.High-curiousity
Behavior
1.Loves snacking
2.Active social media user
3.Latest culinary trends followers (foodies)
4.Buy desserts regularly
Key Message
“Him & him Patisserie is a one-stop dessert place to get you accompanied.”
Program
‘Convenience in a Companion’ is a program that has been prepared to answer problems related to brand awareness that Him & him Patisserie has. This program runs with four main strategies, namely optimizing social media channels with content marketing, opening a TikTok account, utilizing influencer marketing, and using advertising on Instagram.
Schedule
August – December 2022
Budget
Rp8.900.000
Evaluation
Input: Ensure that all activities are executed according to timeline and plan.
Output: Evaluate results of implementation.
Outcome: Measure impact and evaluation of implementation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dewanti
"ABSTRAK
Karies pada anak usia sekolah mengalami peningkatan setiap tahunnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah pengetahuan dan kesadaran pentingnya perawatan kesehatan gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan kesehatan gigi dengan perilaku perawatan gigi pada
anak usia sekolah. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif. Responden penelitian berjumlah 156 anak usia sekolah di SDN Pondok Cina 4 Depok. Pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan tentang kesehatan gigi dengan perilaku perawatan gigi pada anak
usia sekolah di SDN Pondok Cina 4 Depok (p value: 0,013). Penelitian ini merekomendasikan institusi kesehatan, institusi pendidikan, dan orang tua untuk meningkatkan muatan informasi terkait kesehatan gigi dan perawatan gigi pada anak usia sekolah sehingga dapat mencegah terjadinya karies gigi

abstract
Caries in school-age children increases every year. One of the factors that affects the dental caries are knowledge and awareness of the importance dental health care. The aims of this study are to determine the relationship between the levels of dental health knowledge with the behavior of doing dental care. This study used descriptive correlative design. Sample of this study are 142 school age children in SDN Pondok Cina 4 Depok. Stratified random sampling is used as the sampling
techniques. The results of this study showed that there is a significant relationship between level of dental health knowledge with dental care behavior of school-age children in SDN Pondok Cina 4 Depok (p value: 0.013). The study recommends to health care institutions, educational institutions, and parents to enhance the information content related to dental health and dental care at school-age children to prevent the occurrence of dental caries."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42783
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Berat badan anak usia sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah kebiasaan jajan saat di sekolah. Dengan jajan di sekolah akan mengurangi nafsu makan pada saat makan yang pada akhirnya akan mempengaruhi berat badan anak. Bertolak dari fenomena tersebut, untuk melihat hubungan antara keduanya maka dilakukan penelitian yang dilaksanankan di SDN 02 Petang Pegangsaan Kecamatan Menteng Jakarta dengan 28 responden menggunakan metode deskriptif sederhana dengan uji statistik Chi square fisher exact dengan P= 0.409 dan α = 5%. Dari 17 responden yang selalu jajan didapatkan 13 responclen (76,5%) mempunyai berat badan kurang dari normal dan 11 responden yang jarang jajan terdapat 6 responden (54,5%) mempunyai berat badan kurang dari normal. Penelitian tersebut tidak memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi berat badan anak. Dari hasil analisis di dapatkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara kebiasaan jajan dengan berat badan pada anak usia sekolah."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
TA5144
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Nurchoiriah
"Skripsi ini membahas mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kebiasaan minum susu siswa kelas III A, III B dan IV di SDN Pondok Cina 1 Depok tahun 2009 dengan menggunakan faktor-faktor dari Teori Green. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain crossectional. Hasil penelitian ini yaitu dari faktor predisposisi (pengetahuan dan persepsi), hanya persepsi yang berhubungan secara bermakna dengan kebiasaan minum susu siswa. Dari faktor pemungkin/ enabling (Sarana-prasarana dan pekerjaan orang tua) menemukan bahwa tidak ada satupun faktor yang berhubungan secara bermak dengan kebiasaan minum susu siswa. Dari faktor penguat/reinforcing (anjuran), didapatkan faktor anjuran berhubungan secara bermakna dengan kebiasaan minum susu siswa SDN Pondok Cina 1, Depok tahun 2009."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ambar Lita Widhiyanti
"Anak pada masa usia sekolah (6-12 tahun) mulai mengembangkan hubungan dengan teman sebayanya. Teman sebaya membantu anak untuk mengembangkan citra diri dan harga diri anak melalui modeling, reinforcement, dan perbandingan sosial. Oleh karena teman sebaya sangat berperan dalam perkembangan sosial anak usia sekolah, maka orangtua, guru, dan sistem pendukung anak lainnya perlu mengetahui apakah teman sebaya mempengaruhi harga diri anak, sehingga optimalisasi perkembangan sosial dan konsep diri anak dapat tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara teman sebaya dan harga diri pada anak usia sekolah.
Desain penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif korelasi. Populasi yang digunakan adalah siswa/i kelas IV dan V SDN 05 Pondok Cina Depok dan pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling dan acak sederhana, dengan jumlah sampel sebanyak 54 orang. Data diperoleh melalui pengisian kuesioner atas persetujuan responden. Data tersebut diuji dengan menggunakan uji chi square pada α = 0,05 dan didapatkan p value 0,000 (p value < α), yang artinya ada hubungan yang signifikan antam teman sebaya dan harga diri pada anak usia sekolah. Mayoritas anak yang hubungan dengan teman sebayanya baik, memiliki harga diri yang tinggi (85.7%) dan mayoritas anak yang hubungan teman sebayanya buruk, memiliki harga diri yang rendah (65,4%)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5663
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Banyaknya anak yang menjadi korban kekerasan di Indonesia terlihat dari tingginya angka kekerasan pada anak. Jika anak mempunyai kesadaran tentang kekerasan yang terjadi pada dirinya maka hal ini akan dapat membantu anak untuk menghindari kekerasan. Penelitian ini bertujuan mengetahui persepsi anak usia 10-12 tahun terhadap perilaku kekerasan yang menimpanya. Teknik pengambilan sampel penelitian random sampling. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana. Sebagian besar anak usia sekolah (10-12 tahun) di SDN Pondok Cina IV Depok mempunyai persepsi negatif (51%) tentang kekerasan pada anak. Hal ini bertentangan dengan tingkat pengetahuan yang tinggi (65,2%). Berdasarkan penelitian ini diketahui angka kejadian kekerasan emosional yang tinggi, kekerasan seksual dan kekerasan ekonomi yang rendah. Rekomendasi penelitian ini adalah pendidikan kesehatan dan konseling bagi korban kekerasan."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5535
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eny Dewi Pamungkas
"Penelitian ini membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan gejala ISK pada anak sekolah di SDN Pondok Cina 1 Depok. Penelitian deskriptif korelatif ini bertujuan untuk teridentifikasinya faktor-faktor yang berhubungan dengan gejala ISK pada anak sekolah. Sampel pada penelitian ini adalah 85 siswa SDN Pondok Cina 1. Faktor-faktor yang diteliti meliputi jenis kelamin, status sirkumsisi pada anak laki-laki, kebiasaan kebersihan diri, kebersihan toilet sekolah,dan kebiasaan menahan BAK. Hasil penelitian ini menunjukan tidak ada hubungan antara jenis kelamin, status sirkumsisi pada anak laki-laki, kebersihan toilet sekolah, dan kebiasaan menahan BAK dengan gejala ISK (p value > 0.1). Saran bagi penelitian selanjutnya adalah mencari faktor lain yang berhubungan dengan anak yang mengalami ISK.

This study aimed to discuss about related factors of UTI symptom among children of primary schools in SDN pondok cina 1 Depok. Correlative descriptive study used to identify the related factors of UTI symptom among children of primary schools. The examined factors included gender, circumcision status in boys, hygiene behavior, toilets hygiene, and stasis urine behavior with UTI symptom. The research result showed no relationship between gender, circumcision status in boys, toilets hygiene, and stasis urine behavior with UTI symptom (p value > 0.1). The recommendation for the next research is look for other factors related with children who have UTI."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42033
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nuri Indahwati
"Indonesia, prevalensi gangguan tidur pada anak tergolong cukup tinggi namun
kesadaran orang tua masih rendah. Gangguan tidur pada anak dapat berdampak
pada prestasi belajar anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara gangguan tidur dan faktor sosiodemografi dengan prestasi belajar anak usia
sekolah. Desain penelitian potong lintang dilakukan selama bulan Oktober 2015-
September 2016 terhadap anak berusia 7-12 tahun di SDN 03 Pondok Cina,
Depok. Orang tua anak mengisi kuesioner sosiodemografi dan kuesioner
gangguan tidur Sleep Disturbance Scale for Children. Sejumlah 154 subjek
melengkapi kuesioner dan didapatkan prevalensi gangguan tidur sebesar 44,8%,
dengan gangguan tidur terbanyak berupa gangguan transisi tidur-bangun (50,6%).
Gangguan tidur memiliki hubungan dengan prestasi belajar yang rendah pada
pelajaran Matematika (p=0,006) dan nilai rata-rata Bahasa Indonesia, Matematika,
dan IPA (p=0,025). Faktor sosiodemografi yaitu usia anak, jenis kelamin anak,
usia ibu, pendidikan terakhir ibu, pekerjaan ibu, pendapatan ayah, pendapatan ibu,
dan bentuk keluarga berpengaruh terhadap prestasi belajar anak. Sebagai
kesimpulan, gangguan tidur dan beberapa faktor sosiodemografi berhubungan
dengan prestasi belajar anak usia sekolah."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70371
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurina Vidya Ayuningtyas
"Diare masih merupakan penyakit dengan angka morbiditas tinggi di Indonesia. Hasil survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare dan Infeksi Saluran Pencernaan, Kementerian Kesehatan tahun 2000-2006 memperlihatkan angka insidens naik. Angka insidens diare pada tahun 2000 sebesar 301/1.000 penduduk, pada tahun 2003 menjadi 347/1.000 penduduk, dan pada tahun 2006 mencapai 423/1.000 penduduk. Namun, pada tahun 2010 angka insidens diare mengalami penurunan menjadi 411/1.000 penduduk. Berdasarkan kelompok umur, angka mortalitas diare memperlihatkan bahwa diare masih menjadi penyebab kematian nomor empat pada semua umur (13,2%). Penyebab kematian nomor satu pada bayi usia 29 hari-11 bulan (31,4%). Dan penyebab kematian nomor satu pada balita usia 1-4 tahun (25,2%) (Riskesdas, 2007).
Penelitian ini bertujuan melihat hubungan frekuensi jajan anak SD dengan kejadian diare akut. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer. Data primer berupa hasil pengujian sampel jajanan di laboratorium dengan metode Membran Saring dan wawancara mengenai diare dan kebiasaan mencuci tangan pada anak SD dengan bantuan kuesioner.
Penelitian menemukan bahwa sebagian besar jajanan anak SD terkontaminasi bakteri E. coli (67,7%). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa frekuensi jajan anak SD berhubungan dengan kejadian diare akut (nilai p = 0,009). Faktor risiko lain seperti umur (p = 0,512), jenis kelamin (p = 0,909), dan kebiasaan mencuci tangan (p = 0,805) tidak menunjukkan hubungan bermakna secara statistik dengan kejadian diare akut dengan nilai p > 0,05. Untuk SDN Sukatani 4 dan SDN Sukatani 7, hendaknya menyediakan tempat mencuci tangan khusus dan sabun agar anak sekolah dasar untuk menanamkan kebiasaan mencuci tangan. Selain itu, Sekolah dan Dinkes setempat hendaknya lebih mengawasi pedagang yang makanannya banyak di beli anak sekolah dasar dengan mengadakan penyuluhan mengenai hygiene personal agar makanan yang dijualnya tidak terkontaminasi E. coli.

Diarrhea is disease with high morbidity rate in Indonesia. Morbidity research about diarrhea's incident that did by Ministry of Health in 2000-2006 has shown 301/1.000 people in 2000, 347/1.000 people in 2003, 423/1.000 people in 2006. In 2010 incident rate of diarrhea has been decrease become 411/1.000 people (Ministry of Health, 2011). Research of age, morbidity rate of diarrhea has shown number four in all age (13,2%), number one in baby 29 days-11 month (31,4%), and number one in 1- 4 years (25,2%) (Riskesdas, 2007).
The aim of research is see related of frequency's snacking behavior in elementary school with diarrhea acute. This research used primary data. That was laboratory's result of snack sample that checked by Membrane Filter Method and interviewed about diarrhea and hand washing habit to students of elementary high school with questioner.
The research finds that the most of snack sample have contaminated by E. coli (67,7%). The research shows that frequency's snacking behavior of elementary school?s student related with diarrhea acute (p value = 0,009). Another risk factor such as age (0,512), sex (0,909), and hand washing habit (0,805) didn't relate with diarrhea because of p value > 0,05. For, Sukatani 4 and Sukatani 7 Elementary High School, they should prepare washbasin and soap so that the students do washing hand habit. Beside of that, School and Health Service should be control the merchants, especially the merchants that sell the most popular snack. School and Health Service should give the information about hygiene sanitation to the merchants so that their snack no to contaminate by E. coli.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>