Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135190 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maryani
"Saat ini tayangan kriminal di televisi semakin meningkat. Padahal sudah banyak penelitian yang menyatakan bahwa tayangan /criminal di televisi memiliki potensi besar dalam merubah sikap dan perilaku masyarakat terutama anak dan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh tayangan kriminal di televisi terhadap persepsi remaja tentang perilaku kekerasan.
Desain yang digunakan adalah deskriptif korelasi secara Cross Sectional. Responden sebanyak 62 responden diambil dengan menggunakan teknik Random Sampling, yang merupakan siswa SMUN 38 dan SMU Banda Kandung Jakarta. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang disebarkan. Selanjutnya data dianalisa menggunakan uji Chi square dan uji Pearson Correlation Coeffisient.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa X2 hitung = 0.296 dan X2 tabeI=3.84 dengan Df=1 dan alpha=0.05, maka X2 hitung lebih kecil dari X2 label yang berarti Ho gagal ditolak. Oleh karena tidak ada hubungan atau Ho gagal di tolak maka tidak dilakukan uji Pearson Correlation Coeffisient. Kesimpulannya tidak ada pengaruh antara tayangan kriminal di relevisi terhadap persepsi remaja tentang perilaku kekerasan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5399
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hardani Satrio Wibowo
"Persepsi adalah proses memilih, mengorganisir, dan menginterpretasilean sensoris menjadi berarti dan menghubungkannya secara logis.Tayangan kekerasan adalah tayangan yang di dalarnnya terdapat perbuatan seseorang atau kelornpok yang menyebabkan atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain. Menurut survey Media Indonesia tahun 2006 ada beberapa tayangan di televisi yang berisi adegan kekerasan : berita kriminal, sinetron, iklan, smack down dan video game.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi anak usia sekolah (10-12 tahun) terhadap tayangan kekerasan di televisi. Penelitian ini menggunakan desain deskripsi sederhana, Sampel pada penelitian ini diambil secara acak yaitu siswa yang sedang duduk di kelas 4 sarnpai 6 Sekolah Dasar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden (59,7%) mempunyai persepsi pdsitif bahwa tayangan kekerasan rnempunyai dampak yang kurang baik, seperti melakukan atau meniru adegan kekerasan sedangkan 40,3 % responden mempunyai persepsi negatif bahwa tayangan kekerasan mempunyai dampak yang kurang baik. Artinya sebagian besar (59,7%) anak usia sekolah setuju bahwa tayangan kekerasan mempunyai dampak yang kurang baik dan sebanyak 40,3 % anak usia sekolah tidak semju bahwa tayangan kekerasan mempunyai dampak yang kurang baik.
Untuk penelitian selanjutnya hendaknya menambah jumlah responden, memperluas area penelitian, meneliti dan menggali lebih dalam lagi variabel-variabel yang lain."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5576
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Nurfitriani Mustari
"Makalah ini membahas tentang intersectionality, cara memahami bagaimana suatu diskriminasi diprakarsai oleh bentuk diskriminasi lainnya karena ketidakadilan terjadi tidak hanya dengan satu faktor, tetapi juga faktor lainnya, pada serial televisi drama kriminal tahun 2016 The Night Of. Penelitian yang membahas intersectionality mudah ditemukan, namun penelitian tentang intersectionality di serial televisi masih terbatas. Makalah ini menyimpulkan bagaimana persimpangan identitas seseorang, seperti agama dan etnisitas, dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan penindasan, dengan menganalisis sebagian besar aspek tekstual dari serial televisi ini. Ada tiga hal utama yang hendak disampaikan dalam makalah ini. Pertama, makalah ini menganalisis diskriminasi ganda yang dialami karakter utama Nasir Khan. Kedua, makalah ini membahas kelemahan Naz, agama dan etnisnya, dimanfaatkan oleh kekuatan dominan. Ketiga, orang lain dan Naz sendiri sangat menderita, sebagai akibat dari kasus Naz. Tujuan dari makalah ini adalah untuk memberikan informasi baru tentang persimpangan berbagai bentuk diskriminasi dalam serial televisi.

This paper examines intersectionality, a way of understanding how discrimination is mutually initiated by other forms of discrimination because injustice occurs not only with one factor but also other factors as well, in 2016 crime drama television miniseries The Night Of. Research on intersectionality may be found easily, however, research about intersectionality in television series is still limited. This article discovers how intersection of one's identities, such as religion and ethnicity, can be used as an oppressive measure by examining mostly textual aspect of this television miniseries and categorizing it into three parts. First, double discrimination that Nasir Khan, the main character, experiences. Second, his own disadvantages, his religion and ethnicity, are being taken advantage of by dominant power. Third, other people and Naz himself have to suffer, as a result of Naz's case. This article expects to provide new information on intersection of multiple forms of discrimination in television series.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhi Pramadiansyah
"Maraknya fenomena tindak kekerasan yang dilakukan oleh anak-anak menjadi salah satu bentuk bukti bagaimana televisi dapat membentuk perilaku khalayaknya. Fenomena ini sangat memprihatinkan karena mengakibatkan jatuhnya banyak korban, contohnya korban meninggal akibat sering menonton tayangan mengandung kekerasan. Jatuhnya korban ini juga yang termasuk dalam perilaku kejahatan oleh anak, karena telah menimbulkan korban terhadap orang lain. Oleh karena itu,dalam makalah ini akan dibahas bagaimana televisi membentuk perilaku kekerasan.
Metode yang digunakan adalah studi literatur, yakni menggunakan studi kepustakaan. Dengan menggunakan teori kultivasi, dapat diketahui bahwa semakin sering anak menghabiskan waktu untuk menonton televisi, semakin kuat pula kecenderungan untuk menyamakan realita di televisi dengan realita sosial. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tayangan yang mengandung unsur kekerasan di televisi dapat membuat anak-anak akhirnya meniru tayangan tersebut.

The rise of violence phenomenon that committed by children is one form of evidence to see how television can shape the behavior of the audience. This phenomenon is very alarming because it led to the downfall of many victims, for example, the victim died as a result of watching violent show on television. The casualties also included in criminal behavior by children, because it has caused the victim to others. Therefore, this paper will discuss how the television form violent behavior.
The method used is the study of literature, the use of library research. By using cultivation theory, it is known that the more time children spend watching television, the stronger the tendency to equate reality in television with the social reality. So it can be concluded that the the television show which contain elements of violence can make children eventually emulate those impressions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Pentingnya kedudukan televisi pada banyak rumah tangga terlihat dari penempatan pesawat TV yang umumnya diletakkan di jantung rumah tangga, yakni ruang keluarga. Hal ini bukan tak disadari oleh pabrik pesawat TV. Sehingga produsen pesawat TV membuat disain TV yang makin lama makin bagus dan bermutu, sehingga dapat sejajar dengan peralatan rumah tangga modern lainnya dan menjadi bagian disain interior yang elegan."
384 WACA 7:26 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Dlaify Karami
"Media televisi sebagai salah satu saluran informasi massal bagi khalayak telah membawa berbagai perubahan dalam kehidupan bermasyarakat. Televisi merupakan media yang berpengaruh terhadap serangkaian aspek kehidupan sosial budaya melalui pembentukan karakter individu. Teori kultivasi berargumen bahwa semakin banyak waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi, semakin tinggi atensi khalayak dalam memberi makna terhadap realitas sosial yang dibentuk oleh media tersebut.
Televisi memiliki "long term effect" kepada khalayaknya. Khalayak yang secara konsisten mengkonsumsi konten televisi dalam jangka waktu tertentu akan berpengaruh pada individu dalam mendefinisikan dirinya. Salah satunya yaitu muatan kekerasan di dalam konten televisi. Apabila dikonsumsi hingga intensitas tertentu, secara perlahan akan memberi pengaruh terhadap agresivitas khalayak.
Urgensi penulisan jurnal ini yaitu bertujuan untuk menjelaskan pengaruh penayangan konten bermuatan kekerasan dalam media televisi terhadap perubahan persepsi dan behavioral khalayak mengenai agresivitas dengan menggunakan metodologi eksplanatif dan studi kepustakaan melalui literatur serta beberapa hasil penelitian sebelumnya mengenai dampak media yang dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya.
Kesimpulan dari analisis ini menunjukkan bahwa terpaan materi kekerasan dalam televisi memiliki pengaruh dalam membentuk agresivitas khalayak yang mengarah pada perilaku destruktif.

Television media as one of the channels of mass information to the public has brought many changes in social life. Television is a medium that affects the range of socio-cultural aspects of life through the creation of individual characters. Cultivation theory argues that the more time spent watching television, the higher attention of audiences in interpretation of social reality created by the media.
Television has a long term effects to society. Audiences who consistently consume television content in a certain period of time will affect the individual in defining himself. One of them is the charge of violence in television content. When consumed up to a certain intensity, gradually will give effect to the aggressiveness of the audience.
Urgency of the writing of this journal that aims to explain the influences of exposure to the material of violence on television against adolescent perception and behavior changing about aggressiveness using an explanatory methodology and the study of literature through the literature and some of the results of previous studies on the effects of media that can be accounted for validity.
The conclusion of this analysis indicate that exposure to violence in television material has an influence in shaping public aggressiveness that lead to destructive behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Parameswari Susantono
"Salah satu fungsi penyiaran yang disebutkan dalam Pedoman Pelaksanaan Penyiaraan dan Standar Program Siaran (P3SPS) yang dikeluarkan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) adalah fungsi edukasi. Namun melihat kondisi dan situasi penyiaran di Indonesia saat ini, rasanya fungsi edukasi pada media penyiaran khususnya televisi tidak berjalan dengan baik. Ketersediaan tayangan edukatif sangat sedikit dibandingkan dengan ketersediaan sinetron dan FTV. Ternyata data statistik menyatakan bahwa demand akan tayangan edukatif di televisi (TV) nasional sangat rendah. Melalui penelitian ilmiah ini, penulis terdorong untuk mempelajari lebih lanjut minat masyarakat Indonesia terhadap tayangan edukatif dengan harapan dapat memberikan solusi bagi pembenahan program penyiaran di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan pengumpulan data primer melalui survey, kemudian dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil yang ditemukan adalah bahwa banyak penonton yang mengaku minat namun kenyataannya tidak menonton tayangan edukatif. Keterbatasan pilihan dan kurang baiknya kualitas tayangan edukatif di TV nasional menjadi faktor kuat kurangnya minat masyarakat terhadap tayangan edukatif.

One of the broadcasting functions mentioned in the Guide for Broadcasting Conducts and Broadcasting Program Standards (P3SPS) - issued by the Indonesian Broadcasting Commission - is education. Observing Indonesia’s broadcasting situation nowadays, it seems like this education function is carried out poorly. There is very low availability of educative television (TV) programs compared to the number of soap operas and television dramas. Statistics suggest that the demand for educative programs on Indonesian national TV is also very low. This research is conducted to examine the Indonesian viewers’ interests towards educative television programs in the hopes to propose a solution in fixing the flaws of Indonesias broadcasting program. The research is conducted by collecting primary data through survey, which is then analyzed descriptively. The writer’s findings suggest that many Indonesian viewers claim that they are interested but the reality is they do not watch edicative programs. The lack of variation and quality of educative programs on national TV is a strong factor of the viewers’ lack of interest towrds educative programs.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Fachruddin
Jakarta: Kencana, 2012
384.553 AND d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Catur Budiarti
"Daya tarik tayangan program Impresario 008 di RCTI dan peranannya dalam membangun citra produk SLI 008 diangkat menjadi fokus masalah penelitian. Pemilihan fokus masalah didasarkan atas pertimbangan bahwa, meski televisi diakui keunggulannya dalam menyajikan pesan secara serempak dan demonstratif serta penayangan program Impresario 008 yang atraktif diduga mampu menarik perhatian khalayak, seberapa besar peran tayangan tersebut dalam pembentukan citra produk SLI 008 belum teridentifikasi secara faktual. Permasalahan ini dituangkan ke dalam hipotesis, semakin tinggi daya tarik tayangan program Impresario 008 semakin besar peranannya dalam pembentukan citra SLI 008, maupun citra dalam aspek kognitif, afektif, dan konatif.
Sampel penelitian terdiri atas 40 orang, yang berasal dari kelompok umur, pekerjaan utama, dan jenis kelamin yang berbeda. Namun kesemuanya pernah menyaksikan tayangan Impresario 008 dan sebagian pernah menggunakan produk dan layanan SLI 008 untuk berbagai kepentingan. Data dijaring melalui angket dan wawancara. Data dianalisis menggunakan rumus korelasi Spearman, karena data yang terkumpul memenuhi asumsi yang mendasari penggunaan rumus ini, yakni data sekurang-kurangnya berskala ordinal.
Selain mampu menarik minat khalayak, tayangan Impresario 008 juga teridentifikasi menjadi variabel yang turut terlibat dalam pembentukan citra khalayak tentang produk SLI 008, sebagaimana terlihat dari koefisien determinasi daya tarik dan citra kognitif (47,75%), daya tarik dan citra afektif (36,97%), citra konatif (29,59%), maupun antara daya tarik dan citra secara keseluruhan (50,69%).
Rendahnya koefisien determinasi citra konatif dibanding aspek lainnya mengimplikasikan bahwa keputusan khalayak tentang pilihan produk SLI 008 ketika akan melakukan kontak ke luar negeri membutuhkan variabel lain yang dapat memperkuat pemahaman dan meneguhkan keyakinan yang sudah terbentuk sebagai dampak aktivitasnya menyaksikan tayangan Impresario 008. Sedangkan pembentukan citra produk SLI 008 yang tidak sepenuhnya bergantung kepada tayangan program Impresario 008 mengindikasilcan pentingnya mensinergikan tayangan tersebut dengan aktivitas Public Relations lainnya, sehingga memperkuat efektivitas pembentukan citra produk."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T1160
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Tamala
""White Snake Legend (白蛇传)" television series is a story based on novel that firstly published in Song Dynasty. This television series told us about love story between a husband and wife named Xu Xian and Bai Shu Zhen that was prohibited by a monk named Fa Hai,because Bai Shu Zhen is a ghost. The purpose of this research is to express various myths in this television series and to discuss its development in Chinese society?s life. The method of this research is qualitative method. This research told that myth and Chinese society?s life are inseparable, so less or more Chinese society?s life is influenced by them.

Serial televisi "Legenda Ular Putih (白蛇传)" adalah cerita yang diangkat berdasarkan novel yang muncul pertama kali pada masa dinasti Song. Serial televisi ini bercerita tentang kisah cinta sepasang suami istri yang bernama Xu Xian dan Bai Shu Zhen yang ditentang oleh seorang biksu yang bernama Fa Hai dikerenakan sang istri adalah seorang siluman. Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan mitos-mitos yang ada dalam serial televisi "Legenda Ular Putih (白蛇传)" dan membahas perkembangan mitos-mitos tersebut dalam kehidupan masyarakat Cina. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa mitos sangat dekat dengan kehidupan masyarakat Cina, sehingga mempengaruhi kehidupan mereka."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>