Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96079 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sumarsono
Depok: Universitas Indonesia, 1990
D1631
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumarsono
"Kajian ini mengenai salah satu aspek ke dwi bahasaan , yaitu pamertahanan bahasa. Objeknya adalah bahasa Melayu Loloan, sebuah ragani bahasa Melayu yang di pakai oleh minoritas muslim didalam kota Negara, Bali. Masalah yang dikaji ialah faktor-faktor yang mendukung pemertahanan bahasa Melayu Loloan terhadap bahasa Bali, bahasa yang menjadi bahasa ibu guyup mayoritas Bali, dan bagai mana kondisi pemertahanan itu terhadap bahasa Indonesia saat ini.
Dengan ancangan sosiologi, metode survei, dan teknik wawancara, kuesionier, dan pengalnatan partisipasi , peneliti menjaring data utama berupa pengakuan pribadi (self-report) dart dua gerierasi dengan percontoh 290 kepala keluarga dan 120 ariak rnuda (13-21), dan 28 anak (6-12) tentang sikap, penguasaan, dan pengguriaan bahasa yang merijadi khazarrah kevahasaan rrlereka, yaltu bahasa Melayu Loloan (sebagal bahasa ibu= Bi), bahasa Bali (sebagai bahasa kedua= B2), dan bahasa Indonesia (sebagai B2 baru).
Hasilnya ialah di temukannya beberapa faktor yang mendukung peme rtahanan bahasa Melayu Loloan terhadap bahasa Bali, mencakupi faktor eksternal dan faktor internal yang saling berpaut. Dua faktor penting yang tergolong faktor eksternal ialah (1) adanya letak konsentras pemukiman yang secara geograf is , agak terpisah dan i letak pemukiman guyup mayoritas; dan sikap toleransi, atau setidak-tidaknya s i kap akomodatif . guyup mayoritas Bali yang tanpa rasa enggan menggunakan bahasa Melayu Loloan dalam interaksi mereka dengan warga guyup minoritastas. Dari tubuh guyup Loloan sendiri ditemukan tiga faktor panting pendukung pemertahanan bahasa, yaitu sikap atau pandangan keislaman guyup Loloan yang tidak akomodatif terhadap guyup, dan bahasa Bali, sehingga bahasa ini tidak digunakan dalam interaksi intra kelompok Loloan; loyalitas yang tinggi terhadap bahasa Melayu Loloan karena bahasa ini dianggap sebagai lambang guyup Melayu Loloan yang beragama Islam; sedangkan bahasa Bali di pandang sebagai lambang guyup Bali yang Hindu. Akhirnya faktor kesinambungan pengalihan (transmisi) bahasa melayu Loloan dari generasi ke generasi berikutnya.
Pemertahanan itu menjadi agak melemah dalam menghadapi ekspansi bahasa Indonesia. Bahasa ini dipandang tidak mengandung konotasi agama tertentu, di anggap tidak berbeaa dengan bahasa Melayu Loloan karena itu dianggap sebagai milik mereka juga terutama oleh posisi mereka sebagai orang Indonesia. Akibatnya, pada saat ini bahasa Indonesia sudah mendominas ranah pemerintahan , pendidikan , dan agama, dan sudah menjalankan peran sebagai alat komunikasi antar kelompok, menggeser peran yang semula dijalankan oleh bahasa Melayu Loloan atau bahasa Bali."
Depok: Universitas Indonesia, 1990
D344
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Di Bali khususnya, sampai saat ini telah muncul 4 stasiun televisi lokal yaitu TVRI Bali, Bali TV, Dewata TV, dan BMCTV. Secara keseluruhan, keempat stasiun televisi lokal ini memberikan berbagai pilihan acara yang menampilkan kehidupan sosial dan budaya masyarakat Bali dari berbagai aspek kehidupan dari segi isi dan visualnya. Namun jika ditinjau dari pemakaian bahasa Ibu, yaitu bahasa Bali, program acara yang ditampilkan oleh keempat stasiun ini masih bisa dihitung dengan jari. Ruang lingkup penulisan ini akan difokuskan untuk menganalisis profil 4 televisi lokal di Bali, program acara yang menggunakan bahsa Bali, nilai-nilai sosial yang terkandung pada proram acara yang menggunakan bahasa Bali sekaligus untuk mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi kiprah televisi dalam pemertahanan bahasa Ibu, dimana metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Simpulan dari penelitian adalah gambaran umum setiap televisi lokal dapat ditinjau dari profil yang mereka miliki; program acara yang menggunakan Bahasa Bali terdiri dari 4 kategori: Berita, Religi, Seni Tradisional dan Hiburan; Nilai-nilai sosial yang terkandung pada program acara yang menggunakan bahasa Bali yaitu reativitas, pelestarian, edukasi, religi dan hiburan; faktor yang mempengaruhi program acara menggunakan bahasa Bali adalah kebijakan pemerintah, ideologi, kreativitas, masyarakat dan globalisasi.
"
SWISID 2:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2000
390.095 98 TAT (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hidayatul Astar
Jakarta:: Pusat Bahasa, 2003
495.1 HID p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Munawarah
"Penelitian mengenai pemertahanan bahasa daerah Madura telah dilakukan di Jakarta. Tujuannya untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemertahanan bahasa Madura di luar wilayah pemakaian bahasa Madura (Jakarta). Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara berstruktur dengan menggunakan daftar tanyaan sebagai pedoman wawancara. Wawancara dikenakan kepada 27 keluarga (51 responden) yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Sumenep Madura di Jakarta.
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data dianalisis secara kuantitatif. Analisis meliputi frekuensi pemakaian bahsa dan juga melihat hubungan antara pemakaian bahasa dengan faktor-faktor di luar bahasa.
Kesimpulan akhir dari penelitian menunjukkan bahwa pemertahanan bahasa daerah Madura di Jakarta rata-rata sebesar 35,35%. Pemertahanan tersebut dipengaruhi oleh faktor identitas kesukubangsaan, dan hubungan kekeluargaan, selain itu juga dipengaruhi faktor usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dan tempat lahir responden."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S11146
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Seni ukir di Kampung Loloan muncul pada generasi kedua yaitu sekitar tahun 1817 berkat lancarnya hubungan perdagangan dan transportasi antar daerah dengan Jembrana. Seni ukir dan rumah panggung merupakan suatu kebangaan dan sebagai status sosial bagi pemiliknya. Karena rumah panggung masih merupakan ciri dari kebudayaan Melayu di Loloan maka seni ukir tidak bisa terlepas dan selalu ada dalam rumah panggung. Seni ukir ini kerap terjalin dengan seni khat (kaligrafi). Seni khat merupakan suatu keistimewaan seni ukir yang sering didapati menghiasi bangunan-bangunan Islam. Oleh karena itu, seni ini bukan semata-mata untuk memenuhi perwujudan seni untuk seni atau sebagai pantulan dan jelmaan rasa indah saja. Namun ia juga memberi kesan lain yang lebih mendalam yaitu kesan keindahan yang mendekatkan kepada perikemanusiaan dan rasa ketuhanan. Pelbagai motif itu terjalin dengan keindahan ayat-ayat al-Qur'an, hadis-hadis dan kata-kata hikmat yang dapat menambat hati dan perasaan masyarakat penganutnya."
JNANA 18:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ririen Ekoyanantiasih
"ABSTRAK
Penelitian bahasa mengenai pemertahanan Bahasa Daerah Jawa telah dilakukan di Kelurahan Depok Jaya. Tujuannya untuk mengetahui seberapa jauh variabel-variabel di luar bahasa berpengaruh pada proses pemertahanan Bahasa Daerah Jawa. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan sebagai pedoman wawancara, serta pengamatan langsung terhadap lima puluh orang sampel.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan analitis secara kuantitatif dengan memperhitungkan frekuensi distribusi pemakaian bahasa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bahasa Daerah Jawa terutama sekali banyak digunakan di antara anggota keluarga. Sehingga dapat dikatakan bahwa pemertahanan Bahasa Daerah Jawa lebih dominan di dalam lingkungan keluarga.
Hasil akhir penelitian ini menunjukkan bahwa besar kecilnya derajat pemertahanan Bahasa Daerah Jawa dipengaruhi oleh faktor usia, pekerjaan, pendidikan, jenis kelamin, dan mobilitas penduduk.

"
1990
S11157
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yolanda
"ABSTRAK
Penelitian mengenai pemertahanan bahasa daerah Batak Toba telah dilakukan di Depok. Tujuannnya untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemertahanan bahasa Batak Toba di luar wilayah pemakaian bahasa Batak Toba (Depok). Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara berstruktur dengan menggunakan daftar tanyaan sebagai pedoman wawancara. Wawancara dikenakan kepada 25 keluarga (50 responden) yang tergabung dalam ikatan kelurga Hutabarat di Depok. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data dianalisis secara kuantitatif. Analisis meliputi frekuensi pemakaian bahasa dan juga melihat hubungan antara pemakaian bahasa dengan faktor-_faktor di luar bahasa.
Kesimpulan akhir dari penelitian menunjukkan bahwa pemertahanan bahasa daerah Batak Toba di Depok rata-rata sebesar 49,5%. Pemertahanan tersebut dipengaruhi oleh faktor identitas kesukubangsaan, dan hubungan kekeluargaan. Selain itu, juga dipengaruhi faktor usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, agama, dan tempat lahir responden.

"
2001
S11291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaqiatul Mardiah
"
ABSTRAK
Dalam interaksi sehari-hari, bahasa Arab masih dipakai oleh kalangan komunitas keturunan Arab di Pasar Reba, Nagari Kidul, Purwakarta, di samping bahasa Sunda dan bahasa Indonesia; kendati pemakaian bahasa Arab itu sudah semakin berkurang dari generasi ke generasi.
Eksisnya bahasa Arab di kalangan komunitas keturunan Arab didukung oleh identitas kesukubangsaan mereka sebagai keturunan Arab, dan loyalitas mereka terhadap bahasa Arab itu sendiri, walaupun loyalitas itu hanya sebatas sikap yang tidak dipraktikkan.
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pemakaian bahasa Arab oleh kalangan komunitas keturunan Arab di Pasar Rebo, Nagari Kidul, Purwakarta, dan berusaha melihat seberapa jauh variabel-variabel di luar bahasa berpengaruh kepada pemertahanan bahasa Arab di wilayah itu.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei yang dipresentasikan secara deskriptif dan dianalisa secara kuantitatif berdasarkan frekwensi pemakaian bahasa. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, wawancara dan pengamatan langsung terhadap sampel dan lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa Arab lebih dominan dipakai oleh responden pria yang berusia 40 tahun ke atas pada situasi di luar rumah tanpa orang ketiga (orang yang tidak mampu berbahasa Arab dan Nadir pada saat komunikasi berlangsung). Dari hasil itu juga diketahui bahwa pemakaian bahasa Arab sudah semakin menurun dari generasi ke generasi. Jika dilihat rerata keseluruhan pemakaian bahasa Arab hanya sebesar 119,73%. Walaupun jumlah persentase itu makin lama makin mengecil, namun dapat dipastikan bahwa bahasa Arab tidak akan punah pada komunitas tersebut karena mereka adalah muslim yang sangat menyadari pentingnya kemampuan berbahasa Arab. Di samping itu hampir semua responden, baik yang telah berkeluarga ataupun yang belum berkeluarga benar-benar menginginkan agar generasi mereka dari zaman ke zaman dapat mempertahankan pemakaian bahasa Arab karena mereka umat Islam dan karena mereka keturunan Arab."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1998
S13447
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>