Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118129 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Hartati
"Tumbuhan obat dari genus Garcinia, termasuk familia Guttiferae telah banyak dikenal mengandung senyawa metabolit skunder seperti xanton, bitlavonoid dan benzofenon. Banyak senyawa yang ditemukan memiliki bioaktivitas yang potensial sebagai antibakteri, antimalaria dan bersifat sitotoksik terhadap beberapa se] kanker. Kurang lebih 50 spesies Garcinia tumbuh cli Indonesia termasuk Garcinia tetrandra Pierre, Garcinia eugeniaejblia Wall dan Garcinia maingayi Hook. Penelitian ini bertujuan mengungkapkan kandungan senyawa kimia dari ekstrak n-heksana dan aseton kulit batang pohon tiga tanaman tersebut di atas serta uji aktivitas biologi, yang meliputi uji awal toksisitas terhadap udangfirtemia salina Leach dan uji sitotoksisitas terhadap sel leukemia murin P388 serta qii antibakteri terhaclap Baccil us subtilis ATCC 6633, Exrherichia cali ATCC 25922,,S!aphyIococcus aureus ATCC 6538 dan Psedomonas auregenase DSM 43286. Isolasi dilakukan dengan tehnik kombinasi lcromatografi. Penentuan Slrulftur molekul dilakukan dengan menganalisis data-Clataspaktrunl UV-Vis, infra merah, massa, resonansi magnet inti ?H dan '3 C sam dan dua dimensi. Beberapa senyawa dinalisis dengan difraksi sinar-X. Dari basil isolasi ditemukan I l seuyawa termasuk 2 senyawa bam, meliputi beberapa senyawa turunan xanton, xanton dimer, isopltnilbenzofenon dan flavanol. Dari G. Ietrandra telah diisolasi dan diidentifikasi stigmasterol, cudmksanton, lupeol dan, xanton baru yang dinamai tetrandraksanton atau [l,3-dihidroksi .2?, 2?-dirneiil pimno (5?, 6?, 5, 6)]- xanton. Dari G. eugeniaefolia-telah diisolasi dan diidentiikasi stigmasterol dansexiyawa baru yang dinamai eugeniaefenon rnerupakan turunan benzofenon yangmengandung gugus isoprenil dan dimetil siklobutan. Dari G. maingayi telah diisolasi dan diidentlfikasi stigmasteml, camb0ginol, isoksantochymol, griffipaviksanton dan 5, 7, 2', 5?-3tetrahidrokSi flavan-3-ol. Dari hasil uji bioaktivitas, gtiflipaviksanton, carnboginol dan eugeniaefenon dinyatakan sangat aktif/toksik terhadap larva udimg (Anemia Salina Leach) yang memiliki alctivitas dengan LC50 masing-masing 1,06 x io* ; 1,69 dan 3,24 ,ug/mL, sedangkan senyawa isoksantochymol, cudraksanton dan lupeol dinyatakan tidal: aktii Dari hasil uji terhadap sel murin P3 88, senyawa isoksanthochymol dan grifiipaviksanton dinyatakan sangat aktif dalam menghambat pertumbuhannya, dengan IC50 1,47 dan 0,42 ,ug/ml.. Senyawa eugeniaefenon memiliki aktivitas sedang dengan IC50 2,5 ,ug/mL, sedangkan senyawa camboginol dan 5, 7, 2?, 5?- tetrahidroksi flavan-301 tidak aktif yang menunjukkan aktivitas dengan IC50 > 4 pg/rnL . Dari hasil uji antibakteri, senyawa camboginol dan eugeniaefenon memiliki aktivitas hambatan pertumbuhan mikroba pada lconsentrasi 10.000 ppm terhadap mikroba B. subtilis ATCC 6633, E. colli ATCC 25922, .SZ aureus ATCC 6538, P.auregenase DSM 43286 bertmut-turut 16, 13, 15 dan 14 mm: 13, 16, 13 dan 15 mm. Pada konsetrasi yang sama tetrasiklin menunjukkan aktivitas hambatan pertumbuhan mikroba rata-rata 30 mm.

The medicinal plants in the genera of Garcinia belong to Guttiferae family have been known to be rich on secondary metabolites, such as xanthones, bitlavonoids and benzophenones. Some of wmpounds havetbeen reported as unique novel chemicals and having potential for various bioactivities as antibacterial, airimaia-ia, and eymmxie against cancer cells About so ? Garcinia species -growing in Indonesia include Gm'einrh?tetrandra Pierre, Garcinia eugeniawlia Wall. and Garcinia maingyi Hook. This research is conducted to isolate the chemical constituents of n~hexane and acetone extracts
of stem barks and their biological activity evaluation, namely preliminary evaluation using brine shrimp lethality test against Artemia saline Leach, cytotoxic against P388 cultured murine cells and antimicrobial activity against
Baccilus subtilis ATCC 6633, Escherichia coli ATCC 25922, Staphylococcus aureus ATCC 6538" and Psedomonas auregenase DSM 43286. Isolation of the compounds was conducted through combined various chromatographic techniques. Structure elucidation ofthe isolates Wasperfonned by analysing their spectroscopic data, namely: UV-4Vis, inlia red, mass, one- and two-
dimension NMR The structures of -some of the isolates were also clarified by their X-ray diffraction dam. From this research, among ll isolates, 2 isolates were novel compoimds. The isolates were triterpepnegxantlione- derivatives,
xanthone dimers, isoprenylbenophenones, andtlavanol. From the stem bark of G. tetrandra stigrn asterol, cudraksantone, Iupeol and a new xanthone namely tetrandraxanthone or [l,3-dihydroxy-2?,2?;dimethyl pyrano-(5?,6?,5?,6)]-
xanthone have been isolated and identified. The work on G. eugeniaefolia, led to the isolation stigmasterol and a novel compound, eugcniaephenone, a benzophenone having isoprenyl groups and dimethyl cyclobutane. From G. maingayi. stigmasterol, camboginol, isoxanthochymol, griflipavixanthone and 5,7,2?,5?-tetrahydroxy ilavan-3-ol have been isolated and identified. From bioactivity test, griffipavixanthone, eugeniaephenone and carnboginol were strong cytotoxic to brine shrimp (Artemia salina Leach) lethality test results showing LC? 1,06 xlO'2 ; 1,69 and 3,24 pg/mL respectively. Meanwhile, the isoxantochymol, cudraxanthone and Iupeol were not active. From cytotoxicity against murine P-3 88 cultured cells test, showed that griffipavixanthone and isoxanthochymol ,were strong cytotoxic, judged by their IC50 values of 0.42 and 1.47 /xg/mL, respectively. Eugeniaephenon were also moderate cytotoxic having IC5Q 2.5 pg/mL. Meanwhile camboginol and 5,7,2?,5?~tetrahydroxy tlavan-3-ol were inactive, represented by its IC50 values more than 4 ,ug/mL. On evaluated for,their antibacterial activity. Camboginol and eugeniaephenone showed the highest antibacterial activity, having 'microbial growth inhibition against B. subtillis ATCC 6633, E. coli ATCC 25922, .SI aureus ATCC 6538, and P. auregenase DSM 43286. The inhibition diameter using concentration of 10,000 ppm, camhoginol and eugeniaefenone showed 16, l3, 15 and 14 mm; ind 13, 16, 13, and 15 mm, respectively. Tetracycline s9lution_was used as the positive control concentration of 10,000 ppm, showed diameter inhibition of 30 mm."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
D1233
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berna Elya
"Garcinia rigida dan Garcinia benthami termasuk famjlia Guttiferae yang terdapat di Indonesia. Beberapa spesies dari genus Garcinia mengandung senyawa bioaktif yang potensial dan digunakan sebagai obat tradisional. Penelitian ini bertujuan mengisolasi dan menentukan Struktur senyawa kimia dari daun tanaman Garcinia rigida dan kulit batang Garcinia benthami serta uji aktivitas biologi, yang meliputi uji awal toksisitas terhadap udang Artemisia Salina Leach dan uji aktivitas antibakteri terhadap staphylococcus aureus dan Samonella typhosa dan senyawa-senyawa yang diperoleh. Isolasi senyawa dilakukan dengan menggunakan tehnik kromatografi kolom dan penentuan struktur molekulnya dengan menggunakan data spektroskopi: massa (MS), inframerah UV, resonansi magnetik inti proton ('H-NMR), resonansi magnetik inti karbon (13C-NMR) dan data spektroskopi NMR-2D, meliputi COSY, HMQC, ROESY dan HMBC. Pada penelitian ini ditemukan lima senyawa baru turunan xanton dan enam senyawa triterpenoid yang telah diketahui dari daun tanaman garcinia rigida.
Lima senyawa xanton baru tersebut adalah 1,5,6-trimetoksi-6',6'-dimetilpirano-(2',3':3,4)-xanton (GRI,-I = sahlaxanton) , 6-hidroksi-1,2,5,8-tetrametoksi-6',6' dimetilpirano-(2',3';3,4)-xanton (GRI,-2 = salmaxanton), l-metoksi-5,6-metilendioksi-6',6'-dimetilpirano-(2',3?:3,4)-xanton (HR-5 = musa-xanton), 1-hidroksi-5,6,8-utrimetoksi 6',6'-dimerilpirano-(2',3':3,4)-xanton (HR-7 = asmaxanton) dan isomer dari salmaxanton yaitu l-hidroksi-2,5,6,8-tetrametoksi~6?,6?-dimetilpirano-(2',3':3,4)-xanton (HR-8). Enam senyawa triterpenoid adalah lanosta-8,25-dien-313-ol (HR-1), Eiedelin (HR-2), lupeol (HR-3), stigmasterol (HR-4c), 3B-hidroksi-20(29)-en-lupan-30-al (HR-4d) dan 3B-hidroksi-20(29)-en-Iupan-30-ol (HR-6a).
Dari kulit batang tanaman Garcinia benthami didapatkan tiga senyawa baru turunan benzofenon dan satu senyawa flavonoid serta empat senyawa tritelpenoid. Tiga senyawa bam tersebut adalah 2'-metoksi-4',6',3,5-tetrahidroksibenzofenon (GbA-5 = ismailbenzofenon), 2',6'-dimetoksi-4',3,5-nillidroksibenzofenon (GbA~6 = hilmibeuzofenon) dan 3?,5',6-trihidroksi-2,4-dimetoksi-6'(3-metilbut-2-enil) benzofenon (GbA-4' = salimbenzo-fenon). Satu Senyawa flavonoid, yaitu epikatekin (GbA-7) dan empat senyawa triterpenoid yaitu friedelin(GBH-3), asam-3B-hidroksi-Ianosta-9(11), 24-dien-26-oat (GbH-4), stigmasterol (GbA-2) dan asam-olean-5,12-dien-3B-ol-28-oat(GbA-4).
Pada uji pendahuluan terhadap larva udang Artemia salina leach memperlihatkan bahwa senyawa-senyawa GRL-1, GRL-2, HR-5, HR-7 dan HR-8 memperlihatkan adanya hambatan pertumbuhan bakteri pada konsentrasi 100, 50 dan 25 ppm, sedangkan senyawa GbA-5, GbA-6 dan GbA-4' menghambat pertumbuhan bakteri pada konsentrasi 100 dan 50 ppm, tetapi tidak terhadap kuman salmonella typhosa."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
D1248
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atiek Soemiati
"Garcinia picrrorhiza Miq. dan Garcinia dulcis Kurz termasuk famili Cluciaceae banyak tumbuh di daerah Asia tenggara termasuk Indonesia. Dari beberapa hasil penelitian diketahui, bahwa famili Guttiferae merupakan sumber senyawa xanton, isoprenilbenzophenon, flavonoid, depsidon dan anthron, beberapa di antaranya mempunyai aktivitas biologi seperti antibakteri, antifungi, antioksidan, anti-HIV, dan sitotoksik. Berdasarkan hal tersebut di atas, telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mempelajari lebih lanjut tentang keanekaragaman struktur metabolit sekunder yang dihasilkan oleh beberapa species dari familia Guttiferae dan mengungkapkan aktivitas biologi senyawa tersebut.
Pada penelitian ini telah diselidiki senyawa bioaktif kulit batang G. picrrorhiza Miq.dan buah G. dulcis Kun. Bahan tanaman diperoleh dari sekitar Bogor. Selanjutnya masing-masing bahan diekstraksi dengan pelarut n- heksana dan diklorometan. Ekstrak yang diperoleh difraksinasi dengan tehnik kromatografi dan pemurnian. Senyawa yang murni kemudian ditentukan strukturnya dengan metoda spektroskopi UV, IR, 'H-NMR, 13C-NMR, HMQC, HMBC dan COSY. Aktivitas biologi senyawa-senyawa yang diperoleh ditetapkan dengan uji antioksidan terhadap radikal DPPH dan uji sitotositas terhadap sel kanker L1210.
Dari isolasi G.dulcis Kurz telah ditemukan 3 senyawa caged poliprenilasi xanton, yaitu senyawa (1) desoksimorellin, senyawa (2) asam morellat dan senyawa (3) morellin; hasil uji sitotoksisitas terhadap sel kanker L1210 berturut- turut menunjukkan IC50 = 25,56 μg/mL, 20,82 μg/mL dan 26,67 μg/mL dan uji antioksidan terhadap radikal bebas berturut-turut IC50 = 22,42 μg/mL; 30,91 μg/ 1249,93 μg/mL. Dari hasil isolasi ekstrak n-heksana kulit batang G. picrrorhiza Miq., ditemukan senyawa baru garcinopicrobenzofenon, senyawa (4) uji toksisitas terhadap sel kanker L1210 menunjukkan IC50 = 53,05 μg/mL dan uji antioksidan terhadap radikal bebas DPPH menunjukkan IC50 = 27,67 μg/mL. Ditemukan senyawa (5) asam lanosta 3-oxo-7, 24-dien-27-oat, ditemukan senyawa (6) asam Ianosta 3β-hidroksi-7,24-dien-oat, dan senyawa (9) asam 3- hidroksi-isonikotinat. Dari isolasi eksrak n-heksana akar G. picrrorhiza ditemukan senyawa baru (8) garcinopicrobenzofenonon, uji toksisitas terhadap sel kanker murine L1210 menunjukkan IC50 sebesar 40,37 μg/mL, ujiaktivitas antioksidan rnenunjukkan IC50 sebesar 83,88 μg/mL dan senyawa (7) (23E)- eupha-7-oxo-8,23-dien-27-oat.

Garcinia dulcis Kurz and Garcinia picrrorhiza Miq. (Cluciaccac) is group of plants grown in Indonesian tropical forest which has been reported to be rich in chemicals substances. Extensive phytochemical screening have shown that Garcinia species are rich in a variety of oxygenated and prenylated xanthone. Some of these exhibit a wide range of biological and pharmacological activities as cytotoxic, antimicrobial, antifungal, antioxidant, antimalarial, and HIV-1 protease inhibitory activitis. Based on these data, this research work aims to further study the structur molecule variety of their secondary metabolite especially their bioactive constituens.
In this research work, the bioactive constituens of G. dulcis Kurz and G. picrrorhiza Miq. was collected from sorounding Bogor, have been evaluated. The selected plant materials were the bark and roots of G. picrrorhiza Miq and fruits of G. dulcis Kurz. Extraction, fractionation and bioactive compound isolation- purification were conducted using various organic solvents and chromatographic techniques. The isolated compounds were ilucidated based on their physical and spectral data, such UV, IR, 'H- and 13C-NMR, MS, HMBC, HMQC and COSY. The biological activity evaluations, namely, in vitro cytotoxicity using murine L1210 cell line, and antioxidant activity under DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) Radical Scavenging Activity Methode.
Chromatographic separation of the n-hexane extract of dried G. dulcis fruits furnished three prenylated pyranoxanthonoids, identified as desoxymorelline (1), morellic acid (2), and morellin (3). The isolated compounds found exhibit cytotoxicity against L1210 cancer cell line. The lC50 values were 26,6; 20,8, and 25,5 μg/mL, respectively. Under DPPH Radical Scavenging Activity Methode the compounds to exhibit antioxidant activity. The lC50 value for desoxymorelline, morellic acid and morellin ici, 22,42 μg/mL. ;30,91 μg/mL and 1249,93 μg/mL. Chromatographic separation on the n-hexane extract from bark of G. picrrorhiza Miq. furnish new compounds garcinopicrobenzophenon (4) to exhibit cytotoxicity against L1210 cell line, with the IC50 value 53,05 μg/mL and antioxidant activity with IC50 value 27,67 μg/mL and known lanosta-3-oxo-7,24-dien-27oic acid (5); lanosta 3β-hydroxy-7,24-dien-oic-acid (6), and 3-hydroxy-isonicotinic acid (9). Chromatographic separation of the dichloromethane extract from roots of G. picrorrhiza furnish new compound garcinopicrobenzophenonon (8) to exhibit cytotoxicity against L1210 eell line. The IC50 value was 40,37 μg/mL, and antioxidant activity 83,88 μg/mL; and (23E}-eupha-7oxo-8,23-dien-27oic (7)
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
D1218
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masrukhan
"Jenis tanaman Garcinia banyak ditemukan di Indonesia, tetapi belum banyak yang diteliti. Beberapa penelitian mengenai genus Garcinia yang telah dilakukan, memberikan banyak informasi mengenai kandungan serta manfaat dari masingmasing senyawa dan bioaktivitasnya.
Penelitian ini bertujuan mengisolasi dan melakukan uji bioaktivitas senyawa kimia dari kulit batang G. bancana Miq yang berasal dari Desa Kalapangan, Kecamatan Sebangau, Kabupaten Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah. Isolasi senyawa tersebut dilakukan dengan maserasi menggunakan pelarut n-heksana, dilanjutkan pemisahan ekstrak menggunakan metode kromatografi kolom dengan silika gel sebagai fasa diam dan n-heksana, etil asetat dan metanol sebagai eluen yang dipergunakan secara gradien. Senyawa kimia yang diduga telah murni ditentukan struktur molekulnya dengan cara spektroskopi (UV, IR, MS, 1H-NMR, dan 13C-NMR) dan diuji aktivitas antioksidan dengan metoda radical scavenger DPPH.
Hasil penelitian ini diperoleh senyawa dengan nama IUPAC 3-(3,4-dihidroxybenzoyl)-4-hydroxy-8,8-dimetil-1,7-bis (3-methylbut-2-enyl) bicyclo (3,3,1) non-3-ene -2,9-dione dengan rumus molekul C28H34O6. Pengamatan terhadap uji aktivitas antioksidan menggunakan kuersetin sebagai pembanding menunjukkan bahwa senyawa hasil isolasi tersebut memiliki aktivitas antioksidan sangat aktif dengan nilai IC50 = 12,78 ppm.

There are many species Gacinia in Indonesia, but not all researches. Concerning the Garcina genus has been do give a lot of information about how the contents and benefits of each compound and its activities.
This study aimed to isolate and chemical compounds assay from stem bark G. bancana Miq, Kalapangan originating from the village, district Sebangau, district Palangkaraya, Central Kalimantan province isolated compounds were carried out by using n-hexane as solvent by maseration, followed by separation of the extract using column chromatography with the stationary phase silica gel and mobile phase n-hexane, ethyl acetate and methanol as gradien compounds customarily used chemical that has been determined purely by way of its molecular structure spectrosopy (UV IR, MS, 1H_NMR, and 13C-NMR) and the antioxidant activity assay with radical scavenger DPPH methodes.
The results show tha compounds with IUPAC name 3-(3,4-dihidroxybenzoyl)-4-hydroxy-8,8-dimetil-1,7-bis (3-methylbut-2-enyl) bicyclo (3,3,1) non-3-ene -2,9-dione with molecule formulation C28H34O6. Observations on the antioxidant activity assay using quercetin as the comparison compound showed that isolated compoun C28H34O6 have very active antioxsidant activity with the value IC50 = 12,78 ppm.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29066
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
I Ketut Triono
"Garcinia eugenifolia Wall merupakan tumbuhan tropis yang tumbuh di Indonesia, terutama di kawasan Kalimantan dan Kepulauan Riau. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengisolasi senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam kulit batang tanaman G. eugenifolia Wall, sampel yang sudah dihaluskan direndam dalam n-heksana, setelah residu dipisahkan dari larutannya, selanjutnya residu direndam dengan metanol, kemudian kedua ekstrak diuapkan pelarutnya. Ekstrak n-heksana diisolasi lebih lanjut dengan cara kromatografi kolom. Sebagai fasa diam digunakan silika gel, sebagai eluen digunakan n-heksana dan etil asetat yang kepolarannya dinaikkan secara gradien. Identifikasi beberapa senyawa dilakukan dengan menggunakan data spektroskopi FT-IR, UV-Vis, LC-MS dan Spektroskopi 1H-NMR dan 13C-NMR.
Hasil isolasi dalam fraksi n-heksana ditemukan dua senyawa, yang merupakan triterpen dan turunan xanton yaitu senyawa Geu fh-9 dengan rumus C29H48 O, titik leleh 138-140 o C, BM =412 berbentuk kristal jarum berwarna putih yang identik dengan stigmasterol dan senyawa Geu fh-10 yang berbentuk kristal berwarna kuning dengan rumus molekul C28H32 O6, titik lelehnya antara 191-192 oC dan BM = 464 yang identik dengan isobractatin. Pengujian aktivitas biologinya, menunjukkan senyawa Geu fh-10 kurang aktif sebagai antioksidan dengan IC50 = 86,44 µg/mL dan hasil uji anti kanker dengan menggunakan sel T47D, senyawa Geu fh-10 memiliki IC50 = 17 µg/mL, yang berarti aktif dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.

Garcinia eugenifolia Wall is a tropical plant that grows in Indonesia, particularly in the areas of Kalimantan and Riau Islands. This research was conducted to isolate the chemical compounds contained in stem bark of G. eugenifolia Wall plant, after sample were crushed, soaked in n-hexane, after the residue is separated from the solution, then residue soaked with methanol. Bouth extracts soluet were evaporated. The n-hexane extract further isolated by column chromatography. Used as stationary phase silica gel, as the eluent used n-hexane and ethyl acetate as gradient polarity elevated. Identification of compounds using FT-IR spectral data, UV-Vis, LC-MS and 1H-NMR spectrometer and 13C-NMR.
The isolation in n-hexane fraction was found two compounds, which is triterpen and derivative of xanton compound are Geu fh-9 with the formula C29H48 O, melting point 138-140° C, molecular weight = 412 white needle-shaped crystals are identical with compounds stigmasterol and Geu fh-10 in the form of yellow crystals with the molecular formula C28H32 O6, melting point between 191-192 oC and molecular weight = 464 which is identical with isobractatin. Tests for biological activity, indicates a compound Geu fh-10 is less active as an antioxidant with IC50 = 86.44 µg / mL and anti-cancer test results using T47D cells, compound Geu fh-10 showed IC50 = 17 µg / mL, which means that current can inhibit cancer cell growth.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29029
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Puteri Amelia
"Garcinia termasuk famili Clusiaceae yang mempunyai kontribusi yang besar untuk kesehatan karena mengandung senyawa yang mempunyai bioaktivitas yang potensial diantaranya sebagai antioksidan. Berbagai kandungan kimia dari berbagai spesies Garcinia telah dilaporkan, diantaranya senyawa golongan xanton, kumarin, flavonoida dan terpenoid. Salah satu spesies dari genus Garcinia yang tumbuh di Indonesia adalah Garcinia benthami Pierre. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan struktur senyawa kimia hasil isolasi ekstrak aseton dan metanol dari daun Garcinia benthami Pierre, serta melakukan uji antioksidan dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil).
Isolasi senyawa dilakukan dengan teknik kromatografi dan penentuan struktur molekul dilakukan dengan metode spektroskopi: massa (LC-MS), inframerah (IR), UV, resonansi magnet inti proton (1H-NMR) dan resonansi magnet inti karbon (13C-NMR), DEPT serta spektroskopi NMR-2D (HMQC dan HMBC). Dari data spektroskopi diatas, dua senyawa murni berhasil diisolasi yaitu GBP-1 dan GBP-2. Senyawa GBP-1 yang memiliki rumus molekul C30H50O diidentifikasi sebagai friedelin dan senyawa GBP-2 yang memiliki rumus molekul C13H8O6 diidentifikasi sebagai 1,3,6,7-tetrahidroksi-xanton. Hasil uji antioksidan dengan metode DPPH pada GBP-1 tidak memperlihatkan aktivitas antioksidan dengan IC50 267,51 µg/mL, sementara senyawa GBP-2 memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dengan IC50 8,01 µg/mL.

Garcinia belong to Clusiaceae family have a large contribution for health, because this family content some potential bioactive compounds among as antioxidants. Chemical contain from some species of Garcinia have reported as xanthones, terpenoids, coumarins and flavonoids. Garcinia benthami Pierre is one of Garcinia species in Indonesia. This research was intended to isolate, elucidate and measure biological active compounds from aceton and methanol extract of Garcinia benthami Pierre leaves.
The isolation was conducted through the chromatographyc technique and elucidation structures by spectroscophyc: mass spectrometry (LC-MS), infra red (IR), UV, 1H-NMR, 13C-NMR and NMR-2D (HMBC and HSQC). as well as to conduct antioxidant test by using DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) method from the isolated compounds. Based on spectroscophyc data , two compounds have been found : GBP-1 and GBP-2. GBP-1 which has molecular formula C30H50O was identified as friedelin and GBP-2 which has molecular formula C13H8O6 was predicted as 1,3,6,7- tetrahydroxy-xanthone. The result of antioxidant test to DPPH on the GBP-1 did not show antioxidant activity IC50 267.51 µg/mL and the GBP-2 showed antioxidant DPPH radical scavenging with IC50 8.01 µg/mL.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T23506
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Listiyani
"Garcinia hombroniana Pierre merupakan salah satu spesies dari genus Garcinia yang telah diketahui memiliki aktivitas antioksidan dan secara tradisional digunakan sebagai antiinflamasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data aktivitas antioksidan dan menilai potensi penghambatan aktivitas lipoksigenase teraktif dari ekstrak metanol, etil asetat dan n-heksana kulit batang G.hombroniana Pierre serta memperoleh nilai kadar flavonoida total dari ekstrak teraktif. Aktivitas antioksidan diukur menggunakan metode ferric reducing antioxidant power (FRAP), aktivitas antiinflamasi diukur dengan dengan metode penghambatan aktivitas lipoksigenase, analisis kualitatif flavanoida menggunakan kromatografi lapis tipis serta kadar flavonoida total menggunakan metode kolorimetri AlCl3.
Hasil uji menunjukkan EC50 aktivitas antioksidan ekstrak metanol, etil asetat dan n-heksana berturut-turut adalah 27,21; 15,34; 110,9 μg/mL dan IC50 penghambatan aktivitas lipoksigenase berturut-turut sebanyak 0,95; 0,26; 5,09 μg/mL. Ekstrak etil asetat merupakan ekstrak teraktif dengan kadar flavonoida sebesar 7,430 mg QE(quersetin equivalent)/g ekstrak. Hasil dari penelitian ini menunjukkan ekstrak kulit batang Garcinia hombroniana Pierre memiliki aktivitas antioksidan dan aktivitas penghambatan lipoksigenase.

Garcinia hombroniana Pierre is one species of genus Garcinia that has been known have antioxidant antivity and has been used traditionally as antiinflammatory. The aim of this study was to obtain data of antioxidant activity and to observe potential inhibition of lipoxygenase activity that most active from methanolic, ethyl acetate, and n-hexane extracts with total flavonoids content from most active extracts from the bark of Garcinia hombroniana Pierre. The antioxidant activity was measured using ferric reducing antioxidant power (FRAP), anti-inflammatory assay was measured using inhibition of lipoxygenase activity test, and qualitative analysis of flavonoids using thin layer chromatography, with total flavonoids content was measured using AlCl3 colorimetic method.
The results showed EC50 of antioxidant activity of methanolic, ethyl acetate, and n-hexane extracts respectively 27,21; 15,34; 110,9 μg/mL and IC50 inhibition of lipoxygenase activity respectively 0,95; 0,26; 5,09 μg/mL. Ethyl acetate extract was the most active extract with total flavonoids contents was 7,430 mg QE (quersetin equivalent)/g extract. The results of this study showed bark extract Garcinia hombroniana Pierre has antioxidant activity and potent to inhibit lipoxygenase activity.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S64603
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hartati
"Penelitian ini dilakukan untuk mencari beberapa senyawa kimia dari ekstrak kulit pohon Garcinia tetrandra serta uji aktivitas biologi terhadap Artemia salina L. dan aktivitas antibakteri. Senyawa tersebut diisolasi dengan cara ektraksi dalam n-heksan selanjutnya ekstraksi dengan aseton . Masing-masing ekstrak dipisahkan dengan cara kromatografi kolom dengan fasa diam silika gel dan fasa geraknya adalah n-heksan , etil asetat, metanol secara gradien. Senyawa kimia yang telah murni ditentukan struktur molekulnya dengan cara spektrofotometri UV-Vis, spektrofotometri Infra Merah, Spektrometri Massa, Spektrometri Resonansi Magnet inti 3H dan 13 C. Dari hasil penelitian ini diperoleh senyawa GT-1 yang mempunyai rumus molekul C23HxoO6 , diperkirakan sama dengan Thwaitesixanton, senyawa GT-2 dengan rumus molekul C30H500 yang diperkirakan senyawa 3-a- (22) (29) Hopen-ol; Senyawa GT-3 dengan rumus molekul C38H50O6 yang diperkirakan sama dengan Camboginol; Senyawa GT-4 dengan rumus molekul C38H5006 yang diperkirakan sama dengan cambogin. Dari senyawa - senyawa tersebut yang memiliki aktivitas antimikroba adalah senyawa GT-3 dengan diameter harnbatan rata-rata = 8 mm/1000 ppm.terhadap bakteri B. subtilis ATCC 6633, E. coli ATCC 25922, S. aureus ATCC 6538, M. phlei DSM 43286. Dari hasil uji aktivitas terhadap larva-udang Artemia salina Leach., senyawa yang memiliki aktivitas yang cukup signifikan adalah senyawa GT-3 dan GT-4 dengan LC50 masing-masing 7µg/ ml dan 18µg/ ml.

Isolation, Structure Elucidation, Biological Activity Test of Chemical Constituents of Stem Bark of Garcinia Tetrandra PierreThis study was caned out to obtain several chemical constituents of the extract of the stem bark of Garcinia tetrandra Pierre, their biologic are activity to Artemia salina Leach and their antibacterial activity. The compounds were isolated from the n-hexane and acetone - soluble extracts. Each extract was separated through a column chromatography on silica gel G , as the stationary phase which gradient mixtures, of n-hexane, ethyl-acetate and methanol as the mobile phase. The purified chemical constituents were identified their structures based on their UV -- Visible , Infra Red Spectrophotometry , Mass Spectrometry, 1H and '3C - Nuclear Magnetic Resonance Spectrometry data. The first isolate of GT-I with its molecular formula of C23HxoO6 was identified as Thawaitesixantone; GT-2 with and its molecular ion formula of C30H50O was identified as 3-a-(22)(29) Hopen-ol; GT-3 with its molecular formula of C38H50O6 was identified as camboginol; GT- 4 with its molecular formula of C38H5006 was identified as cambogin. From of all of the isolated compounds GT-3, showed antibacterial activity. In a concentration of 1000 ppm, its inhibition against the growth off B. subtilis ATCC 6633, E. code ATCC 25922, S. aureus ATCC 6538, M phlei DSM 43286 were 8 mm. From the results of toxicity evaluation to the Artemia salina Leach , GT-3 and GT-4 with its LC50 7µg/ ml and 18 µg/ ml, respectively."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
T2700
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hartati
"Penelitian ini dilakukan untuk mencari beberapa senyawa kimia dari ekstrak kulit pohon Garcinia tetrandra serta uji aktivitas biologi terhadap Artemia salina L. dan aktivitas antibakteri. Senyawa tersebut diisolasi dengan cara ekstraksi dalam n-heksan selanjutnya ekstraksi dengan aseton . Masing masing ekstrak dipisahkan dengan cara kromatografi kolom dengan fasa diam silika gel dan fasa geraknya adalah n-heksan , etil asetat, metanol secara gradien. Senyawa kimia yang telah mumi ditentukan struktur molekulnya dengan cara spektrofotometri UV-Vis, spektrofotometri Infra Merah, Spektrometri Massa, Spektrometri Resonansi Magnet Inti 1H dan 13 C. Dari hasil penelitian ini diperoleh senyawa GT-1 yang mempunyai rumus molekul C23H200 6 , diperkirakan sama dengan Thwaitesixanton, senyawa GT -2 dengan rum us Sri H. 2000. molekul C30H500 yang diperkirakan senyawa 3-a- (22) (29) Hopen-ol; Senyawa GT -3 dengan rumus molekul C38H500 6 yang diperkirakan sama dengan Camboginol; Senyawa GT -4 dengan rumus molekul C38H~006 yang diperkirakan sama dengan cambogin. Dari senyawa - senyawa tersebut yang memiliki aktiyitas antimikroba adalah senyawa GT-3 dengan diameter hambatan rata-rata= 8 mm/1000 ppm.terhadap bakteri B. subtilis A TCC 6633, E. coli ATCC 25922, S. aureus ATCC 6538, M phlei DSM 43286 Dari hasil uji aktivitas terhadap larva udang Artemia salina Leach., senyawa yang memiliki aktivitas yang cukup signifikan adalah senyawa GT -3 dan GT -4 dengan LC50 masing-masing 7 pg/ ml dan 18. pg/ml.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
T40311
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairinisa Lestari
"Beberapa tanaman dari marga Garcinia telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan, namun belum ada penelitian terhadap Garcinia latissima. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antioksidan dari ekstrak dan fraksi kulit batang Garcinia latissima dan identifikasi golongan senyawa pada fraksi teraktif. Fraksinasi menggunakan kromatografi kolom. Uji aktivitas antioksidan dilakukan secara in vitro dengan metode peredaman radikal DPPH 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power) menggunakan microplate reader. Ekstrak teraktif yang diuji dengan metode DPPH yaitu ekstrak metanol dengan inhibisi 95,68 . Ekstrak teraktif di fraksinasi dengan kromatografi kolom. Fraksi yang diperoleh yaitu 10 fraksi, kemudian di uji aktivitas antioksidannya. Pada pengujian dengan metode DPPH dan FRAP, didapatkan fraksi teraktif yaitu fraksi G. Pada metode DPPH didapatkan persentase penghambatan sebesar 93,39 dan nilai IC50 sebesar 5,10 ?g/mL. Pada metode FRAP didapatkan nilai ferric ion equivalent antioxidant activity FeEAc yaitu 1189,649 mol FeE/ gr fraksi. Hasil penapisan fitokimia pada fraksi teraktif menunjukkan bahwa fraksi G mengandung golongan senyawa flavonoid, dan tanin. Pada penelitian ini, fraksi dari ekstrak metanol kulit batang Garcinia latissima berpotensi untuk menjadi sumber antioksidan alami.

Free radical that can not be neutralized by the body can cause damage to nucleic acids, proteins, and lipids in cell membranes and plasma lipoproteins, which causes the need for additional antioxidants from outside of the body. Some species of genus Garcinia have been proven to provide antioxidant activity, but there has been no research on Garcinia latissima. This research aims to examine the antioxidant activity of extract and fraction of G.latissima stem bark with DPPH and FRAP methode. In this research, G.latissima stem bark extract was tested for antioxidant activity by DPPH method and obtained methanol extract as the most active extract with 95.68 inhibition. Methanol extract of G.latissima stem bark separated by column chromatography which silica gel as stationary phase and the mobile phase n hexana, ethyl acetate, and methanol were increased polarity. This study obtained 10 fraction, and the fraction is then tested for activity in antioxidant based on in vitro test. In the test by DPPH method, the most active fraction is Fraction G which has 93.39 inhibition percentage and IC50 value of 5.10 g mL. In the test by DPPH method, the most active fraction is Fraction G which has highest ferric ion equivalent antioxidant activity FeEAc 1189,649 mol FeE gr fraction. Phytochemical screening shows that fraction G contains Flavonoids, and tannins."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S69950
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>