Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3464 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Martinus Herwiratno
"Tesis ini merupakan penelitian mengenai konstruksi identitas keturunan China diaspora di Bandar Lampung, Indonesia. Penelitian ini bertujuan menunjukkan proses kontestasi, resistensi, negosiasi dan kompromi dalam konstruksi identitas seorang keturunan China diaspora bernama Tjong Djit Chung dalam profesinya sebagai seorang perantara roh ritual lokthung. Analisanya didasarkan pada pemikiran Stuart Hall dalam tulisannya "Cultural Identity and Diaspora" yang memaparkan proses perubahan identity as being menjadi identity as becoming masyarakat diaspora. Melalui penelitian etnografis didapati bahwa konstruksi identitas Tjong Djit Chung yang terepresentasi dalam ritual lokthung tersebut bersifat hibrid, tidak tunggal dan cair. Hal tersebut merupakan strategi memposisikan dirinya dalam konstruksi identity as becoming keindonesiaannya tanpa harus kehilangan identity as being-nya.

This thesis is a research on identity construction of someone who is a Chinese diaspora descendant in Bandar Lampung, Indonesia. The research is intended to show the processes of contestation, resistance, negotiation and compromise in the identity construction of Tjong Djit Chung as a who is a lokthung ritual?s spirit medium. The analysis is based on the thinking of Stuart Hall in his paper ?Cultural Identity and Diaspora? which describes the change process of identity as being to be identity as becoming of diaspora community. Through ethnographic research, it was identified that the identity of tongsin Tjong Djit Chung represented in that ritual is hybrid, non singular and fluid. This form of identity is a strategy to position himself in the construction of his identity as becoming of ?being Indonesian? without having to lose his identity as being."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28956
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Vanessa Piter
"Genshin Impact adalah permainan RPG (role-playing game) dengan aksi open-world yang diluncurkan pada tanggal 28 September 2020 oleh miHoYo (上海米哈游网络科技股份有限公司 Shànghǎi mǐ hā yóu wǎngluò kējì gǔfèn yǒuxiàn gōngsī) di Shanghai, Cina. Salah satu tokoh dalam permainan Genshin Impact yang bernama Chongyun memiliki kemampuan mengusir roh jahat seperti yang dilakukan oleh pendeta Tao di Cina. Penelitian ini membahas mengenai kemiripan antara tokoh Chongyun dalam permainan Genshin Impact dengan pendeta Tao dalam ritual pengusiran roh jahat yang ditinjau dari aspek kostum, gerakan tangan dan jari, serta jimat yang digunakan. Penulis mengumpulkan data penelitian dari permainan Genshin Impact versi 4.3, serta sejumlah referensi tertulis berupa buku dan artikel jurnal, maupun referensi tidak tertulis berupa video mengenai pendeta Tao dalam ritual pengusiran roh jahat yang diunduh dari YouTube. Hasil penelitian menemukan bahwa tokoh Chongyun tidak sepenuhnya mirip dengan pendeta Tao dalam aspek kostum, gerakan tangan dan jari, serta jimat. Desain tokoh Chongyun yang tidak sepenuhnya mirip dengan pendeta Tao tetap dipertahankan dengan mempertimbangkan aspek efisiensi dan estetika gameplay dalam permainan Genshin Impact.

Genshin Impact is an action open world RPG (role-playing game) launched on September 28th, 2020 by miHoYo (上海米哈游网络科技股份有限公司 Shànghǎi mǐ hā yóu wǎngluò kējì gǔfèn yǒuxiàn gōngsī) in Shanghai, China. One of the characters in Genshin Impact, Chongyun, possesses the ability to exorcise evil spirits, similar to the practices of Taoist priests in China. This study examines the similarities between Chongyun in Genshin Impact and Taoist priest during exorcism rituals, focusing on aspects such as costume, hand and finger movements, and talismans used. The author collected research data from Genshin Impact version 4.3, as well as a number of written references including books and journal articles, and non-written references such as videos on Taoist exorcism rituals downloaded from YouTube. The research results indicates that Chongyun’s character does not fully resemble Taoist priests in terms of costume, hand and finger movements, and talismans. The differences in Chongyun's design are maintained to ensure efficiency and aesthetic appeal within the gameplay of Genshin Impact."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Michel Picard
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2020
305.3 MIC k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Eva Leiliyanti
"Majalah Cosmopolitan sebagai industri media global membingkai target pembacanya ke dalam konstruksi identitas fun fearless female. Hal ini terlihat jelas dari teks visual (model sampul majalah Cosmopolitan) maupun teks verbal (judul judul artikel andalan) dalam sampul majalah (sebagai sebuah perwajahan sekaligus iklan) yang mengarah pada pengonstruksian identitas fun fearless female. Tujuan penelitian ini adalah untuk membongkar mekanisme pengonstruksian identitas perempuan dalam majalah Cosmopolitan dengan menggunakan pendekatan kajian budaya feminis. Tahapan analisis dilakukan pertama-tama dengan memakai teori semiotika Roland Barthes, kemudian dibongkar dengan metode dekonstruksi, dan teori simulasi Jean Baudrillard. Cara yang dipakai aktor majalah Cosmopolitan dalam menggiring target pembacanya ke dalam konstruksi identitas fun fearless female melalui sampul majalahnya adalah dengan menampilkan visualisasi sosok model sampul perempuan sebagai sosok yang merepresentasikan firm fearless female. Pembaca yang sebelumnya ditempatkan sebagai sosok belum fun fearless female dan ingin menjadi sosok tersebut, dirayu dengan visualisasi model sampul perempuan (yang seolah merepresentasikan sosok fun fearless female) dan judul dan isi artikel, rubrik maupun feature (sebagai teks verbal) yang sejalan dengan slogan fun fearless female. Namun, sosok fun fearless female itu sendiri merupakan sosok hyperreal (yang berada dalam simulakra) yang dibentuk aktor majalah Cosmopolitan. Sedangkan bagi pembaca setia yang sudah merasa seperti sosok fun fearless female, pembacaan atas majalah Cosmopolitan secara terus menerus akan mempertebal kepercayaan atas nilai ideologi fun fearless female."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11612
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Artikel ini merupakan hasil penelitian yang dilatarbelakangi oleh permasalahan konstruksi identitas yang
saat ini banyak ditampilkan pada foto pre-wedding. Pada mulanya foto pre-wedding hanyalah foto yang
menampilkan sepasang laki-laki dan perempuan dengan tujuan untuk dipajang dalam resepsi pernikahan.
Dalam perkembangannya foto pre-wedding menjadi ajang dalam menampilkan identitas dari pasangan tersebut.
Dalam menampilkan identitas-identitas tersebut, setiap pasangan memiliki alasan-alasan (motif atau
account), bentuk-bentuk dan batasan identitas apa saja yang ditampilkan, serta dampaknya terhadap foto
pre-wedding yang ditampilkan. Peneliti mengintegrasikan teori fenomenologi, teori interaksionisme simbolik,
dan teori konstruksi sosial, serta menggunakan pendekatan subjektif-konstruktivis dengan metode penelitian
kualitatif dalam tradisi penelitian fenomenologi, atau paradigma interpretif (interpretive paradigm).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontruksi identitas pada foto pre-wedding menjadi fenomena bukan
semata karena kepentingan pasangan tetapi juga pihak-pihak lain yang berkepentingan dengannya seperti
fotografer. Dampaknya, disadari atau tidak oleh pasangan, identitas yang ditampilkan dapat mempengaruhi
psikologi pasangan tersebut. Dalam penelitian ini disarankan kepada pihak-pihak terkait untuk dapat memberikan
perhatian khusus pada foto pre-wedding dengan menampilkan identitas tertentu yang dapat lebih
menggambarkan diri dari pasangan."
384 JKKOM 2:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Ridzkynoor Beta
"Tesis ini menganalisa konstruksi identitas perempuan Muslim di dalam edisi cetak majalah Aquila Asia dan laman Facebook majalah tersebut. Tesis ini mempertanyakan konstruksi identitas perempuan Muslim oleh majalah Aquila Asia; dan bagaimana pembacanya bereaksi atas identitas perempuan Muslim yang dikonstruksikan oleh Aquila Asia di ruang virtual (internet) untuk menunjukkan konstruksi identitas kelompok Muslim yang terjadi di dalamnya. Tesis ini menggunakan konsep identitas dan identifikasi yang dipaparkan oleh Stuart Hall (1995) dan konsep Muslimwoman dari Miriam Cooke (2008). Hasil analisa dari tesis ini memperlihatkan kompleksitas konstruksi identitas sekaligus proses identifikasi bagi kelompok perempuan Muslim dan 'usaha-usaha' oleh perempuan Muslim sendiri, sebagai pembaca, untuk mendefinisikan siapa mereka melalui ruang virtual yang disediakan oleh Aquila Asia.

This thesis analyzes the construction of Muslim women's identity in Aquila Asia magazine and its Facebook page. It questions the identity construction of Muslim women in the magazine and how its readers react towards the identity constructed by Aquila Asia in the internet, to show the identity of Muslim groups inside the media. This thesis deploys the concepts of identity and identification from Stuart Hall (1995) and Muslimwoman by Miriam Cooke (2008). The results show the complexity of identity construction and identification process for Muslim women, and also 'efforts' of Muslim women as readers to define themselves in the virtual space provided by Aquila Asia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
T30868
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Ari Prabowo
"Multikulturalisme telah menjadi suatu realitas yang terjadi sejak dulu, sebagai suatu wacana telah berkembang sejak sepuluh tahun terakhir. Di dalam masyarakat wacana ini mengalami hambatan, karena dengan adanya realitas ini maka tentunya dibutuhkan suatu sudut pandang yang baru bagi masing-masing individu untuk menyikapinya. Masalah utama yang dihadapi oleh multikulturalisme adalah pen-stereotip-an dari identitas seseorang. Pen-stereotip-an semacam ini dapat menciptakan terjadinya konflik, bahkan terciptanya perang. Masalah-masalah semacam inilah yang kemudian dijadikan tema utama dalam film-film pada saat ini sebagai suatu representasi dari realitas yang ada. Salah satu contohnya adalah film Kebab Connection. Film ini bercerita mengenai kehidupan seorang pemuda Turki yang tinggal di Jerman dan bercita-cita untuk membuat film kungfu pertama di Jerman. Ia kemudian membantu pamannya membuat iklan pendek untuk mempromosikan restoran kebab milik pamannya. Sementara itu pacarnya hamil, dan berita ini menjadi masalah besar bagi hubungannya dengan keluarganya dan ia pun diusir oleh ayahnya"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14716
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lala Siti Sahara
"[ABSTRAK
Tesis ini memfokuskan diri pada bagaimana penegasan identitas diri komunitas lokal Sentani yang dieskpresikan di dalam ritual pembayaran harta kepala pada festival danau Sentani.
Para pelaku komunitas lokal Sentani menggunakan ritual dalam rangka menegosiasikan dan menyiasati penegasan kembali identitas diri mereka dan komunitasnya dalam menghadapi pelaku dan kelompok lain.
Ritual pembayaran harta kepala dalam festival danau Sentani mengalami beberapa perubahan dibandingkan ritual pembayaran harta kepala yang dilakukan di luar festival, karena para pelaku komunitas Sentani berhadapan dengan kekuatan dari luar diri mereka, seperti negara dan pasar global, sehingga mereka harus menegosiasikan, menyiasati dan menegaskan ekspresi identitas diri mereka sesuai dengan peluang yang ada.
Kepentingan pasar lebih berperan dominan atas kepentingan kelompok lokal Sentani. Pasar memiliki kemampuan mendikte atau menentukan unsur-unsur prosesi ritual yang harus melakukan penyesuaian dengan kepentingan pasar yang lebih luas.

ABSTRACT
This thesis is focused on the personal identity affirmation of local community Sentani, which expressed in the ritual of head rendering on Sentani lake festival.
The doer of community local are using the ritual in order to negotiate and to deal with the reaffirmation of their personal identity and their community in facing the other doer and groups.
The head rendering ritual in Sentani lake festival has been changed a lot compared to the head rendering out of festival because the doer of the ceremony have to dealing with forces outside themselves, such as countries and global markets, so they have to negotiate, deal with and affirm the expression of their personal identity according to the existing opportunities.
The interest of the markets play more dominant role of the local community Sentani. The market has the ability to dictate or the determine the elements of ritual procession which should make the adjustments to the interest of the broader market;This thesis is focused on the personal identity affirmation of local community Sentani, which expressed in the ritual of head rendering on Sentani lake festival.
The doer of community local are using the ritual in order to negotiate and to deal with the reaffirmation of their personal identity and their community in facing the other doer and groups.
The head rendering ritual in Sentani lake festival has been changed a lot compared to the head rendering out of festival because the doer of the ceremony have to dealing with forces outside themselves, such as countries and global markets, so they have to negotiate, deal with and affirm the expression of their personal identity according to the existing opportunities.
The interest of the markets play more dominant role of the local community Sentani. The market has the ability to dictate or the determine the elements of ritual procession which should make the adjustments to the interest of the broader market, This thesis is focused on the personal identity affirmation of local community Sentani, which expressed in the ritual of head rendering on Sentani lake festival.
The doer of community local are using the ritual in order to negotiate and to deal with the reaffirmation of their personal identity and their community in facing the other doer and groups.
The head rendering ritual in Sentani lake festival has been changed a lot compared to the head rendering out of festival because the doer of the ceremony have to dealing with forces outside themselves, such as countries and global markets, so they have to negotiate, deal with and affirm the expression of their personal identity according to the existing opportunities.
The interest of the markets play more dominant role of the local community Sentani. The market has the ability to dictate or the determine the elements of ritual procession which should make the adjustments to the interest of the broader market]"
2015
T42937
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilah Nuha
"Skripsi ini membahas mengenai pengaruh identitas pada kota benteng pada Kremlin di Kota Moskow dan Bastille di Kota Paris. Studi berfokus pada eksistensi dan signifikansi benteng yang memperlihatkan perbedaan pada ritual dan settings pada pembangunan dan perkembangan kedua benteng dari abad pertengahan hingga sekarang. Ritual, yang diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan secara kultur atau simbolis, dan settings, yang diartikan sebagai latar belakang, menjadi kajian spesifik dikarenakan perannya sebagai sebuah landasan dalam pembangunan serta representasi identitas dari benteng. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh temuan bahwa benteng muncul dari kebutuhan mempertahankan kota yang dilakukan pada abad pertengahan dan eksistensinya bergantung pada signifikansinya pada identitas dari masyarakatnya. Identitas tersebut dapat diimplementasikan pada urban fabric di sekitar benteng dan simbolisme yang dibangun pada masyarakatnya. Kremlin bertahan dan fungsional hingga sekarang karena simbolismenya sebagai tempat kekuasaan dan identitas Rusia. Di sisi lain, eksistensi Bastille tidak bertahan karena identitasnya yang kental dengan absolutisme Kerajaan Perancis sehingga benteng tersebut dihancurkan pada Revolusi Perancis. Perbedaan mendasar lainnya terletak pada implementasi identitas pada urban fabric di sekitar Kremlin yang membedakan gaya arsitekturnya dengan bangunan di sekitarnya, sementara Bastille memainkan skala untuk menyimbolkan dominansi Kerajaan Perancis.

This thesis discusses the influence of identity on the fortress city on the Kremlin in Moscow and the Bastille in Paris. The study focuses on the existence and significance of these forts, which reveals the differences in rituals and settings in the construction and development of these two forts from the Middle Ages to the present. Ritual, which is defined as a series of activities carried out culturally or symbolically, and setting, which is interpreted as the background, are a set of specific studies because it has been included as the basis for the development and identity representation of the fort. Based on the results of the analysis, it was found that these forts emerged from the need to defend the city, which was carried out in the Middle Ages and their existence depended on their significance on the identity of its people. This identity can be implemented in urban structures around the fort and the symbolism that is built in the community. The Kremlin survives and is functional today because of its symbolism as a place of power and Russian identity. On the other hand, the existence of the Bastille did not last because of its strong identity with the absolutism of the French Empire, so the fortress was destroyed in the French Revolution. Another fundamental difference lies in the implementation of identity in the urban fabric around the Kremlin, which distinguishes its architectural style from the surrounding buildings, while the Bastille plays on a scale to symbolize the dominance of the French Empire."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>