Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154036 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Karatoruan Angelique Steffanie
"Ofuro adalah bak mandi khas Jepang. Budaya mandi dalam ofuro tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Jepang hingga saat ini. Mandi bagi orang Jepang bukan hanya kegiatan membersihkan diri, tetapi juga menenangkan pikiran. Yang ingin dicapai melalui mandi dalam ofuro adalah relaksasi dan kedekatan dengan orang lain yang mandi bersama. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya mandi di Jepang mengalami perubahan dari masa ke masa, namun tetap dipertahankan dan menjadi sarana interaksi sosial serta pembelajaran.

Ofuro is the Japanese bathtub. This habit of bathing inside the ofuro has been developed in Japanese society through the ages. Bathing, for the Japanese, is not only the act of cleansing the body, but also to create tranquility and peace of mind. What is expected from taking a bath in the ofuro is the relaxation and sense of closeness towards others who bathe inside the same ofuro. This is a qualitative descriptive analytic research. From this research, researcher knows that Japanese bathing culture has evolved from time to time, but is still practiced and become a way for people to interact and learn in a community. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S416
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iku Saymara
"Skripsi ini membahas Enatsu Hiroshi dalam bukunya yang berjudul Ofuro Kougengaku mengatakan bahwa kehidupan manusia dimulai dari kegiatan mandi. Zaman dahulu mandi pertama bayi disebut dengan istilah ubayu, sedangkan istilah yang dipakai pada masa sekarang adalah ubuyu, yang secara simbolisasi berarti keluarga mempunyai harapan agar bayi tersebut kelak tumbuh menjadi anak yang baik. Konsep mandi orang Jepang adalah lebih kepada semangat kebersihan itu sendiri, bukan proses untuk menjadi bersih. Semangat kebersihan disini tidak hanya mengacu kepada kebersihan tubuh, tetapi juga mengacu pada kebersihan jiwa. Skripsi ini menganalisa fungsi ofuro dalam keluarga, konsep keintiman yang tercipta melalui hadaka no tsukiai, fungsi sentou dan fungsi onsen"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S13656
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zani Yustina
"Iryono Iitsutae atau tradisi pengobatan rakyat yang terdapat pada masyarakat Jepang terwujud dalam bentuk berbagai pepatah dan cara-cara pengobatan tradisional. Tradisi ini yang sering dianggap sebagai pengobatan bentuk meishin atau takhyul ternyata didalam kenyataan benar-benar berfungsi dalam pengobatan penyakit, pencegahan maupun perawatan. Sedangkan pepatah dan berbagai macam ungkapan diantaranya berperan sebagai sarana pendidikan moral atau etika didalam kehidupan mereka.
Dari sudut ilmu pengetahuan kedokteran modern tradisi ini seakan-akan diartikan sebagai irasional sebaliknya ilmu pengetahuan kedokteran berdasarkan logika atau pemikiran rasional. Hal ini menimbulkan tanda tanya dan keraguan apakah penerapan tradisi ini dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan kerugian dan berbahaya. Keraguan terhadap eksistensi cara pengobatan tersebut menjadi motivasi dari himpunan ibu-ibu di Propinsi Miyagi untuk mengumpulkan berbagai macam tradisi lisan yang berhubungan dengan cara pengobatan dan berbagai petuah tentang cars hidup sehat tradisional.
Dari 1.044 buah cara dan pepatah tersebut dibagi dalam bidang-bidang kedokteran untuk dianalisa secara ilmiah dan diberi pendapat, dengan cara menggolongkan kedalam kategori-kategori tertentu. Pendapat para ahli tersebut ternyata menunjukkan sebagian besar tradisi pengobatan tersebut dapat diakui oleh ilmu kedokteran atau dianggap berdasarkan pemikiran yang logis/rasional. Sedangkan penelaahan terhadap bentuk meishin (takhyul) yang terdapat dalam tradisi ini menunjukan prosentase kurang dari l5% dari jumlah keseluruhan pepatah tersebut.
Kepercayaan terhadap hal-hal yang magis atau takhyul nyatanya tetap ditemui dalam masyarakat yang telah maju ilmu pengetahuannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S13912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Namira Rahmania Putri
"Skripsi ini membahas tradisi pelayanan Jepang yaitu semangat omotenashi dan pandangan okyaku sama wa kami sama desu yang dibawa oleh kombini, salah satunya Lawson, ke Indonesia. Tradisi pelayanan adalah hal yang tidak dapat dipindahkan ke negara lain tetapi sangat penting bagi sebuah perusahaan. Budaya yang berbeda akan memberikan respons yang berbeda terhadap sebuah tradisi pelayanan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa adanya penyesuaian dalam penggunaan kata ganti dan ragam bahasa terhadap pelanggan kombini Lawson di Depok, Jawa Barat, Indonesia.

This research discusses about Japanese service tradition, which is the spirit of omotenashi and okyaku sama wa kami sama desu that is brought by kombini, Lawson as one of it, to Indonesia. Service tradition is intangible and can not be transferred to other countries, in the other hand it is so important for a company. Different cultures will give different responses to a service tradition. This research is a qualitative research with descriptive design. The result of this study found that there are some adjustment in how customer being called and language style used to approach customer in Lawson kombini in Depok, West Java, Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S56658
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dira Rahimsyah
"Penelitian ini berujuan untuk menganalisis hubungan antara suci dan kotor dengan misogi sebagai sebuah purifikasi yang dapat menghilangkan kegare. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sumber data diperoleh dari buku referensi, jurnal penelitian, maupun informasi elekronik seperti internet yang berhubungan dengan misogi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara dilakukan dengan cara dikumpulkan, dibaca, dipahami, dianalisis, kemudian dinterpretasikan melalui kerangka teori. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pada dasarnya misogi adalah suatu proses yang dilakukan orang Jepang untuk menghilangkan kegare dan mencapai kesucian.

The focus of this study is to analize the relation between holy and uncleanness with misogi as sub purification which can erase kegare. This study is qualitative research. Referance books, journal, or electronic information as internet that is linked with misogi are main resources of the data. Then, datas is collected, readed, understanded, analized, and interpreted by the theory. The result of analizing shows that fundamentaly misogi is Japanese's process to erase kegare and to aim the holy."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47241
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Layla Kautsarrani
"

Skripsi ini membahas tentang makna tradisi upacara minum teh di Jepang (Chanoyu) dan kaitannya terhadap fungsi ruang dan estetika. Upacara minum teh di Jepang mengalami perkembangan, berawal dari pengobatan sampai menjadi sebuah ritual upacara. Upacara minum teh Jepang merupakan salah satu budaya turun menurun yang masih aktif dilaksanakan hingga sekarang, dimana dalam masyarakat Jepang budaya kesenian dan keagamaan Budha berpengaruh di setiap aspek kehidupan masyarakat Jepang, maka dari itu upacara minum teh di Jepang menarik untuk di bahas. Tujuan dari penelitian adalah menjelaskan makna upacara minum teh Jepang dan kaitannya terhadap space (ruang) dengan penerapan Zen, Tao dan prinsip estetika Wabi-Sabi.

 

 


This thesis discusses the meaning of the tradition of the tea ceremony in Japan (Chanoyu) and its relation to space. The tea ceremony in Japan is developing, starting from medicine to becoming a ceremonial ritual. Japanese tea ceremony is one of the hereditary cultures that is still actively carried out until now, where in Japanese society Buddhist culture and religious culture influences in every aspect of Japanese people's life, therefore the tea ceremony in Japan is interesting to discuss. The purpose of this research is to explain the meaning of Japanese tea ceremony and its relation to space with the application of Zen, Tao and Wabi-Sabi aesthetic principles.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sakamoto, Taro
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1982
952 SAK j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Sadyana
"Penelitian ini merupakan kajian historis tentang seorang tokoh bernama Miura Jo pada masa pendudukan militer Jepang di Bali dalam kurun waktu tahun 1942 sampai dengan tahun 1945. Tujuan penelitian ini adalah untuk merekonstruksi : (1) Bagaimana peran dan tindakan Miura pada masa pendudukan militer Jepang terhadap rakyat Bali dan (2) Bagaimana dasar pemikiran pilihan-pilihan tindakan yang dilakukan oleh Miura terhadap rakyat Bali pada masa itu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan memanfaatkan teori-teori penulisan sejarah dalam analisis terhadap sumber-sumber sejarah primer dan hasil wawancara terhadap pelaku sejarah. Hasil penelitian menunjukan ada beberapa peran sentral yang dilakukan oleh seorang Miura di Bali pada masa pendudukan militer Jepang yaitu: (1) sebagai penghubung dan penasehat bagi rakyat Bali dan pemerintah, (2) menggagas reformasi keagamaan, (3) berusaha memprakarsai penguatan ekonomi rakyat Bali, dan (4) menjadi satu-satunya orang Jepang dalam Panitia Persiapan Kemerdekaan (PPK) sebagai cerminan pengakuan baik kalangan rakyat Bali maupun pihak Jepang atas ketokohan seorang Miura. Latar belakang kehidupan terlahir pada keluarga, dimana ayahnya seorang pendeta dan ibu seorang pendidik turut berperan membentuk karakter humanis seorang Miura. Dia dapat menjalankan peran sebagai warga negara yang harus taat pada perintah untuk membantu kesuksesan pendudukan Jepang di Bali, disisi lain dia memberi 'sentuhan' nilai humanis persuasif pada kebijakan militeristik yang dijalankan pemerintah pendudukan Jepang. Dengan demikian dia dapat diterima dan pendapatnya diamini oleh rakyat Bali. Akhir kisah hidup Miura menunjukkan bahwa kemerdekaan Indonesia bukan 'hadiah' dari Jepang.

This study analyzed the life of Miura Jo under Japanese occupation in Bali in the year of 1942-1945. The aims of this research are to analyze role and action of Miura and background of his approach to the people of Bali on that time. This is qualitative approach using the theories of history in analyzing the documents and data. The result shows there are number of Miura's important act among the people of Bali such as: (1) to be connector and adviser to the people of Bali in their relationship to Japanese military government; (2) the conceptor of the religious reform; (3) initiator the empowerment of Balinese in economic term; (4) to be representative of Japanese government in kenkokudoushikai, the Independent Preparation Committee of Bali. The last one can be determined as confession of the personage of Miura because he was only Japanese this committee. Background of his life, born in academic-religious family made strong foundation of his character in humanism as he showed in his approach to the Balinese. He acted as citizen of Japanese to support the country mission, but in the other hand, use persuasive-humanism approach in implementing the militaristic policy simultaneously. By that approach, he got the trust of Balinese. The ending of life of Miura showed the important thing that Indonesian independent was not 'gift' from Japan.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evawani Ellisa
"ABSTRAK
Berlawanan dengan segala pujian terhadap kemajuan teknologi dan kemakmuran yang dimiliki, tampilan wajah dan morfologi kota Jepang sering mengundang kritik seperti membosankan, tidak menarik, brutal, dan kacau. Pertanyaannya adalah dalam kekacauan tampilan realitas urban yang ada, bagaimana kota Jepang dapat mencapai stabilitas seperti saat ini? Adakah keteraturan di balik kekacauan yang ditampilkan, sehingga warga kota di Jepang dapat hidup relatif nyaman dan aman? Kajian ini menganalisis aspek-aspek yang mempengaruhi realitas urban Jepang, mulai dari sistem alamat yang membingungkan hingga proses transformasi bangunan gedung yang berlangsung cepat. Temuan tentang tatanan tersembunyi yang berlaku di Jepang dalam pengaturan tata ruang hidup berkota membuka pemahaman bahwa kekacauan fisik dan spasial yang ditunjukkan oleh sebuah kota yang dipenuhi kesesakan tidak selalu identik dengan kekacauan sosial.

Despite the highly praised for technology achievements and prosperities, the morphology and appearance of Cities in Japan are often criticized as dull, uninteresting, brutal, and chaos. The question is, how do cities in Japan gain stability while the reality of the urban condition is in a chaos? Is there something behind the chaos that makes urban dwellers of Japanese cities able to relatively live comfortably and safely? This paper analyses some aspects which shaped Japan urbanism, from disorderly addressing system to the speed of building transformations that considerably high. Findings on the hidden orders behind the chaos of Japanese cities reveal an understanding that the spatial and physical chaos of a dense city are not always identified as a social chaos."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sheddy Nagara Tjandra
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>