Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108255 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Febrianto
"Arus inrush merupakan suatu kondisi transien arus ketika dilakukan operasi pensaklaran pada beban dalam suatu rangkaian listrik. Arus inrush dalam ketenagalistrikkan selalu diperhitungkan untuk beban-beban kapasitas besar atau peralatan listrik yang mengkonsumsi daya listrik yang besar. Jarang sekali dilakukan penelitian mengenai arus inrush pada operasi pensaklaran beban yang menyerap daya relatif kecil, seperti pada beban pada rumah tangga. Pengujian karakteristik arus inrush pada pensaklaran lampu hemat energi ini dilakukan untuk melihat bagaimana karakteristik arus inrush saat operasi penutupan saklar dilakukan, danapa yang menyebabkan operasi penutupan saklar pada lampu hemat energi ini menghasilkan respon lonjakan arus sesaat. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa penyebab terjadinya fenomena arus inrush pada operasi pensaklaran lampu hemat energi ini adalah karena adanya nilai kapasitansi yang besar pada komponen ballast di dalam lampu hemat energi.

Inrush current is a transient current that occurred at load switching operation. Experiment about inrush current in power system almost done with high power load switching operation. Just a little of inrush current experiment do in a load which consumed low power, like in household equipment. Experiment of inrush current that occur in energy saver lamp switching operation has been done to see the inrush current characteristic at turn on operation, and to analyze how inrush current can occur in this turn on operation. Form the result of this experiment shows that inrush current in energy saver lamp switching operation occurred because there was a high capacitance value from ballast component in energy saver lamp."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51024
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Marudheni
"Inrush Current adalah suatu kondisi transien arus sewaktu dilakukan starting dengan dihubungkan pada beban atau peralatan listrik. Dalam ilmu ketenagalistrikan, inrush current ini selalu diperhitungkan untuk beban – beban besar ataupun peralatan listrik yang mengkonsumsi daya listrik yang besar. Namun jarang sekali meneliti bagaimana inrush current terjadi pada beban dengan konsumsi daya yang kecil, seperti pada lampu. Pengujian terhadap karakteristik inrush current pada lampu CFL, lampu LED, dan Lampu TL pada saat starting yang dilakukan untuk melihat lonjakan arus sesaat.
Karakteristik yang dimaksud adalah magnitude atau besar maksimum inrush current dan waktu yang didaptakan respons arus ini. Daya lampu yang diuji pada lampu CFL yaitu 11 Watt, 14 Watt, 18 Watt, lampu LED yaitu 6 Watt, 9 Watt, 9,5 Watt, dan Lampu TL yaitu 8 Watt, 10 Watt, 15 Watt.
Dari hasil Pengujian didapatkan karakteristik inrush current pada lampu CFL, lampu LED, dan Lampu TL, dimana besar inrush current akan lebih besar jika masing – masing pada lampu memiliki daya yang lebih besar. Sedangkan untuk karakteristik waktu yaitu Time Rise (Tr) akan semakin bertambah dengan variasi beban daya pada tiga jenis lampu dan diberi tegangan yang semakin meningkat. Sedangkan nilai Time Rise Second (Tr’) dan nilai Time Settling (Ts) akan menurun jika diberi variasi beban daya dan diberi sumber tegangan yang semakin meningkat.

Inrush current is a condition current transient when performed starting with connected to the load or electrical equipment. In the study of electricity, inrush current is always considered for big loads or electrical appliances that consume large amount of power. But rarely examined how inrush current occurs at load power consumption is small, as in the light. Test on the characteristics inrush current on CFL lamp, LED lamp, and TL lamp at the starting that done to see momentary surge.
The characteristics inrush current is the magnitude or the maximum inrush current and the time get this current response. The light power were tested on CFL lamps are 11 Watt, 14 Watt, and 18 watt, LED lamps are 6 watt, 9 watt, and 9,5 watt, and then TL lamps are 8 Watt, 10 Watt, and 15 Watt.
The test results obtained from inrush current characteristics on CFL lamps, LED lamps, and TL lamps, where the inrush current will be greater if each of the lamp has a greater power. As for the time characteristics are Time Rise (Tr) is enhanced with variety of power loads on the three types of light and given voltage increases. While the value of Time Rise Second (Tr’) and the value of Time Settling (Ts) will be decreased if given the power and power load variation and given an increasing voltage source.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Azim
"Program Lampu Hemat Energi (LHE) yang dikampanyekan PLN ke rumah tangga kecil memberikan keuntungan dari sisi hemat energi, akan tetapi hal ini juga memiliki kerugian yaitu dari sisi harmonik yang ditimbulkannya karena dapat menimbulkan gangguan baik pada sistem kelistrikan maupun pada system telekomunikasi. Karakteristik harmonik Lampu Hemat Energi dapat dilihat dari pengukuran THD (Total Harmonic Distortion) tegangan dan THD arus. Cahaya yang dihasilkan dapat diketahui dengan mengukur Lux (lumen/m²). Sedangkan pengaruh harmonik pada keakuratan pembacaaan Kwhmeter dapat diketahui dengan mengukur energinya dengan Kwhmeter.
Analisis yang dilakukan dari data hasil pengukuran adalah dengan melihat frekuensi harmonik yang memiliki amplitudo tegangan dan arus terbesar, hubungan besar THD terhadap faktor dayanya (PF), menghitung nilai faktor bentuk (form factor) dan faktor puncak (crest factor), serta besar Lux yang dihasilkan. Untuk data hasil pengukuran dengan Kwhmeter dianalisa dengan membandingkan hasil perhitungan dengan hasil pengukuran energinya.
Dari hasil pengukuran diperoleh harmonik tegangan dan arus pada LHE adalah harmonik orde ganjil dengan harmonik tegangan terbesar pada orde ke-5 dan harmonik arus terbesar pada orde ke-3. Selain itu harmonik pada LHE memiliki pengaruh yang buruk yaitu menurunkan nilai PF dan harmonik pada LHE sangat kecil pengaruhnya terhadap error pada pembacaan Kwhmeter. Dari hasil pengukuran diperoleh pula bahwa beban nonlinier lain disekitar tempat pengukuran yang terhubung dengan sistem sangat mempengaruhi bentuk tegangan sistem.
Berdasarkan hasil penelitian harmonik pada LHE ini, efek negatif harmonik pada LHE masih kecil dibandingkan keuntungan yang diperoleh dari sisi hemat energinya. Selain itu dari hasil penelitian harmonik ini dapat pula didesain filter untuk memperkecil harmonik tegangan pada orde ke-5 dan harmonik arus pada orde ke-3.

Energy Saving Lamp program announced by PLN to small residential customers gives advantage on energy saving side, but it has disadvantage on the harmonic produced, because it can disturb electrical power system and telecommunication system. Harmonic characteristic of Energy Saving Lamp can be seen from THD (Total Harmonic Distortion) measurement of it's voltage and current. The light produced by this lamp can be measured from the Lux (lumen/m2) produced, while the influence of harmonic produced to the acuracy of Kwhmeter can be known by measurement of energy.
The analysis done to measurement datas is by seeing harmonic frequency which has the biggest voltage and current amplitude, relation between it?s THD and power factor (PF), calculate form factor and crest factor of it?s voltage and current waveform, and the lux produced. The data of energy measurement is analysed by compare the results of measurement with the results of calculation.
Measurement results shows the voltage and current harmonic of energy saving lamp are odd order harmonics. The voltage is predominantly fifth harmonic but the current is predominantly third harmonic. The harmonic produced has a significant negative effect on power factor. It decreases true power factor but the influence of harmonic produced to the acuracy of Kwhmeter is small. Non linier loads near measurement place which are connected to the system have a significant effect on system voltage waveform.
According to the results of this harmonic research, negative effect of the harmonic produced is smaller than the advantage on energy saving side. The results of this research also can be used to design filter to decrease harmonic voltage of fifth order and harmonic current of third order.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40556
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sang Putu Sanat Kumara
"Transformator merupakan salah satu komponen yang memegang peranan penting dalam sistem tenaga listrik. Sebagai sebuah komponen, transformator memiliki spesifikasi tertentu yang telah ditentukan dari pabrik pembuatnya. Hal ini dimaksudkan agar transformator tetap dapat beroperasi pada kondisi yang optial dan terhindar dari resiko kerusakan yang mungkin saja terjadi. Salah satu penyebab kerusakan pada transformator adalah terjadinya arus inrush pada saat proses energisasi. Seringkali pada proses energisasi, arus inrush yang muncul bernilai sangat besar, bahkan nilai dari arus inrush ini dapat mencapai 10 kali lipat dari arus normal atau tunak.
Besar nilai dari arus inrush ini dipengaruhi oleh beberapa faktor dan salah satunya adalah sudut fasa tegangan pada saat dilakukannya energisasi pada transformator. Sudut fasa tegangan ini menentukan karakteristik nilai arus inrush dimana sudut fasa tegangan pada titik nol akan memberikan nilai arus inrush yang tinggi dan sudut fasa tegangan pada titik puncak tegangan akan memberikan nilai arus inrush yang rendah. Pemilihan sudut fasa menjadi perhatian yang penting dalam proses energisasi karena didalam proses energisasi tersebut diinginkan nilai arus inrush yang serendah mungkin. Sehingga kerugian atau efek buruk yang diakibatkan oleh arus inrush dapat diminimalisir.

Transformer is an important component of an electrical power system. As a component, transformer has certain specifications that have been determined from its manufacturer. This is meant so that the transformer can be operating at the optimal condition and be avoided from any damages. One thing which can cause damage to the transformer is the inrush current. An inrush current with very high magnitude appears when the transformer is energized at its primary side. By oftentimes at the energization process, the magnitude of inrush current can reach ten times or more than the magnitude of steady-state current.
The magnitude of inrush current depends on several factors and one of them is the voltage phase angle or shortly named as the switching angle. The switching angle determines the characteristics of inrush current magnitudes. The switching angle where the voltage source be at the zero voltage point results in high magnitude of inrush current, meanwhile the switching angle where the voltage source be at its positive or negative peak results in low magnitude of inrush current. The selection of appropriate switching angle becomes an important consideration when energizing a transformer, because at the energization process it is desired to get the minimum value of inrush current. So that, the worst effects which are caused by the existence of the inrush current can be minimalized.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66098
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samosir, Poltak
"Inrush current adalah suatu kondisi transien arus sewaktu dilakukan pengoperasian pemutus hubungan beban ataupun peralatan listrik. Dalam ilmu ketenagalistrikan inrush current ini selalu diperhitungkan untuk beban-beban besar ataupun peralatan listrik yang mengkonsumsi daya listrik yang besar. Namun jarang sekali meneliti bagaimana jika operasi pemutus hubung dilakukan pada beban dengan konsumsi daya listrik yang relatif kecil, seperti pada lampu yang tidak menggunakan balas sebagai peralatan pemutus hubung tambahannya. Pengujian terhadap karakteristik inrush current pada operasi pemutus hubungan lampu pijar dilakukan untuk melihat bagaimana suatu operasi pemutus hubungan terjadi, dan apa yang menyebabkan operasi pemutus hubung pada lampu pijar ini menghasilkan respons lonjakan arus sesaat atau inrush current. Karakteristik yang dimaksud adalah magnitud ataupun besar maximum inrush current, dan waktu berlangsungnya respons arus ini. Lampu pijar yang diuji adalah lampu pijar yang biasa dipakai di perumahan, dengan 4 variasi besar daya listrik, yaitu 25W.40W, 60W, dan 100W. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa penyebab terjadinya inrush current pada operasi pemutus hubung lampu pijar, oleh karena perubahan tahanan filamen lampu pijar dari tahanan yang kecil sewaktu tepat saat akan dilakukan pemutus hubungan dan menjadi bertahanan besar saat lampu sudah menyala atau lazim dikenal dengan istilah kondisi tunak. Besar inrush current yang terjadi juga akan semakin besar magnitudnya untuk lampu yang semakin besar ukuran daya aktifnya (P)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40083
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Insan Meidiansyah
"Arus inrush merupakan salah satu fenomena yang terjadi pada sistem tenaga listrik khusunya pada transformator. Arus ini dapat menyebabkan kesalahan kerja proteksi pada sistem sehingga akan mengganggu keandalan sistem tenaga listrik. Arus inrush berbeda dari arus gangguan, dimana arus inrush hanya terjadi oleh beberapa kasus saja, dan yang paling banyak terjadi yaitu saat inti transformator pertama kali di beri energi. Besarnya arus inrush dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satu hal yang dapat memberikan pengaruh tersebut adalah variasi beban yang dihubungkan pada transformator sekunder. Selain pada transformator arus inrush juga dapat terjadi pada beban rumah tangga, arus ini dapat mengganggu kerja dari sirkuit breaker pada instalasi listrik rumah tangga. Besar arus inrush yang terjadi pada beban rumah tangga juga dipengaruhi oleh sifat beban itu sendiri.

Inrush current is one of the phenomena that occur on the power system especially on the transformer. This current can cause errors in the protection system so that it will disturb the reliability of power system. Inrush current is different from fault current, where inrush current occur in a few cases only, and it happen mostly when the transformer energized. Magnetizing inrush current magnitude can be affected by several things, one of the things is the variation of the load that connected to the secondary transformer. Inrush current can also occur in household electrical load, these current can disturb the circuit breaker in the electrical installation of the household. Magnitude of these inrush current is also influenced by the nature of the load itself."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54747
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Wira Pramana
"Arus inrush transformator timbul ketika sebuah transformator di-energize. Berdasarkan kejadian lapangan yang terjadi di CNOOC SES ltd, pada saat transformator di-energize pemutus tenaga pada 3 generator trip akibat relay differensial generator bekerja. Ketiga generator ini letaknya berdekatan dengan transformator yang di-energize, sehingga rentan terhadap arus inruh transformator. Arus inrush transformator ini memiliki komponen DC yang besar dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Hal ini membuat CT mengalami saturasi sehingga output CT tidak lagi ideal. Pada skripsi ini akan dibahas mengenai karakteristik arus inrush pada transformator, peristiwa saturasi pada CT dan sistem proteksi diferensial pada generator. Digunakan MATLAB Simulink 7.6.0 untuk mensimulasikan kondisi transient sewaktu transformator di-energize sehingga didapatkan karakteristik arus inrush transformator dalam domain waktu dan domain frekuensi.
Dari hasil simulasi didapatkan arus inrush transformator ini memiliki komponen DC yang tinggi sehingga membuat CT mengalami saturasi dan dari hasil simulasi juga didapatkan bahwa arus inrush transformator memiliki komponen harmonik ke-2 yang juga tinggi. Dari analisis data yang didapatkan di lapangan, diketahui bahwa CT pada ketiga generator mengalami saturasi. Peristiwa saturasi CT ini disebabkan oleh komponen arus DC yang besar saat transformator dienergize. Terakhir, peristiwa salah operasi ini dapat dicegah dengan menggunakan fungsi dualsetpoin yang terdapat pada SR 489 atau menggunakan SR745 pada transformator untuk mendeteksi harmonik ke-2 pada saat energize transformator.

Transformer inrush currents occur when a transformer is energized. Based on field incident that occurred in CNOOC SES ltd, when the transformer is energized the circuit breaker at the three generators trip due to generator differential relay work. The generators’s location adjacent to the energized transformer, making it vulnerable to inruh current transformer. The transformer inrush current has a large DC component and takes place in a long time. This makes CT undergo CT saturation so the output is no longer ideal. In this paper will discuss the characteristics of the transformer inrush currents, saturation events in CT and differential protection system on the generator. 7.6.0 MATLAB Simulink is used to simulate transient conditions during in-energize the transformer so that the transformer inrush current characteristic obtained in the time domain and frequency domain.
Simulation results are the transformer inrush current has a high DC component that makes CT saturate, the results also showed that the inrush current transformer has high 2nd harmonic components. From the analysis of the data obtained in the field, it is obtained that the generators had CT saturation. This event caused by high DC current component of the of enrgizing inrush currnet. Lastly, one of the event's operation can be prevented by using a function dualsetpoin contained on SR745 SR 489 or use the transformer to detect the 2nd harmonic at energize the transformer.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frederick Marshall Allo Linggi
"Penerangan merupakan salah satu pengkonsumsi energi listrik terbesar yang berkisar 20 %-25 % dari total konsumsi energi listrik yang terpakai sehingga diperlukan pemilihan penggunaan lampu yang hemat energi. Lampu LED adalah inovasi teknologi penerangan yang lebih hemat energi dibandingkan Lampu Hemat Energi (LHE). Maka dari itu dilakukan penelitian dengan menggunakan lampu LED 10 Watt dan LHE 14 Watt bermerek sama. Pengujian yang dilakukan adalah Pengujian Penuaan 100 jam untuk menganalisis kebenaran spesifikasi lampu dan Pemeliharaan Fluks Cahaya 480 jam untuk membandingkan laju perubahan spesifikasi yang terjadi dari lampu terhadap waktu pada tiga tegangan kerja yaitu 198 V, 220 V, dan 231 V berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No. 06/2011 , SNI IEC 60969 : 2009 ,dan SNI 04-0227-2003. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa tegangan operasi terbaik dari kedua lampu adalah tegangan 220 V. Setelah pengujian penuaan dan pemeliharaan fluks cahaya pada tegangan 220 V didapatkan lampu LED dengan spesifikasi 10 Watt 800 lumen 80 lumen/watt, diperoleh hasil 9,7 Watt, 851,17 lumen, 87,75 lumen/watt dan LHE spesifikasi 14 Watt, 810 lumen, 58 lumen/watt, diperoleh hasil 12,5 Watt, 727,5 lumen, 58,2 lumen/watt.

Lighting is one of the biggest electrical usage, taking 20% 25% of the total consumption, so that the selection of an efficient, low power lamp is a necessity. LED lamp is a lighting technology innovation which has a better efficiency compared to that of a Compact Flourescent Lamp (CFL). From this fact, a research is done by using a 10 watt LED and a 14 watt CFL from the same brand. The measurements done are a 100 hour ageing test to analyze the validation of the lamp's spesification and a 480 hour lumen maintenance to compare the rate of the spesification change of the lamp on three operating voltage: 198 V, 220 V, and 231 V based on the Regulation of Minister of Energy and Mineral Resources Number 06/2011, SNI IEC 60969 : 2009, and SNI 04-0227-2003. From the measurement done, the best operating voltage for both lamps is 220 V. From the ageing and lumen maintenance test, the 10 Watt and 800 lumens with 80 lumen/watt LED lamp results in 9,7 watt and 851,17 lumen, with 87,75 lumen/watt and the 14 watt and 810 lumen with 58 lumen/watt CFL lamp results in 12,5 watt, 727,5 lumen, with 58,2 lumen/watt."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47503
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasanein Haikal
"Pengujian lampu hemat energi 18 watt merupakan salah satu upaya dalam bidang penghematan energi listrik di masa mendatang. Lampu hemat energi menjadi alternatif pilihat untuk mengurangi beban puncang yang terjadi pada waktu sekitar pukul 16:00 - 20:00 dimana salah satu beban yang umumnya digunakan pada waktu tersebut adalah beban penerangan terutama pada jenis pelanggan rumah tangga. Dengan mencari karakteristik lampu hemat energi 18 watt maka diharapkan lampu hemat energi ini dapat meningkatkan effisiensi penggunaan energi listrik pada sektor konsumen rumah tangga, sehingga beban puncak yang terjadi dapat ditekan. Dengan akhir adanya penurunan beban puncak berarti menghemat daya yang tersedia yang pada akhirnya akan menghemat biaya dari penggunaan energi listrik. Karakteristik lampu hemat energi 18 watt yang didapatkan merupakan suatu hal yang bergantung kepada banyak parameter. Parameter yang digunakan dalam pengujian ini adalah tegangan, arus, daya, faktor daya (PF, cos O) dan flux cahaya (lumen) lampu hemat energi 18 watt. Sebagai pembanding adalah lampu TL 18 watt dengan ballas konvensional dengan kapasitor. Dari hasil pengujian didapatkan besarnya arus lampu hemat energi bergantung impedansi dari rangkaian ballas elektronik pada awal penyalaan dan pada saat keadaan tunak (steady state). Flux cahaya (lumen) yang dihasilkan lampu hemat energi lebih besar dibandingkan dengan flux cahaya (lumen) yang dihasilkan lampu TL 18 watt dengan ballas konvensional dengan kapasitor. Faktor daya (PF, cos O) yang dihasilkan lampu hemat energi tidak mendekati 1 melainkan hanya bernilai 0,5 - 0,6 akibat adanya harmonik. Penambahan kapasitor pada lampu TL 18 watt mengakibatkan penurunan arus lampu menjadi 50 % dari arus lampu TL tanpa kapasitor dan penambahan faktor daya sehingga faktor daya lampu TL menjadi tinggi dari 0,46 (tanpa kapasitor) menjadi 0,85 (dengan kapasitor)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40180
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendro Saputro
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi intensi perilaku konsumen untuk membeli lampu LED sebagai lampu hemat energi di rumah tangga, dilihat dari perspektif theory of planned behavior dan Customer Satisfaction. Sikap, Norma dan Perceived behavior control berpengaruh terhadap perilaku membeli lampu LED. Customer Satisfaction terhadap lampu yang mereka gunakan saat ini berpengaruh terhadap perilaku membeli lampu LED. Secara keseluruhan model TPB dengan Customer Satisfaction memiliki kecocokan untuk memprediksi intensi perilaku membeli lampu LED.

ABSTRACT
The focus of this study is to investigate which factor may influence intention of customer behavior to buy LED light as energy saving lamps in households, viewed from the perspective of theory of planned behavior and Customer Satisfaction. Attitudes and subjective norms and perceived behavior control has insignificant influence towards the intention of customer behavior to buy LED light. Customer Satisfaction toward existing light also influence the intention of customer behavior to buy LED light. Overall the TPB and Customer Satisfaction modal can be use to predict behavior intention to buy LED lights.;The focus of this study is to investigate which factor may influence intention of customer behavior to buy LED light as energy saving lamps in households, viewed from the perspective of theory of planned behavior and Customer Satisfaction. Attitudes and subjective norms and perceived behavior control has insignificant influence towards the intention of customer behavior to buy LED light. Customer Satisfaction toward existing light also influence the intention of customer behavior to buy LED light. Overall the TPB and Customer Satisfaction modal can be use to predict behavior intention to buy LED lights.;The focus of this study is to investigate which factor may influence intention of customer behavior to buy LED light as energy saving lamps in households, viewed from the perspective of theory of planned behavior and Customer Satisfaction. Attitudes and subjective norms and perceived behavior control has insignificant influence towards the intention of customer behavior to buy LED light. Customer Satisfaction toward existing light also influence the intention of customer behavior to buy LED light. Overall the TPB and Customer Satisfaction modal can be use to predict behavior intention to buy LED lights., The focus of this study is to investigate which factor may influence intention of customer behavior to buy LED light as energy saving lamps in households, viewed from the perspective of theory of planned behavior and Customer Satisfaction. Attitudes and subjective norms and perceived behavior control has insignificant influence towards the intention of customer behavior to buy LED light. Customer Satisfaction toward existing light also influence the intention of customer behavior to buy LED light. Overall the TPB and Customer Satisfaction modal can be use to predict behavior intention to buy LED lights.]"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>