Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104745 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wiwik Prihatini
"ABSTRAK
Meskipun telah mengalami beberapa keterbatasan, industri rokok kretek di Indonesia tetap menunjukkan hasil yang menggembirakan. Tak hanya di bidang materi, tapi juga memberikan kontribusi yang berharga dalam mengatasi masalah ketenagakerjaan dan kegiatan-kegiatan sosial serta hiburan. Sampai saat inipun para produsen rokok tetap gencar mempromosikan produknya melalui berbagai cara, diantaranya melalui iklan dalam majalah. Dalam membuat iklan tersebut, maka pertimbangan khalayak sasaran dan tujuan periklanan produk yang diwujudkan melalui strategi kreatif dalam simbol verbal dan visual merupakan suatu hal yang penting. Tempa merupakan salah satu media yang sering memuat iklan rokok kretek dalam setiap penerbitannya. Pemilihan Tempo sebagai media beriklan bagi rokok kretek didasarkan pada karakteristik media itu sendiri. Itu sebabnya fokus perhatian dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi iklan rokok kretek di Tempo, dan apakah ada pola-pola tertentu dalam iklan tersebut. Jenis penelitian ini tergolong deskriptif dengan metode penelitian analisis isi. Penentuan tahun penelitian 1990 dipilih secara acak, sehingga yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah iklan-iklan rokok kretek dalam kurun waktu tersebut. Setelah dilakukan pendataan, ternyata ada 31 versi iklan dari 5 merek rokok kretek. Dengan demikian analisis simbol verbal dan visual didasarkan pada ketiga puluh satu sampel ini. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, terlihat pola yang menunjukkan bahwa ternyata judul dan slogan merupakan unsur verbal yang cukup penting bagi iklan rokok kretek, sedangkan naskah tidak. Agak berbeda dengan unsur verbal, keberadaan unsur visual dalam iklan rokok kretek ternyata merupakan suatu hal yang mutlak harus ada. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa unsur visual mendominasi pola penyajian pesan iklan rokok kretek di majalah, Kondisi ini dapat dimengerti berdasarkan kenyataan bahwa rokok merupakan produk siap pakai, dan pada umumnya semua rasa rokok kretek hampir sama. Sehingga yang terpenting dalam iklan ini adalah bagaimana membangun citra bagi produk yang bersangkutan, dimana hal tersebut dapat diwujudkan melalui visualisasi. Temuan lain yang menarik untuk diketahui adalah bahwa hal-ha penggunaan yang berbau asing atau luar negeri dalam iklan rokok kretek dilakukan dengan pertimbangan, karena merek produknya yang menggunakan kata internasional, ingin menampilkan iklan yang agak berbeda dari iklan-iklan sebelumnya tapi tetap dengan tema yang sama, untuk memvisualisasikan judul iklan yang bersangkutan, atau sekedar memanfaatkan event yang ada sebagai sarana berpromosi sekaligus membentuk citra tertentu di mata konsumennya yaitu kelas internasional."
1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S4442
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhara Wyardhiati
"Didalam persaingan dunia perdagangan yang semakin ketat, produsen melakukan berbagai cara untuk merebut pangsa pasarnya. PT Gudang Garam, sebagai salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia, melancarkan strategi periklanan, yakni penempatan (Positioning Strategy) dengan pendekatan pengguna produk (Product User) dan ciri/keuntungan produk (Product Characteristic/Customer Benefit). Melalui studi ini, peneliti mencoba mengkaji sejauh mana efektifitas strategi periklanan yang dilakukan oleh PT Gudang Garam didalam melancarkan pesan produknya serta faktor faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi keefektifan strategi tersebut. Data dikumpulkan melalui survei di lapangan serta langsung dengan para perancang iklan Gudang Garam Filter International. Adapun yang wawancara Merah dan Gudang Garam menjadi populasi adalah pria berusia 18 tahun keatas dan bertempat tinggal di wilayah kelurahan Cibubur. Sedangkan jumlah sampel yang diambil adalah 80 orang. Pengambilan sampel dilakukan melalui penggabuhgan antara area quota sampling dan sistematika random sampling. Interpretasi sampling, data hasil penelitian dilakukan berdasarkan analisis deskriptif tabel tunggal dan analisis tabel silang. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa pemahaman atas isi iklan serta kecenderungan bertindak dari para responden untuk merokok produk yang diiklankan relatif rendah. Sementara daya tarik teknis penyajian iklan dari kedua produk rokok yang diiklankan cenderung merata. Hasil penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa pada iklan Gudang Garam Merah, aspek pemahaman memiliki kaitan cukup kuat dengan usia. Aspek kecenderungan bertindak memiliki kaitan cukup kuat dengan usia dan hubungan responden terhadap produk yang diiklankan. Sementara pada iklan Gudang Garam Filter International, aspek pemahaman memiliki kaitan cukup kuat dengan usia dan hubungan responden terhadap produk yang diiklankan. Aspek kecenderungan bertindak memiliki kaitan, cukup kuat dengan tingkat perhatian responden terhadap iklan Gudang Garam."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S3999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Erna Maryke V. B.
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Temasmiko
"ABSTRAK
Penggunaan jasa periklanan dalam rangkaian kegiatan memasarkan produk dan jasa yang dihasilkan para produsen ataupun pengusaha semakin meluas. Hal tersebut di atas tidak terlepas dari makin disadarinya peran dan keefektifan salah satu unsur promosi tersebut. Kondisi tersebut mengakibatkan pesan-pesan iklan yang dijejalkan kepada khalayak. semakin ramai. Menyadari kondisi tersebut, pihak pengiklan ataupun produsen dengan berbagai cara berlomba-lomba berusaha merebut perhatian khalayak. Salah satu iklan produk yang juga ikut ambil bagian dalam persaingan tersebut adalah iklan rokok kretek Sampoerna A. Iklan tersebut berusaha menarik perhatian khalayaknya dengan menampilkan visualisasi yang mirip aengan visualisasi iklan rokok kretek Dji Sam Soe yang telah lebih dulu dikenal. Penelitian ini memfokuskan pada masalah, bagaimana pengetahuan khalayak pembaca Monitor tentang iklan rokok kretek Sampoerna A. Metode penelitian ini adalah metode survey yang dilakukan pada 100 orang pembaca Monitor di Jakarta. Analisa dilihat dari distribusi frekuensi dan tabulasi silang yang dikaitkan dengan kerangka pemikiran yang ada. hasil penelitian ini diketahui bahwa pengetahuan iklan rokok kretek Sampoerna A, relatif Dari khalayak terhadap rendah. Dilihat secara keseluruhan, pengetahuan khalayak terhadap iklan rokok kretek tersebut rendah dan demikian pula halnya bila dilihat secara parsial. Artinya, baik ditinjau dari segi pengetahuan terhadap merk yang diiklankan, pengetahuan terhadap unsur-unsur iklan, maupun pengetahuan terhadap maksud yang ingin disampaikan iklan tersebut. tingkatan pengetahuan yang dimiliki khalayak relatif rendah. Untuk pengetahuan terhadap merk yang diiklankan. sebagian besar khalayak tidak dapat mengetahui bahwa iklan obyek penelitian ini mengiklankan rokok kretek Sampoerna A. . Sementara pengetahuan terhadap unsur-unsur iklan tersebut relatif tinggi hanya pada illustrasi dan naskahnya. Dan untuk pengetahuan terhadap maksud yang ingin disampaikan iklan juga rendah. Kebanyakan responden tidak mengetahuinya. Sebagian besar mengalami salah pengertian dan menjawab tidak relevan, ketika ditanyakan tentang hal tersebut. Ditinjau dari segi pengetahuan baru yang responden peroleh setelah melihat iklan rokok kretek Sampoerna A. terungkap bahwa sebagian besar responden merasa mendapatkannya. Demikian pula halnya mengenai hubungan antara iklan rokok kretek Sampoerna A dengan iklan Dji Sam Soe. Hampir seluruh responden menyadari adanya hubungan antara kedua iklan tersebut."
1990
S3850
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Reno Endah Suri
"ABSTRAK
Iklan merupakan salah satu kekuatan komunikasi dalam pemasaran, yang bisa menolong menjual produk, jasa, citra atau ide. Maka tidak heran, kalau iklan mempunyai daya tarik tersendiri bagi konsumen. Terlebih lagi iklan yang ada dalam media cetak, khususnya majalah. Keuntungan menggunakan majalah, pasar sasarannya selektif, serta bisa diproduksi dalam iklan yang berwarna. Produk yang diiklankan banyak sekali macamnya. Ada kecendrungan yang dapat dilihat dari penyajiannya. Antara satu produk dengan produk lainnya, menampilkan pola yang berbeda. Ada yang lebih menampilkan unsur verbal, atau menonjolkan unsur non verbal atau kombinasi keduanya. Penelitian ini berusaha menggambarkan kecendrungan produk prestise, yaitu produk yang yang dalam pengkonsumsian berhubungan dengan ego, status atau prestise si pemakai Pola tersebut diketahui dengan cara menganalisis isi 56 nya, nya. iklan, yang dibagi atas kelas atas dan menengah, dari 6 jenis produk, mobil, jam, kaca mata, kartu kredit, perumahan serta barang elektronik, yang terdapat dalam majalah Tempo. Dari hasil analisis isi, kecendrungan pola penyajian iklan ke-56 produk prestise ini menunjukan, pola pemakaian unsur non verbal lebih sering dipakai, dari pada unsur verbal. Pola ini berlaku juga untuk produk prestise kelas atas dan kelas menengah. Kecendrungan pemakaian setiap bagian dalam unsur verbal dan non verbal menunjukkan, tidak semua unsur tersebut dipakai. Rata-rata hanya menggunakan 2 dari 6 teknik atau cara yang ada. Hal ini berkaitan dengan produk prestise itu sendiri, yang akan mengurangi nilai produk bila memakai teknik yang lain. Dalam pemakaian headline, menampakkan pola yang seimbang antara pemakaian direct dan indirept, serta isi headline news dan how-to. Untuk pola pemakaian klasifikasi naskah serta tipe slogan, didominasi oleh klasifikasi naskah reason-why serta tipe slogan reward. Sedangkan untuk teknik naskah serta pemakaian jumlah kata dalam headline, umumnya perbedaan pemakaiannya tidak terlalu jauh berbeda. Pola penyajian iklan produk prestise dari unsur non verbal, menunjukkan pola penyajian yang tidak jauh berbeda dari unsur verbal. Untuk pola pemakaian teknik ilustrasi, kecendrungan penyajian didominasi oleh teknik foto. Untuk tipe layoutnya antara tipe standar dan poster, tidak terlalu jauh berbeda. Sedangkan objek ilustrasi, lebih banyak memakai iklan dengan tambahan latar belakang. Dari hasil analisis isi iklan ini, tampak ada perbedaan pola penyajian pada produk prestise. Dalam iklan jam dan kaca mata, cenderung menggunakan unsur non verbal dibandingkan unsur verbalnya. Sebal-iknya pada iklan mobil, elektronik, rumah serta kartu kredit, pemakaian unsur verbal tampaknya lebih ditekankan, dengan tidak meninggalkan pemakaian unsur non verbal sebagai penunjang unsur verbal."
1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S4476
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>