Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119449 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ari Nugraheni
"Skripsi ini membahas tentang skema pelepasan beban menggunakan rele frekuensi pada sistem tenaga listrik CNOOC SES Ltd. yang mempunyai pembangkit listrik tenaga gas. Pelepasan beban dilakukan sebagai usaha memperbaiki kestabilan sistem yang terganggu karena beban lebih. Salah satu komponen stabilitas sistem yang mampu menjadi referensi pelepasan beban adalah frekuensi. Pelepasan beban diharapkan dapat memulihkan frekuensi dengan cepat dan jumlah beban yang dilepaskan seminimal mungkin. Oleh sebab itu diperlukan beberapa pengaturan pada rele frekuensi seperti waktu tunda rele, frekuensi kerja dan besar beban dilepaskan. Dengan menggunakan persamaan swing generator pada beberapa perhitungan, didapatkan nilai frekuensi kerja untuk rele frekuensi yang sesuai dengan sistem tenaga listrik CNOOC SES Ltd. dan nilai beban lepas yang paling efektif pada setiap tahap pelepasan beban. Untuk membuktikan keefektifan dari skema pelepasan beban, dibuatlah beberapa simulasi generator lepas yang menghasilkan ketidakseimbangan daya aktif antara daya yang dibangkitkan dan daya yang dibutuhkan beban dengan menggunakan ETAP 7.0. Dari simulasi, frekuensi sistem dapat pulih sekitar 3-9 detik setelah gangguan tergantung pada besar kelebihan beban pada sistem tenaga listrik.

This undergraduate thesis discusses about load shedding scheme using under frequency relay in CNOOC SES Ltd. electric power system which have gas power plant. Load shedding is carried out as an effort to restore disturbed system stability because of overload condition.One of electric system stability components, which can be a reference for load shedding, is frequency. Load shedding is expected to restore generator frequency rapidly and the amount of load shed as minimum as possible. Therefore, it is needed under frequency relay setting such as relay time delay, frequency trip and percentage of released load. By using swing generator equation on some calculation, it is obtained the values of frequency for under frequency relay which is proper with the power system and the number of the most effective load shed in every load shedding scheme. To prove the effectiveness of the under frequency load shedding scheme, the undergraduate thesis makes some simulations about generators shed to make unbalance active power between generation disctrict and load district by using ETAP 7.0 software. From simulation, the system frequency is able to recover in 3 ? 9 seconds after disturbance depends on the magnitude of overload in the power system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1063
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zico Muhammad Achlazzikry
"Dalam suatu perusahaan minyak dan gas, sistem tenaga listrik sangat berperan penting dalam proses pengolahan produksi. Oleh karena itu pada suatu sistem tenaga listrik dibutuhkan sistem proteksi yang baik. Salah satu gangguan yang sering terjadi pada suatu sistem tenaga listrik adalah gangguan beban berlebih. Pada skripsi ini akan dibahas mengenai suatu metode sistem proteksi untuk menanggulangi gangguan beban berlebih yang dikenal sebagai metode pelepasan beban dengan menggunakan rele frekuensi pada sistem tenaga listrik CNOOC SES Ltd. Gangguan berlebih yang terjadi adalah akibat lepasnya generator, dimana pada skripsi ini akan dibuat beberapa skenario kejadian lepasnya generator untuk melihat respon frekuensi sistem.
Dengan melakukan metode pelepasan beban, diharapkan frekuensi sistem dapat kembali pulih ke frekuensi nominal dengan beban yang dilepaskan seminimal mungkin. Oleh sebab itu diperlukan pembuatan prioritas beban dan beberapa pengaturan pada rele frekuensi. Untuk membuktikan keefektifannya dilakukan simulasi menggunakan perangkat lunak ETAP 12.6.0 dengan sebelumnya melakukan pemodelan sistem tenaga listrik CNOOC SES Ltd. Dari hasil simulasi terbukti bahwa skema pelepasan beban yang dibuat berhasil memulihkan frekuensi sistem setelah terjadi gangguan dengan tahap pelepasan sesuai dengan yang diharapkan.

In an oil and gas company, the power system plays an important role in the production process. Therefore, a power system required a good protection system. One of the most common disturbances in a power system is overloading. In this essay will be discussed about a method of protection system to overcome the overload known as the load shedding method by using under frequency relay on the power system of CNOOC SES Ltd. Overload that occurs is due to the trip fault of the generator, which in this essay will be made some scenarios of generator trip to see the response of frequency system.
By doing the load shedding method, it is expected that the system frequency can be recovered to the nominal frequency with the load that released is as minimum as possible. Therefore we need to make the priority of load and some settings on the under frequency relay. To prove the mehthod effectiveness, in this essay will be made some simulation using software ETAP 12.6.0 with previously modeling the power system of CNOOC SES Ltd. The simulation results proved that the load shedding scheme that is created successfully recover the frequency of the system after a disturbance with the shedding phase as expected.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alman Luqmanulhakim
"Klinik Satelit Makara merupakan salah satu fasilitas milik Universitas Indonesia yang berfungsi sebagai sarana pelayanan kesehatan bagi mahasiswa, pegawai, atau masyarakat di sekitar Universitas Indonesia. Beragam kebutuhan pelayanan kesehatan membuat konsumsi listrik pada gedung klinik tidaklah sedikit. Maka dari itu diperlukan audit kualitas daya untuk mengetahui mutu kelistrikan gedung tersebut. Hasil audit kualitas daya menunjukkan terdapat tegangan maksimum berlebih (overvoltage) sebesar 232,44 Volt, melebihi SPLN I 1995 yang menetapkan batas tegangan maksimum sebesar +5% dari tegangan nominal atau sebesar 231 Volt. Pembebanan pada setiap fasanya juga tidak seimbang. Hal ini terlihat melalui pengukuran dimana arus rata-rata dan maksimum pada fasa S selalu cenderung lebih kecil dibandingkan fasa R dan T. Selain itu terjadi distorsi harmonik arus individu yang tidak sesuai standar. Hal ini ditunjukkan oleh nilai IHDi pada orde ke-3, orde ke-5, dan orde ke-7 melampaui batas maksimum IHDi yang ditentukan oleh IEEE 519-1992.

Makara Satellite Clinic is one of the facilities owned by the University of Indonesia that functions as a health service facility for students, employees, or communities around the University of Indonesia. A variety of health care needs make electricity consumption in clinical buildings not small. Therefore, a power quality audit is needed to determine the electrical quality of the building. The results of the power quality audit show that there is overvoltage, unbalanced loading in each phase, and current harmonic distortion that is not in accordance with the standard."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Arie Sadewo
"ABSTRAK
Penelitian ini melakukan simulasi gangguan lepasnnya suplai daya yang diterima oleh PT Bukit Asam Unit Pertambangan Tanjung Enim sehingga terjadi gangguan beban lebih didalam sistem. Penelitian ini menggunakan metode pelepasan beban berdasarkan prioritas sehingga frekuensi sistem kembali kedalam rentang operasi frekuensi yang diijinkan. Terdapat dua skenario gangguan yang dilakukan pada yakni 1 terputusnya suplai yang diberikan oleh pembangkit listrik negara PLN sehingga sistem disuplai oleh 3 unit Generator dan 2 terputusnya suplai yang diberikan oleh PLN disertai hilangnya salah satu unit Generator. Diperoleh nilai frekuensi pada saat skenario 1 yaitu 48.74 Hz. Pada saat skenario 2 diperoleh nilai bervariasi akibat unit Generator yang ikut terputus bervariasi dari sistem yaitu, skenario 2 terputusnya PLN dengan Generator 1 sehingga frekuensi sistem 42,46 Hz,PLN dengan Generator 2 sebesar 42,46 Hz,serta PLN dengan Generator 3 sebesar 42,42 Hz.Dilakukan metode pelepasan beban sehingga didapat nilai frekuensi pada skenario 1 yaitu 49,8 Hz . Selain itu skenario 2 dengan terputusnya PLN dengan Generator 1 sebesar 50 Hz,PLN dengan Generator 2 sebesar 49,53 Hz,dan PLN dengan Generator 3 sebesar 49,51 Hz. Dengan melakukan simulasi gangguan beban lebih dengan penanggulangannya maka PT Bukit Asam Unit Pertambangan Tanjung Enim dapat memperoleh solusi apabila terjadi gangguan tersebut didalam sistem.

ABSTRAK
This study simulated the disruption of loss of power supply received by PT Bukit Asam Unit Pertambangan Tanjung Enim causing overload in system. This study uses a method of priority load release so that the frequency of the system back into the permitted operating frequency range. There are two interruption skenarios performed on 1 disconnection of supply supplied by state power plant PLN so that the system is supplied by 3 Generator units and 2 disconnection of supply provided by PLN accompanied by loss of one Generator unit. Obtained a frequency value at the time of skenario 1 is 48.74 Hz. At the time of skenario 2, the value varies due to the interrupted Generator unit varies from the system that is, the 2nd skenario of PLN interruption with Generator 1 so that the system frequency is 42.46 Hz, PLN with Generator 2 is 42.46 Hz, and PLN with Generator 3 is 42 , 42 Hz. Conducted the method of load release so that the frequency value obtained in skenario 1 is 49.8 Hz. Besides, skenario 2 with PLN breakdown with Generator 1 of 50 Hz, PLN with Generator 2 equal to 49,53 Hz, and PLN with Generator 3 equal to 49,51 Hz. By simulating more load disturbances with mitigation then PT Bukit Asam Unit Pertambangan Tanjung Enim can obtain solutions if it rsquo s happen on the system."
2017
S68040
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairy Wahyu Winanti
"Adanya gangguan pada sistem tenaga listrik dapat memicu ketidakstabilan tegangan sistem. Ketidakstabilan tegangan sistem dapat menyebabkan runtuh tegangan yang kemudian berakhir dengan black out sebagian ataupun seluruh sistem. Sehingga penting untuk menjaga stabilitas tegangan sistem. Pada skripsi ini dibahas tentang analisis statis dan dinamis stabilitas tegangan sistem tenaga listrik CNOOC SES Ltd. dimana sistem menggunakan skema pelepasan beban undervoltage. Digunakan perangkat lunak ETAP 7.0.0 untuk simulasi aliran daya dan simulasi transient analysispada sistem. Metode kurva Q-V (analisis statis) digunakan sebagai pendekatan pada keadaan operasi normal dengan menggunakan simulasi aliran daya, sedangkan analisis dinamis digunakan pada simulasi transient analysis dengan mengatur lima skenario gangguan besar.
Dengan metode kurva Q-V didapatkan bahwa bus beban pada daerah Utara rentan mengalami ketidakstabilan tegangan jika terjadi kenaikan/penambahan beban, sedangkan tegangan bus beban di daerah Selatan dan Tengah lebih stabil. Berdasarkan analisis dinamis, sistem tenaga listrik CNOOC SES Ltd. dapat mengembalikan stabilitas tegangannya setelah dilakukan pelepasan beban undervoltage dengan kapasitas yang berbeda dalam setiap skenario sehingga adanya skema pelepasan beban undervoltage sudah cukup efektif untuk mencegah terjadinya runtuh tegangan (voltage collapse).

In a power system, disturbances can trigger into instability of system voltage. Instability of system voltage can lead to voltage collapse that ended with the partition or the whole system black out. So, it is important to maintain the system voltage stability. In this paper will be explained about static and dynamic analysis of CNOOC SES Ltd. voltage stability where the system uses undervoltage load shedding scheme. ETAP 7.0.0 software is used to simulate load flow and transient analysis to the system. Q-V curve method (static analysis) is used as an approach to the normal operation condition using load flow simulation, while dynamic analysis is used in transient analysis simulation by setting five large disturbance scenarios.
Using Q-V curve method, obtained that the load buses in the North Area are prone to voltage instability if there is an increase or addition of load, while the load buses in South and Central Area are more voltage stable. Based on dynamic analysis, CNOOC SES Ltd. power system can maintain the voltage stability after holding undervoltage load shedding for different load shedding capacity in each scenario, so the undervolatage load shedding scheme is effective enough to prevent voltage collapse.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S95
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kosasih
"Ketidakseimbangan kapasitas daya pembangkit dan daya beban pada sistem tenaga listrik terlihat dan perubahan frekuensi dari nilai nominal, berupa kenaikan atau penurunan. Penurunan frekuensi yang besar oleh lepasnya satu atau lebih unit pembangkit dari sistem bila tidak segera diatasi, akan menyebabkan lepasnya unit-unit pembangkit lain yang sensitif terhadap penurunan frekuensi seperti PLTU Suralaya dan PLTU Paiton pada sistem tenaga listrik Jawa-Bali. Bila terus tidak diatasi unit-unit pembangkit lain secara beruntun akan lepas dan sistem runtuh total. Untuk mencegah penurunan frekuensi yang besar, sejumlah beban perlu dilepas dengan menggunakan rele frekuensi kurang (under frequence relay) yang bekerja cepat.
Penerapan rele frekuensi kurang di sistem tenaga listrik Jawa-Bali adalah untuk melepas beban atau memisahkan jaringan subsistem, akibat adanya gangguan besar, dengan tujuan mengembalikan frekuensi ke normal serta menjaga keseimbangan kapasitas daya pembangkit dan daya beban.
Pelepasan beban bertahap akan dilakukan bila ada defisit daya besar secara mendadak sehingga frekuensi sistem turun dibawah batas tetapan rele frekuensi kurang. Mengingat dampak penurunan frekuensi akibat defisit daya tidak sama, maka pelepasan beban dibuat fleksibel dalam beberapa tahap. Dengan menurunnya frekuensi yang sangat cepat, koordinasi tetapan frekuensi untuk rele frekuensi kurang untuk masing masing area sangat menentukan agar sistem tidak tejadi gangguan total (black out). Program pelepasan beban ini dibuat dengan bahasa C builder versi 3.0.

The imbalance of generator power and load power capacity to the electric power system is shown by the changing of frequency from face value, in a form of increase or decrease. If this is not being overcome right away, a huge decrease in frequency by the release of one or more generator units from the system occurs and will cause the release of other generator unit, which are sensitive to the decrease of frequency such as PLTU Suralaya and PLTU Paiton to Java-Bali electric power system. If there is still no action in overcoming this problem, other generator units will release one after the other and the system will totally collapse. To avoid a huge decrease in frequency, some loads need to be shedding use under frequency relay which works fast.
The application of under frequency relay to Java-Bali electric power is to load shedding or to separate subsystem network, as a consequence of a big disruption existence, in order to return the frequency to normal, also to keep balance of generator power and load power capacity.
A gradual load shedding will be done if there is a sudden big power deficit so that the system decreases below under setting frequency relay. Considering the impact of the decrease of frequency because there is difference in power deficit, load shedding is made flexible in some stages. Program load shedding was made with C builder version 3.0.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T3764
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Baruna
"ada sistem kelistrikan PT. Pertamina Talisman memiliki sistem pembangkit
listrik sendiri yang terdiri dari PLTG dan PLTD. Pembangkit-pembangkit ini memiliki
fungsi yang sangat vital yaitu mensuplai listrik kilang dan sumur minyak terutama pada
unit-unit produksi.
Pada saat terjadi gangguan pada salah satu pembangkit (trip genset), maka akan
terjadi pelepasan beban agar pembangkit lain tidak overload dan bisa menimbulkan black
out. Pelepasan beban yang pertama adalah area di block station dimana akan mematikan
pompa-pompa minyak dan air sebagai prioritas pertama. Pelepasan beban kedua ditujukan
kepada MCB di area Hiline 3 yg akan mematikan sumur dengan produksi yang rendah.
Sedangkan pelepasan beban ke tiga adalah area Hiline 2 untuk jumlah produksi yang sedang.
Relay SR3B261FU akan mengatur sistem pelepasan beban dimana apabila terjadi trip pada
pembangkit 310 kW maka waktu yg dibutuhkan untuk mengembalikan frekuensi ke posisi
normal 50 Hz adalah 2,2 detik.
Apabila terjadi trip pada pembangkit 484 kW, waktu yang dibutuhkan untuk kembali ke
frekuensi normal adalah 2,6 detik. Jika terjadi trip pada pembangkit 725 kW waktu yang
dibutuhkan untuk kembali ke 50 Hz adalah 4,4 detik. Sedangkan jika terjadi trip pada
pembangkit 1050 kW yang merupakan pembangkit paling besar, waktu yang dibutuhkan
untuk kembali ke 50 Hz adalah 13,4 detik.
"
Palembang: Fakultas teknik Universitas tridinanti palembang, 2015
691 JDT 3:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Muflih Ramadhon
"Transesterifikasi adalah reaksi kimia yang digunakan untuk mengubah minyak hewani menjadi biodiesel yang dapat digunakan. Pada penelitian ini, bahan bakar biodiesel disintesis dari lemak sapi dalam reaktor menggunakan katalis CaO yang disintesis dari cangkang telur bebek. Katalis CaO berbasis limbah disintesis dari cangkang telur bebek melalui proses kalsinasi pada suhu 900 OC selama 2 jam. Transesterifikasi dilakukan pada suhu 55 OC pada 6 sampel dengan variasi penggunaan jumlah katalis (1.5 wt%, 6.5 wt%, dan 10 wt%) serta variasi katalis CaO komersial dan limbah. Katalis yang disintesis dari cangkang telur itik menghasilkan kadar Kalsium Oksida (CaO) sebesar 93.2%. Hasil pengujian sampel terbaik diperoleh untuk biodiesel dengan katalis 6.5% berbahan dasar limbah dan 10% katalis komersial. Untuk biodiesel dengan katalis berbasis limbah 6.5%, rendemen 90.75%, densitas 855.1 kg/m3, viskositas 5.73 mm2/cst, keasaman 1.69 mg-KOH/g, dan bilangan yodium 30.87 g-I2/100g. Untuk biodiesel dengan katalis berbasis limbah 10%, rendemen 90.81%, densitas 860.5 kg/m3, viskositas 6.52 mm2/cst, keasaman 2.03 mg-KOH/g, dan bilangan yodium 27.51 g-I2/100g. Angka keasaman standar tidak tercapai dimana maksimumnya adalah 0.5 mg-KOH/g.

Transesterification is a chemical reaction used to convert animal oils into usable biodiesel. In this study, biodiesel fuel was synthesized from beef tallow in a reactor using a CaO catalyst which also synthesized from duck eggshells. Waste-based CaO catalyst synthesized from duck eggshells through a calcination process at 900 OC for 2 hours. Transesterification carried out at a temperature of 55 OC on 6 samples with variations in the use of the amount of catalyst (1.5 wt%, 6.5 wt%, and 10 wt%) as well as variations of commercial and waste based CaO catalysts. The catalyst synthesized from duck eggshells obtained a yield of 93.2% amount of Calcium Oxide (CaO). The synthesized biodiesel also tested for its chemical and physical properties to fulfill the Indonesian National Standard (SNI). The best sample test results were obtained for biodiesel with 6.5% catalyst from waste-based and 10% catalyst from commercial. For biodiesel with 6.5% waste-based catalyst, 90.75% yield, 855.1 kg/m3 density, 5.73 mm2/cst viscosity, 1.69 mg-KOH/g acidity, and 30.87 g-I2/100g iodine number. For biodiesel with 10% waste-based catalyst, 90.81% yield, 860.5 kg/m3 density, 6.52 mm2/cst viscosity, 2.03 mg-KOH/g acidity, and 27.51 g-I2/100g iodine number. The standard acidity number is not reached where the maximum is 0.5 mg-KOH/g."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Chairudin
"ABSTRAK
Berdasarkan Perpres 5 tahun 2006, pemerintah menargetkan penggunaan gas alam menjadi 30% pada tahun 2025. Disisi lain kebutuhan listrik meningkat sehingga peluang Pembangkit Listrik Tenaga Gas/ Gas Uap makin berkembang. Pertumbuhan beban ini tetap mengutamakan visi andal, aman,akrab lingkungan dengan cara melaksanakan inspeksi Sertifikat Laik Operasi (SLO) pembangkit. Pada inspeksi SLO belom pernah ada kajian analisis resiko oleh karena itu dilakukan analisis resiko pada pemeriksaan peralatan utama dan pemeriksaan lingkungan dengan metode HIRADC (Hazard Identification, Risk Assesment Dan Determine Control).
Terdapat 21 (dua puluh satu) tabel HIRADC dengan 51 resiko K3 yang penilaian resikonya dikategorikan menjadi 2 kelompok, sedang dan menengah. Resiko terbesar paling banyak ditemukan saat dilakukan inspeksi pada peralatan-peralatan yang bersifat elektrikal yaitu 20 resiko K3 dengan Tingkat Penting = Tinggi. Tindakan penanggulangan resiko dapat dilakukan dengan melakukan Level Pengendalian (LP) di L4 Administrative Control, L5=APD dengan mewajibkan semua aktivitas inspeksi SLO untuk menggunakan APD yang lengkap sesuai dengan kondisi masing-masing. Khusus untuk perbaikan dikarenakan adanya kerusakan maka dibutuhkan LP L3 Enginering change. Setelah dilakukan pengendalian resiko, menunjukkan penurunan Nilai Penting dimasing-masing resiko K3.

ABSTRAK
Based on Presidential Decree No. 5 of 2006, the government is targeting 30% the use of natural gas in 2025. On the other hand electricity demand increases so chances to Gas /Combine Cycle Gas Turbine Power Plants to growing. This growth is still maintaining the vision of reliable, secure, green environment by carrying out an power plant operational acceptance certificate Inspection or Sertifikat Laik Operasi (SLO). Risk analysis study on SLO inspection at major equipment inspection and examination environment with HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment and Determine Control) methode has not be done.
There are 21 HIRADC table with 51 top event risk assessment categorized into two groups, moderate and middle. The biggest risk is most prevalent at the time of inspection electrical devices that are 20 top event risk with Important levels or Tingkat Penting (TP) = High . Risk mitigation actions can be done by performing a level Control or Level Pengendalian (LP) in the L4=Administrative Control, L5 = PPE by requiring all SLO inspection activities to use full PPE in accordance each conditions. Especially due to the damage it takes repairs or LP L3 = Enginering change. After controlling risk, the matrix show the Important Value or Nilai Penting (NP) decreasing in each of top event risk"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42426
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evitabasa
"Kestabilan dalam sistem tenaga listrik merupakan hal yang sangat penting dalam pemenuhan energi listrik untuk menyuplai peralatan-peralatan elektronik. Sistem yang tidak stabil dikhawatirkan dapat mengurangi kualitas daya yang dikirimkan hingga kemungkinan rusaknya peralatan elektronik yang terhubung. Padamnya generator pembangkit hingga penambahan beban besar dalam jaringan menyebabkan permintaan daya beban menjadi lebih tinggi dari daya yang dihasillkan pembangkit. Hal ini dapat menyebabkan ketidakstabilan frekuensi dan tegangan. Penurunan nilai frekuensi yang jauh dari nilai nominalnya dapat menyebabkan pemadaman total pada sistem tenaga listrik. Pelepasan beban diharapkan dapat memulihkan frekuensi dengan cepat ke frekuensi nominal dengan jumlah beban yang dilepas seminimal mungkin sehingga tidak akan terjadi keadaan blackout pada sistem. Pada skripsi ini dilakukan skema pelepasan beban pada ETAP dengan menggunakan tambahan divais rele under frequency yang akan mendeteksi penurunan frekuensi secara otomatis. Rele akan membandingkan nilai pengaturan frekuensi sistem dengan nilai frekuensi yang menjadi penentu besar beban yang dilepas. Dari simulasi, didapat bahwa rele memberikan prioritas pelepasan beban sesuai dengan pengaturannya dan pemulihan frekuensi system terjadi dalam waktu sekitar 2-5 detik setelah terjadinya gangguan tergantung pada besarnya kelebihan beban dalam sistem.

Stability in the electric power system is very important in fulfilling electrical energy to supply electronic equipment. An unstable system could reduce the quality of the transmitted power to the possibility of damage to the connected electronic equipment. Power outages of generators to the addition of large loads in the network causes the load power demand to be higher than the power generated by the generator. This can cause frequency and voltage instability. A decrease in the frequency value that is far from the nominal value can cause a total blackout in the electric power system. Release of the load is expected to recover the frequency quickly to a nominal frequency with the amount of load released to a minimum so that there will be no blackout in the system. In this undergraduate thesis, a load shedding scheme is carried out on ETAP using additional relay under frequency devices that will detect the frequency drop automatically. Relay will compare the system frequency setting value with the frequency value that determines the amount of load released. From the simulation, it is found that the relay made shedding priority for load shedding according to its setting and the system frequency can be recovered in about 3-5 seconds after the interruption depending on the overload in the system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>