Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102710 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tjut Dian Almaidar
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S5014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Petrus Yohane Wasa
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1995
S20715
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
feerbom, Robert
Bandung: Alumni, 1970
070.172 FEE s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nor Aizan Abdul Halim
"Pers di negara berkembang seperti Malaysia, sering dituntut untuk lebih berperan sebagai agen pembangunan yang mendukung program-program pemerintah daripada sebagai agen pengontrol pemerintah sebagaimana yang dijalankan di negaranegara maju. Dalam hal ini, pers diharapkan lebih mementingkan aspek tanggung jawab sosial pers daripada mempersoalkan kebebasan pers. Keadaan ini telah menarik minat peneliti untuk melihat bagaimana dalam konteks sistem pers Malaysia, kartun editorial berfungsi sebagai kontrol sosial. Pertanyaan utama penelitian ini adalah apakah dimungkinkan kartun ed’itorial yang sering dianggap "tidak serius" dan sekedar "menghibur" berfungsi sebagai medium untuk menyampaikan kritik-kritik pers terhadap pemerintah pada khususnya dan lingkungan nonpemerintah pada umumnya? Dengan menggunakan metode analisis isi dan pendekatan kuantitatif, peneliti berusaha melihat pola karikatur di surat kabar pro pemerintah (Berita Harian) dan surat kabar independen (Watan) selama periode 1981-1991, untuk menelaah permasalahan tersebut. Data empiris yang diperoleh menunjukkan bahwa karikatur dalam pers Malaysia memang telah digunakan untuk melontarkan kritik. Hanya saja terdapat sejumlah bentuk pembatasan diri. Secara umum kritik lebih banyak ditujukan pada isu-isu yang tidak sensitif, seperti ekonomi, sosial dan budaya, dibandingkan pada isu-isu politik dan pemerintahan; dan keamanan dalam negeri. Selain itu, kritik pun lebih banyak ditujukan pada pihak non-pemerintah daripada pemerintah. Ditemukan pula bahwa, dibandingkan surat kabar propemerintah, surat kabar independen jauh lebih memanfaatkan karikatur sebagai medium kontrol terhadap pemerintah. Ini ditunjukkan oleh temuan bahwa surat kabar independen lebih tinggi kecenderungannya untuk mengkritik pemerintah daripada surat kabar pro-pemerintah. Surat kabar independen juga cenderung menyampaikan kritiknya secara langsung, sementara surat kabar pro pemerintah cenderung menyampaikan kritik secara tidak langsung. Namun dipihak lain, terlihat bahwa kedua surat kabar tidak segan-segan untuk turut mendukung kebijakan-kebijakan yang dianggap perlu didukung. Surat kabar independen misalnya banyak juga menyajikan kartun-kartun yang mendukung kebijakan ekonomi pemerintah Malaysia. Dengan demikian, terlepas dari pembatasan-pemabatasan politik yang ditetapkan pemerintah, pers Malaysia tampaknya tetap menjalankan fungsi kontrol sosialnya dengan menunjukkan tanggung jawab sosial ala Malaysia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S4007
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sasa Djuarsa Sendjaja
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1978
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gerry Kusuma Unggul
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S26365
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S3931
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Machfudi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S4069
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Shanti Ruwyastuti
"ABSTRAK
Penelitian ini melihat tekanan—tekanan terhadap wartawan, baik secara juridis maupun secara fisik, khususnya ketika meliput kasus Kedungombo. Tekanan terhadap wartawan ada dua macam. Larangan, tekanan yang dikenakan oleh pemerintah terhadap profesi wartawan. Ancaman, tekanan yang menimpa wartawan karena sumber berita tidak sependapat dengan tulisan wartawan mengenai dirinya atau kasus di mana ia tersangkut. Penelitian ini berada pada lingkup kajian komunikasi politik. Alasannya, kasus Kedungombo termasuk isu politik (isu tanah). Isu politik di Indonesia tidak berarti kasus-kasus pemilihan umum saja, namun semua kasus yang menyangkut kendala kekuasaan terhadap proses komunikasi dalam pengambilan keputusan di masyarakat (Pabohtinygi, 1991). "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>