Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191632 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andrew Andreas Sadero
"ABSTRAK
Indonesia merupakan salah satu wilayah yang rentan akan potensi kerusakan struktur akibat gempa bumi karena terletak pada perbatasan antar lempeng utama dunia. Dalam upaya memitigasi kerusakan tersebut, telah diterbitkan peraturan Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung (SNI 03- 1726-2002). Namun demikian, masih terdapat bangunan gedung di Indonesia, terutama di Jakarta, yang dibangun sebelum peraturan ketahanan gempa diterbitkan sehingga perancangan struktur bangunan tersebut mungkin tidak memperhitungkan ketahanan terhadap gempa, seperti pada Gedung X. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat keamanan dan kelayakan struktur bangunan eksisting seperti Gedung X dengan melakukan evaluasi sesuai kerangka evaluasi ketahanan gempa bangunan eksisting yang terdiri dari analisis struktur, pemeriksaan kekuatan dan kekakuan struktur.
Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan dalam penelitian ini, ditemukan defisiensi pada kekuatan struktur Gedung X dalam menahan beban gempa. Struktur itu kemudian diperbaiki menggunakan metode peningkatan kinerja elemen eksisting dengan teknik concrete jacketing pada kolom dan fiber reinforced polymer (FRP) pada balok. Setelah dilakukan analisis struktur dan pemeriksaan kembali, didapatkan bahwa struktur tersebut telah memiliki kekuatan dan kekakuan yang cukup dalam menahan beban gempa nominal akibat gempa rencana sesuai dengan SNI 03-1726-2002.

ABSTRACT
Indonesia is one of the most vulnerable regions of structural destruction potencies due to earthquake because it lays on the major tectonic plates boundaries in the world. To mitigate the destruction of building structures due to earthquake, the regulation of the Seismic Design for Buildings (SNI 03-1726-2002) has been published. Nevertheless, There are existing buildings in Indonesia, in particular Jakarta, that had been constructed before the first seismic design regulation was published thus the structural design of them might not include the seismic design, like that of X Building. Therefore, this research aims to determine the safety dan proper level of existing building structures like X Building by carrying out an evaluation based on seismic evaluation of existing building framework that consists of existing structural analysis and strength-stiffness check.
Based on the evaluation that has been done, the deficiency on structural strength of X Building in resisting the earthquake induced force was found. The structure was then rehabilitated using enhancing the performance of existing elements methods by concrete jacketing on columns and fiber reinforced polymer (FRP) technique on beams. After the structural analysis and check had been done again, it was found that the structure already had sufficient stiffness and strength capacity in resisting the nominal earthquake loads due to design earthquake based on SNI 03-1726-2002."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1145
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rino Bagas Nugroho
"ABSTRAK
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan tingkat resiko terhadap gempa bumi yang cukup tinggi. Namun beberapa bangunan gedung di Indonesia dibangun sebelum diterapkannya standar perencanaan ketahanan gempa, SNI 03-1726-1989 yang kemudian diperbaharui menjadi SNI 03-1726-2002, sehingga diperkirakan tidak memperhitungkan aspek-aspek ketahanan gempa pada saat bangunan tersebut dibangun. Gedung X adalah bangunan beton bertulang portal terbuka empat (4) lantai yang dibangun pada tahun 1965 dan merupakan salah satu bangunan yang dimaksud.
Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kinerja struktur eksisting Gedung X untuk memastikan kelayakan struktur bangunan dalam mengakomodir beban gempa sesuai SNI 03-1726-2002. Apabila ditemukan ketidaksesuaian struktur dalam menahan beban gempa maka dibutuhkan suatu perencanaan metode perbaikan (perkuatan/retrofit) terhadap bangunan tersebut sehingga bangunan itu dapat memenuhi kualifikasi ketahanan gempa sesuai dengan SNI 03-1726-2002 hingga umur pakainya berakhir. Salah satu metode perbaikan yang paling umum digunakan adalah dengan menambahkan elemen baru pada struktur gedung eksisting berupa penambahan dinding geser dan bresing baja konsentrik biasa.
Berdasarkan hasil penelitian, penambahan elemen dinding geser dan bresing baja dapat memperbaiki defisiensi¬defisiensi yang ada pada Gedung X sehingga ketahanan bangunan eksisting terhadap gempa pun meningkat.

ABSTRACT
Indonesia is an archipelago with high level of seismic risk. However, some buildings in Indonesia was built before the adoption of seismic resistance standards of planning, SNI 03-1726-1989 which was then updated to SNI 03-1726-2002, so it could be assumed that the seismic resistance aspects were not taken into account when the building was built. X Building is an open frame reinforced concrete building and one of buildings in question.
This study was conducted to evaluate the performance of existing structures of X Building to ensure the feasibility of its structures to accommodate seismic loads in accordance with SNI 03-1726-2002. If discrepancies is found in the structures, it needs a repairing (strengthening/retrofit) method plan so that the building qualifies for seismic resistance in accordance with SNI 03-1726-2002 until its expiry date. One of the most common retrofit method is to add new elements to the existing building with addition of shear walls and ordinary concentric braced frame.
Based on the results of the study, the addition of shear walls and braced frame can remove the deficiencies that occur, so the resistance of X Building against seismic increased."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S822
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iezal
"Slender shear wall atau dinding geser tipe lansing merupakan dinding geser dengan aspek ratio tinggi terhadap panjang (hw/lw)≥ 2. Menurut SNI 03-2847-2002 dan ACI 318-08, pengurangan kapasitas gaya yang bekerja dibutuhkan dalam mendesain strukutr dinding geser ini. Dari penelitian ini, untuk dinding geser tipe lansing (slender), nilai faktor reduksi kekakuan yang paling berpengaruh adalah F22 dengan persentase kesalahan sebesar 8.18%. Untuk faktor reduksi kekakuan F11 dan F12 memiliki pengaruh yang kecil dengan persentase kesalahan 38.9% dan 32.94%. Penelitian ini dilanjutkan dengan menganalisa penggunaan flat slab pada struktur bangunan.

Slender shear wall is shear wall with height to length aspect ratio (hw / lw) ≥ 2. According to SNI 03-2847-2002 and ACI 318-08, the reduction of work force capacity is required in designing shear wall structure. From this study, for slender shear wall, the most influential stiffness reduction factor is F22 with a percentage error of 8.18%. Stiffness reduction factor F11 and F12 has little effect, with percentage error of 38.9% and 32.94%. This research was continued by analyzing the use of flat slab in structural building."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43543
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Purwono
"Summary:
Perencanaan struktur beton bertulang di daerah rawan gempa seperti Indonesia, konsep desain kapasitas sudah lazim digunakan. Pada struktur portal harus direncanakan merupakan struktur yang cukup daktail, biasanya apabila struktur portal tersebut sudah didesain berdasarkan konsep desain kapasitas, dianggap mekanisme sendi plastis dapat terjadi dengan daktilitas yang cukup."
Surabaya: ITS Press, 2005
693.54 RAC p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rinaldi
"Wilayah kepulauan Indonesia merupakan daerah yang rawan gempa. Berdasarkan pengalaman sejarah dan teori gempa, gempa dahsyat akan kembali terjadi di kawasan seismik yang memiliki seismic gap, dalam hal ini di Indonesia. Kondisi diatas diperburukan lagi dengan tingkat kepedulian masyarakat terhadap pentingnya peraturan peraturan gempa yang menstandarisasikan bahwa struktur bangunan untuk memiliki ketahanan terhadap gempa pada wilayah yang rawan gempa. Dleh karena itu pentingnya seorang teknik sipiI dalam mendesain bangunan maupun memperbaiki bangunan exsisting dengan memperhitungkan faktor gempa terhadap struktur tahan gempa tersebut. Dalam penulisan ini penyusun mengkondisikan pada bangunan existing dengan berpedoman pada SNI 03-1726-1989 dan dievaluasi kembali dengan peraturan Baru SNI 03-1726-2002. Dari perbedaan yang ada diperlukannya rehabilitasi bangunan existing dengan metode rehabilitasi seismik untuk menambah perkuatan struktur tersebut.

Indonesian archipelago is crossing a sensitive scils nic area. Base on historical experiences and seismic theories, that the great earthquake will be suffered in seismic gap area, in this case is Indonesia. This condition is getting worse by amount of people doesn't cared about the important of standard seismic rules that any building should have a seismic resistant in sensitive seismic area. Therefore, the important factor that civil engineer should capable to design and rehabilitate existing building by applying a calculation of seismic resistant factor. In this paper, writer makes condition that existing building which calculating by SNI 03-1726-1989 and evaluating by recalculated existing building by SNI 03-1726-2002. The differences of both standards seismic rules are use to the analysis existing building rehabilitation with seismic rehabilitation method, in order to strengthen the existing building structure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35843
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Blume, John A.
Chicago: Portland Cement Association, 1961
693.852 BLU d (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tiffany Wirintia Christie
"Indonesia merupakan kawasan rawan gempa dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi. Sehingga dibutuhkan struktur bangunan yang mampu menyerap gaya gempa dengan baik, dari segi kekuatan, kekakuan, dan daktilitas. Bangunan dengan rangka Eccentrically Braced Frame merupakan salah satu sistem struktur yang memiliki energi disipasi yang baik dengan adanya elemen link beam dan bracing pada struktur rangkanya.
Penggunaan material pada bangunan tahan gempa juga mempengaruhi kinerja struktur. Saat ini banyak bangunan tahan gempa yang memanfaatkan material baja dikarenakan sifatnya yang kuat, daktail, dan mampu menyerap energi. Material komposit Concrete Filled Steel Tube CFST memiliki kekuatan serta kekakuan yang diperkirakan mampu menahan gaya gempa. Analisis pushover digunakan untuk mengetahui kinerja suatu struktur bangunan, dalam hal ini menggunakan program Drain 2dx.
Berdasarkan analisis pushover struktur bangunan komposit CFST tidak lebih kuat, kaku, dan daktail dibandingkan dengan bangunan baja WF. Hal itu dikarenakan pengaruh perbedaan luasan baja pada elemen komposit rata-rata hanya 46 dari elemen baja WF. Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan modelisasi sambungan balok-kolom mengurangi rigiditas struktur, sehingga berpengaruh pada kekuatan yang lebih kecil, tetapi memiliki daktilitas yang lebih tinggi.

Indonesia is an earthquake prone area with high population density level. It requires the study of building structures that can absorb earthquake energy, in terms of strength, stiffness, and ductility. Eccentrically Braced frame building is a structure system that has a good dissipation of energy with a bracing and link element that can make it stiffer, stronger, and more ductile.
Use of material on the earthquake resistant buildings can also affect the performance of the structure. Currently, many earthquake resistant buildings use steel material because of its strength, ductility, and its ability to absorb energy. Composite material, Concrete Filled Steel Tube CFST, has the strength and the stiffness that is estimated to be able to withstand the quake energy.
Based on pushover analysis, buildings with CFST composite material is not stronger, stiffer, and more ductile compared to steel material building. It is due to the difference of the steel area on the composite element is averagely only 46 of the steel area in steel WF element. Based on recent studies, by adding the beam column connection design to the structure, it can reduce the rigidity and strength, though it could increase the ductility.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68043
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laurentius Wahyudi
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997
693.183 LAU s (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Christy Natalia
"Kerusakan/keruntuhan yang sering terjadi pada bangunan ?non-engineered? pada saat terjadi gempa bumi adalah kerusakan/keruntuhan dinding bata. Salah satu metode perbaikan yang ekonomis adalah dengan menggunakan kawat anyam prategang.Untuk mengetahui peningkatan kinerja dinding bata akibat penambahan kawat prategang, maka dilakukan penelitian yang berdasarkan pendekatan Continuum Model dengan bantuan perangkat lunak SAP2000 v14.1.0. Struktur yang dimodelkan yaitu satu panel dinding dan ruko 3-lantai-3-bentang. Kedua model dievaluasi dengan analisis statik linier. Satu panel dinding dikenakan beban lateral statik dan ruko 3-lantai-3-bentang dikenai beban gempa statik ekuivalen berdasarkan SNI 03-1726-2002. Pada pemodelan ini, dinding bata dihubungkan dengan struktur portal elemen link yang kaku.
Untuk mensimulasikan perubahan perilaku dinding bata akibat separasi dari struktur portal dilakukan pelepasan elemen link Untuk mengetahui peningkatan kekuatan, dilakukan analisis tegangan. Sedangkan untuk mengetahui perubahan kekakuan, dilakukan analisis terhadap karakteristik dinamik. Analisis terhadap hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kawat prategang meningkatkan kekuatan atau kapasitas dinding bata, namun tidak terjadi perubahan yang signifikan terhadap kekakuannya dan terjadi perubahan letak tegangan maksimum pada dinding bata akibat pelepasan link menuju diagonal strut.

The damage frequently found on the non-engineered building is the damage on its masonry wall. One of the economical alternatives is by using nailed prestressed low grade wire. To evaluate the increase on masonry wall?s performance as the result of the addition of pre-stressed low grade wire and the behavior of masonry wall, the research is done by continuum model approach by the help of SAP2000 v14.1.0. software. The structures modeled are one wall panel and 3-bays-3-stories store house. Those two models are evaluated with static linear analysis. The one wall panel loaded by static lateral load and the 3-bays-3-stories store house is loaded by static equivalent earthquake load based on SNI 03-1726-2002. On this modelling, masonry wall is linked to frame structure with rigid link element.
To simulate the behavioral change of masonry wall as a result of separation of frame structure, the link element is released To evaluate the increase of strength, stress analysis is done. While, to evaluate the change of rigidity, analysis of dynamic characteristic is done. Analysis on the research?s result shows that the addition of prestressed wire increases the strength of the masonry wall. On the other hand, the change on the rigidity does not show a significant value. However, there is a change on the location of maximum stress on the masonry wall as a result of the link release to diagonal strut.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S682
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>