Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20751 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. M. Nilam Widyarini
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2009
158.2 NIL m (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Stelly Maria
"Tumbuh pesatnya Internet inenjadi jaringan global yang menghubungkan puluhan juta orang telah menciptakan kesempatan baru untuk membina hubungan antarpribadi. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran umum mengenai hubungan antarpribadi yang terjadi melalui komunikasi antarpribadi via Internet dan perbandingannya dengan hubungan antarpribadi yang terjadi melalui komunikasi tatap muka, di kalangan kaum muda Jakarta.
Penelitian ini berangkat dari beberapa teori komunikasi antarpribadi yaitu attraction theory, social penetration 'theory, teori mengenai ketergantungan, teori mengenai komitmen, dan teori hubungan menurut Mark Knapp. Sebanyak 102 responden berusia 20-34 tahun mengisi kuesioner yang mengukur hubungan antarpribadi mereka yang terjadi melalui komunikasi antarpribadi via Internet dan komunikasi antarpribadi tatap muka. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas responden menjalin hubungan antarpribadi dengan lawan jenis, dengan klasifikasi terbesar partner komunikasi sebagai teman dekat, dengan frekuensi komunikasi terbesar dilakukan antar partner romantik dan durasi hubungan terlama antar partner komunikasi sesama jenis kelamin. Rata-rata responden menggunakan 2 atau lebih saluran komunikasi lain untuk berkomunikasi dengan partner Intemetnya.
Tingkat dimensi hubungan (dimensi-dimensi kemiripan faktor demografi sosial, komptensi, kemiripan sikap, kebutuhan saling melengkapi, keluasan topik percakapan, keintiman dan pengungkapan informasi personal, pemahaman, ketergantungan dan komitmen) pada komunikasi tatap muka ternyata lebih tinggi dari tingkat dimensi hubungan pada komunikasi via Internet dengan catatan bahwa hubungan antarpribadi via Internet juga menunjukkan tingkat hubungan yang cukup tinggi pada dimensi-dimensi yang diukur walau tidak setinggi hubungan antarpribadi tatap muka. Selain itu juga disimpulkan bahwa komunikasi via Internet dan komunikasi tatap muka saling melengkapi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12456
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sanford, Christine
Jakarta: Arcan, 1994
158.2 SAN m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Margaretha Helly
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1992
S2258
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M Caesario Nugroho A, Author
"

Fokus Tulisan ini adalah untuk mendeskripsikan hubungan patron-klien dalam kegiatan birokrasi dan bagaimana dinamika para aktor birokrat dengan konteks dan agen-agen sosial yang dihadapi di tempat kerja. Tulisan ini mengangkat kasus di sebuah institusi pemerintahan di Jakarta dengan mengamati berbagai kegiatan birokrasi dan sosial yang terjadi di lapanmgan. Tidak hanya melihat pada hubungan-hubungan sosial saja, tulisan ini juga menggambarkan bagaimana nilai-nilai yang dibawa oleh para aktor birokrat mempengaruhi hubungan yang ada. Dinamika hubungan dan nilai yang diangkat dalam tulisan ini digambarkan dalam bentuk narasi ilmiah yang menyajikan bagaimana hubungan yang ada dibentuk, dipertahankan terhadap konteks birokrasi dan agen-agen sosial lain yang pada akhirnya melahirkan dan melanggengkan hubungan patron-klien dalam birokrasi.


The focus of this paper is to describe the patron-client relationship in the activities of the bureaucracy and how the dynamics of the bureaucrats in the context of social agents encountered in the work place. This paper raised a case of government institution in Jakarta by observing the bureaucratic and social activities that occur in the field. This paper not only look at the social relations alone, but also illustrates how the values ​​taken by the actors bureaucrats affect existing relationships. The dynamics of relationships and values ​​raised in this paper is described in the form of scientific narrative that presents how an existing relationship formed, maintained the bureaucratic context and other social agents that ultimately gave birth to and perpetuate the patron-client relationship in the bureaucracy.

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sofiatul Hardiah
"Penelitian ini hadir untuk memperlihatkan makna dan upaya yang dilakukan oleh petani perempuan dan laki-laki (suami-istri) dalam merespons kerentanan produksi pertanian tanah timbul menggunakan perspektif multispesies dan gender. Data pada penelitian ini dihimpun melalui observasi partisipan dan wawancara mendalam dengan bantuan kepekaan lima indera (sensory awareness) dan arts of noticing. Temuan dari penelitian ini adalah proses identifikasi makna, tindakan, dan relasi antara manusia dengan ‘alam’ tidak dapat ditentukan satu arah. Tindakan dan relasi yang muncul adalah pertukaran resiprokal oleh manusia dan alam yang merepresentasikan keterhubungan mereka sebagai “self” dan “other” melalui pengoperasian pengalaman hidup dan relasi gender yang kompleks dengan entitas- entitas yang berkenaan, baik manusia perempuan dan laki-laki, spesies non-manusia, lingkungan abiotik, dan sebagainya. Proses identifikasi makna dan relasi antara petani perempuan dan laki-laki di Kampung Laut dengan air asin, padi, dan air tawar melibatkan pengalaman hidup dan opersionalisasi gender di ruang lingkup mikro dan meso yang kompleks dan dinamis. Dengan demikian, nature dan culture yang hidup dalam kosmologi mereka bersifat cair berdasarkan dinamika sosial ‘alam’ pertanian tanah timbul dan proses pemaknaan yang terhubung secara resiprokal. Telaah pada konsep nature dan culture menjadi sebuah pijakan untuk melihat dan memahami dunia secara holistik dan seimbang.

This research is here to discuss the meaning and efforts of women and men (husband and wife) farmers in responding to soil-emerging agricultural production using multispecies and gender perspective. The data in this study were collected through participant observation and in-depth interviews with the help of the sensitivity of the five senses (sensory awareness) and the art of attention. The findings of this study are the process of gathering meanings, actions, and relations between humans and 'nature' which cannot be determined in one direction. Actions and relationships that emerge are reciprocal exchange by humans and nature that represent their connection as "self" and "other" through discussion of complex life experiences and gender relations with related entities, both male and female, non-human species, abiotic environment, and so on. The process of taking meaning and the relationship between female and male farmers in Kampung Laut with sea water, rice, and freshwater bargains life experiences and the operationalization of gender in the complex and dynamic realm of micro and meso aspects. Thus, the nature and culture that live in their cosmology change fluidly based on the social dynamics of 'natural' in soil-emerging agricultural and the process of meaning that is connected reciprocally. Reviewing the concepts of nature and culture is the basis for seeing and completing a holistic and balanced world."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bianca Alia Sudewaji
"Perselingkuhan melalui kontak virtual (cyber affair) dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya trait kepribadian extraversion, agreeableness, dan conscientiousness, dan kepuasan hubungan yang rendah. Trait kepribadian, kepuasan hubungan, dan cyber affair juga berkorelasi satu sama lain. Kepuasan hubungan sudah pernah dijadikan moderator dalam penelitian trait kepribadian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kepuasan hubungan sebagai moderator terhadap hubungan antara trait kepribadian dan cyber affair pada individu berpacaran usia dewasa muda. Terdapat tiga alat ukur yang digunakan yaitu Social Media Infidelity-Related Behavior (SMIRB) oleh McDaniel et al. (2017) diadaptasi tim peneliti, IPIP-BFM-25 dimensi extraversion, agreeableness, conscientiousness (Akhtar & Azwar, 2018), dan Relationship Assessment Scale (RAS) adaptasi Vivian (2020). Teknik sampling yang digunakan adalah convenience sampling dengan partisipan sebanyak 734 orang. Analisis statistik yang dilakukan meliputi statistika deskriptif, korelasi, kovariat, dan moderasi guna menjawab pertanyaan penelitian. Hasilnya, trait kepribadian conscientiousness memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan cyber affair. Analisis moderasi menunjukkan tidak ada efek moderasi kepuasan hubungan pada hubungan antara trait kepribadian dan cyber affair.

Infidelity through virtual contact (cyber affair) is influenced by various factors, including extraversion, agreeableness, and conscientiousness personality trait, and low relationship satisfaction. Personality traits, relationship satisfaction, and cyber affair are also correlated. Relationship satisfaction has been used as a moderator in personality trait research. This study aims to determine the role of relationship satisfaction as a moderator of the relationship between personality traits and cyber affair in young adult dating individuals. There are three measurements used in this study, namely Social Media Infidelity-Related Behavior (SMIRB) by McDaniel et al. (2017) adapted by the research team, IPIP-BFM-25 dimensions of extraversion, agreeableness, conscientiousness (Akhtar & Azwar, 2018), and Vivian's adaptation of Relationship Assessment Scale (RAS, 2020). The sampling technique used was convenience sampling, with 734 participants obtained. Statistical analysis includes descriptive statistics, correlations, covariates, and moderation to answer the research questions. As a result, the conscientiousness personality trait has a significant negative correlation with cyber affair. Moderation analysis indicates no moderating effect of relationship satisfaction on the relationship between personality traits and cyber affair. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Artasari
"Usia jelang dewasa merupakan masa ketika individu sedang mengeksplorasi dan mengekspresikan cinta, termasuk melalui hubungan seksual. Ada kalanya kerelaan seksual terjadi pada hubungan romantis mereka. Literatur terdahulu menunjukkan bahwa kerelaan seksual merupakan salah satu bentuk pengorbanan individu yang dapat terjadi apabila individu tersebut memiliki komitmen dan motif berkorban pada hubungan yang dijalaninya.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kerelaan seksual dan komitmen, dan peran motif berkorban mendekat dan motif berkorban menghindar dalam memediasi hubungan tersebut. Penelitian korelasional dengan analisis mediasi parallel multiple mediation ini dilakukan kepada 365 individu usia jelang dewasa yang sedang menjalani hubungan romantis. Instrument penelitian ini adalah Investment Model Scale: Commitment Level, Motives of Sacrifice, dan Sexual Compliance.
Hasil analisis korelasi menunjukkan komitmen dan kerelaan seksual berhubungan positif dan signifikan. Selanjutnya, hasil analisis mediasi menunjukkan motif mendekat dan motif menghindar tidak signifikan memediasi hubungan antara komitmen dan kerelaan seksual secara paralel, namun ditemukan bahwa total kedua motif berkorban tersebut signifikan memediasi hubungan yang ada. Hal tersebut menunjukkan bahwa motif mendekat dan motif menghindar secara bersamaan saling mempengaruhi dalam memediasi hubungan antara komitmen dan kerelaan seksual.

Adulthood is a time when individuals are exploring and expressing love, including through sexual contact. There are times when sexual compliance occurs in their romantic relationships. Previous literature shows that sexual willingness is one form of individual sacrifice that can occur if the individual has the commitment and motive to sacrifice for the relationship he is living.
This study aims to look at the relationship between sexual willingness and commitment, and the role of approaching sacrificial motives and avoidance sacrifice motives in mediating these relationships. Correlational research with parallel multiple mediation mediation analysis was conducted on 365 individuals nearing adulthood who are undergoing romantic relationships. The instruments of this study are the Investment Model Scale: Commitment Level, Motives of Sacrifice, and Sexual Compliance.
The results of correlation analysis show that sexual commitment and willingness are positively and significantly related. Furthermore, the results of the mediation analysis showed that the approaching motives and avoidance motives did not significantly mediate the relationship between commitment and sexual willingness in parallel, but it was found that the total of the two sacrificial motives significantly mediated the existing relationships. This shows that the motive for approaching and avoiding motives simultaneously influence each other in mediating the relationship between sexual commitment and commitment.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Namira Salsabila
"Pada tahap emerging adulthood, ditandakan sebagai masa instabilitas yang membuat individu kerap berganti pasangan. Padahal, hubungan yang memuaskan dapat membantu individu dalam pengembangan identitas dan tujuan serta meningkatkan kesejahteraan diri. Diketahui beberapa faktor berperan dalam kepuasan hubungan adalah motif berkorban dan rasa syukur. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara motif berkorban dan rasa syukur terhadap kepuasan hubungan berpacaran pada emerging adulthood. Alat ukur yang digunakan Investment Model Scale (IMS) untuk mengukur kepuasan hubungan, Motives of Sacrifices (MoS) untuk mengukur motif berkorban, dan The Gratitude Questionnaire-6 (GQ-6 untuk mengukur rasa syukur. 2.839 partisipan merupakan individu berusia 18-29 tahun dan sedang berpacaran dengan lawan jenis. Hasil analisis dengan korelasi Pearson memberi hasil bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara motif berkorban mendekat (r = .297, p < .001, one-tail) dan rasa syukur terhadap kepuasan hubungan (r = .206, p < .001, one-tail). Hasil juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara motif berkorban menjauh terhadap kepuasan hubungan (r = -.095, p < .001, one-tail). Melalui penelitian ini dapat diketahui bahwa, dalam berpacaran di usia emerging adulhood dengan memiliki motif berkorban mendekat dan rasa syukur dapat berguna untuk meningkatkan kepuasan hubungan.

The emerging adulthood period is known as a stage of instability that causes individuals to change relationships frequently. Indeed, relationship satisfaction may help individuals develop their identity and goals while also increasing their well-being. Namely, the motives of sacrifice and gratitude have an impact on this. The purpose of this study is to investigate the relationship between the motives of sacrifice and gratitude towards dating relationship satisfaction in emerging adulthood. The measuring instruments used in this study are Investment Model Scale (IMS) to measure relationship satisfaction, Motives of Sacrifices to measure the motives of sacrifices, and The Gratitude Questionnaire-6 (GQ-6) to measure gratitude. 2,839 participants are 18-29 years old and dating the opposite sex. The results of this study, using Pearson correlation analysis, show that there is a significant positive relationship between the approach motive of sacrifice (r =.297, p.001, one-tail) and gratitude (r =.206, p.001, one-tail)  to relationship satisfaction. The results also reveal a significant negative relationship between the avoidance motives of sacrifice to relationship satisfaction (r = -.095, p.001, one-tail). This study found that while dating at the age of emerging adulthood, having approach motives of sacrifices and gratitude can be beneficial for increasing relationship satisfaction. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>