Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101113 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cynthia Dewi
"Perkembangan masyarakat yang semakin modern, membuat masyarakat semakin kritis dan secara tidak langsung menuntut keberadaan suatu media massa untuk lebih dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai pengguna media. Radio, sebagai salah satu media komunikasi massa turut mengalami kondisi tersebut. Keunggulan radio yang portable, dan tidak memerlukan persyaratan khusus, , membuat radio memiliki khalayak pendengar yang luas, heterogen dan anonim, dan dengan berbagai ciri demografis, psikografis, gaya hidup, minat dan orientasi yang berbeda. Persaingan antar stasiun radio sebagai akibat perkembangan bisnis media massa di Indonesia menuntut stasiun radio mengembangkan siarannya melalui spesialisasi khalayak. Khalayak yang terspesialisasi ini dianggap memiliki ciri-ciri dan karakteristik yang tidak terlalu beragam. Sehingga pada akhirnya stasiun radio tersebut dapat menyusun dan menyajikan program sesuai dengan target khalayaknya. Radio Trijaya adalah salah satu stasiun radio swasta yang memiliki spesialisasi khalayak, yaitu profesional muda. mereka ini sekelompok khalayak profesional, berusia muda antara 25 - 40 tahun, berasal dari kelas sosial menengah atas dan bergaya hidup kosmopolitan dengan tingkat intelektualitas yang tinggi. Profesional muda dengan ciri dan karakteristiknya menuntut radio Trijaya untuk dapat menjalankan fungsinya sebagai media komunikasi massa, yaitu sebagai sarana kontrol sosial, pendidikan, penerangan, kebudayaan, persuasi, dan hiburan. Khalayak profesional muda ini menuntut stasiun radio yang lebih dari sekedar media hiburan biasa, melainkan teman dialog yang pas, dalam pengertian memberikan informasi-informasi aktual yang bermanfaat dan menghibur. Diharapkan tuntutan tersebut dapat dipenuhi dalam setiap program siaran yang ditampilkan. Penelitian ini berusaha untuk melihat pendapat responden tentang program acara di radio Trijaya. Penelitian ini dibatasi pada pendapat khalayak pendengar profesional muda dan non-profesional muda mengenai 7 program unggulan di akhir pekan. Metode penelitian yang dipakai adalah metode survei atas sekelompok sampel yang ditentukan secara sengaja, berdasarkan ciri-ciri dan karakteristik sebelumnya. Peneliti pendapatnya melalui Pertanyaan tersebut khalayak yang telah ditentukan menentukan pertanyaan meliputi 100 responden untuk ditanyai berstruktur pendapat dalam kuesioner. khalayak mengenai 4 unsur penting dalam suatu program acara, yaitu penyiar, materi acara, musik, dan cara penyajian. Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan pendapat responden profesional muda dan responden non profesional muda, yang sangat dipengaruhi oleh gaya hidup dan selera masing-masing khalayak. Meskipun demikian secara umum mereka memberikan pendapat yang positif. Dari 4 unsur pendukung program acara yang diukur dalam penelitian ini, unsur topik/materi acara mendapat penilaian positif. Topik/materi acara yang disajikan dinilai cukup sesuai dengan suasana akhir pekan, cukup menghibur dan cukup bermanfaat. Beberapa topik/materi acara yang merupakan program acara impor, menampilkan penyiar berkebangsaan asing, dan menggunakan bahasa asing sebagai bahasa pengantar dinilai kurang sesuai dengan suasana akhir pekan. Penyiar berkebangsaan asing dinilai belum dapat menyesuaikan diri dengan khalayak pendengar. Sedangkan penggunaan bahasa asing dinilai menimbulkan suasana hari-hari kerja dan kesan serius. Memang pada kenyataannya, bahasa asing digunakan dalam urusan bisnis/pekerjaan seharihari. Tiga unsur pendukung lainnya, gaya penyiar, musik , dan cacara penyajian belum mendapat penilaian positif. Ketiga unsur ini dinilai belum memenuhi kriteria yang diharapkan khalayak pendengar di akhir pekan, belum dapat menimbulkan suasana santai dan menghibur."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4137
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hanny Shintawati
"ABSTRAK
Sejalan dengan kenaikan standar ekonomi dan era kecanggihan teknologi dunia elektronik audio, pendengar radio tidak lagi menuntut pada radio yang sekedar 'asal bunyi', melainkan pada segi kualitas materi program dan audionya. Dalam abad teknologi digital audio saat ini, radio T rijaya dan sederet radio lain di jalur Frekuensi Modulasi (FM), saling bersaing menjaring target pendengar masing- masing. Melalui motto The Real Radio More Than Just Music, radio ini mengemas lagu-lagu enak didengar dan sajian acaraacara unggulan dalam bentuk Talk Show radio. Kemasan tai k show radio ini didukung oleh atribut Gaya Penyiar, Suasana yang ditampi1kan, Topik Perbincangan serta Musik, untuk menghasilkan acara informatif dengan gaya komunikatif. Proses penyampaian program acara radio Trijaya kepada pendengarnya merupakan keseluruhan pesan dalam proses."
1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Samsiati
"Pada kenyataannya, Hubungan Masyarakat (Humas) belum begitu diketahui arti serta fungsinya di masyarakat Indonesia. Dengan demikian, seringkali sosok Humas tidak ditempatkan pada proporsinya, baik pada perusahaan swasta maupun instansi-instansi pemerintah. Namun kenyataan pula yang menunjukkan bahwa seiring dengan pembangunan yang saat ini sedang gencar gencarnya digaungkan oleh pemerintah, Humas juga semakin banyak bermunculan. Tentunya, masih dengan fungsi yang berbeda-beda, tergantung pada kebijaksanaan dan kebutuhan di mana Humas tersebut berada. Demikian pula dengan PT Radio Prambors, sebagai sebuah organisasi penyiaran yang telah 19 (sembilan belas) tahun berkecimpung dalam dunia media elektronik, khususnya media radio, organisasi penyiaran tersebut telah mampu menempatkan citra atau "image" tersendiri, di kalangan khalayak pendengar Jakarta, khususnya remaja. Hal ini tak lepas dari kegiatan-kegiatan yang diterapkan Humas PT Radio Prambors yang berupaya menciptakan saling pengertian antara perusahaan dengan khalayaknya, sehingga dapat senantiasa terbina hubungan harmonis antara kedua belah pihak. Berangkat dari hal inilah, permasalahan yang dilihat adalah bagaimana pendapat khalayak tentang kegiatan-kegiatan yang diterapkan Humas PT Radio Prambors. Untuk mengetahui hal tersebut, penulis melihat pada karakteristik responden, perolehan dan pemahaman informasi yang diterima responden serta pengalaman responden sebagai anggota Prambors Listeners Club (PLC). Indikator indikator inilah yang sedikitnya dapat menjadi acuan dalam menilai kepada pendapat yang dikemukakan oleh responden selama penelitian berlangsung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survai, dan bersifat deskriptif. Adapun tehnik penarikan sampel yang dipakai adalah sampel random sistematis atau systematic random sampling. Dari 96 responden yang diteliti, diperoleh data bahwa perolehan dan pemahaman responden mengenai siaran maupun kegiatan-kegiatan non siaran kurang lebih sama. Hanya bila sampai pada tahap mengikuti acara-acara kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Humas PT Radio Prambors, minat serta motivasi responden cenderung menurun. Sementara berdasarkan pengalaman mereka menjadi anggota PLC, responden cenderung menyatakan kepuasannya terhadap PLC dan fasilitas-fasilitas yang diberikannya. Hal ini terlihat dari pendapat mereka tentang pelayanan karyawan, manfaat dari kegiatan-kegiatan serta adanya penerbitan majalah Prokamu yang diterbitkan sebulan sekali. Walaupun secara keseluruhan, responden berpendapat-cukup baik, terhadap kegiatan-kegiatan yang diadakan Humas radio Prambors, namun untuk pelayanan kartu anggota ada kecenderungan menurun. Secara umum, penelitian ini dapat menunjukkan bagaimana pendapat khalayak tentang sosok Humas serta kegiatan-kegiatannya dalam suatu perusahaan, tanpa melulu melihat kepada sosok Humasnya sendiri. Dan untuk PT Radio Prambors, dapat dikatakan bahwa secara mendasar, Humas organisasi penyiaran tersebut telah mampu menjaga dan membina hubungan harmonis antara khalayak dengan perusahaannya melalui kegiatan-kegiatan yang diadakannya. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riandita Megastuti
"ABSTRAK
Dengan adanya kebijakan perbankan yang dicanangkan oleh pemerintah, menyebabkan semakin berperannya dalam bidang perbankan. Dan hal ini terlihat dengan banyaknya iklan-iklan bank yang disiarkan oleh radio dengan frekwensi relatif tinggi, diantaranya yaitu di radio iklan Ramako. Sehubungan dengan hal diatas, ingin diketahuai mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh pendengar radio Ramako terhadap iklan bung depo, dari bank Bumiputera. Konsep pengetahuan yang dipakai disini adalah seperti yang diutarakan oleh Kincaid dan Schramm, yaitu bahwa pengetahuan adalah informasi dan prinsip-prinsip yang dimiliki oleh manusia. Atau keseluruhan hal yang diketahui. Untuk mengetahui jawaban atas permasalahan diatas, maka diambil 100 orang responden yang merupakan pendengar setia Ramako, dengan pengambilan sampel secara random sistematik. Setelah itu dipertimbangkan beberapa faktor yang diperkirakan mempengaruhi hasil penelitian ini, yaitu usia, pendidikan, pengeluaran perbulan, pengenaan pesan iklan bung depo, serta faktor-faktor internal dan eksternal. Sedangkan hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut, pengetahuan responden dalam penelitian ini secara umum adalah sedang, hal ini selain disebabkan karena sebagian besar responden lebih membutuhkan tabungan dibandingkan dengan deposito, dan rata-rata responden telah menjadi nasabah suatu bank. Dan dalam penelitian ini responden ternyata tidak mudah tergiur oleh iklan-iklan yang ditawarkan."
1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riandita Megastuti
"ABSTRAK
Dengan adanya kebijakan perbankan yang dicanangkan oleh pemerintah, menyebabkan semakin berperannya iklan dalam bidang perbankan. Dan hal ini terlihat dengan banyaknya iklan-iklan bank yang disiarkan oleh radio dengan frekwensi relatif tinggi, diantaranya yaitu di radio Ramako. Sehubungan dengan hal diatas, ingin diketahual mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh pendengar radio Ramako terhadap iklan bung depo, dari bank Bumiputera. Konsep pengetahuan yang dipakai disini adalah seperti yang diutarakan oleh Kincaid dan Schramm, yaitu bahwa pengetahuan adalah informasi dan prinsip-prinsip yang dimiliki oleh manusia. Atau keseluruhan hal yang diketahui. Untuk mengetahui jawaban atas permasalahan diatas, maka diambil 100 orang responden yang merupakan pendengar setia Ramako, dengan pengambilan sampel secara random Setelah itu dipertimbangkan beberapa faktor yang diperkirakan mempengaruhi hasil penelitian ini, -yaitu usia, pendidikan, pengeluaran perbulan, pengenaan pesan sistematik. iklan bung depo, serta faktor-faktor internal dan eksternal. Sedangkan hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut, pengetahuan responden dalam penelitian ini secara umum adalah sedang, hal ini selain disebabkan karena sebagian besar responden lebih membutuhkan tabungan dibandingkan dengan deposito, dan rata-rata responden telah menjadi nasabah suatu bank. Dan dalam penelitian ini responden ternyata tidak mudah tergiur oleh iklan-iklan yang ditawarkan."
1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferro Yudistira
"ABSTRAK
Manusia hidup dalam ruang dan waktu. Dalam situasi kehidupan sehari-hari, suatu
kegiatan tidak berlangsung secara kekal. Suatu kegiatan selalu memiliki rentang waktu
tertentu dan terjadi di suatu tempat yang spesifik. Kondisi ini disebut dengan event. Ketika event ini terjadi maka terbentuk sebuah ruang yang mewadahi selama event ini
berlangsung. Ruang ini hanya hadir ketika event tersebut berlangsung. Ketika event selesai, maka ruang tersebut juga menghilang. Ruang yang bisa muncul dan menghilang ini disebut dengan ruang ephemeral.
Kondisi yang disebut event beserta ruang ephemeral ini terjadi ketika sesorang atau
kelompok memilih satu atau beberapa dari berbagai elemen yang hadir di suatu tempat
untuk kemudian mereka interpretasi. Interpretasi ini dilakukan untuk menyesuaikan atau bahkan mengubah secara sementara fungsi dan peran dari suatu elemen agar bisa sesuai dengan event yang ingin dibentuk oleh seseorang atau kelompok tersebut.
Konsep tentang event dan ephemeral ini menjadi semakin kompleks apabila dibawa ke ranah ruang terbuka publik yang bersifat urban. Karena di ruang terbuka publik setiap individu bisa lebih bebas untuk melakukan berbagai interpretasi. Dalam tesis desain ini, konsep tentang event, ruang ephemeral dan interpretasi ini akan dibahas di suatu konteks spesifik, yaitu di sebuah ruang terbuka publik di Kota Palembang yang bernama Kambang Iwak. Rentang waktu yang akan diambil dalam tesis desain ini adalah akhir pekan (sabtu ? minggu). Pemilihan waktu akhir pekan ini terkait dengan konteks dari event yang akan dibahas yaitu event penyegaran (refresh). Event yang dilakukan pengunjung untuk menyegarkan badan dan pikiran mereka setelah lelah berkatifitas selama sepekan.
Dalam tesis desain ini akan coba dibahas bagaimana proses terbentuknya event dan ruang ephemeral. Interpretasi sebagai aspek yang sangat penting akan digali secara mendalam.
Mulai dari ranah makro hingga ke mikro, terkait dengan karakteristik khusus dari tapak Kambang Iwak. Dalam pembahasan akan dianalisa berbagai masalah yang mungkin muncul bersama dengan proses pembentukan event dan ruang epehemeral melalui interpretasi ini. Untuk kemudian disintesakan menjadi suatu intervensi arsitektural yang sesuai dengan konteks Kambang Iwak.

ABSTRACT
Humans living in space and time. In everyday life, an activity does not last eternally. A
range of activities has always had a certain time and happen in a specific place. This
condition is called the event. When this event occurs there are space formed together with it. This space is only appear when the event happen. When the event is completed, then the space will disappear. The space that can be appear and disappear is called ephemeral space.
Event and ephemeral space happens when someone or a group chooses one or several from various elements that present in a place, and then interpret the elements. This interpretation is done to adjust or even change the basis functions and roles of an element, so it can be fit with the event.
The concept of ephemeral events become increasingly complex when brought into the realm of urban - public open space. Because at urban-public open space, each individual can be more free to do a variety of interpretations. In this design thesis, the concept of the event, space, interpretation and ephemeral will be discussed in a specific context, in a public open space in the Palembang city called Kambang Iwak. Timeframe that taken in this design thesis is at the weekend (Saturday - Sunday). This timeframe taken related to the context of the event which will be discussed, which is refresh-event. Refresh-event is a time when people refresh their bodies and minds.
In this design thesis I will try to discuss how the ephemeral event and space are ?construct? and related each other. Interpretation as a very important aspect will be explored in depth.
Starting from the macro to the micro-sphere, associated with the special characteristics of the Kambang Iwak as the context. In this discussion I will analyze the various problems that might arise along with the process of forming event and epehemeral space through this interpretation, then I will try to synthesized into an architectural intervention that fits into the context."
2010
T27816
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mardiyani Fudiyah
"Siaran berita televisi Indonesia merupakan fenomena menarik seiring dengan meningkatnya jumlah stasiun TV swasta Indonesia. Khususnya, dilihat dari semakin kreatifnya tehnik pengolahan berita, cara penyajian berita dan upaya-upaya meningkatkan kualitas berita sehingga menarik perhatian pemirsa. Keberadaan siaran-siaran berita tersebut diakui atau tidak menimbulkan efek tertentu pada pemirsa. Efek dimaksud adalah terbentuknya pendapat maupun penilaian, sehubungan dengan ketersediaan siaran berita dalam lingkungan sosial mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pendapat khalayak tentang siaran-siaran berita yang disajikan stasiun TV Indonesia untuk pemirsa Indonesia, dalam konteks penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Indonesia (UI). IVIetode yang digunakan adalah survei, dengan instrumen penelitian kuesioner. Pendapat yang diharapkan dari responden adalah pendapat tentang kepemirsaan mereka, sehubungan dengan siaran berita yang mereka tonton dan pendapat mereka tentang kualitas siaran berita televisi Indonesia. Sebagai sampel penelitian diambil secara kuota masing-masing 10 responden dari 11 fakultas yang ada di UI, sehingga terhimpun 110 responden. Dalam kepemirsaanya, mayoritas responden menonton siaran berita pada butir (item) berita yang mereka sukai, darioada menonton siaran berita dari awal sampai akhir. Hal ini terkait cengan tujuan utama mereka menonton yaitu untuk memperoleh informasi. Dan beraneka ragam informasi, khalayak memiliki prioritas topik yang akan mereka tonton. Dari penelitian ini terungkap, sebagian besar responden menempatkan topik politik dan krirninalitas sebagai prioritas butir berita yang mereka tonton. Dalam pendapat tentang kualitas siaran berita, pernyataan responden difokuskan pada 3 hal pokok penilaian sebuah siaran berita televisi : isi berita, cara penyajian berita dan penyaji berita. Secara makro, penilaian responden pada siaran-siaran berita di 3 stasiun televisi RCTI, SCTV, Anteve adalah "positif "atau "cukup baik", Sedangkan ketiga stasiun TV lainnya, TVRI mendapat penilaian netral sedangkan TPI dan Indosiar, mendapat penilaian "cukup buruk"."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
S4232
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Fitri Harningsih
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5355
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Paulita Deca
"ABSTRAK
Tehnologi komunikasi telah mempengaruhi seluruh sektor kehidupan termasuk pendidikan. Medium radio sebagai salah satu hasil dari kemajuan tehnologi komunikasi telah lama . terbukti dapat dipergunakan sebagai medium pendidikan. Pendidikan melalui radio digunakan sebagai alternatif pemecahan dalam menghadapi masalah pendidikan seperti masalah sarana, dana, serta waktu. The Listening Post (LP) sebagai sarana belajar jarak jauh, menawarkan pengajaran bahasa Inggris melalui medium radio yaitu radio Sonora ditambah dengan panduan berupa surat kabar yaitu harian The Jakarta Post. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha menggambarkan pendapat pendengar acara LP terhadap program LP yang diselenggarakan melalui radio Sonora. Dntuk mengetahui hal tersebut, peneliti mengadakan penelitian mengenai pendapat pendengar tentang waktu dan lamanya penyiaran, daya tarik acara LP, materi, gaya penyampaian, maksud cerita, musik serta iklan yang merupakan satu kesatuan paket acara LP. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif. Data dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner dan responden penelitian ini berjumlah 50 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pendidikan cenderung berperan dalam pembentukan pendapat. Sedangkan variabel usia dan jenis pekerjaan tampaknya tidak terlalu mempengaruhi pembentukan pendapat. Selain itu, yang juga berperan dalam pembentukan pendapat adalah pengalaman responden selama mengikuti acara LP yang melalui frekuensi mendengarkan dan mulainya responden mendengarkan acara tersebut. Hasil penelitian selanjutnya mengungkapkan upaya pengelola acara membuat acara ini dan memberikan dilihat bahwa menarik manfaat tersendiri bagi para pendengarnya."
1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>