Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123538 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Desy Safitri
"Media massa sebagai alat komunikasi modern dapat dipergunakan untuk berbagai kepentingan. Dewasa ini, tak sedikit orang yang mulai "melirik" media massa untuk dijadikan sarana pendidikan karena kelebihan-kelebihan yang dimilikinya. Kelebihan-kelebihan yang dimaksud di sini adalah unsur hiburan, salah satu sifat dasar yang dimiliki oleh media massa. Unsur hiburan dalam menyampaikan pesan mendidik dapat mebuat khalayak belajar dengan rasa senang, sehingga efektifitas pesan menjadi maksimal. Anak sebagai generasi penerus memiliki tugas berat yaitu tugas untuk berkembang. Tetapi, anak juga berada dalam keadaan dimana bermain merupakan suatu kebutuhan. Orang tua yang menyadari keadaan ini lalu memanfaatkan media massa sebagai saranan untuk memberikan pendidikan kepada anak mereka. Karena, dengan memakai media massa sebagai sarana pendidikan diharapkan anak dapat berkembang ke arah positif tanpa harus mengorbankan kegiatan bermainnya. Masalahnya sekarang, apakah pesan yang disampaikan oleh pihak media dapat diterima dengan baik oleh anak? Hal inilah yang akan dilihat sebagai pokok permasalahan dalam penelitian ini. Teori yang dipakai sebagai landasan penelitian ini adalah Teori Uses dan Gratifikasi. Namun dalam pembahasan hanya dipakai satu unsur saja yaitu penggunaan (uses) media. Di dalam penelitian akan dilihat bagaimana khalayak menggunakan Majalah Bobo yang diduga dapat mempengaruhi tingkat pengetahuannya. Setelah dilakukan pengujian hasil penelitian dengan menggunakan rumus Pearson'r dan tabel silang didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pemahaman bacaan tergolong rendah. Lama responden telah membaca Bobo berpengaruh terhadap tingkat pengetahuannya. Namun, banyaknya isi Bobo dibaca responden kurang berpengaruh."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4149
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asdina Ratnawati
"ABSTRAK
Menurut pengamatan yang penulis lakukan, kesulitan untuk Menguasi bunyi-bunyi bahasa asing dialami pula oleh para siswa pada sebuah lembaga kurus di Jakarta. Kesulitan timbul karena beberapa bunyi bahasa dalam Bahasa Inggris tidak terdapat dalam Bahasa Indonesia. Sebagai Pemecahannya, seringkali mereka mengganti bunyi-bunyi bahasa tersebut. Selain itu, mereka kadang kala juga menghilangkan bunyi-bunyi bahasa Inggris tertentu, atau menambahkan bunyi-bunyi bahasa yang lain pada sebuah kata. Gejala ini umumnya terlihat bila mereka menghadapi clusters. Dari pengamatan sekilas, penulis mengasumsikan bahwa kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi dapat diterangkan dengan teori yang diajukan Foss dan Hakes mengenai kesulitan mendengarkan bunyi-bunyi bahasa asing. Penelitian akan difokuskan pada persepsi dan pelafalan bunyi-bunyi bahasa Inggris. Kedua hal tersebut kemudian dijadikan bahan perbandingan. Dengan demikian dapat disimpulkan apakah kesalahan yang mereka lakukan menyangkut fonetik atau fonologi. Setelah mengadakan penelitian, penulis akan mencoba merumuskan persepsi para objek penelitian terhadap bunyi-bunyi bahasa Inggris yang didapat melalui serangkaian pengujian. Selain itu, penulis Juga akan meneliti kesalahan mereka dalam melafalkan bunyi-bunyi bahasa Inggris. Dalam pembahasan tersebut akan dibicarakan pula penyebab timbulnya kesulitan penguasaan dan pelafalan pada para obyek penelitian. Penelitian ini hanya akan difokuskan pada fonem-fonem segmental. Sesuai dengan kurikulum yang telah ditentukan, para siswa tidak memperoleh pelajaran mengenal perbedaan makna yang timbul karena adanya fonem suprasegmental. Bab-bab berikut dalam skripsi ini akan membahas penelitian terhadap kesulitan dalam penguasaan bunyi-bunyi bahasa Inggris. Kesimpulan, pada bab terakhir, akan menjelaskan apakah landasan teori Foss dan Hakes memang dapat dipakai untuk membahas masalah tersebut.

"
1989
S14155
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lustantini Septiningsih
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1998
398.2 LUS m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Fitria
"Dampak dari efek media teiah menjadi perdebatan scjak dahulu. Dibutuhkan suatu sikap kritis dari individu untuk menyadari bahwa fjdak semua pesan media bermanfaat buat mereka. W. James Potter (2005) menyatakan bahwa anak-anak diperlakuktm sebagai audience khusis karena beresiko tinggi untuk terkena dampak negatif dari efek pesan media karena mereka berada pada posisi terendah dalam perkembangan kognitili emosi dan moral- serta karena mereka kekurangan pengalaman nyata untuk memproses pesan media dengan baik. Tesis ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan media use dan media exposure terhadap tingkat Media Literacy, serta untuk mengetahui variabel mana yang paling mempengaruhi tingkat media literacy. Penelitian dilakukan pada siswa-siswi Sekolah Dasar di Kota Malang kecamatan Lowokwam yang dipilih mclalui teknik probability sampling, yaitu proparsional random sampling. Data yang di dapat dari selumh responden tersebut Kemudian diproses dengan menggunakan teknik statistik multivariate, yaitu analisis muItioIeregresi.Hasii pengujian statistik kemudian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara variabel Media Use terhadap variabel tingkat Media Literacy. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengaruh langsung yang signifikan hanya terdapat pada hubungan antara variabel Media Exposure terhadap variabel Tingkat Media Literacy.

The impact of media effects to children has been the subject of much debate since time immemorial. It is critical for viewers to be aware that the messages they receive from media sources may not necessarily been entirely important. James W. Potter (2005) assert that children have been treated as a special audience for being at higher risk for negative effects of media messages because they are at lower levels of development-cognitively, emotionally, and morally--and because they lack the degree of real-world experience necessary to process media messages well. This research prompt one to test if media use and media exposure does actually correlate with level of media literacy, and guides this research’s leading question of which variable affect more in explaining level of media literacy. Research has been conduct thrugh elementary students in 4"‘ and 5"‘ grade in Malang, Lowokwaru. Through quantitative survey study, a conelation between media use and media exposure is significantly supported. Multiple regression method shows that media exposure is the most determining factors to explain level of children media literacy."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33892
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rosita Anggraini Tagor
"Penelitian ini mencoba mencermati perilaku mengkonsumsi majalah dan atau tabloid anak pada anak-anak usia sekolah (middle childhood, school age) Sampel populasi adalah murid-murid Sekolah Dasar (SD) di tiga lingkungan sosial di Jakarta yang diasumsikan SD di lingkungan bawah, menengah dan atas yang ditarik secara purposive. Responden adalah murid-murid SD berusia 7 - 12 tahun (kelas 2 - kelas 6 SD) yang membaca majalah dan atau tabloid anak sebanyak 439 anak, termasuk 3 anak sebagai informan.
Penelitian ini merupakan kombinasi studi kuantitatif dan kualitatif yang dilakukan secara bertahap. Tahap pertama studi kuantitatif, dan tahap selanjutnya studi kualitatif. Pengumpulan data kuantitatif melalui survei menggunakan kuesioner. Sedangkan studi kualititatif secara in-depth interviews. Hasil pengumpulan data kuantitatif diolah menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Sciences). Dalam analisa hasil penelitian, data kualitatif disampirkan pada data kuantitatif sebagai gambaran pelengkap. Penuturan lengkap para informan disusun tersendiri dalam bentuk narasi.
Hasil uji statistik chi-square menunjukkan lingkungan sosial berpengaruh terhadap inisiatif membaca, cara memperoleh majalah atau tabloid anak, dan waktu membaca anak. Sementara lingkungan sosial tidak berpengaruh terhadap lama dan cara membaca. Lingkungan sosial berpengaruh terhadap motivasi membaca untuk memenuhi kebutuhan afektif, integratif personal dan pelepasan tekanan. Anakanak dari sekolah di lingkungan menengah dan atas cenderung berpendapat dengan membaca mereka dapat berimajinasi, memiliki pengetahuan baru dan tidak tegang lagi daripada anak-anak sekolah di lingkungan bawah .
Jenis kelamin berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan afektif dan pelepasan tekanan. Anak perempuan cenderung merasa senang sekali saat membaca majalah atau tabloid anak dan tidak merasa tegang lagi dibanding anak laki-laki. Usia berpengaruh terhadap motivasi membaca untuk memenuhi kebutuhan kognitif, afektif, integratif personal, integratif sosial dan pelepasan tekanan. Anak-anak dalam kategori usia 7 - 8 tahun cenderung membaca untuk pemenuhan kebutuhan kognitif, integratif personal dan integratif sosial. Anak dalam kategori usia 9 - 10 membaca untuk memenuhi kebutuhan afektif. Sedangkan anak-anak dalam kategori usia 11 - 12 tahun membaca untuk pelepasan tekanan.

Children's Magazines and Tabloids Consumtion by School-Age Children (Research On Uses And Gratifications Approach Among Elementary School (SD) Students in the DKI Jakarta (Special Region Of Jakarta Area)This research attempts to look into the behavior of consuming children's magazines and/or tabloids among school-age (middle childhood, school (age) children). The population sample is Elementary School (SD) students at three social environments in Jakarta assumed to be SD within lower, middle and upper environments drawn purposively. The respondents are SD students of 7 - 12 years of age (level 2 - level 6 SD) reading children's magazines and/or tabloids totaling 439 children including 3 children as informers.
This research contitutes a combination of quantitative and qualitative studies conducted gradually. The first phase is quantitative study, and the subsequent phase qualitative study. Collection of quantitative data through survey using questionnaires.Whereas the qualitative study by means of in-depth interviews. The result of collection of quantitative data is processed using SPSS (Statistical Package for Social Sciences). In the analysis of research result, the qualitative data is attached to quantitative data as supplementary description. Full reports of the informers are compiled separately in the form of narration.
The result of chi-square test shows that the social environment affects the initiative to read, method of obtaining the children's magazines or tabloids, and the reading time. Whereas the social environment does not affect the length and method of reading. The social environment affects the motivation to read to meet personal affective, social integrative needs and release of tension. The children from the school within the middle and upper environment tend to be of the opinion that by reading they can imagine, obtain new knowledge and are no longer tense compared to the school students within the lower environment.
The type of sex affects the fulfillment of affective needs and release of tension. Girls tend to be very happy when reading children's magazines or tabloids, and no longer feel tense compared to boys. The age affects the motivation to read to fulfill the cognitive, affective, personal integrative, social integrative, and release of tension needs. Children in the age of 7 - 8 years tend to read for fulfillment of cognitive, personal integrative and social integrative needs. Children in the age category of 9 - 10 years read to fulfill the affective needs. Whereas children in the age category of 11 - 12 years read for release of tension.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emi Listiyani
"Sekolah merupakan suatu sarana pendidikan yang berperan penting dalam memupuk kebiasaan hidup sehat sehingga anak memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan perilaku sehat. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat pengetahuan siswa tentang perilaku sehat antara sekolah dasar negeri dan sekolah dasar swasta. Desain penelitian ini adalah kuantitatif perbandingan menggunakan sampel anak usia sekolah kelas 4, 5, dan 6 di dua jenis sekolah dengan total sampel sebanyak 264 responden yang dipilih melalui teknik klaster. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara jenis sekolah dengan pengetahuan responden mengenai perilaku sehat (p=0,999, α=0,05). Penelitian ini menyarankan untuk penelitian selanjutnya sebaiknya tidak melihat dari sisi pengetahuan saja, melainkan perlu melihat juga bagaimana penerapan perilaku sehat siswa dalam kehidupan sehari-hari.

School has important role to form children healthy behavior. The aim of this study to compare knowledge level of healthy behavior between elementary school students and private. This is a quantitative comparison design with 264 respondents, selected by a random sampling with cluster techniques approach. The result showed that there are no significant differences between type of school and student’s knowledge about healthy behaviors. Further study shouldn’t only focus on student’s knowledge of healthy see behavior, but also how they adopt healthy behavior in their daily life.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52894
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Hendriati
"Perkawinan campuran menurut Undang-Undang Perkawinan adalah perkawinan antara dua orang yang di Indonesia tunduk pada hukum yang berlainan karena perbedaan kewarganegaraan dan salah satu pihak berkewarganegaraan Indonesia. Pengertian perkawinan campuran ini menjadi lebih dipersempit karena undangundang ini mengaturnya secara yuridis sehingga dalam hal ini timbul kevakuman hukum. Untuk mengatasi hal ini maka Ketua Mahkamah Agung menyatakan agar dilayani baik pasangan yang melakukan perkawinan antar agama tidak menghilangkan atau setidak-tidaknya mengurangi adanya perkawinan yang dilakukan? secara diam-diam serta untuk menjamin adanya kepastian hukum.
Dalam Undang-Undang Perkawinan dan penjelasannya dinyatakan bahwa tidak ada ^perkawinan di luar hukum agama dan kepercayaannya, dengan perkataan lain, perkawinan mutlak harus dilakukan menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaannya itu, kalau tidak maka perkawinan itu tidak sah secara hukum. Di dalam setiap perkawinan tidak dapat dikatakan bahwa suami isteri sangatlah mengharapkan adanya anak, walaupun tujuan utama dari perkawinan bukanlah semata-mata untuk mendapatkan anak. Tetapi dapatlah diketahui bahwa suatu perkawinan belum bisa dikatakan sempurna bila suami isteri belum dikaruniai anak.
Disamping itu jelaslah terlihat betapa pentingnya anak atau keturunan itu sebagai penerus generasi, untuk itulah harus diketahui dimana kedudukan anak itu ditempatkan. Selanjutnya yang menjadi fokus pembahasan pada penulisan thesis ini adalah mengenai status anak yang dihasilkan dari suatu lembaga perkawinan antar agama ditinjau dari Hukum Isldm dan Hukum Perdata Barat, dengan tidak lupa menyertakan tinjauan hukum dari Undang-Undang Perkawinan, status anak - di sini telah diartikan kepada berbagai hak yang dimiliki oleh anak yang bersangkutan atas hubungan dengan orang tuanya serta hak mewaris dari anak tersebut."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T36721
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Oni S. Tjandrawati
"Puisi, sebagai tempat untuk mengemukakan perasaan atau mengungkapkan isi hati bukanlah monopoli orang dewasa, meskipun melihat kenyataan bahwa kumpulan-kumpulan puisi yang diterbitkan di Jakarta rata-rata ditulis oleh orang dewasa. Dalam kenyataannya anak-anak pun banyak menyukai puisi, tidak hanya senang membaca, menulis pun mereka lakukan. Majalah anak-anak Bobo, Kawanku, Ananda atau koran Suara Pembaruan Minggu dan Suara Karya edisi Sabtu adalah tempat anak-anak melontarkan karya puisi mereka. Dengan adanya majalah khusus untuk anak-anak dan media cetak umum yang menyediakan lembar atau kolom khusus puisi, cukup dapat membuktikan bahwa anak-anak suka dan banyak yang menjadi penyair cilik. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan lembar atau kolom puisi yang selalu penuh dengan karya anak-anak, dan sejauh ini belum ada majalah atau koran yang menghapus lembar tersebut karena alasan tidak ada kiriman sajak yang masuk ke meja redaksi. Selain daripada media cetak, sekolah-sekolah pun memberikan perhatian yang cukup baik terhadap bentuk kreativitas ini. Beberapa sekolah dasar sudah ada yang mencoba mengumpulkan puisi hasil karya murid-muridnya. Misalnya saja kumpulan sajak murid-murid SD Mutiara, Singaraja atau antologi sajak murid-murid SD Laborato_rium IKIP, Malang yang berjudul Musim Semi Telah Tiba (Tusthi Eddy, 1983 : 94). Langkah yang cukup menggembira telah dimulai oleh suatu panitia yang mengadakan lomba lukis dan puisi untuk anak-anak, dalam rangka menyambut tahun internasional anak-anak sedunia tahun 1979 (lomba tersebut diadakan pada akhir tahun 1978). Hasil dari lomba tersebut kemudian dibukukan dan dipublikasikan dengan judul Puisiku, Duniaku (PT Indira, 1979). Bagi anak-anak, selain sebagai wadah untuk mencurahkan perasaannya, puisi juga berguna sebagai hiburan. Misalnya kumpulan puisi Gembira Ria berisi tentang dunia anak-anak yang ceria. Kegunaan lain dari puisi anak adalah sebagai sarana pendidikan atau penambah pengetahuan, misalnya raja pengetahuan tentang jenis tumbuh-tumbuhan (Pohon-pohon Sahabat kita, Namaku Bunga) atau tentang hewan-hewan (Mereka Menunggu Ibunya)."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>