Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194129 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
I Wayan Budi Gunadi
"Pada iklan cetak, salah satu upaya memperkuat daya tarik iklan adalah dengan mengoptimalkan Rancang Grafis iklan (art iklan cetak). Rancang Grafis iklan adalah keseluruhan unsur visual, unsur verbal dan unsur aural suatu iklan, yang memiliki peran penting dalam keberhasilan penyampaian pesan iklan. Dari sudut ilmu komunikasi, Rancang Grafis merupakan komunikasi visual iklan, yaitu pesan yang disampaikan dengan menggunakan stimuli-stimuli visual, dengan tujuan tertentu. Studi ini ingin mendapatkan deskripsi tentang bagaimana sebuah pesan visual iklan cetak direncanakan. Unsur-unsur yang menjadi pokok analisis adalah aplikasi visual dari konsep iklan, yaitu layout, ilustrasi, warna, tipografi dan keseluruhan. Obyek penelitian ini adalah iklan BMW 320i dan MB C-180 pada media cetak selama tahun 1994. Tujuan penelitian adalah ingin mengetahui bagaimana elemen-elemen suatu iklan cetak dirancang menjadi suatu pesan visual sesuai dengan tujuan iklan, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan komunikasi visual dan mengetahui muatan sebuah pesan visual iklan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam yang diajukan kepada para informan dari pihak kreator iklan. Hasil studi menunjukkan bahwa terdapat prosedur tertentu dalam merencanakan sebuah iklan. Prosedur tersebut diperlukan untuk mendapatkan iklan yang efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Salah satu bagian penting dari prosedur itu adalah penggalian dan pengolahan ide/konsep iklan. Konsep iklan yang baik merupakan awal dari sebuah kampanye iklan yang baik. Tapi, tepat prosedur bukan jaminan keberhasilan pesan iklan. Iklan cetak BMW 320i dan MB C-180 dibuat dengan memenuhi prosedur tersebut. Pilihan konsep yang digunakan memperhatikan siapa khalayak sasarannya dan disampaikan dengan pendekatan masing-masing sesuai dengan karakteristik produk dan efek yang diinginkan. Adanya perbedaan pendekatan yang dipakai dalam iklan MB (emosional, consumen oriented) dan BMW (rasional, benefit product) ini, yang memiliki khalayak sasaran yang sama secara ekonomi, justru karena menyesuaikan dengan karakter produk dan kondisi psikografis khalayak sasarannya. Baik MB dan BMW sama-sama menunjukkan ingin berkomunikasi dengan khalayaknya. Rancang Grafis serial iklan BMW 320i menghadirkan pesan kepraktisan, kesederhanaan dan daya guna. Konsep iklan ini, walaupun biasa saja, cukup jelas tersampaikan secara visual. Serial iklan MB C-180 hadir dengan pesan visual tentang gaya hidup dan kehidupan. Pada serial iklan tahap sustaining, dengan konsep yang kuat, secara visual pesannya tersajikan dengan baik dan jelas. Sementara pada serial iklan launching, pesan visual yang tampil kurang menunjukkan adanya hubungan konsep yang kuat, sebagai akibat tidak terfokusnya dimensi konsep yang ingin disampaikan. Pada bentuk iklan internasional MB dan BMW ini (yang memiliki buku panduan), pekerja kreatif tampak lebih sebagai 'tukang' saja dan biro iklan hanya menjadi semacam perwakilan media saja."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S4197
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Asti Primaningtyas
"Terjemahan audiovisual dapat dibagi menjadi dua metode dominan dubbing dan subtitling (Gottlieb, 1998). Metode subtitle dan dubbing digunakan untuk membantu penonton dari negara lain menikmati film dan lagu.  Penelitian ini bertujuan untuk membedakan karakteristik subtitling dan dubbing yang dilakukan oleh penerjemah yang berbeda dalam menerjemahkan bahasa figuratif dan non-figuratif yang terdapat dalam soundtrack film Disney berjudul Encanto. Dua soundtrack dari film beserta dubbing dan subtitle dari platform yang sama digunakan untuk mencari jawabannya sebagai subjek penelitian. Kemudian, bahasa kiasan dan non kiasan yang ada dalam lagu diidentifikasi dan dianalisis. Penelitian ini menemukan bahwa terjemahan setia dan terjemahan bebas digunakan secara dominan untuk menerjemahkan bahasa kiasan dalam soundtrack. Namun, masih banyak miskonsepsi yang mengakibatkan terjemahan kurang tepat. Secara keseluruhan, metode yang digunakan berhasil menerjemahkan bahasa kiasan dalam kedua bentuk Terjemahan Audio-Visual.

Audiovisual translation can be divided into two dominant methods; dubbing and subtitling (Gottlieb, 1998). The methods of subtitling and dubbing are used to help audiences from other countries enjoy movies and songs. This study aims to distinguish the characteristics of subtitling and dubbing done by different translators in translating figurative and non-figurative languages available in the soundtracks of a Disney movie titled Encanto. Two soundtracks from the movie along with the dubbing and subtitle from the same platform are used to find the answer. Then, the figurative and non-figurative languages available in the songs are identified and analyzed. The research found that faithful translation and free translation are used dominantly to translate figurative language in soundtracks. However, there are still a lot of misconceptions that result in less precise translations. Overall, the methods used are successful in translating figurative language in both forms of Audio-Visual Translation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
M. Qudrat Nugraha
"Stasiun televisi di Indonesia, sampai saat ini sudah ada 6 (enam) stasiun, yaitu TVRI, TPI, RCTI, SCTV, AN TV dan Indosiar yang baru setahun mengudara (on air). Ada sisi positifnya dan ada sisi negatifnya. Positifnya pemirsa alam diberi suguhan hiburan dan informasi edukasi semakin bervariasi. Stasiun televisi tayangannya harus makin bermutu, agar tidak ditinggalkan pemirsanya. Sisi negatifnya adalah membanjirnya sinetron dan/film televisi asing yang mengurangi peluang pasar sinetron dan/film produk lokal yang dianggap lebih mahal. Sementara budaya bangsa dipertaruhkan, karena tidak sedikit yang alur cerita dan perilaku kehidupan dari asal negara pengekspor kurang cocok dengan budaya Indonesia. Misalnya adegan kekerasan yang berlebihan (sadis), pemujaan terhadap kebendaan (tamak), pornografi dan yang bermuatan politik tertentu.
Pembahasannya penulisan ini berkaitan dengan Pustekkom Dikbud yang diantara salah satu fungsinya memproduksi sinetron dan/filem televisi, stasiun televisi sebagai konsumennya, dan Production House sebagai pesaing sekaligus pembandingnya. Adapun pokok temuannya ialah, temuan pertama; melalui analisis SWOT diketahui peluang pasar sinetron dan/film televisi dapat dihitung kondisinya sangat terbuka lebar. Pustekkom Dikbud salah satu satuan kerjanya sangat potensial untuk dijadikan unit kerja usaha swakelola yang dapat menciptakan benefit ekonomi, politik, sosial dan budaya.
Pokok temuan kedua; kecenderungan bisnis sinema elektronik bergerak semakin menggairahkan sejalan dengan kebutuhan pasar yang semakin tinggi. Peluang bisnis seperti saat ini siklusnya sangat jarang atau bisa mencapai 25 tahun sekali.
Pokok temuan ketiga; Pustekkom Dikbud perlu mengundang consultant atau membentuk "task force" untuk merumuskan ulang tujuan jangka panjangnya; Dengan semakin terbatasnya kemampuan anggaran pemerintah, kebutuhan akan peralatan teknik VTR agar selalu mutakhir tidak bisa terus menerus mengharapkan subsidi pemerintah. Beberapa pengalaman pada titik tertentu pemerintah tidak sanggup mensubsidi secara berkesinambungan.
Pokok temuan keempat; sumber daya manusia yang dirniliki Pustekkom pada sisi akademiknya potensial untuk dikembangkan agar lebih profesional. Sementara kondisi sumber daya peralatan teknik yang dimiliki kondisinya sangat mendukung yaitu kuantitatif jumlahnya cukup dan kualitatif variasinya lengkap dan mutakhir.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif meskipun ada beberapa angka-angka sekedar membantu agar mudah dipahami. Tetapi pendekatan yang dominan adalah kualitatif. Dilihat dari segi tujuannya penelitian ini bersifat penelitian kebijakan (policy research) atau penelitian terapan. Sedang sampel penelitiannya menggunakan teknik sampling secara purposive disertai beberapa rasionainya. Sementara teknik pengumpulan data dan informasi yang digunakan adalah studi kepustakaan, pengamatan, dan wawancara mendalam, serta dilengkapi angket atau daftar isian. Untuk analisis datanya dilakukan deskriptif kualitatif yang disajikan dalam bentuk narasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chitra Widyanti
"Penelitian mengenai peranan media audio visual dalam membantu bidang pendidikan yang telah dilakukan pada bulan November 1940 di perpustakaan IPPM, bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peranan media audio visual dalam membantu siswa meningkatkan kemampuan belajarnya, dan sejauh mana peranan pustakawan dalam proses pengadaan (proses seleksi) media tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung, wawancara dengan pustakawan IPPM, riset perpustakaan dan menyebarkan kuesioner kepada responden yang relevan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media audio visual terbukti dapat membantu mahasiswa IPPM dalam meningkatkan kemampuan belajarnya, sedangkan media audio tidak. Peranan pustakawan IPPM dalam membantu menyediakan media tersebut cukup besar dan masih dapat ditingkatkan lagi. Agar media audio visual dapat berperan efektif dalam membantu mahasiswa IPPM meningkatkan kemampuan belajarnya, usaha-usaha yang perlu dipertimbangkan adalah proses seleksi media audio visual lebih ditingkatkan dengan memperhatikan isi media dan kesesuaian dengan mata kuliah yang diajarkan. Pengadaan ruangan khusus untuk koleksi audio visual. Penyediaan sarana temu kembali yang memadai untuk koleksi audio visual, misalnya katalog atau index. Pemberitahuan kepada pemakai bahwa perpustakaan IPPM memiliki koleksi audio visual. Pelayanan yang lebih ramah dari pustakawan yang bertugas."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S15214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Reny Yuliati
"ABSTRAK
Penelitian ini mengeksplorasi isyarat-isyarat yang dapat membedakan produksi
pesan pengelabuan dan produksi pesan yang jujur dalam komunikasi bermediasi komputer
terutama berbasis teks, dan menginvestigasi apakah adanya kesempatan merencanakan
pesan dapat mempengaruhi perilaku komunikator yang memproduksi pesan pengelabuan.
Penelitian ini mengkaji pengelabuan dalam proses komunikasi interaktif baik secara konsep
maupun operasional sehingga lebih menggambarkan kondisi di dunia nyata, dan hal ini
masih jarang dilakukan pada studi-studi komunikasi pengelabuan terdahulu. Melalui
metode eksperimen, partisipan penelitian dipasangkan sebagai komunikator dan komunikan
untuk menghasilkan percakapan diadik. Dengan memanipulasi produksi pesan (pesan
pengelabuan atau pesan jujur) dan perencanaan (dengan persiapan atau spontan),
diprediksi bahwa komunikator yang memproduksi pesan pengelabuan akan menghasilkan
perilaku yang berbeda dengan komunikator yang memproduksi pesan jujur pada komunikasi
bermediasi komputer. Hasil penelitian dari pengolahan 2 x 2 MANOVA between-subject
design, didapatkan secara empiris, bahwa komunikator yang memproduksi pesan
pengelabuan cenderung lebih jarang menggunakan kata yang merujuk pada diri sendiri,
lebih banyak merujuk pada orang lain, lebih sering menggunakan kata pengingkaran, sering
mengajukan pertanyaan dan banyak mengedit pesan. Namun, ketika komunikator diberikan
waktu untuk merencanakan pesan, maka waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi pesan
lebih singkat dan pengeditan pesan tidak terlalu banyak muncul dibandingkan dengan
produksi pesan pengelabuan secara spontan

ABSTRACT
This research examines verbal and nonverbal cues in the production of
deceptive and truthful message in computer-mediated communication, especially
communication based on text, and explores whether planning messages can affect
communicators? behavior. This research reviews both conceptualization and
operationalization of deception in the interactive communication. Therefore, it can
simulate conditions in the real world which has rarely been done in previous studies.
Through experiment methods, research participants were paired as sender and
receiver to produce dyadic conversation. By manipulating message production
(deceptive or truthful message) and message planning (either with preparation or
spontaneous), it is predicted that a sender who produces deceptive message will
show different behavior than a sender who produces truthful message in the
computer-mediated communication. The result from processing 2 x 2 MANOVA
between-subject design empirically shows that senders, who produce deceptive
message, tend to use fewer words which refer to him/herself, more other-directed
pronouns, more negation words, ask more questions and edit message. However,
when the sender is given more time to plan a message, the time needed to produce a
message will be shorter and message editing process will be less than the
spontaneous deceptive message production"
2016
07-18-559201109
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sakila
"Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan gambaran tentang penggunaan media audio visual dalam meningkatkan keterampilan siswa kelas VIII pada pembelajaran mendengarkan berita. Penggunaan metode audio visual serta teknik penggunaan media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan menyimak atau mendengarkan berita, khususnya dengan menggunakan media audio visual. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam pembelajaran mendengarkan isi berita."
Serang: Kantor Bahasa Banten, 2018
400 BEBASAN 5:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>