Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ito, Toyoo
Barcelona: Actar, 2003
720.2 ITO s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Yulistya
"Arsitektur sebagai bagian dari kebudayaan manusia, tentunya tidak dapat terlepas dari usaha manusia dalam mewujudkan ruang eksistensinya di bumi ini. Kajian mengenai ruang dan manusia menjadi topik yang tidak ada habisnya dalam kajian arsitektur dan disiplin ilmu lainnya. Perkembangan teknologi dari era mekanik hingga era elektronik telah mengakibatkan perubahan gaya hidup bagi masyarakat dunia. Begitu juga pemahaman manusia akan ruang. Dunia pun terasa amat kecil. Jarak yang jauh dapat ditempuh dengan waktu sesingkat mungkin dengan teknologi transportasi, informasi dan komunikasi. Tubuh manusia yang memegang peranan penting dalam mengalami ruang mulai digantikan perannya dengan adanya perkembangan media mekanik sampai elektronik. Adakah suatu pendekatan arsitektur yang dapat mengimbangi perkembangan hubungan ruang dan manusia di era elektronik ini? Salah satu pendekatan arsitektur yang merespon fenomena ini adalah blurring architecture oleh Toyo Ito. Bagi Ito, blurring architecture adalah arsitektur yang menyatu dan terhubung dengan sekitarnya, suatu representasi dari hubungan manusia dan ruang di era elektronik.

Architecture as part of human culture is related to the creation of space of his existence. Many studies has been made about human and space relation, but no sign of this topic will soon come to an end. Development of technology from mechanic age to electronic age has change people's way of life and their understanding about space. The world, surprisingly becomes smaller and smaller. Distance is no longer a problem since we have transportation, information and communication means. Human lived body that has the most important role in experiencing spaces has been mediated by mechanic and electronic media. Is there any architectural approach that can follow the development of human-space relationship in electronic age ? One of architectural approach that responses this phenomenon is blurring architecture by Toyo Ito. For Ito, blurring architecture means an architecture that is being merged and connected to its surrounding, a representation of human-space relation in electronic age."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S48563
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Herawati Suparto
"ABSTRAK
Ruang Lingkup dan Cara Penelitian: Penelitian biomedik yang menggunakan hewan percobaan makin meningkat dan di Indonesia mencit adalah hewan percobaan yang paling populer. Hewan percobaan yang akan dipakai dalam penelitian harus bebas dari penyakit; antara lain penyakit yang sering menjangkiti mencit adalah virus Sendai. Virus Sendai banyak menimbulkan masalah di Jepang, Rusia, Cina dan Amerika Serikat pada awal tahun 1950 sampai akhir 1970-an, selain menyebabkan angka kematian yang tinggi juga mempengaruhi hasil penelitian-penelitian di bidang imunologi dan karsinogenesis paru-paru.
Penelitian ini bertujuan mendapatkan data seroepidemiologi infeksi virus Sendai pada mencit laboratorium di 4 lokasi pemeliharaan hewan percobaan: di Jakarta, Bogor dan Bandung. Mencit dikelompokkan a) 3 minggu, b) 8 minggu, c) 12 minggu, setiap kelompok berjumlah 50 ekor terdiri dari 25 jantan dan 25 betina. Pemeriksaan yang dilakukan adalah uji hambatan hemaglutinasi untuk mengetahui adanya antibodi hembatan hemaglutinasi dalam serum. Sebelum diuji serologik, serum harus diolah terlebih dahulu untuk menghilangkan inhibitor tidak spesifik yang dapat mengganggu hasil uji tersebut. Pengolahan serum memakai cara modifikasi yaitu serum yang tidak diencerkan 1 bagian, filtrat kolera 1 bagian, dan kaolin 25% 3 bagian, dibandingkan dengan pengolahan serum 1 bagian dan filtrat kolera 4 bagian.
Hasil dan Kesimpulan: Uji hambatan hemaglutinasi terhadap serum yang diolah dengan cara modifikasi memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan pengolahan serum dengan perbandingan I : 4. Hasil pemeriksaan terhadap ke 600 sampel dari 4 lokasi menunjukkan bahwa titer antibodi hambatan hemaglutinasi terhadap virus Sendai kurang dari 20, berarti tidak ada anti hemaglutinin. Maka infeksi virus Sendai tidak ditemukan dan pemakaian mencit laboratorium dari Jakarta, Bogor dan Bandung tidak perlu dikhawatirkan terinfeksi virus Sendai."
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library