Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 203232 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Melly Trirahmi
"Majalah wanita, dengan karakteristiknya sebagai salah satu bentuk media massa cetak, diyakini banyak pihak sebagai media alternatif untuk mendapatkan informasi. Perilaku individu dalam menggunakan isi majalah wanita tertentu didasarkan pada kebutuhan psikologis dan sosial, pengharapan dan keyakinan/ nilai-nilai yang dipercayainya akan terpuaskan dengan mengonsumsi majalah wanita. KARTINI dan FEMINA, dua majalah wanita lokal di Indonesia, yang saling bersaing paling banyak dirujuk masyarakat pembaca di Indonesia. Dua majalah ini memiliki karakteristik yang hampir sama dan segmen pembaca yang kurang lebih serupa.
Tujuan penulisan tesis ini adalah untuk mengetahui pola konsumsi dan gratifikasi khalayak terhadap majalah wanita: Analisis di kalangan pembaca majalah wanita KARTINI dan FEMINA di Jakarta Selatan. Secara khusus ingin melihat karakteristik pembaca KARTINI dan FEMINA, pola penggunaan, rubrikasi yang diminati, gratifikasi yang dicari (GS) dan yang diperoleh pembaca (GO).
Metode penelitian yang digunakan kuantitatif dengan menggunakan survai dengan populasi perempuan dewasa, pernah membaca kedua majalah dalam dua bulan terakhir, tinggal di Jakarta Selatan, minimal SLTA dan masuk kelas menengah atas. Penarikan sampel random sampling. Jumlah sampel 144 orang.
Kerangka teori yang digunakan mengacu pada pendekatan Expectancy-Value terhadap gratifikasi media (Palmgreen dan Rayburn, 1985): dalam mengonsumsi media, seseorang berpegang pada keyakinan (belief) bahwa kebutuhannya akan terpenuhi dan ditanjutkan dengan penitaian (evaluasi), positif atau negatif. Data dianalisis dengan teknik faktor analisis dan diskriminan. Didukung dengan T -Test untuk membandingkan rata-rata harapan dari penilaian respanden atas 5 variabel ekspektasi dan gratifikasi (Palmgreen dari Rayburn) dari kedua majalah: variabel surveillance, pengetahuan, manfaat pribadi, pengalihan dari kesenangan.
Karakteristik responden KARTINI dan FEMINA: 31-40 tahun, menikah, pendidikan perguruan tinggi, umumnya bekerja dengan rata-rata pengeluaran 1 - 2,5 juts rupiah per bulan. Rubrik yang diminati pada KARTINI adalah "Aktual?, "Feature? dan "Konsultasi"_ Sementara FEMINA: "Aktual', "Feature" dan ?Kewanitaan?. Faktor-faktor gratifikasi yang diharapkan pembaca KARTINI adalah faktor tentang informasi kewanitaan, hiburan, pengayaan pengetahuan dan wawasan terhadap problem yang ada di masyarakat. Sementara faktor yang diharapkan pembaca FEMINA adalah faktor informasi kewanitaan, info mengenai problem di masyarakat, pemahaman aktual dan mengisi waktu senggang.
Pembaca kedua majalah memiliki tingkat kepuasan (GS dan GO) yang lama dalam ke-3 variabel dan 5 variabel yang diukur: surveillance, pengetahuan dan manfaat pribadi. Sementara 2 variabel lainnya, yaitu pengalihan dan kesenangan, dipandang pembaca kurang penting. Implikasi akademik, studi Pamgreen mengenai "Nilai-Harapan? atau ?Expectancy -Value Theory" terhadap gratifikasi media terbukti dan dapat diterapkan. Sebagai rekomendasi praktis, untuk meningkatkan kepuasan pembaca, dalam mengelola manajemen isi redaksional, kedua majalah perlu memprioritaskan perhatian pada kebutuhan informasi berdasarkan karakteristik pembaca yang didapat dalam penelitian. Diharapkan, persentase pembaca dapat ditingkatkan, meski harus dipadu dengan strategi komunikasi pemasaran yang tepat sasaran. Karena terdapat persamaan akan gratifikasi yang diharapkan, yaitu kebutuhan akan informasi kewanitaan dan hal-hal aktual di masyarakat, pengelola kedua majalah harus memperkaya sumber daya agar isi informasi dapat diperkaya dan ditingkatkan kualitasnya.
Dilihat dari tingkat kepuasan pembaca, KARTINI dan FEMINA secara umum tidak perlu melakukan perubahan-perubahan signifikan pada ke-5 variabel yang ada. Ke-3 variabel (Pengetahuan, Pengawasan Ungkungan, Manfaat Pribadi) yang dianggap penting oleh pembaca telah dikelola dengan baik oleh KARTINI dan FEMINA. Namun 2 variabel yang kurang dikelola kedua majalah (Pengalihan dan Kesenangan), ternyata juga dianggap kurang penting oleh pembaca."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12320
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S4082
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurinda Kamaruddin
"ABSTRAK
Sejauh ini, perfilman Indonesia masih mempunyai masalah yang belum terpecahkan. aku cinta buatan Indonesia Ungkapan-ungkapan atau menjadi tuan rumah di negeri sendiri bagi film-film Indonesia tampaknya seperti belum Telah banyak dilakukan usaha-usaha untuk mengatasi hal ini, antara lain dengan penulisan resensi menjadi kenyataan. film Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui bagaimana tanggapan para responden yang terdiri dari colongan menengah ke atas terhadap resensi dalam menimbulkan Selain itu, ingin diketahui pula informasi lainnya yang dapat menimbulkan minat minat menonton. sumber-sumber ini. Oleh karena itu, tipe penelitian ini adalah deskriptif Penulis menggunakan metode riset dengan cara wawancara mendalam dengan para responden, hingga penelitian ini bersifat kualitatif. . pulan data, analisis. lapangan se- Dalam mengumpara responden yang terdiri dari. 30 orang dibagi ke dalam 3 kelompok fokus, masing-masing 10 orang, kelompok dibedakan berdasarkan frekuensi Tiap menonton film secara umum sehingga menjadi kelompok frekuensi tinggi, sedang dan rendah. menonton Penulis melakukan wawancara mendalam dengan masingmasing responden secara terpisah, latar belakang masing-masing responden, diadakan dalam tiap kelompok fokus. Setelah mengetahui diskusi Sebelum dilakukan diskusi ini, para responden diberikan stimuli berupa resensi film Malioboro tulisan Putu Wijaya, yang dimuat di TEMPO Dengan demikian penulis tanggapan para responden terhadap resensi dalam kan minat menonton. bulan Oktober 1989. dapat mengetahui menimbul- Unit analisa penelitian ini adalah individu sedangkan populasinya adalah pembaca TEMPO yang pernah membaca resensi film Indonesia di TEMPO, berdomisili di daerah Jakarta SUlatan dan berusia 20 - 45 tahun. Dalam analisa data, terungkap beberapa dapat menjawab tujuan penelitian ini antara lain tanggapan para responden terhadap film-film Indonesia pada umumnya dan resensi film Malioboro pada khususnya. Selain itu, diketahui pula sumber-sumber informasi tentang film Indonesia dan faktor-faktor lain yang dapat menimbulkan minat menonton. hal . yang para responden Sebagai kesimpulan diketahui bahwa sumber informasi tentang film Indonesia banyak diperoleh dari surat kabar. Informasi ini berbentuk sinopsis, iklan mini dan resensi. Secara keseluruhan tampak bahwa resensi belum banyak berperan dalam menimbulkan minat menonton. Hal ini antara lain disebabkan oleh pandangan para responden terhadap filmfilm Indonesia yang cenderung negatif dan resensi yang
belum dapat menciptakan daya pikat pada para pembacanya."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utomo Nyoto
"ABSTRAK
Shampoo 2-in-1, yaitu shampoo yang mengandung conditioner, mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1990 ketika PT Unilever Indonesia meluncurkan produk Dimension 2-in-l. Peluncuran produk ini dilakukan untuk mendahului rencana produsen toilettries saingannya, Procter & Gamble Indonesia yang hendak memperkenalkan produk shampoo 2-in-1 lainnya, yaitu Rejoice 2-in-1. Produk ini kemudian dicoba oleh beberapa orang. Sebagian dari yang mencobanya lalu beralih dari pemakai shampoo biasa menjadi pemakai jenis shampoo baru ini. Kehadiran Dimension 2-in-1 dan Rejoice 2-in-1, dua pelopor kategori produk shampoo jenis 2-in-1 ini, saat ini telah diikuti dengan kehadiran beberapa merek lainnya. Iklan sebagai salah satu sarana untuk memperkenalkan dan mendorong khalayak untuk membeli biasanya disampaikan melalui media massa. Dan suatu kampanye iklan yang berhasil harus mengenal khalayak dari media yang hendak digunakan. The principle underlying the efficient use of advertising time and space is matching markets and media demikian pendapat Barban, Cristol dan Kopec yang dikutip oleh S. Watson Dunn dan Arnold M. Barban dalam buku Advertising, Its Role in Modern Marketing. Saat ini informasi mengenai khalayak suatu media pada umumnya hanya memuat data demografi dan sosial ekonomi. Beberapa di antaranya sudah mulai menjelaskan penggunaan kategori produk, seperti pada majalah Matra yang menyatakan bahwa 79,31 persen pembacanya menggunakan parfum. Penelitian ini ditujukan untuk melihat lebih dari sekedar penggunaan kategori produk shampoo jenis 2-in-1 pada majalah Femina. Penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan gambaran mengenai jumlah pembaca untuk berbagai merek shampoo jenis 2-in-1 pada tahap-tahap diingat, dicoba, disukai (yang dipertimbangkan untuk dibeli kalau membeli shampoo jenis 2-in-1), dipilih (menjadi pilihan pertama kalau membeli shampoo jenis 2-in-1) serta tindakan pembelian (yang dipakai dalam 3 bulan terakhir, yang sedang dipakai dan yang akan dibeli nanti). Responden penelitian yang menggunakan metode penelitian survai ini diambil dengan cara sampling kuota berdasarkan kelompok umur, dengan ketentuan 22 orang berusia 15-19 tahun, 44 orang berusia 20-29 tahun dan 34 orang berusia 30 tahun ke atas. Jumlah kuota ini proporsionil terhadap laporan profil Femina yang menjadi lampiran surat edaran Kepala Bagian Iklan PT Gaya Favorit Press tahun 1991. Pada saat penelitian, dari 100 responden terdapat 52 orang yang sedang memakai shampoo 2-in-1. Sisanya, 48 orang, bukan pemakai shampoo 2-in-l. Dari 52 orang pemakai shampoo 2-in-1 ternyata ada S orang yang masih tetap memakai conditioner terpisah. Dari 48 orang bukan pemakai shampoo 2-in-1, terdapat 20 orang yang memakai conditioner terpisah. Sisanya, 28 orang, tidak memakai conditioner sama sekali. Hasil penelitian ini menunjukkan dominasi yang kuat dari dua raksasa produsen toilettries, yaitu PT Unilever Indonesia dan Procter & Gamble Indonesia. Rejoice 2-in-1, Dimension 2-in-1, Sunsilk Premium dan Pantene Pro-V menempati posisi teratas dalam setiap tahap. Kalau pada tahap diingat, dicoba, disukai dan dipilih Rejoice 2-in-1 yang berada pada urutan pertama, pada tahap tindakan Sunsilk Premium yang menduduki urutan pertama. Hal ini disebabkan karena Rejoice 2-in-1 merupakan produk yang sudah cukup lama ada di pasar dibandingkan dengan Sunsilk Premium sehingga sebagian besar dari yang mengingat dan yang pernah mencoba Rejoice 2-in-1 ini sudah mulai menentukan sikap dan sebagian dari mereka beralih ke merek lain. Sebagaimana yang dikatakan oleh Loudon dan Bitta, produk dengan keterlibatan rendah cenderung memiliki tingkat kesetiaan yang rendah pula. Jumlah responden yang setia pada satu merek shampoo, termasuk shampoo bukan jenis 2-in-1 hanya 17 persen. Kecenderungan untuk mencoba pada kategori produk yang termasuk produk dengan keterlibatan rendah ini terlihat dari kenyataan bahwa 26 dari 68 orang yang pernah mencoba Rejoice 2-in-1 adalah bukan pemakai shampoo 2-in-1 pada saat penelitian dilakukan. Mereka kembali menjadi pemakai shampoo biasa. Penurunan persentase dari tahap diingat hingga tahap tindakan sedang dipakai terjadi pada merek-merek yang lain, terutama yang diingat oleh lebih dari 10 persen responden., seperti Dimension 2-in-1, Rejoice 2-in-1, Si- Fo-Ne 2-in-1, Sunsilk Premium, Pantene Pro-V dan Kao Feather dengan conditioner. Dalam analisa menurut kelompok umur dan penggunaan conditioner, terlihat bahwa urutan secara keseluruhan tidak selalu sama dengan urutan pada masing-masing kelompok umur dan penggunaan conditioner. Dalam tahap sedang dipakai misalnya, Rejoice 2-in-1 masih tetap memimpin pada kelompok umur 20-29 tahun dan 30 tahun ke atas. Secara keseluruhan pada tahap tersebut sebenarnya Sunsilk Premium berada di urutan pertama. Dalam tahap dipilih, meskipun Rejoice 2-in-1 secara umum berada di urutan pertama, pada kelompok umur 15-19 tahun yang berada di urutan pertama adalah Sunsilk Premium. Dari analisa data menurut kelompok umur tersebut, terlihat bahwa merek Sunsilk Premium perlu memperhatikan faktor kelompok umur dalam mengevaluasi keberhasilan kampanye iklannya. Hasil penelitian ini menunjukkan penurunan drastis pada tahap sedang dipakai untuk merek Dimension 2-in-1 yang termasuk sangat berhasil pada tahap diingat dan dicoba. Kenyataan bahwa sudah banyak yang mencoba menunjukkan perlunya perhatian pada elemen pemasaran yang lainnya, misalnya elemen produknya. Dalam melakukan kampanye iklan, tujuan yang tepat adalah perubahan sikap khalayak agar menyukai merek ini. Tujuan berupa meningkatkan kesadaran dapat dikatakan kurang tepat karena merek ini sudah diingat oleh 90 persen khalayak. "
1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Pandit Sumawinata
"ABSTRAK
Dalam dunia bisnis dewasa ini, komunikasi merupakan kegiatan yang mutlak diperlukan. Bisnis modern tidak lagi hanya membuat produk bermutu, menawarkan harga yang menarik atau sekedar menyalurkan produk kepada konsumen, tetapi juga harus berkomunikasi dengan pelanggannya. Usaha komunikasi antara perusahaan dengan konsumennya dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain melalui Corporate Advertising. Corporate Advertising adalah iklan yang ditujukan untuk memperoleh simpati dan sikap yang positif dari khalayak (konsumen) terhadap perusahaan. PT.USI-IBM adalah salah satu perusahaan yang memanfaatkan Corporate Advertising untuk memelihara reputasinya sebagai perusahaan komputer yang baik. Usaha yang dilakukan untuk menarik simpati khalayak tak dapat terlepas dari masalah persepsi, sebab bagi pengiklan, persepsi khalayak merupakan Unsur terpenting. Persepsi merupakan tahap pertama yang akan menentukan tindakan khalayak selanjutnya. Oleh sebab itu, pada skripsi ini akan diteliti Corporate persepsi khalayak pembaca majalah Advertising dari PT.USI-IBM. Tempo terhadap Pengumpulan data dilakukan melalui survai khalayak yang dipilih secara purposive. Responden adalah pembaca majalah Tempo yang memiliki ketrampilan dalam mengoperasikan komputer. persepsi dijabarkan dalam tiga tahapan, yaitu interpretasi dan kognisi. Konsep atensi. Dari penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa pada umumnya atensi khalayak cukup tinggi. Perhatian khalayak terhadap iklan, dan khususnya iklan komputer cukup besar, demikian pula ekspose media cetak pada khalayak. Pada tahap interpretasi sebagian khalayak mampu menafsirkan maksud yang ingin disampaikan melalui Corporate Advertising PT.USI-IBM. Walaupun masih ada sebagian responden yang mengalami kesulitan dalam memahami Corporate Advertising tersebut, namun secara umum khalayak dapat dikatakan cukup memahami kaitan antara judul judul dalam iklan tersebut dengan perusahaan komputer, kriteria-kriteria yang harus dimiliki oleh perusahaan komputer dan maksud dari slogan PT.USI-IBM. Mengenai kognisi yang terbentuk, sebagian besar responden memberikan gambaran yang positif. Mereka umumnya masih terkesan akan popularitas IBM sebagai perusabaan komputer yang besar dan ternama."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mustika
"Tesis ini membahas tentang pandangan khalayak pembaca terhadap tabloid wanita Nova dan Wanita Indonesia. Pembahasan pandangan khalayak pembaca ini meliputi tingkat harapan (gratifications sought) dan tingkat kepuasan yang diperoleh (gratifications obtained) pembaca.
Da1am penelitian ini digunakan metode survai. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara berpedoman pada daftar pertanyaan yang sebagian besar terdiri dari pertanyaan setengah terbuka. Responden penelitian ini berjumlah 150 wanita yang berlangganan tabloid Nova dan Wanita Indonesia, dan berdomisili di wilayah Jakarta Selatan dan sekitarnya. Hasil pengumpulan data lapangan diolah dengan memakai program komputer SPSS (Statistical Package for Social Science).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada umumnya pembaca memiliki tingkat harapan dan tingkat kepuasan yang sama tinggi terhadap tabloid yang dibacanya. Berdasarkan status pekerjaan responden, ternyata juga tidak terdapat perbedaan yang mencolok antara tingkat harapan dan tingkat kepuasan pembaca berstatus ibu rumah tangga dan pembaca berstatus wanita bekerja.
Tidak tampaknya perbedaan GS dan GO pembaca tabloid ini disebabkan masih terdapatnya sikap mendua dari para wanita bekerja. Mereka belum sepenuhnya dapat menanggalkan citra diri mereka sebagai ibu rumah tangga. Akibatnya, dalam kehidupan sehari-hari mereka tetap concern terhadap urusan kerumahtanggaan Yang banyak dimuat dalam tabloid wanita.
Dari penelitian ini pula'diperoleh data bahan bagi pembaca dua tabloid, kedua bahan bacaan ini merupakan komplementer (pelengkap satu terhadap yang lain) dan bukan merupakan alternatif."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Indiani
"Dengan berkembangnya industri non migas saat* ini, persaingan perusahaan-perusahaan sektor tersebut dalam memasar- kan produksinya tentu semakin meningkat, J.klan sebagai sa - lah satu alat promosi yang merupakan bagian dari pemasaran tentunya perlu mendapat perhatian. Sebab melalui beberapa tahapan iklan memungkinkan adanya perubahan sikap pada in - dividu. Dengan meneliti sampai sejauh mana individu terpengaruh iklan, maka satu kunci dari keberhasilan kegiatan periklanan diperoleh, dan karenanya pengenalan iklan seba - gai tahap awal dari kegiatan tersebut perlu diketahui. Sebab dengan mengetahui pengenalan iklan khalayak, maka kesalahan pada tahap berikutnya dapat dihindari. Adapun maksud penulisan skripsi ini, mengetahui sejauh mana pengenalan khalayak pembaca majalah pada iklan ro - kok. Sedang yang menjadi studi dari penelitian ini adalah gambar iklan rokok pada majalah Tempo periode bulan Desember 1986 sampai dengan periode bulan Pebruari 1987, sedangkan populasi dari penelitian ini adalah pembaca majalah Tempo di kecamatan Mampang Prapatan. Data dikumpulkan melalui kepustakaan, observasi di lapangan serta wawancara langsung dengan responden. Data-data yang diperoleh kemudian dicocokkan dengan isi iklan yang menjadi obyek penelitian, sehingga sejauh mana iklan-iklan tersebut diperhatikan dan diingat oleh responden merupakan penggambaran dari pengenalan mereka terhadap iklan-iklan terse - but. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik suatu gambaran adanya kecenderungan bahwa pengenalan khalayak pembaca majalah Tempo terhadap iklan-iklan rokok tersebut relatip tinggi. Hal ini mencerminkan bahwa iklan pada me - dia cetak memiliki dampak positip terhadap satu kegiatan periklanan. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Ima Sinurma
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>