Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123541 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hamdhani Masil
"ABSTRAK
Sejak pertengahan abad ke-20 dunia komunikasi telah terutama amat pesat dalam bidang mengalami rangkaian perubahan mendasar, disebabkan oleh perkembangan yang teknologi komunikasi dan informasi. yang Segenap perubahan dan perkembangan itu telah sampai di Indonesia, dan imbasannya telah memasuki dunia pers. Hal itu misalnya dapat dilihat dari begitu pesatnya perkembangan teknologi persuratkabaran di sini yang beberapa di antaranya sudah sampai pada penggunaan perangkat keras era informasi Demikian pula teknik penulisan berita, gaya tulisan dan tata wajah suratkabar telah menggunakan tolok ukur dan nilai-nilai informasi global. Gejala tersebut dibarengi dengan munculnya beberapa hal menarik dalam dunia pers di Indonesia, terutama yang berkaitan dengan fenomena konglomerasi pers dan pers konglomerat. Fenomena ini muncul di tengah-tengah iklim keterbukaan dalam bidang politik yang mulai merebak sejak pertengahan tahun 1980-an. Semua itu pada gilirannya ternyata berpengaruh terhadap dunia pers Indonesia. Sekarang ini beberapa pengamat menyatakan telah terjadi perubahan persepsi wartawan menyangkut fungsi mereka dalam masyarakat. Demikian pula telah terjadi perubahan menyangkut tuntutan dan harapan masyarakat terhadap fungsi dan peranan yang seharusnya dilakukan oleh institusi pers. Penelitian ini bertujuan melihat sejauh mana kenyataan tersebut telah terjadi, Yang dilakukan adalah melihat bagaimana persepsi wartawan dan masyarakat terhadap fungsifungsi sosial pers. Tegasnya, penelitian ini hendak menjawab pertanyaan, apakah terdapat perbedaan penilaian antara masyarakat dalam melihat pers sebagai medium sosialisasi, kontrol wartawan dan pengawasan lingkungan (surveillence), sosial, korelasi dan hiburan. Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan diperoleh petunjuk bahwa untuk isu-isu yang mengandung fungsi sosialisasi dan korelasi, terdapat perbedaan penilaian antara wartawan dengan masyarakat. Sedangkan untuk isu-isu yang mengandung fungsi pengawasan, kontrol sosial dan hiburan, kedua kelompok cenderung mempunyai penilaian yang sama. Dengan kata lain, di kalangan masyarakat ternyata harapan dan tuntutan mereka terhadap pers relatif belum berubah. Mereka menilai pers sangat positif sebagai medium pengawasan (surveillence) , sosialisasi, kontrol sosial, korelasi dan hiburan. Sedangkan di kelompok wartawan sedikit terjadi perubahan. Para wartawan umumnya menilai pers memang sangat positif sebagai medium surveillence, kontrol sosial dan hiburan. Namun kebanyakan mereka cenderung menilai pers
kurang positif sebagai medium sosialisasi dan korelasi."
1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Berkembangnya suatu bangsa tergantung seberapa banyak dan cepatnya mereka memperoleh dan menguasai informasi. Untuk itu diperlukan alat bantu sarana atau media. Fungsi dari media komunikasi masa buka saja untuk memperoleh informasi sebanyak dan secepat mungkin tetapi juga menampung dan menyalurkan kebutuhana manusia mengeluarkan pikiran dan perasaan. menurut penulis persoalan yang sering muncul terutama menyangkut hubungan antara pers dengan pemerintah (regim yang berkuasa) dimana pers disangka melakukan tindak pidana pers". Untuk itu diperlukan aturan-aturan tentang "kehidupan komunikasi massa"."
Hukum dan Pembangunan, XXVIII (4) Juli Agustus 1998: 281-286, 1998
HUPE-XXVIII-4-JulAgus1998-281
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Vivi Andari
"Kesaling tergantungan fungsi humas dengan media mengakibatkan hubungan di antaranya terjalin secara unik. Tak jarang di antara mereka saling apriori terhadap antar profesinya, dan saling terjadi kesalah pamaman dalam menjalankan profesinya masing-masing. Fenomena apriori yang terjadi pada masing-masing profesi humas dan
wartawan) tersebut humas berusahan seharusnya tida menanggul anginya
terjadi, karena dengan melakuka kegiatan media relations yang tujuan utamanya untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan pihak pers. Jika praktisi humas menjalankan prinsip-prinsip media
relations dengan baik, diharapkan hubungan yang terjalin
dengan pihak pers adalah hubunganan mutualisme (saling
menguntungkan ), hub ngan yang harmonis dan tidak saling
apriori terhadap profesi masing-masing. Kese n jangan yang
terjadi adalah praktis i hurnas s u~a h melaksanakan prinsip-
·•
prinsip good media r-ela t i ons, eta}2li tetap saja terjadi
kesalahpahaman pacta masing-masing pihak. Berarti dis ini
dapat diasumsikan terjadi kesenjangan pemahaman antara
jurnalis dan praktis i hurnas tentang fungsi kegiatan media
relations. Penelitian ini ingin membuktikan apakah benar
terj adi perbedaan persepsi an tara j urnalis dan praktisi
humas mengenai pelaksanaan fungsi media relations. Populasi dalam penelitian ini adalah para wartawan
surat kabar yang beredar di Jakarta dan pernah (dalam
satu tahun terakhir) atau sedang menjalankan hubungan
professional dengan PR, dan para praktisi PR
bidang media relations} yang bekerja di Jakarta.
pengambilan sampel yang digunakan adalah s~mple
(humas
Tehnik
random
sampling. Penelitian ini menggunakan met.oqe kuanti tat if
deskriptif, dengan metode pengumpulan data penyebaran
kuesioner. Metode analisa yang digunakan adalah
Independent-Samples T Test, mengingat skala yang
digunakan pada variable independent adalah nominal dan
pada variable dependent menggun kan skal a interval.
Setelah melalui pengolahan data dengan program SPSS ,
.hipotesis penelitian i ni terbukti bahwa s or perseps i
antara wartawan dan prakt · s i humas mengenai pelaksanaan
fungsi media re1ations adalah berbeaa. Dengan nila i sig.
0. 000 , yang artinya has i l peneli tian i ni dapat berlaku
pada ingka populasi.
Jaai dapat dis~mpulka n, t i da berfungsinya kegiatan
media relations s cara optimal dengan indika..tor adanya
hubungan yang tidak harmonis
baik antar a PR dan war12:awan,
dan kerj asama ang kurang
disebabkan karena terj adi
perbedaan perseps antara kedua belah p ihak mengenai
pelaksanaan fungsi media relations itu sendiri."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S4067
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simorangkir, J.C.T.
Jakarta: Gunung Agung, 1986
070.026 SIM k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Simorangkir, J.C.T.
Jakarta: Gunung Agung, 1986
343.099 8 SIM k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Rahayu
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1991
S22879
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
""Haatzai Artikelen" senantiasa menjadi perdebatan yang kontroversial di kalangan praktisi dan akademisi hukum. Dalam KUHP "Haatzai Artiekeln" diatur dalam pasal 154, pasal 156 da pasal 156a. Ketentuan tersebut tidak terdapat di dalam Wetboek van Strafecht yang berlaku di negara Belanda. Ketentuan "pasal karet ini" tetap dipertahankan di Indonesia dasar hukum UU No. 1/1945. Ketentuan tersebut banyak dipakai dalam peradilan kasus-kasus politik. Sejumlah advokat menilai Haatzai Artikelen" sudah tidak sesuai dengan alam kemerdekaan, yang menghendaki kepastian hukum dan keadilan."
Hukum dan Pembangunan Vol. 26 No. 3 Juni 1996 : 183-190, 1996
HUPE-26-3-Jun1996-183
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Suroso
Yogyakarta: Lembaga Studi dan Inovasi Pendidikan, 2001
323.445 SUR m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>