Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 62232 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rumeser, H.H. Natali
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liza Putri Silawanti
"ABSTRAK
Penelitian ini didasari oleh kenyataan bahwa sebuah perusahaan yang melakukan kegiatan periklanan harus mengeluarkan biaya yang sangat besar, kampanye periklanan, sebuah iklan tidak mungkin hanya muncul sekali saja. Dibutuhkan terpaan berkali-kali untuk Dalam sebuah masa membuat seseorang aware akan iklan tersebut. Untuk itu diperlukan repetisi agar iklan tersebut mempunyai tempat dalam Semakin banyak repetisi maka semakin besar biaya yang harus dikeluarkan. Tentu yang diinginkan hasil yang setara dengan besarnya biaya yang dikeluarkan. ingatan seseorang. pula adalah Namun bila repetisi dilakukan, terutama pada jenis, apakah tidak menimbulkan iklan satu konsekuensi negatif, yaitu menurunnya tingkat sadar-kenal khalayak bukannya meningkatkan tingkat sadar-kenal itu sendiri. Data penelitian ini diperoleh dari wawancara dengan menggunakan kuesioner terhadap orang-orang yang dianggap sebagai pasar sasaran produk Daihatsu Classy, yang diangkat sebagai studi kasus pada penelitian ini. Untuk mendapatkan data mengenai penurunan tingkat sadar-kenal diperlukan dua kali test untuk mengetahui tingkat sadar-kenal ketika iklan tersebut baru muncul dan ketika iklan tersebut sudah beberapa bulan muncul. Test I adalah test yang sudah dilakukan oleh Matari Adv., sedangkan test II dilakukan oleh peneliti. Dari data-data tersebut kemudian diperoleh hasil bahwa memang terjadi penurunan tingkat sadarkenal pada iklan Daihatsu Classy. yang membuktikan Tetapi terjadinya tidak sepenuhnya disebabkan oleh repetisi. Pendekatan dan pelaksanaan kreatif penurunan tingkat sadar-kenal iklan itu sendiri memberikan sumbangan bagi penurunan tersebut. Penurunan tingkat sadar-kenal ini lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita. Namun bila diteliti lebih mendalam ternyata kesadarkenalan pria lebih baik setidaknya mereka pernah melihat iklan tersebut. Para wanita karena yang lebih banyak tidak berubah tingkat sadar-kenalnya adalah mereka yang tidak ingat pada iklan tersebut iklan pada saat baru muncul dan tetap tidak ingat setelah iklan luraebut muncul selama 9 bulan."
1992
S3933
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anne Rupaendah
"Ramainya persaingan bisnis kosmetik mengakibatkan produsen melakukan kegiatan periklanan. Salah satu tujuan periklanan adalah untuk mengembangkan sikap positif dari khalayak. Untuk itu produsen harus mengetahui sikap khalayak terhadap iklan tersebut. Penelitian mengenai sikap adalah penting dalam pembahasan efek komunikasi karena sikap merupakan tahap yang menjembatani tahap pengenalan dan tahap perilaku. Untuk melihat sikap khalayak terhadap iklan Sari Ayu, digunakan pendekatan sikap dari Martin Fishbein yang dikenal dengan Multiatribut Theory. Di sini sikap terbentuk dari kepercayaan dan evaluasi terhadap atribut iklan seperti judul, naskah tentang manfaat produk, naskah tentang kepraktisan penggunaan produk, model iklan, warna, dan slogan. Populasi dalam sampel penelitian ini adalah pembaca majalah Femina, Sarinah, atau Kartini dengan sampel sebanyak 80 orang, yang ditarik dengan teknik sampel random sederhana. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa sikap khalayak terhadap iklan Sari Ayu adalah cenderung positif. Artinya pesan yang ingin disampaikan oleh produsen dapat diterima dengan baik oleh khalayak sasarannya. Sikap positif ini tidak lain karena sikap responden terhadap atribut iklan seperti naskah tentang manfaat produk, naskah tentang kepraktisan penggunaan produk, model iklan, warna, dan slogan cenderung positif. Hanya terhadap judul iklan sikap responden netral. Di antara keenam atribut iklan tersebut, ternyata warna iklan merupakan atribut yang mendapat penilaian paling tinggi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S4019
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian H. Supolo
"IMPLANT adalah salah satu alat kontrasepsi yang kini sudah dapat ditemukan di Indonesia. Alat kontrasepsi yang berasal dari Finlandia itu sudah mulai diperkenalkan pada masyarakat Indonesia sekitar tahun 1980-an. Awalnya IMPLANT diperkenalkan terutama kepada masyarakat di daerah pedesaan, pada perkembangan selanjutnya IMPLANT memilih khalayak dari tingkat perekonomian menengah dan tinggi. Sasaran dialihkan kepada wanita penduduk daerah perkotaan. Penelitian mengenai efektifitas yaitu pada tahap pengetahuan dan sikap terhadap iklan IMPLANT dilakukan antara lain karena karakteristik produk ini. IMPLANT dapat dikatakan sebagai produk sosial karena fungsinya yaitu untuk menunjang dan menghasilkan kesejahteraan pada masyarakat maka dapat dikatakan bahwa pemasaran alat kontrasepsi ini adalah pemasaran sosial. Pada pemasaran sosial starategi pemasarannya tidak jauh berbeda dengan pemasaran komersial. Kampanye periklanan IMPLANT terutama memilih media cetak sebagai sarana mereka. Majalah wanita FEMINA, KARTINI, dan SARINAH menjadi contoh media yang dipilih. Penelitian pada pengetahuan dan sikap khalayak terhadap iklan IMPLANT dilakukan dengan metode deskriptif dengan menentukan sampel wanita menikah berusia antara 20-40 tahun yang berlangganan majalah FEMINA, KARTINI dan SARINAH dan bertempat tinggal di Jakarta Selatan. Pada awalnya jumlah sampel adalah 100 orang tetapi karena seorang diantaranya ternyata sama sekali tidak pernah melihat iklan yang ditunjukkan kepada mereka maka % peneliti memutuskan untuk tidak menggunakan responden tersebut sebagai sampel penelitian ini. Sehingga pada akhirnya jumlah seluruh responden yang diteliti adalah 99 orang saja. Data yang telah didapat menunjukkan pengetahuan responden yang sedang yang kemudian diikuti dengan sikap yang netral. Dapat dikatakan bahwa kampanye periklanan IMPLANT tidaklah terlalu berhasil. Kampanye periklanan IMPLANT belum berhasil menampilkan citra positif alat kontrasepsi ini pada masyarakat sasarannya. Citra positif yang ingin ditampilkan oleh alat kontrasepsi ini adalah alat kontrasepsi yang aman digunakan, praktis, eksklusif, menguntungkan karena tahan selama lima tahun namun dapat dilepas sebelum waktunya jika diinginkan, dan IMPLANT adalah alat kontrasepsi yang efektif. Citra itu rupanya kurang melekat pada benak khalayak sasarannya."
1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utomo Nyoto
"ABSTRAK
Shampoo 2-in-1, yaitu shampoo yang mengandung conditioner, mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1990 ketika PT Unilever Indonesia meluncurkan produk Dimension 2-in-l. Peluncuran produk ini dilakukan untuk mendahului rencana produsen toilettries saingannya, Procter & Gamble Indonesia yang hendak memperkenalkan produk shampoo 2-in-1 lainnya, yaitu Rejoice 2-in-1. Produk ini kemudian dicoba oleh beberapa orang. Sebagian dari yang mencobanya lalu beralih dari pemakai shampoo biasa menjadi pemakai jenis shampoo baru ini. Kehadiran Dimension 2-in-1 dan Rejoice 2-in-1, dua pelopor kategori produk shampoo jenis 2-in-1 ini, saat ini telah diikuti dengan kehadiran beberapa merek lainnya. Iklan sebagai salah satu sarana untuk memperkenalkan dan mendorong khalayak untuk membeli biasanya disampaikan melalui media massa. Dan suatu kampanye iklan yang berhasil harus mengenal khalayak dari media yang hendak digunakan. The principle underlying the efficient use of advertising time and space is matching markets and media demikian pendapat Barban, Cristol dan Kopec yang dikutip oleh S. Watson Dunn dan Arnold M. Barban dalam buku Advertising, Its Role in Modern Marketing. Saat ini informasi mengenai khalayak suatu media pada umumnya hanya memuat data demografi dan sosial ekonomi. Beberapa di antaranya sudah mulai menjelaskan penggunaan kategori produk, seperti pada majalah Matra yang menyatakan bahwa 79,31 persen pembacanya menggunakan parfum. Penelitian ini ditujukan untuk melihat lebih dari sekedar penggunaan kategori produk shampoo jenis 2-in-1 pada majalah Femina. Penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan gambaran mengenai jumlah pembaca untuk berbagai merek shampoo jenis 2-in-1 pada tahap-tahap diingat, dicoba, disukai (yang dipertimbangkan untuk dibeli kalau membeli shampoo jenis 2-in-1), dipilih (menjadi pilihan pertama kalau membeli shampoo jenis 2-in-1) serta tindakan pembelian (yang dipakai dalam 3 bulan terakhir, yang sedang dipakai dan yang akan dibeli nanti). Responden penelitian yang menggunakan metode penelitian survai ini diambil dengan cara sampling kuota berdasarkan kelompok umur, dengan ketentuan 22 orang berusia 15-19 tahun, 44 orang berusia 20-29 tahun dan 34 orang berusia 30 tahun ke atas. Jumlah kuota ini proporsionil terhadap laporan profil Femina yang menjadi lampiran surat edaran Kepala Bagian Iklan PT Gaya Favorit Press tahun 1991. Pada saat penelitian, dari 100 responden terdapat 52 orang yang sedang memakai shampoo 2-in-1. Sisanya, 48 orang, bukan pemakai shampoo 2-in-l. Dari 52 orang pemakai shampoo 2-in-1 ternyata ada S orang yang masih tetap memakai conditioner terpisah. Dari 48 orang bukan pemakai shampoo 2-in-1, terdapat 20 orang yang memakai conditioner terpisah. Sisanya, 28 orang, tidak memakai conditioner sama sekali. Hasil penelitian ini menunjukkan dominasi yang kuat dari dua raksasa produsen toilettries, yaitu PT Unilever Indonesia dan Procter & Gamble Indonesia. Rejoice 2-in-1, Dimension 2-in-1, Sunsilk Premium dan Pantene Pro-V menempati posisi teratas dalam setiap tahap. Kalau pada tahap diingat, dicoba, disukai dan dipilih Rejoice 2-in-1 yang berada pada urutan pertama, pada tahap tindakan Sunsilk Premium yang menduduki urutan pertama. Hal ini disebabkan karena Rejoice 2-in-1 merupakan produk yang sudah cukup lama ada di pasar dibandingkan dengan Sunsilk Premium sehingga sebagian besar dari yang mengingat dan yang pernah mencoba Rejoice 2-in-1 ini sudah mulai menentukan sikap dan sebagian dari mereka beralih ke merek lain. Sebagaimana yang dikatakan oleh Loudon dan Bitta, produk dengan keterlibatan rendah cenderung memiliki tingkat kesetiaan yang rendah pula. Jumlah responden yang setia pada satu merek shampoo, termasuk shampoo bukan jenis 2-in-1 hanya 17 persen. Kecenderungan untuk mencoba pada kategori produk yang termasuk produk dengan keterlibatan rendah ini terlihat dari kenyataan bahwa 26 dari 68 orang yang pernah mencoba Rejoice 2-in-1 adalah bukan pemakai shampoo 2-in-1 pada saat penelitian dilakukan. Mereka kembali menjadi pemakai shampoo biasa. Penurunan persentase dari tahap diingat hingga tahap tindakan sedang dipakai terjadi pada merek-merek yang lain, terutama yang diingat oleh lebih dari 10 persen responden., seperti Dimension 2-in-1, Rejoice 2-in-1, Si- Fo-Ne 2-in-1, Sunsilk Premium, Pantene Pro-V dan Kao Feather dengan conditioner. Dalam analisa menurut kelompok umur dan penggunaan conditioner, terlihat bahwa urutan secara keseluruhan tidak selalu sama dengan urutan pada masing-masing kelompok umur dan penggunaan conditioner. Dalam tahap sedang dipakai misalnya, Rejoice 2-in-1 masih tetap memimpin pada kelompok umur 20-29 tahun dan 30 tahun ke atas. Secara keseluruhan pada tahap tersebut sebenarnya Sunsilk Premium berada di urutan pertama. Dalam tahap dipilih, meskipun Rejoice 2-in-1 secara umum berada di urutan pertama, pada kelompok umur 15-19 tahun yang berada di urutan pertama adalah Sunsilk Premium. Dari analisa data menurut kelompok umur tersebut, terlihat bahwa merek Sunsilk Premium perlu memperhatikan faktor kelompok umur dalam mengevaluasi keberhasilan kampanye iklannya. Hasil penelitian ini menunjukkan penurunan drastis pada tahap sedang dipakai untuk merek Dimension 2-in-1 yang termasuk sangat berhasil pada tahap diingat dan dicoba. Kenyataan bahwa sudah banyak yang mencoba menunjukkan perlunya perhatian pada elemen pemasaran yang lainnya, misalnya elemen produknya. Dalam melakukan kampanye iklan, tujuan yang tepat adalah perubahan sikap khalayak agar menyukai merek ini. Tujuan berupa meningkatkan kesadaran dapat dikatakan kurang tepat karena merek ini sudah diingat oleh 90 persen khalayak. "
1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suharyanti
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Ima Sinurma
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neansy Nurhandayani
"Tesis ini membahas pemanfaatan konotasi dan mitos dalam iklan perawatan tubuh. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan ancangan pragmatik dan semiotik. Penelitian terhadap konotasi dan mitos dilakukan dengan menjelaskan pilihan bentuk tindak tutur yang digunakan dalam iklan. Sumber data yang digunakan adalah lima teks iklan Maria Syailendra di majalah Kartini tahun 2014. Hasil analisis menunjukkan terdapat 45 jumlah pilihan tuturan yang yang disajikan dan digunakan pengiklan untuk memicu tindak perlokusi bagi pembaca. Di antara bentuk-bentuk tersebut, bersifat memberikan informasi, menyarankan, menjanjikan dan merupakan ungkapan emosi. Berdasarkan bentuk-bentuk tindak tutur tersebut, ditemukan beberapa konotasi berhubungan dengan klinik kecantikan, kecantikan organ intim dan hubungan suami-istri. Konotasi diperkuat dengan bentuk nonverbal yang ditampilkan dalam iklan. Dari bentuk pilihan tutur juga ditemukan mitos yang berusaha dimanfaatkan oleh pengiklan agar memicu daya perlokusi pembaca.

This thesis discusses the use of connotation and myth in the advertisement of body skin care clinic. This research is a qualitative research by means of pragmatics and semiotics analysis. Analysis on connotation and myth done by explaining the form of speech acts used in the advertisement. Source of the data are five advertisements texts of Maria Syailendra beauty clinic in Kartini on 2014. Result of the analysis shows that there are 45 numbers of speech acts used to triggers perlocutionary acts of the audience. Some of them provides information, suggestion, promise, and praising. Based on the speech acts forms used in the advertisement texts, it is discovered several connotations related to the beauty clinic itself, beauty organ intimate and connotation on the marriage issues. The connotation also supported by the nonverbal sign. It is also discovered myths which used by the author which triggers the perlocutionary acts from the readers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T44971
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danu Wiharja Wijaya
"ABSTRAK
Iklan yang muncul di media massa dan media lainnya, merupakan wujud pesan yang dibentuk dengan lambang-lambang tertentu. Lambang-lambang tersebut, antara lain, dapat berapa judul, naskah, warna atau gambar (ilustrasi). Dan sebagai lambang-lambang tentunya ia mempunyai makna. Penelitian ini memaparkan gambaran pemahaman khalayak terhadap serial iklan berwarna cat Dulux, dengan penekanan pada unsur ilustrasinya. Ilustrasi iklan ini menggunakan gambar zebra, pinguin, payung dan gajah untuk menggambarkan keunggulan mutu dan warna cat Dulux. Selain unsur ilustrasi unsur warna, judul dan naskah juga diteliti. Unsur warna ikut diteliti karena merupakan bagian yang terkandung dalam ilustrasi. Sedangkan unsur judul dan naskah merupakan unsur yang melengkapi atau memperjelas ilustrasi. Tanpa judul dan naskah, ilustrasi iklan itu maknanya belum jelas. Begitu pula sebaliknya. Iklan cat Dulux ini tampil di berbagai media: suratkarbar Kompas; majalah Intisari, Tempo, Femina, Kartini serta medium billboard. Namun dalam penelitian ini, yang diteliti hanya yang muncul di ke-4 majalah tersebut, selama periode kampanye April-September 1986 dengan seri-seri zebra, pinguin, payung dan gajah. Adapun populasinya adalah para pembaca salah satu atau lebih majalah-majalah itu, sedangkan sampelnya adalah para pembaca salah satu atau lebih majalah-majalah itu yang bertempat tinggal di Kelurahan Paseban, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Data primer untuk penelitian yang bersifat deskriptif ini, didapatkan dengan jalan mewawancarai 70 responden dengan instrumen kuesioner dan juga sambil diperlihatkan gambar-gambar iklannya secara keseluruhan. Sebagai data penunjang dilakukan juga studi kepustakaan serta wawancara dengan PT. ICI Paints Indonesia dan pembuat iklan itu, yaitu PT. Citra Lintas: Indonesia. Dari hasil penelitian ternyata responden umumnya memahami unsur ilustrasi sebagai menggambarkan keunggulan cat Dulux dalam halĀ· mutu dan warnanya. Begitu pula untuk unsur judul. Tapi untuk ke-2 unsur itu ada juga yang memahami nya sebagai sekedar menarik perhatian, tidak tahu dan lain-lain dan jumlahnya cukup besar juga, sehingga perlu diperhatikan lebih lanjut. Pada unsur warna dan naskah sebagian besar responden menganggapnya menarik dan sesuai dengan produknya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Liana
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S3928
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>