Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 207763 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pattiasina, Amanda Daphne D.
"Dalam kehidupannya, setiap manusia terutama kaum wanita, ingin selalu tampil cantik dan menarik. Memang tidak dapat disangkal, individu yang berpenampilan menarik akan lebih dihargai dan populer, mendapat perlakuan istimewa serta atribut yang positif dari lingkungannya (Hatfield dan Sprecher, dalam Stein, 1996). Oleh karena itu, manusia akan berusaha semaksimal mungkin untuk memiliki penampilan fisik yang menarik.
Adapun konsep tentang penampilan fisik yang menarik, selalu berubah sejalan dengan waktu dan budaya setempat. Wisman et.al (dalam Heinberg, 1996) menyimpulkan bahwa bentuk tubuh yang ideal pada massa kini cenderung kurus, seperti layaknya bentuk tubuh para model. Standar ideal tersebut akan mempengaruhi persepsi, penilaian dan penghargaan terhadap tubuh yang dimilikinya, atau dengan kata lain akan mempengaruhi citra tubuh (body-image) yang dimiliki. Citra tubuh didefinisikan sebagai gambaran yang dimiliki oleh seseorang mengenai bentuk fisiknya.
Pada masa remaja, terjadi perubahan fisik yang besar. Perubahan tersebut akan mempengaruhi penampilan fisik, yang tentu akan berpengaruh pada konsep diri dan pada akhirnya akan berpengaruh pada citra tubuh yang dimiliki. Perubahan yang terjadi juga dapat menimbulkan rasa ketidakpuasan bila perubahan tidak sesuai dengan standar ideal yang berlaku.
Remaja putri adalah kelompok yang paling rawan terhadap ketidakpuasan pada citra tubuhnya. Biasanya mereka menginginkan bentuk tubuh kurus, ramping dan proporsional seperti Iayaknya tubuh seorang model. Dan berbagai usaha dilakukan untuk mencapai keinginan lersebut, tanpa memperhitungkan resikonya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana perbandingan kepuasan citra tubuh antara remaja putri yang berprofesi sebagai model, yang tubuhnya menjadi patokan standar ideal, dengan remaja putri yang tidak berprofesi sebagai model ?
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan tipe penelitian studi komparatif yaitu membandingkan kepuasan citra tubuh antara kelompok model dan bukan model. Dan untuk mengukur kepuasan citra tubuh akan digunakan alat Multidimensional Body-Self Relation Questionnaire (Cash, 1994), yang terdiri dari 10 subskala : evaluasi penampilan, orientasi penampilan, evaluasi kebugaran, orientasi kebugaran, evaluasi kesehatan, orientasi kesehatan, orientasi tentang penyakit , kepuasan area tubuh, kategori berat badan dan kecemasan akan kegemukan. Dalam pengolahan data penelitian dilakukan independent sample t-test untuk melihat apakah ada perbedaan kepuasan citra tubuh antara kelompok model dan bukan model.
Hasil menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam hal kepuasan citra tubuh pada kelompok remaja putri yang berprofesi sebagai model dan kelompok remaja putri yang tidak berprofesi sebagai model. Dalam arti remaja putri yang berprofesi sebagai model lebih merasa puas dengan tubuhnya dan merasa dirinya Iebih menarik, dibandingkan dengan remaja putri yang tidak berprofesi sebagai model. Hanya empat aspek dan sepuluh subskala yang ternyata berbeda secara signifikan, yaitu evaluasi penampilan, orientasi penampilan, kategori berat badan dan kepuasan area tubuh.
Sedangkan dari hasil tambahan diketahui bahwa berat badan, selisih berat badan dan indeks Massa Tubuh mempunyai hubungan negatif yang signifikan dengan kepuasan citra tubuh. Makin kurus seseorang, maka makin tinggi kepuasan yang dimiIiki. Selain itu ditemukan pula terdapat distorsi dalam mempersepsi ukuran tubuh yang dimiliki. Banyak responden yang sebenarnya mempunyai berat badan kurus tetapi masih merasa dirinya kelebihan berat badan.
Saran yang diberikan adaiah dilakukannya pelatihan atau diadakan seminat untuk meningkatkan citra tubuh dan peningkatan konsep diri untuk para remaja putri. Selain itu disarankan pula untuk mempublikasikan di media massa dampak negatif dan ketidakpuasan terhadap citra tubuh yang dimiliki."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998
S2583
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiana Maya Asmaradewi
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3111
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Handayani Ermanza
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan yang signifikan antara harga diri dan citra tubuh pada remaja putri yang mengalami obesitas dari kalangan sosial ekonomi (sosek) menengah atas. Masalah ini dianggap penting untuk diteliti karena salah satu faktor pendukung pembentukan harga diri adalah citra tubuh, keduanya terbentuk dan berkembang di saat remaja. Menurut Rice (1990), penerimaan dan penilaian citra tubuh pada remaja erat kaitannya dengan harga diri. Citra tubuh dan harga diri juga terkait dengan status sosial ekonomi yang melatarbelakangi remaja tersebut. Pada sosek menengah atas remaja dengan mudah dapat memenuhi segala kebutuhan yang terkait dengan citra tubuhnya. Tetapi, untuk menjaga harga dirinya, ia juga dituntut untuk memiliki berat badan ideal dan mengikuti tren agar diterima oleh lingkungannya. Penelitian kuantitatif ini menggunakan alat ukur Self Esteem Inventory (SEI) dan Multidimensional Body Self Relation Questionnaire (MBSRQ) dalam pengumpulan data, dan pearson correlation dalam analisis data. Responden penelitian ini adalah 32 remaja putri yang mengalami obesitas dari kalangan sosek menengah atas dengan rentang umur 15-20 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara harga diri dan citra tubuh pada remaja putri yang mengalami obesitas dari kalangan sosek menengah atas.

The aim of this research is to find out correlation between self-esteem and body image on obese female teenagers from middle-upper socio-economic class. Reason to conduct this study is due to the fact that body image is one of the key factors in developing self-esteem. Both, self-esteem and body image, mainly develop during the adolescence. As Rice (1990) states, self-esteem influences the acceptance and evaluation of body image in female teenagers. Besides, body image and self-esteem can be seen from the background of the teenagers? socioeconomic class. Teenagers from middle-upper socio-economic class can easily fulfill their needs, particularly relevant with their body image. However, in order to promote their self-esteem, they have to maintain their ideal weight and follow the current trend to be accepted by their peers and social groups. This quantitative research employed Self Esteem Inventory (SEI) dan Multidimensional Body Self Relation Questionnaire (MBSRQ) in data collection and pearson correlation in data analysis. The subject of the research is 32 obese teenagers from middle-upper socio-economic class, ranging from 15 to 20 years of age. It is found out that there is no significant correlation between self-esteem and body image on obese female teenagers from middle-upper socio-economic class."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitra Ifana Fasli
"Remaja putri sangat memperhatikan tubuh mereka dan membangun citra tubuhnya sendiri. Aktivitas yang diikuti oleh remaja putri dapat mempengaruhi citra tubuhnya (1 lerrin & Matsumoto, 2002). Salah satu kegiatan yang diikuti oleh remaja putri adalah tari modem. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan kepuasan citra tubuh pada remaja putri yang mengikuti dan tidak mengikuti ekstrakurikuler tari modem. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 69 orang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan Multidimensional Body Self Relation Questionnaire (MBSRQ). Hasil dari penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan yang bermakna terhadap kepuasan citra tubuh pada kedua kelompok penelitian."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
S3527
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qaishum Masturoh
"ABSTRAK
Orangtua memiliki peran penting dalam kehidupan remaja, khususnya pendidikan. Beberapa penelitian menemukan bahwa terdapat hubungan yang positif antara dukungan orangtua dengan motivasi berprestasi siswa. Daerah rural yang memiliki kemiskinan tinggi mendorong masyarakat untuk bekerja sebagai TKI di luar negeri. Kondisi tersebut memberikan konsekuensi kurang menguntungkan pada remaja yang ditinggalkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dukungan orangtua yang diterima oleh remaja yang orangtuanya bekerja sebagai TKI dengan remaja yang orangtuanya tidak bekerja sebagai TKI di daerah Rural. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan orangtua dan motivasi berprestasi pada remaja rural. Sampel merupakan 257 remaja yang orangtuanya tidak bekerja sebagai TKI dan 171 remaja yang orangtuanya bekerja sebagai TKI. Kedua sampel berasal dari daerah rural Karawang. Pengukuran dukungan orangtua dilakukan dengan menggunakan Children Adolescent Social Support Scale (CASSS) dan motivasi berprestasi diukur dengan menggunakan Achievement Motivation Inventory (AMI). Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada dukungan orangtua dan motivasi berprestasi pada remaja rural yang memiliki orangtua bekerja sebagai TKI dengan remaja rural yang orangtuanya tidak bekerja sebagai TKI. Berdasarkan hasil analisis diketahui pula terdapat hubungan positif yang signifikan antara dukungan orangtua dan motivasi berprestasi remaja rural di Karawang.

ABSTRACT
Parents play important role in adolescent?s life, especially education. Some studies have found that there is positive relationship between student?s achievement motivation and parental support. High poverty in rural area motivated people to work as migrant workers in another country. This condition gives disavantaged consequences to the adolescent who were left behind. This study aimed to know parental support and achievement motivation differences between adolescent whose parents work as migrant workers and non migrant workers. This study also aimed to understand the relationship between parental support and achievement motivation in rural adolescents. The sample in this study were 257 adolescent whose parents work as non migrant workers and 171 adolescent whose parents work as migrant workers. Both sample group come from rural area in Karawang. Parental support was measured with Children Adolescent Social Support Scale (CASSS) an Achievement motivation was measured by Achievement Motivation Inventory (AMI). Results showed that there are significant differences on parental support and achievement motivation in adolescent whose parents work as migrant workers and adolescent whose parents work as non migrant workers. The result also showed there is significant relationship between parental support and achievement motivation in rural adolescents.;"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65463
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadila Nuraini
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat motivasi berprestasi antara remaja laki-laki dan remaja perempuan yang ditinggal orang tua bekerja sebagai buruh migran di luar negeri.Alat ukur yang digunakan untuk mengukur motivasi berprestasi adalah Achievement Motivation Inventory (Muthee & Thomas, 2009). Partisipan pada penelitian ini merupakan 165 remaja berusia 11-16 tahun yang berdomisili di Desa Cilamaya, Karawang, Jawa Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan perbedaan motivasi berprestasi yang signifikan antara remaja laki-laki dan remaja perempuan, dimana tingkat motivasi berprestasi remaja perempuan lebih tinggi dibandingkan remaja laki-laki.

The purpose of this study is to examine achievement motivation difference between male and female adolescent left behind by migrant worker parents. Achievement Motivation Inventory (Muthee & Thomas, 2009) is used to measure achievement motivation. Participants of this study were 165 adolescents between 11-16 years old who lives in Cilamaya, Karawang, Jawa Barat. The result of this study shows that there is a significant difference on achievement motivation between male and female adolescents left behind by parent’s migration where female adolescent scored higher achievement motivation compare to male adolescent."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S60394
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Florencia Wacana Dharma
"Menerima bentuk tubuh, karakteristik fisik, dan menggunakan tubuh secara efektif merupakan salah satu   bagian dari tugas perkembagan remaja dalam mencari identitas diri. Citra tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor biologis, sosiokultural, dan psikologis. Idola K-Pop merupakan bagian dari faktor sosiokultural yang sedang populer di kalangan remaja.Penelitian ini akan menggambarkan citra tubuh padah remaja putri tingkat SMA di DKI Jakarta yang mengidolakan idola K-Pop. Penelitian dilakukan dengan metode survei deskriptif dengan kuesioner hasil modifikasi dan instrumen Photographic Figure Rating Scale (PFRS). Penelitian diselenggarakan secara daring melalui media sosial dan melibatkan 207 responden. Hasil penelitian menunjukan sebgaian besar remaja putri tingkat SMA di DKI Jakarta yang mengidolakan idola K-Pop memiliki citra tubuh positif (52.2%).

To accepts one’s own body shape, physical characteristics, and using body effectively are some way to complete adolescence developmental tasks in order to find their self-identity. Adolescent’s body images are influenced by some factors such as biological, sociocultural, and psychological. Currently trending among adolescents  K-Pop idols    acting as role models as sociocultural factor affecting adolescent’s body image. By using   descriptive survey research method, this study will describe the body image of 207 female adolescent high school students in DKI Jakarta who idolize K-Pop idols. Modified questionnaire from previous study and Photographic Figure Rating Scale (PFRS) instrumen are used in this study. Results  showed that majority of female adolescent high school students in DKI Jakarta who idolize K-Pop idol have positive body image (52,2%)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nikki Rayadi
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T36848
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"This research aims to find out the causes and processes of society support for its member but this is not to support something positive like in general, but the supporting society of its member who works as pickpocket on Jabodetabek train. In an effort to get the results of research in accordance with its objectives, the researcher using qualitative research methods. This study set in a village on suburb of Depok. The results of this research is: First, pointed out that the perpetrators and residents in village x has low socio-economic characteristics as well as having a strong social cohesion. Second, the existence of the support provided by the society to the prepetrator in the form of letting, acceptance and protection. This happens through a support process in which the society that located in lower socio-economic form a cultural framework that is legal cynicism. Here we can also see that the perpetrator retains the values of kindness shown to their family and the society of X village."
[Departemen Kriminologi. FISIP UI, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia], 2011
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Septianti,author
"Kekerasan rumah tangga bukanlah isu yang baru lagi akan tetapi masalah ini jarang diangkat kepermukaan. Struktur sosial masyarakat Indonesia yang secara jelas meletakkan perempuan di bawah laki-laki sangat memungkinkan dan mendorong terjadinya tindak kekerasan yang dilakukan suami terhadap istrinya. Kekerasan ini tidak hanya berdampak pada istri yang menjadi korban kekerasan akan tetapi juga berdampak pada anak-anak yang menyaksikannya. Secara umum anak-anak yang menyaksikan kekerasan di dalam keluarganya biasanya akan mengalami hambatan dalam mengembangkan kehidupan sosial, emosional, psikologis dan tingkah lakunya. Anak-anak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah anak-anak yang berada pada masa perkembangan remaja akhir. Pada masa remaja ini, mereka mengalami kesulitan dengan dirinya sendiri dan mereka juga mengalami kesulitan dengan orangtuanya dan situasi kekerasan yang terjadi di dalam keluarganya akan menambah kesulitan yang dihadapinya sehingga menimbulkan masalah bagi mereka. Peneliti menduganya bahwa remaja akhir dari keluarga yang mengalami kekerasan rumah tangga memiliki konsep diri yang lemah dan harga diri yang rendah bila dibandingkan dengan remaja akhir dari keluarga yang tidak mengalami kekerasan rumah tangga. Untuk mengetahui konsep diri tersebut peneliti menggunakan sebuah alat pengukur konsep diri yang disusun oleh William H. Fitts (1965) yang disebut sebagai Tennessee Self Concept Scale (TSCS). Skala ini terdiri atas 100 buah item pernyataan yang menggambarkan mengenai diri sendiri. Tiap pernyataan mempunyai 5 kemungkinan jawaban berupa skala dari angka 1 sampai 5. Angka 1 berarti pernyataan tersebut sama sekali tidak sesuai dengan keadaan diri subyek, sedangkan angka 5 artinya pernyataan tersebut sangat sesuai dalam menggambarkan diri subyek. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada aspek harga diri antara remaja akhir dari keluarga yang mengalami kekerasan rumah tangga dan remaja akhir dari keluarga yang tidak mengalami kekerasan rumah tangga."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3116
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>