Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148039 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eko Aditiya Meinarno
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S3037
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindya Anggarini
"ABSTRAK
Bangsa Indonesia adalah bangsa dengan beraneka ragam suku bangsa dengan berbagai
macam adat-istiadatnya, dan tidak hanya suku bangsa Pribumi saja, namun banyak pula kaum
pendatang dari luar (non pribumi) yang kemudian menetap di Indonesia. Salah satu kaum
pendatang yang jumlahnya cukup besar adalah golongan Cina, yang kemudian menjadi Warga
negara Indonesia Keturunan Cina. Masyarakat golongan Cina ini hidup bersama-sama dengan
masyarakat pribumi. Adanya perbedaan latar belakang budaya menyebabkan timbulnya masalah
dalam penyesuaian satu sama lain. Golongan Pribumi, dimana leluhurnya merupakan
masyarakat agraris, lebih bersifat feodal dan idealis, mereka memiliki rasa gotong-royong dan
kebersamaan serta rasa toleransi yang tinggi dan juga memiliki sifat yang kurang ulet dan
kurang pandai berdagang. Sedangkan golongan Non pribumi (Cina) adalah orang yang ulet dan
tekun, lebih suka menyatu dengan golongannya dan menganggap dirinya superior dibandmg
orang di luar golongannya. Perbedaan inilah yang kemudian menimbulkan konflik-konflik
diantara kedua golongan. Kesenjangan sosial mulai tampak, dimana golongan Non pribumi
lebih menguasai bidang perekonomian negara dibandingkan golongan pribumi. Konflik-konflik
yang timbul ini kemudian juga mengarah pada adanya prasangka yang negatif dimana akan
menjadi penghambat untuk proses pembauran. Beberapa cara untuk dapat mengurangi konflikkonflik
tersebut adalah diadakannya kontak dan kerjasama antara kedua golongan. Pandangan
atau penilaian individu terhadap kontak dan kerjasama dapat mempengaruhi kecenderungan
tingkah laku individu tersebut. Sikap individu terhadap kontak-kkerjasama dapat dipengaruhi
adanya latar belakang budaya yang berbeda atau adanya prasangka. Berdasarkan latar belakang
ini maka permasalahan yang akan diteliti adalah: Bagaimanakah prasangka dan sikap terhadap
kontak-kerjasama antara golongan pribumi dan golongan non pribumi yang memiliki latar
belakang budaya berbeda.Prasangka adalah sikap dari seseorang atau sekolompok orang tentang kelompok lain
yang berupa peniiaian yang bersifat negatif (Watson, 1984). Beberapa cara untuk dapat mengurangi
konflik atau prasangka adalah dengan mengadakan kontak dan kerjasama antara kedua
golongan (Myers, 1991). Kontak sosial oleh Suwarsih Warnaen (1979) didefinisikan sebagai
kontak sosial antar kelompok etnik yang bisa melalui pertemuan langsung, melalui berita dan
bisa juga melalui kehadiran di tempat. Sedangkan Kerjasama menurut Worchel (1988) adalah
suatu bentuk kerjasama dimana kelompok akan memberikan perhatian yang lebih pada penyelesaian
masalah daripada terhadap konflik yang ada. Baron (1994) mengatakan dalam kondisi
kerjasama, kelompok mempunyai tujuan yang sama dan memiliki harapan dapat membagi basil
secara adil. Kontak yang terjadi antara dua kelompok akan menjadi lebih menguntungkan
apabila diantara mereka juga terjadi kerjasama untuk mencapai suatu tujuan (Myers, 1991).
Sikap terhadap kontak-kerjasama adalah bagaimana peniiaian individu terhadap kontak dan
kerjasama dengan golongan lain. Menurut Feldman (1985), obyek sikap tidak hanya ditujukan
pada benda atau kelompok, tetapi juga tingkah laku.
Subyek dari penelitian ini adalah siswa SMU golongan Pribumi dan golongan Cina.
Dimana yang diperoleh dari SMU yang memiliki siswa mayoritas golongan Pribumi dan
minoritas golongan Cina serta dari SMU yang memiliki siswa mayoritas golongan Cina dan
minoritas golongan Pribumi. Golongan pribumi ini diwakilik oleh 4 suku bangsa terbesar di
Indonesia yaitu suku bangsa Jawa, Sunda, Batak dan Minang.
Jenis dari penelitian ini adalah penelitian Deskriptif, dimana peneliti ingin melihat
bagaimana gambaran individu tentang obyek/gejala tertentu. Dalam penelitian ini menggunakan
dua kuesioner untuk mengumpulkan data yaitu yaitu Skala jarak sosial dari Bogardus untuk
mengukur Prasangka dan Skala Sikap terhadap Kontak-Kerjasama. Untuk menghindari anggapan-
anggapan tertentu, maka penamaan golongan pribumi dan golongan non pribumi pada
kuesioner ditiadakan dan diganti dengan suku bangsa Jawa, Batak, Sunda dan Minang sebagai
golongan pribumi dan Cina sebagai golongan non pribumi. Perhitungan analisis dari data yang
diperoleh menggunakan Koefisen Konkordansi Kendal untuk mengukur keseragaman prasangka
dan analisis kualitatif untuk mengukur prasangka serta perhitungan mean dan .t-test untuk
mengukur sikap terhadap Kontak dan kerjasama.
Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian ini adalah pada siswa pribumi secara
keseluruhan memiliki prasangka tinggi dan lebih menolak golongan Cina. Begitupula jika
dalam kondisi mayoritas dan minoritas. Siswa pribumi secara keseluruhan juga memiliki sikap
terhadap kontak-kerjasama yang negatif dengan golongan Cina, namun jika dalam kondisimayoritas-minoritas, siswa minoritas pribumi memiliki sikap yang lebih positif pada golongan
Cina dibandingkan siswa mayoritas pribumi. Sedangkan subyek siswa golongan Cina secara
keseiuruhan memiliki prasangka tinggi dan lebih menolak suku bangsa Batak dan suku bangsa
Minang, begitupula jika dalam kondisi mayoritas-minoritas. Siswa Cina secara keseiuruhan
memiliki sikap terhadap kontak-kerjasama dengan suku bangsa Jawa yang negatif, namun jika
dalam kondisi mayoritas-minoritas, terdapat perbedaan yang sigiiifikan pada sikap terhadap
kontak-kerjasama dengan suku bangsa Minang, dimana siswa minoritas Cina lebih bersikap
negatif dibandingkan siswa mayoritas Cina.
Dari hasil yang tampaknya tidak menguntungkan bagi usaha integrasi bangsa, maka
diperlukan upaya untuk memperbaiki kondisi tersebut seperti meningkatkan kualitas dan kuantitas
kontak, memberikan kesempatan pada kedua golongan untuk melakukan kegiatan-kegiatan
yang bersifat kerjasama, serta keterbukaan pada bidang pendidikan dan bidang pekerjaan di
masyarakat untuk semua golongan."
Lengkap +
1996
S2687
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Aladin Edivollo
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Manuhutu, Mario H. C.
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran subyektif mengenai stereotipe dan sikap yang ada saat ini pada remaja putri pribumi penggemar serial drama Mandarin Meteor Garden terhadap etnis Cina di Indonesia. Peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana stereotipe dan sikap terhadap etnis Cina, sebab pada saat bersamaan Meteor Garden yang berasal dari Taiwan mengakibatkan beberapa perubahan, misalnya munculnya tren gaya rambut pada remaja.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan dengan cara wawancara mendalam. Data kemudian dianalisis berdasarkan teori-teori yang berkaitan dengan media masaa, televisi, stereotipe, serta sikap.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa serial drama Mandarin Meteor 'Garden membawa pengaruh kepada remaja dalam hal stereotipe dan sikapnya terhadap etnis Cina di Indonesia. Namun, yang mendukung perubahan tersebut adalah faktor pengetahuan mengenai serta pengalaman bergaul dengan etnis Cina.
Untuk dapat memperkaya penelitian ini, peneliti sebaiknya juga menggunakan metode kuantitatif dengan permasalahan peneltian yang sama untuk memperoleh gambaran umum mengenai stereotipe dan sikap terhadap etnis Cina. Selain itu, peneliti sebaiknya juga memperluas rentang kriteria partisipan penelitian, misalnya partisipan penelitian yang berada pada masa remaja awal, atau yang berada pada masa dewasa awal. Peneliti juga diharapkan untuk melakukan penelitian sejenis pada remaja putri pribumi yang bukan berada di kota-kota besar seperti Jakarta."
Lengkap +
2003
S3218
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Sarah Regina
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3467
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martina Dwi Mustika
"Penelitian mengenai sikap orang tua dan siswa SLTP Tarakanita I terhadap Pemberian Pendidikan Seksualitas untuk Remaja di Sekolah ini dilakukan dengan alasan berkembangnya kebutuhan masyarakat akan pendidikan seksualitas untuk remaja. Kebutuhan ini muncul dengan makin maraknya kejahatan seksual yang alaupun meningkatnya kehamilan di luar nikah yang dialami remaja. Meskipun masih ada pro dan kontra di kalangan masyarakat tentang pentingnya pendidikan seksualitas untuk remaja, namun para ahli berpandangan b^wa pemberian pendidikan seksualitas untuk remaja merupakan salah satu cara yang tepat untuk mengurangi fenomena negatif, seperti kehamilan di luar nikah, pelecehan seksual, di kalangan remaja. Dengan mengetahui sikap orang tua dan siswa, dapat dicari jalan keluar untuk mengatasi pro dan kontra, sehingga pendidikan seksualitas dapat diberikan sesuai dengan kebutuhan remaja dan keinginan orang tua.
Dengan menggunakan metode purposive sampling, responden penelitian yang dipakai dalam penelitian ini beijumlah 102 orang, yang terdiri dari 51 orang responden orang tua dan 51 orang responden siswa yang merupakan pasangan orang tua dan anak. Semua responden diambil pada SLTP Tarakanita 1, Jakarta, dimana anak duduk di kelas 3 SLTP yang telah mendapatkan pendidikan seksualitas di kelas 2 SLTP. Alat ukur yang digunakan adalah seperangkat kuesioner yang terdiri dari 20 pernyataan. Data yang diperoleh diukur dengan menggunakan metode Likert, dan dengan menggunakan SPSS 11.0 menghitung mean, A NOVA dan Hesl untuk menggambarkan sikap responden serta membandingkan antar komponen sikap yang diukur.
Dari data yang diperoleh, gambaran hasil penelitian dapat diuraikan secara singkal sebagai berikut; secara umum, responden orang tua adalah wanita yang berusia antara 35 hingga 50 tahun, memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga dengan pendidikan terakhir adalah SMU keatas. Sedangkan responden siswa, sebagian besar berusia 14 hingga 15 tahun, dan perbandingan antara pria dan wanita hampir seimbang. Sedangkan sebagian besar responden berasal dari daerah Jawa. Dari hasil perhitungan mean, didapatkan bahwa hampir seluruh responden bersikap positif terhadap pemberian pendidikan seksualitas di sekolah. Artinya responden setuju dengan pemberian pendidikan seksualitas di sekolah.
Hasil perhitungan t-test, untuk membandingkan mean antar komponen sikap yang diukur, didapatkan hasil bahwa ada perbedaan yang signifikan antar komponen yang diukur. Hal ini berarti masing-masing komponen sikap hal yang sesuai dengan pengertiannya.
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian diatas adalah sikap responden, baik responden orang tua maupun siswa, terhadap pemberian pendidikan seksualitas di sekolah adalah positif meskipun tidak ada perbedaan yang signifikan antar kelompok responden. Saran yang dapat diberikan terbagi menjadi dua, yaitu saran untuk penelitian dan saran untuk pihak sekolah.
Saran untuk penelitian ditujukan agar pada penelitian lebih lanjut, peneliti dapat mengubah dan memperhatikan hal-hal tertentu, seperti item-item pemyataan, metode penelitian, sehingga hasil atau data dapat lebih akurat dan mewakili populasi yang sebenamya. Sedangkan saran untuk pihak sekolah lebih ditujukan agar pihak sekolah dapat mengadakan pendidikan seksualitas yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi orang tua dan siswa. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S2872
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Badai Widyastuti Prasthari
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3115
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibadurrahman
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana sikap implisit dan sikap eksplisit remaja terhadap iklan kondom sensual dan iklan kondom simbolik. Pengukuran sikap implisit menggunakan Implicit Association Test (IAT) dan pengukuran sikap eksplisit menggunakan skala semantik diferensial. Partisipan berjumlah 40 orang remaja berusia 16-18 tahun yang merupakan siswa SMA negeri di Jakarta.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja memiliki sikap implisit yang positif terhadap iklan kondom sensual, sedangkan secara eksplisit remaja memiliki sikap yang positif terhadap iklan kondom simbolik. Berdasarkan hasil tersebut, penggunaan konten sensual pada iklan kondom dapat dilakukan.

The study was conducted to examine the implicit attitude and explicit attitude among adolescents toward sensual condom ads and symbolic condom ads. Implicit attitude was measured using the Implicit Association Test (IAT) and explicit attitude measured using a semantic differential scale. Participants are 40 adolescents, senior high school students, 16-18 years old in Jakarta.
The results of this study indicated that adolescents have a positive implicit attitude toward sensual condom ads, but have a positive explicit attitude toward symbolic condom ads. The result indicated that sensual condom ads can be used as a message content targeted to adolescent.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46913
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>