Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143431 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dinna Respati Winedar
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S3281
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roslina Verauli
"Anak usia sekolah menjadikan kakak sebagai model yang ditiru tingkah lakunya (Strommen dkk., 1983; Dacey & Travers, 1996). Penelitian D?Amico dan Fromme (1997) menunjukkan bahwa persepsi terhadap tingkah laku kakak berpengaruh pada tingkah laku adik. Dari sini peneliti tertarik untuk mengetahui apakah penelitian mereka juga dapat diterapkan pada motif berprestasi, sehingga akhirnya peneliti memutuskan untuk mengetahui apakah persepsi terhadap motif berprestasi kakak berhubungan secara signifikan dengan motif berprestasi anak usia sekolah.
Penelitian dilakukan pada 45 siswa kelas IV SD Islam Al-Azhar dengan menggunakan teknik incidental sampling. Setiap subyek dalam penelitian memperoleh dua kuesioner, yaitu; kuesioner persepsi terhadap motif berprestasi kakak dan kuesioner motif berprestasi. Data penelitian diolah dengan menggunakan teknik coefficient alpha dari Cronbach dan teknik korelasi dari Pearson Product Moment yang ada pada program SPSS for MS Windows release 9.01.
Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa persepsi terhadap motif berprestasi kakak berhubungan secara signifikan dengan motif berprestasi anak usia sekolah, dengan korelasi sebesar 0,314 pada l.o.s, 0,05. Artinya, motif berprestasi kakak dapat meramalkan 31,4% motif berprestasi adiknya, dengan kemungkinan 5% dari jumlah kasus yang ada menyimpang dari peramaIan.
Sehingga dapat dikatakan, salah satu cara yang efektif untuk dapat memiliki anak-anak bermotif prestasi tinggi adalah dengan meningkatkan motif berprestasi kakaknya terlebih dahulu."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
S2836
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fifi Nafita Basarah
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Oktarina
"Masa remaja awal adalah suatu tahapan dalam perkembangan yang ditandai oleh perpindahan dari sekolah dasar ke sekolah lanjutan tingkat pertama. Perpindahan atau transisi ini menimbulkan beberapa masalah bagi remaja terutama penurunan prestasi akademik (Eccles, Hirsch, et.al., dalam Sprinthall, 1995). Untuk mengatasi dampak dari masa transisi ini remaja membutuhkan dukungan dari lingkungan sekitarnya. Berkaitan dengan Teori Ekologi Brofenbrenner (dalam Santrock, 1999), orangtua, guru, dan teman merupakan agen sosial yang terdekat dari siswa dan berpotensi untuk memberikan dukungan sosial karena siswa menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berinteraksi dengan lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah.
Dukungan sosial yang dimaksud adalah dukungan sosial yang mengarah ke prestasi akademik Ainsworth (dalam Cutrona et.al, 1994,). Selain dukungan sosial, banyak faktor yang mempengaruhi prestasi siswa di sekolah, diantaranya adalah intelegensi, sikap, minat siswa, serta motivasi. Motivasi merupakan salah satu komponen terpenting dalam belajar. McClelland dan Atkinson (dalam Slavin, 1994) mengemukakan bahwa salah satu jenis motivasi yang terpenting dalam dunia pendidikan adalah motivasi berprestasi. Mengingat pentingnya peranan motivasi berprestasi bagi prestasi siswa disekolah serta peranan dukungan sosial bagi prestasi siswa, maka peneliti ingin mengungkap hubungan antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guru, dan teman dengan motivasi berprestasi siswa SLTP peringkat atas dan siswa SLTP peringkat bawah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 256 siswa/i kelas 1, 2 dan 3 SLTPN 19 dan 56 di Jakarta Selatan, yang diambil secara clusler incidenlal sampling (sampling yang dilakukan berturut-turut terhadap unit-unit atau kelompok-kelompok yang paling tersedia). Sedangkan untuk pengambilan data digunakan dua macam alat yaitu kuesioner motivasi berprestasi yang disusun peneliti berdasarkan karakteristik individu dengan motivasi berprestasi tinggi dari McClelland (dalam Huffman, 1997) dan kuesioner persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guru, dan teman yang disusun peneliti berdasarkan komponen dukungan sosial dari Sarafino (1994). Dalam pengolahan data digunakan tehnik perhitungan korelasi pearson untuk mengungkap hubungan antara dukungan sosial dari orang tua, guru dan teman dengan motivasi berprestasi siswa SLTP peringkat atas dan peringkat bawah kemudian pada analisa tambahan digunakan teknik statisitik regresi berganda, dan t-test.
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan analisis data adalah, ada hubungan positif antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guru, dan teman dengan motivasi berprestasi siswa SLTP peringkat atas dan siswa SLTP peringkat bawah. Hasil analisa tambahan dengan perhitungan t-test menunjukkan, tidak ada perbedaan motivasi berprestasi berdasarkan status sekolah (SLTP Peringkat Atas dan SLTP Peringkat Bawah) serta ada perbedaan persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guru, dan teman berdasarkan status sekolah (SLTP peringkat atas dan SLTP peringkat bawah). Pada hasil tambahan dengan menggunakan regresi berganda menunjukkan perbedaan pada besarnya kontribusi variabel (persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guru dan teman) pada siswa SLTP peringkat atas dan siswa SLTP peringkat bawah.
Untuk penelitian selanjutnya, dapat dilihat hubungan antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guna, dan teman dengan motivasi berprestasi yang dikaitkan dengan prestasi siswa. Kemudian, sebaiknya disampaikan kepada orang tua dan guru mengenai pentingnya peranan dukungan sosial bagi siswa dalam meningkatkan motivasi berprestasinya. Dalam hal pembuatan kuesioner dukungan sosial, sebaiknya menggunakan proporsi pernyataan negatif dan positif yang seimbang. Selain itu perlu diwaspadai penggunaan kata-kata dalam pernyataan kuesioner yang mengarah kepada harapan tentang hal yang ingin diterima responden."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. M. Heru Basuki
"ABSTRAK
Latar belakang penelitian disertasi ini adalah banyaknya keluhan masyarakat tentang rendahnya mutu pendidikan di Indonesia termasuk lulusan SMU. Keluhan tersebut sesuai dengan hasil penelitian Programme for lnternartional Student Assesment (PISA), yang menunjukkan prestasi siswa Indonesia rata-rata berada pada peringkat bawah. Sebenarnya pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu lulusan secara terus menerus dengan berbagai cara, namun tampaknya belum memberi hasil yang memuaskan.
Praksis pendidikan di Indonesia dalam tiga dasa warsa terakhir ini ternyata lebih berorientasi pada paradigma yang menyatakan peserta didik perlu dibekali dengan pengetahuan yang sebanyak-banyaknya. Praksis pendidikan yang demikian tidak kontekstual sehingga tidak menarik bagi siswa atau tidak sesuai kebutuhan siswa sehingga tidak bermakna bagi siswa. Kondisi ini diperparah adanya tradisi sekolah untuk meluluskan siswa 100%, dampaknya siswa tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi, karena tanpa belajarpun mereka akan lulus. Kondisi Iain menunjukkan adanya kecenderungan sekolah, terutama tingkat SMU, berusaha agar lulusannya lolos saringan ujian masuk perguruan tinggi negeri (PTN). Kecenderungan ini menyebabkan banyak guru yang memberikan latihan menjawab soal-soal ujian sebanyak mungkin. Dampak yang sangat mendasar dari praksis pendidikan seperti ini adalah rendahnya mutu lulusan.
Akibat lain adalah lulusan SMU belum memiliki kemandirian dalam belajar atau self-regulated learning.
Dipilihnya belajar yang bermakna sebagai fokus penelitian disertasi ini berdasarkan pemikiran yang mengacu pandangan ?constructivism? yang menyatakan siswa menginterpretasikan stimulus berdasarkan pengetahuan yang telah mereka miliki dan membangun pengertian secara masuk akal. Belajar yang demikian disebut belajar yang berrnakna (Ausubel, 1978 dalam Entwistle, 1987: 135).
Apabila pembelajaran bersifat kontekstual menyebabkan proses belajar sesuai kebutuhan siswa, sehingga menjadi bermakna bagi siswa dan menyebabkan terjadi kinerja puncak (peak performance) (Clark, 1988; 27 dan Franken 2002: 115).
Dampaknya seluruh aspek mental siswa dapat diberdayakan secara optimal, berarti kemampuan berpikir kreatif dapat diberdayakan pula. Dengan teraktualisasikannya kemampuan berpikir kreatif, siswa akan mampu menghasilkan ide-ide baru dan berbagai alternatif strategi belajar.
Ini diperlukan untuk menentukan strategi belajar yang tepat, atau memperbaiki penggunaan strategi yang kurang tepat saat siswa menggunakan self-regulated learning (SRL). Ini berarti, apabila kreativitas dapat diberdayakan, maka SRLpun dapat diaktualisasikan (Brown, Branford, Campione & Ferrara, 1983; Como, 1986; Zimmerman, Pons, 1986, 1988 dalam Pintrich & de Groot, 1990: 33).
Dari konsepsi teoritis tersebut disusun suatu model kontribusi belajar yang bermakna pada kreativitas, SRL dan prestasi akademik siswa Sekolah Menengah Umum Negeri di Jakarta. Model ini disebut model utama. Bahwa kreativitas teraktualisasikan mungkin tidak hanya karena dukungan dari belajar yang bermakna. Untuk itu disusun model altematif dimana kreativitas tidak merupakan variabel laten endogen yang diberdayakan oleh belajar yang bermakna, tetapi merupakan variabel laten eksogen sejajar dengan variabe! belajar yang bermakna.
Untuk mendapatkan model yang memilikj goodness ofjil atau sesuai dengan data mal-ca dilakulcan suatu penelitian ex-posgfacto di SMU Negeri Jakarta peringkat Atas, Menengah dan Bawah, masing-masing dua kelas. Jumlah sampel 485 siswa kelas II.
Pemilihan siswa kelas II dilakukan berdasar purposive sampling, sedang pemilihan kelas sebagai sampel berdasar teknik cluster random sampling. Setelah dilakukan pengujian persamaan stmktural dengan Program LISREL ternyata model yang sesuai dengan data adalah model utama, sedang model altematif tidak sesuai dengan data.
Dari pengujian model tersebut dihasilkan temuan penelitian yang sangat penting yaitu kreativitas hanya dapat diberdayakan apabila didukung oleh belajar yang bermakna.
Setelah dilakukan pengujian ulang temyata model utama tersebut dapat diterapkan untuk model SMU Negeri peringkat Atas, Menengah dan Bawah, dan dapat pula diterapkan untuk model bidang studi matematika, fisika, biologi, bahasa Inggris, ekonomi & akutansi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model utama berlaku umum. Ini berani pula bahwa belajar yang bermakna, kreativitas dan SRL sangat penting dalam pembelajaran dalam rangka meningkatkan prestasi akademik maupun mutu pendidikan.

Abstract
The background of the research is the complaints from the stakeholders concerning the low quality of the education in Indonesia including that of graduates of senior high schools. Based on the result of the research from ?Programme for International Student Assessment (PISA), it is stated that the average of the students 'achievement in Indonesia is low. As a matter of fact, various programmes have been implemented by the government to improve the quality of school graduates. However, the programmes implemented, seemingly, do not work yet.
In the last three decades, the paradigm underlining the educational practice in Indonesia is that learners should be equipped with the knowledge as much as posible, resulting in uncontextual and unattractive learning. Besides, such learning does not fulfill the learners ' needs, as this is not meaningful to them. This condition seems getting worse and worse because of the school tradition to have 100% students' passing final examinations. The tradition causes the learners not to have motivation to study hard for they know that they get a guarantee to graduate from school. Another condition shows that there is a tendency of schools, especially senior high schools to make their students successjitl in Higher Education Entrance Test (UMPTN). To achieve this goal, teachers drill their students with a lot of exercises. Such practice in the education will produce the unqualnied graduates having no sense of autonomous learning or self-regulated learning.
The meaningful learning is chosen to be the focus of the research for this dissertation. This is based on the concept of "constructivisrn " which states that students will interpret the stimulus based on the knowledge they possesed and constructed definitions rationally. Such learning is refered to meaningful learning (Ausubel, 1978 in Entwistle, 1987:135).
The contextualized learning process will cater to the .students 'neeals, so that it would be meaningjitl to the students and result in peak performance (( Tiark, /988: 27 and Franken 2002: 115). The impact of contextual learning causes the whole aspects of students 'mental to be optimally empowered This means that creative thinking is optimized as well. Actualizing the creative thinking of the students will result in the new ideas and various alternative strategies of learning. This is necessary to determine an appropriate strategy of learning or to replace the strategy which is inappropriate to the students using self-regulated learning (SRL). Consequently, the empowerment of creativity may result in the actualization ofSRL (Brown, Branforf, Campione & Ferrara; Corno, 1986; Zimmerman, Pons, 1986, 1988 in Pintrich & de Groot, 1990; 33).
Based on the theoretical concepts above, two contribution models of learning are constructed The first model is meaningful learning contribute to creativity, SRL and academic achievements of the State Senior High Students in Jakarta. This model is called major model. An alternative model is set up creativity not as an endogen latent variable, but as an exogen latent variable which is in the same position as meaning;6il learning variable.
Data collected from high-rank, middle-rank, low-rank State Senior High School (SMUN) in Jakarta. The number of samples are 485 students from second grade. Cluster random sampling is used to determine the second grade students as the samples. After conducting a test of structural equation using LISREL, it is found that the model appropriate to the data is the major model. The alternative model is not appropriate to the data.
From the result of testing the model, a very important finding is obtained. lt is revealed that creativity will be empowered if it is supported by meaningful learning.
After re-testing the model, it is found that the major model can be applied to high-rank, middle-rank and low-rank State Senior High School (SMUN). This model can also be implemented for mathematics, physics, biology, English, economics and accounting.
From the results of the research, it can be concluded that the major model can be implemented for any subjects. In sum, meaninghil learning, creativity and SRL are very signyicant in improving the academic achievements and the quality of the education."
2004
D2030
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho
"Penelitian ini dimaksudkan untuk menemukan model peningkatan self regulated Iearning siswa di sekolah favorit. Penelitian ini dilakukan di sekolah-sekolah favorit di kota Semarang dengan pertimbangan bahwa sejumlah atribut variabel yang menjadi fokus kajian dalam penelitian ini lebih mudah diperoleh ketimbang di sekolah-sekolah umum. Sekolah favorit menjadi sentrum perhatian dalam penelitian ini mengingat bahwa meskipun jumlahnya kecil sedikit namun dalam kenyataanya sekolah favorit memiliki pengaruh yang besar terhadap sekolah-sekolah lain khususnya dalam hal praktek pembelajaran.
Meskipun keberadaannya banyak mengundang kontroversi namun apa yang dilakukan sekolah favorit sering ditiru oleh sekolah Iain. Kehadiran sekolah favorit menjadi trends setter bagi sekolah lain karena kenyataannya sekolah-sekolah favorit memberikan kontribusi yang besar terhadap usaha pengembangan sumber daya mansula. Siswa-slswa yang berada dl sekolah favorit umumnya siswa yang berbakat yang dapat dipahami sebagai anugerah Tuhan dan anugerah alam (Semiawan, 2000) dan jika mendapatkan layanan pendidikan yang bagus maka mereka bisa disebut anugerah dari pengasuhan.
Pertanyaan dasar penenltiian ini adalah: a. Bagaimanakah model hubungan struktural antar variabel penelitian yang tepat yang bisa mendeskripsikan peningkatan self regulated learning siswa; b. Seberapa besar sumbangan masing-masing variabel eksogen terhadap variabel endogen ? Dengan menggunakan teknik analisis statistik LISREL saya melakukan pengujian terhadap model hubungan struktural antar variabel sekaligus menguji sembilan hipotesis yang diajukan sesuai konstruk terotitik yang disusun.
Hasil analisis data menggunakan LISREL menunjukkan bahwa diantara variabel penelitian yang dikaji mebuktikan bahwa model pembelajaran konstruktivistik yang dihayati siswa dan kemampuan berpikir kreatif merupakan variabel yang memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap terbentuknya self regulated Iearning siswa. Hal ini berarti untuk sampel penelitian siswa di sekolah favorit bentuk hubungan struktural antar variabel yang signifikan positif adalah model pembelajaran konstruktivisme dan kemampuan berpikir kreatif yang mampu meningkatkan self regulated Iearning siswa.
Temuan ini menunjukkan bahwa ternyata kekuatan utama yang dimiliki oleh sekolah favorit (SMA) adalah kemampuannnya dalam meningkatkan self regulated Iearning melalui proses pembelajaran yang bersifat konstruktivlstik dan kemampuan berpikir kreatif siswa.
Kontribusi yang esensial dari temuan penelitian ini untuk dunia pendidikan dan pengembangan sumberdaya manusia adalah bagaimana seharusnya pendidikan membentuk individu-individu yang memiliki karakteristik mampu mengelola diri sendiri dalam belajar (self regulated learning) yang akhirnya mampu menjadi pribadi yang otonom dan authentic sehingga mampu mengembangkan potensi keberbakatan yang dimiliki. lndividu yang memiliki self regulated learning tinggi akan dapat membebaskan diri dari sikap benci dan permusuhan serta terbebas dari kecenderungan suka menyalahkan orang lain.
Berdasarkan temuan penelitian ini, dapat diajukan rekomendasi sebagai berikut: 1) sangat penting untuk bisa mengembangkan desain proses pembelajaran khususnya yang bersifat konstruktivistik dan kaya rangsang emosional sehinga mampu menumbuhkan self regulated learning siswa. 2) sangat penting untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dalam diri siswa melalui desain pembelajaran konstruktivism sebagai usaha untuk meningkatkan Self regulated learning siswa. 3). Diperlukan penelitian lanjutan untuk menguji seberapa kuat model yang ditemukan dalam penelitian ini dengan melibatkan sampel yang lebih luas bukan hanya di SMA favorit saja. 4). Diperlukan orientasi ideologi baru dalam praksis pendidikan dengan maksud untuk membangun karakter individu yang bercirikan self regulated Ieamlng ketimbang pemerolehan pengetahuan siap pakai secara instan.

This study was aimed at inventing a proposed model to enhance students' self-regulated learning at favorite schools. The study was conducted at favorite schools with respect to the fact that the number of attributes to be studied was more abundant and easily available than those in common schools. Favorite schools have challenging magnitude to explore in spite of the fact that they are small in number, however, their influence is very dominant in addressing determinant changes of teaming practices.
Although they have called for controversies, they have been much imitated by other schools. Their presence has been a trend setter for changes at other public schools; what is more, their contribution to human resources development is factual. At such schools, the students, regarded as a giit of God or gifi of nature (Semiawan, 200), and when given excellent education, deserve the label ofa gin of nurture.
The fundamental questions of the study are: a) what is the model of the structured relationship among appropriate and significant variables under study like? b) how big is the contribution of each exogenous variables to the endogenous ones' By applying the statistical analysis technique of LISREL, I conducted a test on the structural equation model of interrelated variables by way of examining nine proposed hypotheses compatible with the proposed theoretical construct.
The result of the data analysis based on LISREL technique proves that the really significant predicted contribution to the variety of self-regulated Ieaming is the constructivism leaming as perceived by the students besides their creative thinking competency. It means that for the sampled students of favorite schools, the form of the appropriate structural equation is the leaming processes which are perceived by students as the eonstructivism leaming and creative thinking competency contributive to the self-regulated learning style.
It is, therefore, obvious that one of the strong points possessed by favorite senior public schools is their capacity to enhance students self-regulated learning through the teaming processes perceived as constructivism teaming style and creative thinking competency of the students.
The essential contribution to education for the sake of human resources development is to shape individuals characterized by their highly acquired self-regulated teaming so that they become autonomous and authentic individuals capable to actualize their giiied potentials. Individuals with highly self-regulated learning possess high self-esteem alike so that they are free from hostile attitude and tendency to blame other people.
Based on the research findings, the following recommendations are offered here: 1) it is important to design learning processes, especially the constructivism one due to its rich emotional stimulation so as to generate students' self-regulated leaming. 2) It is important to enhance students? creativity through the constructivism leaming style so as to generate basal development for self-regulated learning. 3) It is necessary to conduct a further study to test the rigor of this discovered model by involving a wider sample size not only from favorite schools. 4) It is necessary to orient the ideological, educational praxis to attempts of individual character building featured with self-regulated learning rather than acquired knowledge ready for instant use.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Puspitarini
"ABSTRAK
Menurut MC Clelland kemajuan suatu masyarakat ditentukan oleh berbagai kondisi, salah satunya adalah kondisi psikologis yang berkaitan dengan sikap dan kebutuhan berprestasi yang dimiliki oleh masyarakatnya. Yang menjadi permasalahan di sini adalah kebutuhan untuk berprestasi dari suatu masyarakat berbeda-beda dan sebagian orang pada suatu waktu memiliki kebutuhan untuk berprestasi (need for Achievement (NAch)) lebih besar dari orang lain.
Motivasi berprestasi adalah motif yang mendorong seseorang untuk mencapai keberhasilan dalam bersaing dalam suatu Standard tertentu A/c Clelland (1953). Dan apabila di dalam suatu masyarakat individu-individunya memiliki n-Ach yang tinggi, maka diharapkan bahwa masyarakat tersebut maju.
Salah satu desa yang diduga masyarakatnya memiliki motivasi berprestasi yang cukup rendah adalah desa Sukawening. Dari hasil survey awal yang dilakukan, dapat dilihat bahwa sebagian besar masyarakat baru mencapai tingkat sekolah dasar, dan ini diduduki oleh kelompok usia produktif (usia 20-40 tahun) dan kelompok usia di atas 40 tahun. Tingkat pengangguran masyarakat pada usia produktif hampir mencapai separuhnya, dan jenis pekerjaan buruh (baik buruh tani maupun buruh pabrik), merupakan profesi sebagian besar warga.
Dari hasil ini penulis menyimpulkan bahwa, masyarakat desa Sukawening mengalami perubahan sosial dan budaya yang cukup lambat terutama di bidang-bidang seperti : pendidikan, jenis pekerjaan dan informasi yang merupakan indikator kemajuan suatu masyarakat Padahal bila melihat potensi wilayahnya, desa tersebut sangat dekat dengan pusat industri (kota bogor), yang merupakan sumber informasi, pendidikan dan menunjukkan ciri-ciri masyarakat yang materialistik dan kompetitif.
Diskrepansi ini menjadi landasan untuk melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana dinamika motivasi berprestasi pada masyarakat desa Sukawening. untuk itu dilakukan penelitian dengan pendekatan kualitatif^ dengan metode kasus terhadap 4 orang subyek yang merupakan warga masyarakat desa Sukawening. Penelitian kualitatif bertujuan memahami interpretasi subyektif individu-individu yang tinggal dalam konteks dan setting penelitian sehingga dapat diperoleh gambaran dan dinamika dari aspek-aspek yang hendak diteliti (Sarantakos (dalam Poerwandari), dan A/c Clelland, 1955).
Desain penelitian ini adalah studi kasus instrumental kolektif. 4 orang subyek penelitian diambil dengan teknik pengambilan kasus purposive (peneliti mengambil kasus-kasus yang menjelaskan kondisi rata-rata). Metode pengumpulan data dilakukann dengan wawancara dan obsevasi sebagai penunjang. Dari hasil wawancara yang diubah ke dalam bentuk verbatim dan kemudian dianalisa, menunjukkan bahwa : pengalaman masa lalu dalam keluarga di mana seseorang dibesarkan sangat berpengaruh pada n-Ach terhadap dirinya. Individu yang memiliki karakteristik masyarakat modern memiliki n-Ach yang lebih baik dibandingkan yang tidak. Dukungan moral, pemberian pandangan pada masa depan, kebiasaan berkumpul dan diskusi, serta kebiasaan membaca merupakan lingkungan yang lebih kondusif dan berpengaruh mengembangkan n-Ach dibandingkan dengan dukungan berbagai materi dan fasilitas. Dukungan dari keluarga luas yang berupa dukungan kasih sayang dan semangat dapat memacu motivasi seseorang. Ada indikasi kurangnya perilaku wiraswasta dan kreatifitas dalam masyarakat.
Saran yang diberikan adalah : perlu menciptakan lingkungan keluarga yang kondusif mengembangkan motivasi berprestasi seperti : suasana kekeluargaan, komunikasi yang baik antara orang tua - anak, kebiasaan berdiskusi, membaca dan menonton TV bersama. Perlu adanya penelitian lanjutan untuk dapat mengukur tingkat n-Ach seseorang misalnya dengan menggunakan : tes proyeksi, analisa cerita rakyat."
2001
S2807
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Anwar Surahman
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
S2614
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fithri Rosalia
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S2790
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Urip Budicahyadi
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3096
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>