Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131232 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Henki Wibowo Ashadi
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
01 Ash a
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Abubakar Fahmi
"Struktur kolom komposit adalah struktur kolom yang terbentuk dari dua material atau lebih, yang bekerja bersama-sama untuk menahan beban terutama beban aksial dan momen akibat beban aksial eksentris. Pada skripsi ini secara khusus akan dibahas struktur kolom komposit yang terdiri dari material square hollow steel dan beton dengan 2 macam mutu. Material baja dan beton masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Dengan melakukan penggabungan kedua material dalam suatu struktur maka diharapkan struktur tersebut dapat bekerja maksimal dalam menahan beban luar, yaitu dapat menahan beban lebih besar dengan deformasi yang kecil. Hal ini disebabkan karena perilaku dari struktur komposit baja-beton sangat dipengaruhi oleh kombinasi sifat dari material baja dan beton. Dengan mengetahui sifat material baja dan beton, dapat dibuat suatu eksperimen kolom untuk mencari hubungan antara gaya yang diberikan dengan lendutan yang terjadi, kemudian menganalisis tipe keruntuhan yang terjadi serta perbandingan dengan perhitungan teoritis (dengan Ad Code).
Berdasarkan latar belakang di atas, pada skripsi ini penulis melakukan eksperimen pada kolom komposit baja-beton dengan cara penyediaaan bahan bahan eksperimen yaitu baja test dan campuran beton 2 macam mutu fc'= 32.4 MPa dan fc' = 46 MPa. Untuk keperiuan test diperiukan perhitungan awal untuk mendapatkan profil SHS yang sesuai dengan kapasitas alat laboratorium (hydraulic jack 20 ton), perhitungan awal itu menggunakan diagram interaksi sebagai pembantu untuk mendapatkan dimensi profil kolom.
Hasil yang didapat dari test ini berupa hubungan antara gaya ber eksentrisitas yang diberikan dengan lendutan yang terjadi pada titik-titik tertentu serta tipe keruntuhan dari kolom tersebut. Tipe keruntuhan kolom tersebut adalah tipe buckling akibat kelangsingan kolom bukan hancur karena penampang. Serta analisis yang didapatkan dimana makin tipis (nilai b/t rasio besar) suatu profil serta makin meningkat mutu beton maka faktor keruntuhan model beton (keruntuhan getas) akan terjadi pada struktur komposit tersebut, demikian juga sebaliknya. Dari hasil ini dapat dijadikan referensi dari perhitungan analisa kolom komposit baja beton dengan menggunakan berbagai program komputer."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34925
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
B. Rasmoro P.
"Dewasa ini, penggunaan material komposit sebagai elemen dalam struktur bangunan berkembang dengan pesat. Pada kesempatan ini kami meneliti penggabungan antara kayu dengan baja menjadi komposit kayu-baja yang diimplementasikan sebagai elemen balok. Balok kayu yang digunakan berpenampang rectangular, sedangkan profil bajanya dari siku yang diletakkan terbuka pada sisi atas dan bawah balok kayu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh manfaat dari pemberian tambahan material baja ternadap kekuatan kayu. Kesulitan yang timbul selama penelitian adalah mendapatkan data yang cukup lengkap tentang sifat fisik dari jenis kayu yang digunakan dalam studi eksperimen, oleh sebab itu dilakukan serangkaian uji awal temadap sampel yang akan digunakan dalam eksperimen untuk mendapatkan data sifat fisiknya, dan melakukan beberapa asumsi untuk melengkapi kebutuhan data.
Metode numerik yang digunakan untuk melakukan perhitungan kekuatan penampang adalah dengan membagi penampang menjadi serat-serat dengan ketebalan yang tipis, atau disebut fiber model. Dari serat-serat ini kemudian dihitung tegangannya berdasarkan hubungan tegangan-regangan material. Hubungan tegangan-regangan kayu dan baja diasumsikan sebagai kurva bilinier dengan adanya penambahan kekuatan setelah kayu melewati titik lelehnya. Pendistribusian regangan diambil asumsi bahwa regangan akan terdistribusi secara linier dan sifat non-linearitas penampang diabaikan. Dari hasil perhitungan ini, kemudian didapatkan hubungan antara momen kapasitas penampang dengan kurvatur. Selanjutnya dilakukan interpolasi untuk mendapatkan hubungan antara momen gaya dalam dengan kurvatur. Setelah mendapatkan hubungan ini, maka dapat dihitung berapa rotasi dan defleksi yang terjadi pada balok.
Hasil dari perhitungan numerik ini adalah kurva beban-lendutan untuk balok kayu non-komposit dan komposit. Dari hasil analisis numerik, maka kemudian dilakukan perbandingan dengan hasil eksperimen. Berdasarkan hasil eksperimen, pada tiap sampel yang diuji, ternyata terdapat bentuk keruntuhan yang berbeda dari asumsi awal, yaitu adanya kegagalan geser pada kayu, local buckling pada profil baja atas, serta slip pada shear connector. Oleh karenanya, dilakukanlah perhitungan reduksi kekuatan pada baja agar lendutan dari perhitungan numerik yang didapatkan lebih sesuai dengan hasil eksperimen. Hasil akhir dari analisis tersebut adalah kurva beban-lendutan yang sudah tereduksi yang dibandingkan dengan hasil eksperimen serta kesimpulan terhadap hasil penelitian balok komposit kayu-baja ini.

Nowadays, the use of composite material is growing rapidly. In this opportunity, we study the combination of wood and steel to become the wood - steel composite which implemented as a beam element, the wood beam that is used in this study is a rectangular profile, and for the steel is an L type profile. This studies objective is to know the advantage that can be obtain by using additional steel material to the strength of wood beam. There are some difficulties that happened in this research; some of those are that we don't have enough literate material that we need to know about the physical characteristic of wood, and the lack of data about wood - steel composite. Because of that, we have to make some assumptions based from the experimental studies.
The numerical methods that is used to count the strength of the profile is by dividing the profile into a thin fiber, this method is known as the FIBER MODEL. From this fiber, we then calculate the strain using the strain - stress relation of the material. From this calculation we now have the profile's axial force and moment capacity. And then, we make an interpolation between the moment capacity, curvature, and moment form loading. After we have the relation of moment and curvature, then we can calculate the rotation and deflection which happened in the beam.
The result of this numerical calculation is the load - displacement curve, where we can compare it to the result from the experimental studies. Using this comparison, then we can make analysis of the composite material. Composite beam structure is approved to be the reason of the increasing number of strength, stiffness, and ductility.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34954
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Musaddiq
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37092
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syuherman
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37059
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Prima Naufal
"Komposit sandwich adalah material yang banyak diaplikasikan dalam berbagai industri, struktur bangunan, dan moda transportasi. Komposit sandwich memiliki kekuatan yang tinggi, massa yang ringan, dan dapat dibentuk dengan mudah. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan sifat mekanik (sifat tarik, sifat lengkung, dan sifat tekan) komposit sandwich dengan inti busa PU dan kulit epoksi diperkuat woven roving fiberglass, yang difabrikasi dengan teknik cold press-adhesif (ADS) dan VARI (vacuum assisted resin infusion). Pengukuran densitas, pengujian tarik, lentur dan tekan dilakukan dalam penelitian ini. Pengamatan permukaan sampel dilakukan untuk mengetahui kerusakan yang terjadi pada sampel setelah pengujian mekanik. Densitas komposit sandwich memiliki nilai yang relatif sama, yaitu sebesar (0,25 ± 0,01) g/cm3 untuk komposit VARI dan sebesar (0,27 ± 0,01) g/cm3 untuk komposit ADS. Kuat tarik sampel ADS, (1,96 ± 0,28) MPa, memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan kuat tarik sampel VR; sedangkan kuat lengkung sampel VR, (11,70 ± 1,98) MPa, memiliki nilai yang lebih tinggi. Kuat tekan kedua sampel memiliki nilai yang relatif sama yaitu (1,36 ± 0,45) MPa untuk sampel VR dan (1,32 ± 0,02) MPa untuk sampel ADS. Kerusakan yang terjadi pada komposit sandwich berupa kerusakan pada inti busa PU, dan delaminasi pada kulit dari komposit sandwich.

Sandwich composites are widely applicated materials in various industries, building structure, and transportation. Sandwich composites have high strength value, lightweight, and can be fabricated easily. The purpose of this research was to compare the mechanical properties (tensile, flexural, and compressive strengths) of sandwich composite with polyurethane foam as a core and woven roving fiberglass reinforced epoxy as skins, which were fabricated using cold press-adhesive (ADS) and VARI (vacuum assisted resin infusion). Density measurement, tensile, flexural, and compressive tests were carried out in this research. Sample surface observation was carried out to determine the damage that occurred to the samples after mechanical tests. The densities of both composites had relatively the same values, (0,25 ± 0,01) g/cm3 for VR sandwich composite and (0,27 ± 0,01) g/cm3 for ADS sandwich composite. The tensile strength of ADS sandwich composite, (1,96 ± 0,28) MPa, had a higher value than that the VR sandwich composite sample, while the flexural strength of VR sandwich composite, (11,70 ± 1,98) MPa, had a higher value than that the ADS sandwich composite. Compressive strength of both sandwich composites had relatively the same values (1,36 ± 0,45) MPa for VR sandwich composite and (1,32 ± 0,02) MPa for ADS sandwich composite. The damage occurred in the PU foam core, and delamination occurred in the skin of the sandwich composites."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dena Wulandari
"Film komposit PVA-TiO2 telah berhasil dipreparasi dan dideposisi di atas substrat PCB dengan elektroda berstruktur interdigital dari film Cu/Ag dengan metode dip-coating. Film dikarakterisasi dengan RCL meter di dalam chamber yang kondisi kelembabannya diatur menggunakan larutan jenuh garam. Penambahan TiO2 dapat memperbesar sensitivitas film terhadap kelembaban secara signifikan. Konsentrasi TiO2 50% memberikan sifat sensing RH yang optimal. Mekanisme deteksi molekul air dari masing-masing komponen penyusun film yang menyumbangkan perubahan impedansinya akan didiskusikan. Pengaruh dari frekuensi triger, efek penuaan dan reprodusibilitas preparasi dan fabrikasi sensor juga telah diteliti."
2006
SAIN-11-3-2006-20
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyana
"Penggunaan material untuk struktur tidak lagi hanya sejenis saja, tapi pada perkembangannya digunakan beberapa gabungan dari material yang bekerja bersama-sama dalam menahan beban. Struktur ini lebih dikenal dengan struktur komposit. Pada kesempatan ini akan dibahas kolom komposit baja square hollow section dan beton. Penampang komposit dengan material baja dan beton lebih umum digunakan, kombinasi sifat material beton dan sifat material baja akan meningkatkan kekuatan penampang. Sifat material baja dan beton diambil dengan memakai model yang terdapat di literatur.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka pada skripsi ini penulis akan melakukan analisa kolom komposit baja-beton dengan mengembangkan model sederhana secara analitis untuk mempelajari tingkah lakunya. Model yang dikembangkan adalah berdasarkan pendekatan layer (Fiber Model). Prinsip analisa ini adalah pembagian penampang kolom menjadi segmen segmen yang lebih kecil. Tiap segmen tersebut dibagi atas sejumlah layer yang terdiri dari layer baja dan beton. Untuk membantu menyelesaikan analisa ini secara numerik akan digunakan bahasa pemrograman MATHLAB 5.3. Dengan menganalisa setiap potongan tersebut maka sebagai keluaran akhir akan didapatkan hubungan antara lendutan dengan beban yang diberikan.
Hasil analisa program didapatkan besarnya hubungan antara beban dengan lendutan pada kolom komposit baja square hollow section di sepanjang bentang. Kemudian hasil ini dianalisa dan dibandingkan dengan eksperimen. Untuk mengetahui karakteristik dari kekuatan penampang kolom komposit tersebut dilakukan variasi terhadap mutu beton , model beton , tebal profil dan ukuran profil. Model beton tidak terlalu berpengaruh terhadap kekuatan penampang sedangkan peningkatan mutu beton akan meningkatkan kekuatan penampang. Selain itu dianalisa faktor tekuk yang terjadi pada kolom komposit. Lendutan yang terjadi ternyata sangat berpengaruh terhadap kekuatan penampang kolom komposit karena timbulnya momen lentur sekunder atau terjadinya efek P-Delta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34982
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Teuku Mohammad Akbar
"Jembatan gelagar beton komposit adalah jembatan yang terdiri dari gelagar beton pracetak prategang dan pelat beton cor di tempat. Perbedaan waktu konstruksi dan mutu beton menyebabkan terjadinya redistribusi tegangan dan regangan pada penampang komposit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efisien pemananfaatan material komposit dengan cara memvariasikan mutu pelat beton untuk mengetahui reditribusi tegangan pada penampang, dan untuk mengetahui evolusi tegangan-regangan di sepanjang bentang jembatan dan pada setiap umur beton.
Sebagai objek utama digunakan gelagar U. Analisa linear jangka pendek dan jangka panjang terhadap penampang komposit, digunakan untuk menginvestigasi redistribusi tegangan-regangan.
Hasil analisa menunjukkan bahwa penggunaan pelat beton dengan mutu yang lebih tinggi menyebabkan penurunan tegangan pada penampang gelagar pracetak khususnya di daerah bidang kontak dengan pelat beton. Selain itu dari diagram evolusi tegangan, diketahui bahwa terjadi konsentrasi tegangan tekan pada elemen pelat dan tegangan tarik di elemen gelagar pada saat struktur dipengaruhi oleh susut dan rangkak.

Composite concrete girder bridge is a bridge that consists of prestressed precast concrete girder and cast in place concrete slab. The difference in construction time and concrete strength caused the redistribution of stress and strain in the composite section. This study aims to know how efficient the use of composite materials by varying concrete slab strength to determine stresses redistribution on the cross section, and to know stress-strain evolution along the bridge span and at each period of concrete age.
This study used U girder as the main object. Short and long term linear analysis of cross section, were used for investigating the redistribution of stress and strain.
The analysis results shows that the use of higher concrete slab strength will cause the decrease in stresses on precast girder cross-section especially in the contact area with concrete slab. Also from the stress evolution diagram, it was found that there were concentration of compressive stress on the slab element and the tensile stress concentration on the girder element when the structure was affected by shrinkage and creep.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44708
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>