Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21850 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Firdaus Ali
"ABSTRAK
Bioteknologi pengolahan air limbah akhir-akhir ini semakin menjadi tumpuan dan
harapan untuk pengendalian pencemaran (sistem sanitasi dan kelangsungan kehidupan)
secara efisien, efektif dan "low cost." ini dimaksudkan untuk mengantisipasi
dampak yang akan ditimbulkan oleh fenomena-fenomena industrialisasi pertambahan
penduduk dan peningkatan aktivitas kehidupan, seperti :
- Semakin meningkatnya kebutuhan terhadap air bersih.
- Peningkatan kuantitas dan keanekaragaman air limbah (domestik maupun industri) yang dihasilkan.
Disebabkan oleh berbagai kendala dan tantangan yang muncul, rekayasa biologi
dalam Sistem Pengolahan Air Limbah semakin menunjukan trend kearah nilai
kompetitif dan komparatif dari aspek-aspek ekonomi. disain, efektifitas, efisiensi dan
keamanan dari suatu sistem.
RBC (Rotating Biological Contactor) merupakan salah satu "inovasi teknologi" dalam
bioteknologi pengolahan air limbah secara biologis, karena dalam banyak hal RBC
merupakan solusi terhadap berbagai kelemahan dan kekurangan dari sistem pengolahan
lahan biologis konvensional, terutama dalam hal :
- Konservasi energi dalam O & M (Hemat Energi)
- Keterbatasan lahan (Hemat Lahan/Space)
- Stabilitas sistem terhadap Shock Loading
- Kinerja proses sistem yang sangat tinggi.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi performansi proses sistem RBC, seperti
umumnya sistem pengolahan biologis lainnya. Untuk tujuan optimasi suatu proses,
penelitian dan evaluasi dengan menggunakan Model Skala-Lab. (Bench Scale)
maupun Pilot Plam adalah relatif lebih efektif dan representatif.
Kerlas Kerja Seminar Penelilian ini membahas tentang Model Skala Laboratorium
dari Sistem Rotating Biological Conracror (RBC) yang digunakan dalam penelitian di
Laboranorium Teknik Penyehatan & Lingkungan, Jurusan Sipil PTUI. Karena dalam
disain model ini telah dilakukan modifikasi konfigurasi media untuk optimasi bidan
komak Aerasi. Modifikasi yang dimaksud adalah dengan merubah konfigurasi media
dari berbentuk cakram (disc) ke bentuk Pipa Biologis (Biopipe).
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa Model Skala Laboratorium
(Laboratory Scale Unit) Sistem RBC ini mempunyai performansi/kinerja yang
sangat baik. Hal ini dapat diketahui dari tingkat penguraian/pemisahan Overall
Removal Zat Organik Carbon yang mencapai nilai (96,2 - 98,9) %. yang terjadi pada
reaktor RBC tersebut.
Pada penelitian ini juga dapat dilihat dan diamati tentang terjadinya "Suksesi Mikroorgamlsma"
dalam reaktor bertingkat (stages), seperti pada Sistcm Rotating Bio1ogical Contactor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Febrianti Komala Sari
"ABSTRAK
Maraknya kegiatan industri dan perdagangan minyak sawit di dunia menjadikan tanaman kelapa sawit sebagai sorotan dalam agroindustri global saat ini. Tesis ini bertujuan untuk mengetahui metode yang digunakan untuk mendapatkan nilai wajar biological asset tanaman kelapa sawit serta mengetahui besarnya nilai wajar biological asset tanaman kelapa sawit tersebut. Hal ini dilakukan dalam upaya persiapan adopsi International Accounting Standard 41 (IAS 41) sebagai rangakaian konvergensi International Financial Reporting Standard (IFRS) di Indonesia.
Pengukuran nilai wajar biological asset menurut IAS 41 masih terbentur oleh absennya pasar aktif dan benchmark sector dari tanaman perkebunan kelapa sawit, akhirnya penggunaan metode alternatif lain digunakan untuk bisa mengukur nilai wajar biological asset tanaman kelapa sawit tersebut yaitu dengan menggunakan DCF Model dan Cost Approach.

ABSTRACT
The rise of industrial activity and trade of palm oil in the world, make oil palm plantations as highlighted in today's global agro-industry. This thesis aims to determine the method used to obtain the fair value of biological assets of oil palm plantations as well as knowing the amount of the fair value of biological assets of the oil palm plantations. This is done in order to prepare the adoption of International Accounting Standard 41 (IAS 41) as the set of International Financial Reporting Standard (IFRS) convergence in Indonesia.
Measuring the fair value of biological assets under IAS 41 was hit by the absence of an active market and sector benchmark of oil palm plantations, eventually use other alternative methods can be used to measure the fair value of the palm trees biological assets by using DCF model and the Cost Approach."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34796
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New Delhi: Tata McGraw-Hill, 1987
660.6 BIO
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yuswan Muharam
"Chitosan can be prepared in the form of microspheres that serve as a depot for bioactive compounds released in a controlled way to diseased organs. In this study, a mathematical model of potassium chloride release from chitosan microspheres was developed. The model was validated using experimental data. The potassium chloride-loading percentages of 10.01%, 20.84%, and 20.57% were prepared using a cross-linking method. The potassium chloride loading was kept constant at about 20% when the potassium chloride mass in the preparation stage was above 5.024 mg/mL. Experiments and a model calculation of potassium chloride release from the microspheres with a loading of 10.01% and 20.57% were performed. In general, the model reproduces the experimental data. The experiments and the calculation show that during the same period, microspheres containing more potassium chloride release a higher percentage of potassium chloride than do microspheres containing less potassium chloride."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2015
UI-IJTECH 6:7 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Frederick Soetandar
"Sintesis biodiesel dengan proses sirkulasi pada reaktor unggun diam dirancang dengan memanfaatkan enzim lipase. Lipase dari Candida rugosa diimobilisasi pada kalsium alginat dan digunakan sebagai biokatalis pada reaktor. Kesesuaiian substrat diuji dengan penggunaan pelarut, metode penambahan bertahap, dan tanpa pelarut. Kalsium alginat menghambat difusivitas substrat menuju inti aktif enzim sehingga menyebabkan laju sintesis yang lambat di awal proses. Sintesis menggunaan metode penambahan bertahap mampu menghasilkan yield paling tinggi diantara pengujian substrat lain, sebesar 88,70% dalam 24 jam. Laju alir optimal yang didapatkan adalah 0,4 dan 1 ml/menit, menghasilkan biodiesel dalam laju konversi yang lebih tinggi. Konsentrasi optimal enzim lipase yang terimobilisasi adalah 0,2%(w/v minyak). Sintesis pada kondisi optimal mencapai yield 70,2% dalam 12 jam. Pengujian stabilitas enzim amobil dilakukan dan mampu menghasilkan 65,6% biodiesel pada siklus ke-tiga, mempertahankan 93,4% aktivitas relatif enzim terimobilisasi. Model kinetika berbasis Ping Pong Bi Bi dikembangkan dengan mengkosiderasi konsentrasi alkohol. Model diaplikasikan untuk memprediksi konsentrasi reaktan dan produk selama sintesis biodiesel di reaktor kolom isian. Pemodelan di excel menunjukkan bahwa model yang dihasilakn dapat memprediksi konsentrasi komponen dalam reaksi transesterifikasi.

A packed bed reactor with circulation process was designed to synthesize biodiesel utilizing lipase enzyme. Candida rugosa lipase was immobilized in calcium alginate and used as biocatalyst in reactor. Compatibility of substrate was tested using the usage of solvent hexane, stepwise addition, and without solvent. It was found that calcium alginate limit the diffusivity of substrate causing slow reaction rate at the start of process. Stepwise addition method was found to be the most optimum compared to others in this research, producing yield 88.7% in 24 hours. Optimal flowrate are 0.4 and 1 ml/min, producing biodiesel at higher rate. Optimal concentration of lipase immobilized in calcium alginate is 0.2% of substrate. Synthesis under optimal condition produces yield 70.2% in 12 hours. Stability test of immobilized enzyme retains 93.4% of relative activity, obtaining yield 65.6% in 12 hours. The kinetic model based on Ping Pong Bi Bi was developed by considering alcohol concentration. The model was applied to predict the concentration of reactants and products during biodiesel synthesis in the filling column reactor. Modeling in excel shows that the resulting model can predict the concentration of components in the transesterification reaction."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Firzi
"Sistem pelepasan obat secara terkendali bertujuan untuk mempertahankan konsentrasi obat di dalam darah atau jaringan agar pengobatan optimal. Kesulitan terbesar pengembangan sistem pelepasan obat secara terkendali adalah melakukan formulasi untuk menjaga laju pelepasan obat yang diinginkan secara in vivo. Maka penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model sistem pelepasan obat secara terkendali yang valid yang terdiri dari obat KCl dan mikrosfer chitosan. Model yang dikembangkan berupa model fisikokimia. Data eksperimen selama 100 menit digunakan untuk melakukan validasi terhadap model. Dibutuhkan waktu 8 jam untuk melepaskan hampir seluruh kandungan obat KCl dengan koefisien kelarutan obat adalah 3 x 10-14 ml2/mol2 h, dan koefisien difusi obat KCl di fasa cair sebesar 1,92 x 10-9 cm2/s. Dari eksperimen, komposisi obat yang divalidasi sebesar 20,57% dan 10 %.

Drug is very important for human being. It can help reduce pain and cure diseases. However consumption of drug must follow its existing regulations. The release of a drug can be manipulated through a model of the drug. The main objective of this research is to obtain a valid model of a drug consist of pottasium chloride and chitosan matrix. A valid model can be achieve if the result from experiment and simulation show a slightly difference values. Also, the profile concentration of pottasium chloride in solid, pottasium chloride in liquid and water will be observe and analyze correctly. The result of the research is profile release of pottasium chloride for 100 minutes. The profile release of pottasium chloride shows the percent release of pottasium chloride for 100 minutes. The matrix needs 8 hours to release pottasium chloride, with parameters are: the coefficient of drug dissolution is 3x10-14 ml2/mol2 h, diffusion coefficient of pottasium chloride in liquid is 1,92 x 10-9 m2/s and many other parameters. From the experiment, it was found that the pottasium chloride loading are 20,57% and 10 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44539
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabrina Zahra Fitriani
"Penggunaan listrik di dunia semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan populasi manusia sehingga dibutuhkan energi berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk menghasilkan listrik, salah satunya pemanfaatan Biological Photovoltaic Cell (BPV). Sel BPV memanfaatkan sifat fotosintetik mikroalga untuk memproduksi arus listrik. Sistem BPV akan mengambil elektron yang terbentuk pada mikroalga yang sedang berfotosintesis.
Penerapan reaktor BPV tanpa membran dan tanpa biofilm pada bioanoda meskipun memiliki laju transfer elektron yang relatif kecil dapat tetap dilakukan dan produksi listrik masih dapat ditingkatkan, diantaranya dengan meningkatkan densitas sel dan mengatur intensitas cahaya pada reaktor BPV. Oleh karena itu, pada penelitian kali ini telah dilakukan variasi intensitas cahaya dan densitas sel mikroalga pada BPV tanpa mediator. Mikroalga yang akan digunakan adalah Spirulina platensis.
Pada penelitian ini, Open Circuit Voltage terbesar yang dihasilkan adalah 320 mV pada saat kondisi Optical Density sel S. platensis bernilai 0,9 dengan intensitas cahaya 1700 lux. Densitas daya yang dihasilkan 1,5 mW/m2 masih relatif kecil dibandingkan penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peningkatan densitas sel dan pengaturan konfigurasi intensitas cahaya dapat meningkatkan listrik yang dihasilkan dan perlu dilakukan hal-hal lain untuk meningkatkan produksi listrik seperti menambah permukaan elektroda dan membuat biofilm mikroalga agar BPV nantinya dapat digunakan digunakan secara komersial sebagai sumber energi listrik terbarukan yang ekonomis dan ramah lingkungan.

Electricity consumption in the world is increasing along with the increasing needs and the human population, then we need sustainable and environmentally friendly energy to produce electricity, one of the application is Biological Photovoltaic Cell (BPV). BPV cells utilizing the properties of photosynthetic microalgae to produce electric current. BPV system will take the electrons that produced by photosynthetic microalgae.
The application of BPV reactor without membrane and without biofilm on bioanoda yielding a low rate of electron transfer, but still can be done and electricity production can be improved, such as by increasing the cell density and adjust the light intensity at the reactor BPV. Therefore, the present study has been done variations of light intensity and density of microalgae cells in BPV without mediators. Microalgae to be used is Spirulina platensis.
In this study, the Open Circuit Voltage generated the largest is 320 mV when the condition Optical Density S. platensis cells is about 0.9 with 1700 lux light intensity. The resulting power density of 1.5 mW/m2 is still relatively small compared to studies conducted earlier.
From this study it can be concluded that the increase in cell density and configuration settings light intensity can improve the electricity is generated and the other things needs to be done to increase electricity production, such as increasing the electrode surface and makes biofilm microalgae so that BPV later can be used in commercial use as a source of electrical renewable energy that economically and environmentally friendly.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62410
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pingkan Aditiawati
"Desa vokasi merupakan desa yang dijadikan model pengembangan potensi lokal untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. Potensi lokal yang dikembangkan di Desa Panawangan berupa perikanan, peternakan, dan pertanian. Ketiga bidang tersebut dikembangkan dengan bioteknologi sederhana, contohnya budi daya ikan bawal organik. Metode pelatihan yang diberikan adalah eksperimen yang meliputi persiapan induk, larvikultur dengan sistem resirkulasi, growing, penyiapan pakan fermentasi organik, dan pemanfaatan ikan yang dihasilkan. Luas seluruh kolam ikan mencapai 9.433,32 m2 dan dimiliki oleh 30 orang petani. Pelatihan dan pendampingan diberikan oleh dosen dan mahasiswa SITH selama dua tahun. Produk yang dihasilkan dipasarkan dengan strategi bisnis dan pengemasan yang menarik, bekerja sama dengan Agato (pemasok sayuran organik). Dari 7 dusun yang diberikan pelatihan, saat ini telah berkembang dan diterapkan pada 8 desa dan 3 kabupaten di luar Panawangan, yaitu Garut, Kadipaten, dan Tasikmalaya. Berdasarkan hasil tersebut, pengembangan potensi Desa Panawangan sebagai model desa vokasi dalam pemberdayaan masyarakat dan penguatan potensi nasional cukup berhasil."
FSRD-ITB, 2016
303 JSIOTEK 15:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aldi Martino H.
"Pengadaan BBM yang disubsidi pemerintah dan digunakan umumnya oleh masyarakat kurang mampu sebagai sumber energi untuk kegiatan sehari-hari sangat besar dan membebani keuangan negara seiring dengan penurunan produksi minyak mentah domestik dan krisis energi pasca perang teluk II. Upaya subsidi pemerintah yang mencapai 60 trilyun rupiah/tahun kepada masyarakat kurang mampu sering mengalami kendala dalam pendistribusiannya seperti terjadinya kelangkaan yang terjadi tidak hanya di daerah terpencil, tetapi juga di kota besar seperti Medan. Untuk menjamin alokasi BBM sesuai dengan kebutuhan riil di masyarakat, perlu dilakukan suatu kajian dengan memperhitungkan faktor-faktor yang terkait. Pemilihan kota Medan didasarkan atas pertimbangan bahwa Medan adalah salah satu kota besar di Indonesia dengan intensitas pemakaian BBM yang cukup tinggi.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai proyeksi kebutuhan premium dan solar beserta rencana pengembangan infrastruktur SPBU dalam lingkup kotamadya Medan. Proyeksi dilakukan dengan melakukan analisis terhadap demografis daerah yang bersangkutan berdasarkan besarnya jumlah penduduk, Produk Domestik Bruto (PDB) panjang jalan, intensitas pemakaian BBM serta elastisitas konsumsi BBM terhadap PDRB dengan menggunakan perangkat lunak Minitab Powersim dan Simulasi Monte Carlo.

Subsidized kerosene, which is generally consumed by poor people in Indonesia as an energy source and daily needs, is very big and give load to national finance as a result of a decline in crude oil production and world energy crisis post gulf war II. Goverment subsidize effort which has reached 60 trilyun rupiah/years have problem in distribusion like lack that has been recently happened, not only in remote area, but also in big city like Medan. In order to guarantee the fuel alocation match with the real demand in society, it need a study which consider the variables that influence the fuel demand. The election of Medan based on consideration that Medan is one of the big city in Indonesia with the high intensity of fuel demand.
In this paper will be discussed about the forecast of fuel and diesel demand with the plan development of fuel station in Medan region. The forecast is done with the analysis of the region?s demographic based on the sum of the population, Gross National Product (GDP), road length, fuel intensity and the elasticity of of fuel consumtion with the GDP using software minitab, powersim and Monte Carlo simulation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T41146
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Khusnul Layli Putri Marsal
"ABSTRAK
Sistem Microbial Electrolysis Cell (MEC) merupakan teknologi yang menjanjikan untuk produksi energi alternatif hidrogen dari air limbah dengan konsumsi energi yang rendah. Laju produksi hidrogen dengan sistem MEC lebih rendah jika dibandingkan dengan produksi hidrogen menggunakan metode lain. Sejauh ini, upaya optimasi yang dilakukan masih terfokus pada desain konstruksi sistem dan faktor eksternal sehingga peninjauan optimasi laju produksi hidrogen berdasarkan transfer elektron dari mikroorganisme dalam sistem masih diperlukan. Penelitian ini dilakukan untuk meninjau pengaruh pembentukan biofilm pada anoda terhadap laju produksi hidrogen. Sistem MEC yang digunakan adalah MEC satu kompartmen, dengan kondisi operasi optimum berdasarkan pengujian penambahan variasi bakteri P. stutzeri dan P. aeruginosa sebagai inhibitor metanogen. Pada penelitian ini, pengaruh pembentukan biofilm ditinjau dengan pengaturan variasi waktu pembentukan biofilm sebelum dilakukan operasi MEC. Variasi waktu yang digunakan adalah 1, 2, 3, 4 dan 5 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh pembentukan biofilm akibat waktu inkubasi terlama terhadap produksi hidrogen yang optimum. Produksi hidrogen dengan 5 hari inkubasi sebelum operasi mampu memperkaya bakteri pada biofilm yang terbentuk dan meningkatkan produksi hidrogen 70,69 lebih besar jika dibandingkan dengan reaktor kontrol.

ABSTRACT
Microbial Electrolysis Cell (MEC) is a promising technology enabling the sustainable production of hydrogen as energy alternative from wastewater with low energy input. The hydrogen production rate of MEC is relatively lower than that of other methods. So far, MEC optimization still focused on the reactor construction design and external factors while the optimization of MEC from internal factor, which is electron transfer from microorganisms in the system, is still needed. This research analyzes the effect of anodic biofilm formation to biohydrogen production in MEC system. The research will be done based on Single-Chamber MEC configuration with optimum operating conditions based on the effect of P. stutzeri and P.aeruginosa addition as methanogen inhibitor. The effect of anodic biofilm formation is adjusted by giving variation of biofilm formation time prior to MEC operation. The time variations used are 1, 2, 3, 4 and 5 days. Hydrogen concentrations produced at the cathode will be tested through Gas Chromatography and anodic biofilm morphology at the anode will be tested through Scanning Electron Microscope (SEM) in order to analyze the effect of anodic biofilm formation to hydrogen production. The optimal hydrogen yield are affected by anodic biofilm enrichment as the higher biofilm formation time occurred. Experimental results showed H2 yield with five days incubation prior to MEC operation producing up to 70.69 compared to the control."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>