Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 216359 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
S6521
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marselus Imbiri
"Dalam perjalanan Studi di Perguruan Tinggi mahasiswa tertantang untuk berkompetisi dalam meraih suatu prestasi secara maksimal, namun untuk mencapai prestasi belajar terbaik ditentukan oleh faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor yang menarik untuk diteliti oleh penulis adalah "Persepsi mahasiswa tentang pengajaran dosen". dalam hal ini akan dilihat hubungan dan sekaligus pengaruh persepsi terhadap prestasi belajar mahasiswa. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dan studi lapangan, dimana peneliti mengadakan survey dengan menyebar daftar pemyataan dan direspon oleh 150 orang mahasiswa Universitas Putra Bangsa Surabaya dari jumlah populasi sebanyak 1170 orang. Teori yang digunakan diperoleh dari berbagai literatur yang berkaitan dengan penulisan tesis, khususnya konsep-konsep berpikir para ahli mengenai pengertian" faktor-faktor dan hal lainnya tentang persepsi, pengajaran, prestasi dan belajar. Misal, Braskamp dkk (1979:13) mengatakan bahwa persepsi merupakan salah satu faktor penentu dalam prestasi belajar dan Centra (1979:17) juga menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara pengajaran dosen dengan basil belajar mahasiswa, dimana kepengajaran dosen ini dinilai berdasarkan penilaian mahasiswa. Hasil penelitian yang diperoleh menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa teutang pengajaran dosen dengan prestasi belajar mahasiswa. Sedangkan faktor-faktor pengajaran dosen (kehadiran, kemampuan, aktivitas bimbingan, serta evaluasi, koreksi dan umpan balik) berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa. Rekomendasinya, perlu peningkatan mutu pendidikan di perguruan tinggi, melalui sarana & prasana misalnya : perpustakaan, laboratorium, ruang belajar yang mamadai, dan sebagainya. Perlu adanya upaya pembina an tenaga edukatif dengan mengikutkan pada Diktat, seminar, penataran dan memperbanyak membaca buku di perpustakaan, serta perlu merekrut caloncalon tenaga edukatif yang mempunyai kualifikasi mengajar.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febiana Djanfara
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S6787
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiyos Fira
"Laporan penelitian yang diuraikan dalam tesis ini, tersusun berdasarkan penelitian tentang aktivitas kantau yang dilakukan oleh sebagian besar perantau Minang di Pasar Cipulir. Penelitian ini dilaiarbelakangi oleh merantau sebagai pola migrasi orang Minang dalam hubungannya dengan perkembangan dunia industri dan pasar garmen di Jakarta. Fokus penelitian adalah pada konsep kantau sebagai salah satu pilihan okupasi perantau Minang di Jakarta. Terdapai tujuh pokok pertanyaan yang menjadi dasar penelitian ini, untuk memudahkan analisa, sepuluh pertanyaan tersebut terbagi dalam dua aspek, yailu 1). Bagaimana aspek historis kantau, Apa itu kantau dan bagaimana asal mulanya kantau dalam aktivitas pasar garmen dalam hubungannya dengan komunilas orang Minang di Pasar Cipulir? Bagaimana profile Tukang Kantau/Pengantau dan bagaimana proses integrasi individu dalam aktivitas kantau tersebut, Apakah kantau merupakan perkembangan dari pola okupasi orang Minang di perantauan yang terkait dengan modal individu (human capital) dan modal budaya (culture capital) orang Minang? Dan 2). Bagaimana eksistensi institusi kantau dalam jaringan sosial yang ada di Pasar Cipulir, Bagaimana gambaran umum komunitas etnik Minang di Pasar Cipulir?, Bagaimana posisi kantau dalam struktur komunitas etnik Minang pelaku kantau di sektor gannen alau bagaimana community prome kantau?, Nilai-nilai apa yang terbentuk dalam aktilitas kantau dalam hubungannya dengan bonding, bridging, linked modal sosial dalam kegiatan kantau? Bagaimana tipologi kegiatan mengantau tersebut dan apakah kantau dapat menjadi Iembaga yang berkembang atau hanya sebagai batu Ioncatan bagi para pelakunya? Penelitian ini menggunakan metode kualitalif dengan tipe eksploratif.
Pengumpulan data dan analisa difokuskan pada kajian holistik pada subyek-subyek penelitian yailu para Tukang Kantau. Pada analisa hasil penelitian dilakukan pemilahan, kategorisasi dan klasifikasi subyek penelitian untuk mendapalkan pemetaan yang lengkap tentang konsepsi kantau ilu sendiri. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi dengan partisipasi pasif dalam aktivitas mengantau, dilengkapi dengan studi literatur untuk menggali segi-segi historis yang ada. Pemilihan informan dilakukan dengan teknik snowball.
Hasil penelitian ini secara umum menuniukan bahwa secara historis, konsep kantau terkait erat dengan konsepsi merantau orang Minang di Jakarta. Anak kantau adalah satu dari generasi anak dagang yang lahir dalam dinamika dunia perantauan orang Minang. Pengertian tukang kantau pada pasar garmen menunjuk pada posisi perantara (middleman) dalam arus pemasaran dan proses lndustri garmen. Sementara itu dalam tataran yang lebih kompleks, kantau menjadi sebuah konsep yang Iebih luas, yaitu meliputi proses integrasi individu dan regenerasi pedagang-produsen garmen di Pasar Cipulir. Munculnya aktivitas kantau di Pasar Cipulir dapat ditelusuri sampai tahun 70-an. Temuan peneliti menunjukan adanya periodesasi dalam perkembangan Pasar Cipulir, yaitu; Periode pasar kodian, periode pasar lusinan dan periode kompetisi bebas.
Aklivitas kantau lahir seiak periode pertama. Profil tukang kantau yang ditemukan adalah mengantau sebagai batu loncatan, mengantau sebagai katup penyelamat dan peluang mempertahankan eksistensi di pasar dan industri garmen, mengantau kearah hulu dan hillr dalam rantai produksi dan pemasaran produk garmen serta profile akhir dari profesi tukang kantau. Kemudian dilemukan pula tipologi tukang kantau yailu; menurut posisi bertindak, terdiri dari tukang kantau perantara, tukang kantau penjual, tukang kantau berkeliling antar pasar atau daerah dan tukang kantau garmen dibawah standar. Sementara itu menurut jenis barang, tukang kantau dapat dibedakan, tukang kantau bahan baku dan tukang kantau barang jadi, Temuan penelitian menunjukan bahwa aktivitas kantau memiliki eksistensi dan kontribusi yang signifikan dalam perkembangan pasar dan industri garmen di Pasar ClpuIir sehingga, kantau terus ada sebagai reproduksi komunitas orang Minang d Pasar Cipulir. Nilai yang ditemukan dalam aktivitas kantau adalah menjaga kepercayaan sehingga menjadi bridging modal sosial aktivitas kantau. Melekatnya kantau dengan komunitas pedagang menyebabkan kantau tidak akan pernah memiliki bonding modal sosial yang solid, oleh karena itu aktivitas kantau tidak dapat menjelma menjadi sebuah lembaga formal dan berkembang."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T21995
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bambang Budirahardjo
"Hasil penelitian Levitt dan Klassen di tahun 1970 menunjukkan bahwa masyarakat mempersepsikan bahwa pria gay bersifat feminin dan pekerjaan yang sesuai untuk pria gay adalah pekerjaan kreatif feminin. Di tahun 1990-an makin banyak negara-negara bagian di Amerika yang memberlakukan undang-undang antidiskriminasi berdasarkan orientasi seksual, sehingga makin banyak pria gay yang berani membuka identitas homoseksual mereka. Jadi bukan hanya pria gay yang bekerja di bidang kreatif feminin yang berani membuka identitas homoseksual mereka, namun juga mereka yang melakukan pekerjaan-pekerjaan non kreatif feminin dan tidak bersifat feminin. Namun ini hanya terjadi di negaranegara bagian di Amerika yang memberlakukan undang-undang tersebut. Sedangkan di negara-negara bagian yang tidak memberlakukan undang-undang tersebut, pada umumnya hanya pria gay yang bekerja di bidang kreatif yang berani membuka identitas homoseksual mereka kepada lebih banyak orang.
Bagaimana dengan Indonesia yang tidak memberlakukan undang-undang tersebut? Dapat diduga bahwa pria gay yang melakukan pekerjaan maskulin dan bersifat maskulin tidak banyak yang berani membuka identitas homoseksual mereka, dibandingkan dengan para pria gay yang bekerja di pekerjaan kreatif feminin dan bersifat feminin. Sehingga dapat diduga bahwa masyarakat mempersepsikan bahwa pria gqy memiliki sifat feminin dan melakukan pekerjaanpekerjaan kreatif feminin. Dugaan inilah yang ingin dibuktikan dalam penelitian ini.
Penelitian ini memiliki tujuan utama yaitu untuk mendapatkan gambaran persepsi masyarakat tentang pekerjaan kreatif feminin bagi pria gay. Tujuan tambahan dari penelitian ini adalah mencari tahu apakah masyarakat mempersepsikan bahwa pria gay bersifat feminin, dan menemukan apakah ada korelasi positif yang signifikan antara persepsi masyarakat tentang sifat feminin pada pria gay dengan pekerjaan kreatif feminin bagi pria gay.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan skor gambaran persepsi masyarakat. Hasil penelitian ini menemukan bahwa masyarakat mempersepsikan bahwa pekerjaan yang sesuai untuk pria gay adalah pekerjaan kreatif feminin. Hasil ini didukung oleh adanya persepsi masyarakat bahwa pria gay bersifat feminin dan adanya korelasi positif yang signifikan antara persepsi masyarakat tentang sifat feminin dengan pekerjaan kreatif feminin bagi pria gay.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka disarankan untuk dilakukan penelitian berikutnya dengan sampel para pria gay sendiri, sehingga dapat diteliti apakah menurut mereka sendiri pekerjaan yang sesuai untuk mereka adalah pekerjaan kreatif feminin dibandingkan dengan pekerjaan non kreatif feminin."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S3069
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debora Komba
"Memasuki era globalisasi ekonomi dan informasi serta persaingan bebas dunia khususnya di bidang teknologi telekomunikasi yang saat ini sedang memasuki teknologi jaringan pita lebar atau yang biasa dikenal dengan nama Broadband ISDN (B-ISDN), maka PT. Telkom sebagai penyelenggara telekomunikasi di Indonesia juga merencanakan penerapan jaringan B-ISDN tersebut dimana pada tahap awal akan dibangun pada jaringan backbone antara kota Jakarta - Surabaya dengan menggunakan transmisi serat optik berteknologi SDH (STM-16).
Penerapan jaringan B-ISDN ini tentu akan terkait dengan beberapa aspek baik aspek teknik maupun non teknik. Untuk itu penulis dalam tesis ini mencoba menganalisa aspek-aspek yang terkait tersebut. Analisa non teknik disini mencakup aspek ekonomi, aspek pemasaran dan aspek regulasi. Sedangkan analisa teknik antara lain membahas aspek sinkronisasi ATM dan SDH, interoperabilitas perangkat yang multi vendor.

Enfacing a global era in economic and information fields as well as a worldwide free competition, particularly in the telecommunication technology, that is now facilitating a network wideband technology or more well known by the name of Broadband ISDN (B-ISDN), therefore PT. Telkom as an organisator or holdkeeper telecommunication in Indonesia has also planned the application of that network B-ISDN where is at first going to be built a network backbone between Jakarta - Surabaya by using a fibre optic transmission with a SDH (STM-16) technology.
The application of this network B-ISDN surely will deal with several aspects, either technique or non technique aspects. For this purpose, the writer in this thesis try to analyze those related aspects. In this paper, the non technique analysis Involves some aspects such as economics, marketing and regulation. Meanwhile, the technique analysis tells us about such as a synchronization between ATM and SDH , as an interoperability of multivendor facilities.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debora Komba
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T40672
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
S7188
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifin Djakasaputra
"Dunia usaha sekarang ini mengalami lingkungan persaingan yang kompleks dan dinamis. Di situasi seperti ini, pelanggan sangat berkuasa untuk menuntut. Mereka berharap memperoleh tingkat kualitas produk yang tinggi dengan biaya yang terjangkau. Perusahaan yang ingin maju harus mendapatkan keunggulan kompetitif untuk produknya, dan mereka harus melakukan inovasi secara kontinyu.
Situasi pasar otomotif dunia pun sudah sedemikian dinamis dan kritis, hal ini mendorong produsen untuk terus menciptakan produk unggulan. Pasar menginginkan kualitas terbaik dengan harga yang terjangkau. Otomatis persaingan bisnis kian ketat, variabel harga dan merek pun menjadi parameter kritis konsumen. Bagi produsen, hal ini berarti efisiensi produksi.
Dalam penelitian ini, diduga konsumen mengevaluasi kualitas berdasarkan dimensi-dimensi kualitas yang penting bagi mereka, bukannya kualitas secara keseluruhan. Evaluasi konsumen yang seperti ini seringkali disebut sebagai pandangan multi dimensi terhadap kualitas. Menghantarkan produk berkualitas ke dunia konsumen membutuhkan semacam pemahaman terhadap dimensi-dimensi kritis yang dipakai oleh konsumen dalam menilai kualitas. Konsumen sering menilai kualitas suatu produk berdasarkan petunjuk yang bersifat informatif yang berhubungan dengan produk tersebut. Petunjuk yang informatif tersebut kadangkala berasal dari intrinsik produk itu sandhi dan dapat pula dari ekstrinsik yang berasal dari luar produk.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model 6 dimensi kualitas untuk produk mobil sedan berdasarkan model konseptual mengenai Perceived Quality yang dikembangkan oleh Bruck. Keenam dimensi kualitas tersebut adalah versatility, ease of use,durability, serviceability, performance dan prestige, yang digunakan untuk mencari tahu dimensi-dimensi kualitas apa saja yang berperan penting di persepsi konsumen dalam menilai produk mobil sedan di Jakarta, untuk itu dilakukan 4 macam treatmen terhadap variabel harga dan merek juga variabel pemasaran lainnya seperti jenis mobil. Dengan menggunakan metoda MANOVA GLM Repeated Measures, hasil akhir analisa dengan software SPSS ver 10.01 didapat dimensi kualitas durability, serviceability dan performance yang signifikan.
Durability mencerminkan daya tahan suatu produk dalam beroperasi, serviceability meliputi aspek perbaikan dan kemudahan akses untuk melakukan perbaikan serta tanggung jawab dan keramahan petugas dalam menanggulangi masalah yang dihadapi konsumen. Dan performance adalah kinerja produk yang keandalannya dapat dipercaya konsumen. Ketiga dimensi kualitas ini juga secara tidak langsung mencerminkan betapa rasionalnya persepsi konsumen dalam menilai kualitas produk mobil sedan. Kesimpulan yang didapat menunjukkan bahwa pemasar harus mampu memberi porsi yang lebih pada dimensi-dimensi kualitas yang dianggap signifikan dimata konsumen agar program-program pemasaran yang dilakukannya dapat berjalan sesuai dengan apa diharapkan oleh konsumen.

Recently business world have experienced complex and dynamic competitive environment. In this situation, customers are very powerful to demand. They wish got high grade quality product with the reached cost. The company which want to be better must get competitive advantage for their product, and they must do innovation in a continue manner.
In automotive world market also had dynamic and critical situation, this matter pushed producent always to create superior product. Market wants to the best quality product with the reached price. Automatically, the business competition is stricter, price and brand name variables become a critical parameter to consumer. For producent, this meant efficiency of production.
In this study, consumer was estimated to evaluation quality depend on which important dimension of quality for them, not an overall of quality. This evaluation often called as a multidimensional perspective of quality. Delivering quality products to consumer world requires an understanding of the critical dimensions and cues that consumer use to judge quality. Consumer often judges quality of product based on informative cues that relation with the product. The informative cues mentioned occasionally came from the product itself and also could from the outside of the product.
This study did with using six dimensions of quality model for car product, based on conceptual model about perceived quality that developed by Bruck. Six dimensions of quality are versatility, ease of use, durability, serviceability, performance and prestige, that used to know what dimension is more important on consumer perception when judge product of car in Jakarta. For that, four treatment did to price and brand name variables and also others marketing variables such as type of car, with using Manova GLM Repeated Measures that included in software SPSS ver 10.0I.The results shows that durability, serviceability and performance are dimensions of quality that significant for consumer.
Durability reflects how well the product is in operation and the length of time the product works properly. Serviceability involves aspect maintenance of product and reliability of service and also the responsiveness of service personnel. And Performance refers to how well the product does what it is supposed to do. This three dimensions also reflect how rational consumer perception in judge quality product of car. This conclusion shows that marketer must determine the relevant quality dimensions for a product and the cues that are salient for judging those dimensions.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20368
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>