Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140038 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Permata Sari
"Studi mengenai proses pengorganisasian komunitas balapan mobil liar melalui organisasi formal yang berada di Jalan Asia Afrika Senayan, Jakarta Selatan. Pertama, penelitian ini melihat warga komunitas kota mana yang melakukan penyimpangan balapan mobil liar. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif untuk mengetahui proses terbentuknya organisasi formal sebagai wadah melakukan kegiatan ilegal yaitu balapan mobil liar.
Organisasi formal dapat dibangun dengan adanya tahapan yang dalam penelitian ini dilihat melalui ciri-ciri organisasi menurut Berelson dan Steiner (1964:55) yang terdiri dari formalitas, hierarkhi, besar dan kompleksnya serta lamanya (durasi). Proses penyimpangan yang terjadi disebabkan penyimpangan tersebut dilakukan pada ruang publik, yang melibatkan aparat kepolisian, masyarakat dan pelaku sendiri. Pembentukkan organisasi formal menghasilkan sebuah penerimaan sosial masyarakat berupa pandangan atau stigma positif akan tindakan menyimpang yang selama ini berlangsung.
Adapun temuan lapangan dari studi ini yakni : melalui tindakan kolektif yang menghasilkan organisasi formal merupakan sebuah bentuk perubahan dalam merubah budaya yang selama ini tertanam pada komunitas balapan mobil liar menjadi perilaku konformitas tidak dilakukan diruang publik. Disamping itu balapan liar menjadi sebuah gaya hidup remaja masa kini yang memberikan citra dan prestise dari masyarakat yang melihatnya terlebih bagi pelaku dari kegiatan menyimpang ini.

The study of the process of community organizing illegal car races through the formal organization located on Jalan Asia Afrika Senayan, South Jakarta. First, the study looks at urban community where residents are free to deviate wild car race. The research method used was qualitative research to find out the process of formation of a formal organization as a forum for illegal activity that is illegal car racing.
Formal organization can be built with the stages in this research viewed through the characteristics of the organization according to Berelson and Steiner (1964:55), which consists of formality, hierarchy, size and complexity and length (duration). The process of distortion that occurs due to the deviation is done in public spaces, involving police, community and offenders themselves. Establishment of formal organization produced a form of social acceptance or stigma of a positive outlook will deviant acts that had been held.
The field findings of this study namely: through collective action that produces the formal organization is a form of change in changing the culture that had been embedded in a wild car racing community into conformity behavior is not done the public room. Besides, the race became a wild lifestyle of today's youth gives the image and prestige of the people who saw it prior to the perpetrators of this aberrant activity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bachtiar Alponso
"[ABSTRAK
Tesis ini membahas hasil penelitian tentang penanganan konflik sosial antara
warga masyarakat dengan pelaku balapan liar di wilayah hukum Polsek Pondok
Aren yang diakibatkan oleh maraknya aksi balapan liar yang terjadi di Jalan
Boulevard, Pondok Aren. Penelitian ini dilakukan dengan metode pengamatan
kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara, pengamatan dan
dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa konflik yang terjadi antara warga
masyarakat dengan pelaku balapan liar terjadi karena maraknya aksi balapan di
wilayah hukum Polsek Pondok Aren oleh para remaja pada malam libur atau pada
saat bulan Ramadhan. Para pelaku balapan liar umumnya bergabung pada
perkumpulan atau geng motor dari wilayah Ciputat, Ciledug, Bintaro dan Pondok
Aren. Warga masyarakat pernah menegur mereka secara baik-baik, namun tidak
berhasil. Warga masyarakat akhirnya marah dan melakukan pengusiran dengan
membawa berbagai senjata, yang menyebabkan kedua belah pihak menderita lukaluka.
Upaya yang dilakukan oleh Polsek Pondok Aren dalam menangani konflik
tersebut adalah: (1) Menempatkan personil pada wilayah-wilayah yang dianggap
rawan untuk dijadikan aksi balapan liar; (2) Pemasangan spanduk-spanduk dan
baliho yang materinya berisi ajakan atau himbauan untuk tidak melakukan aksi
balapan liar; (3) Melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah di wilayah hukum Polsek
Pondok Aren, tentang tertib berlalu lintas di jalan raya.
Dalam rangka meminimalisir terjadinya aksi balapan liar di wilayah hukum
Polsek Pondok Aren, perlu mengembangkan kelompok-kelompok olah raga dan
kelompok penggali kreatifitas dan inovasi di kalangan remaja; meningkatkan
intensitas penyuluhan hukum kepada masyarakat; meningkatkan pendidikan agama
dan ceramah keagamaan; melibatkan peran serta tokoh masyarakat dan tokoh
pemuda; dan memberikan perhatian intensif oleh orang tua mengawasi anakanaknya
terutama dalam pemanfaatan kendaraan bermotor.

ASBTRACT
The thesis discussed the results of research on handling of social unrest
between residents and the wild race in the jurisdiction of Pondok Aren. This
research was conducted by using qualitative observations with the method of
collecting data through interviews, observation and documentation.
The results showed that the conflict between citizens with actors wild races
occur due to rampant illegal racing action that occurred in the jurisdiction of the
Pondok Aren which is generally done by teenagers on a holiday or at night during
Ramadan. The perpetrators of illegal races are usually those who have associations
or motorcycle gang in several regions in Pondok Aren and the surrounding region,
such as from Ciputat, Ciledug, Bintaro and Pondok Aren. Citizens feel uneasy with
the rise of the wild racing action, an they finally got against the perpetrators of
illegal racing, which led to both sides suffered injuries. The efforts made by the
Polsek Pondok Aren in handling conflicts between citizens with actors of wild race
are: (1) Placing personnel in areas that are considered prone to be a wild race action;
(2) Installation of banners and billboards that the material contains an invitation or
call for not doing wild racing action; (3) Disseminate to schools in the jurisdiction
from the Pondok Aren, of orderly traffic on the highway.
In order to minimize the occurrence of wild racing action in the jurisdiction of
the Pondok Aren, efforts should be geared to developing sports groups and groups
of diggers creativity and innovation among young people; increase the intensity of
legal education to the public; improve religious education and religious lectures;
involves the participation of community leaders and youth leaders; and the need to
provide intensive care done by parents to monitor their children, especially in the
use of motor vehicles.;The thesis discussed the results of research on handling of social unrest
between residents and the wild race in the jurisdiction of Pondok Aren. This
research was conducted by using qualitative observations with the method of
collecting data through interviews, observation and documentation.
The results showed that the conflict between citizens with actors wild races
occur due to rampant illegal racing action that occurred in the jurisdiction of the
Pondok Aren which is generally done by teenagers on a holiday or at night during
Ramadan. The perpetrators of illegal races are usually those who have associations
or motorcycle gang in several regions in Pondok Aren and the surrounding region,
such as from Ciputat, Ciledug, Bintaro and Pondok Aren. Citizens feel uneasy with
the rise of the wild racing action, an they finally got against the perpetrators of
illegal racing, which led to both sides suffered injuries. The efforts made by the
Polsek Pondok Aren in handling conflicts between citizens with actors of wild race
are: (1) Placing personnel in areas that are considered prone to be a wild race action;
(2) Installation of banners and billboards that the material contains an invitation or
call for not doing wild racing action; (3) Disseminate to schools in the jurisdiction
from the Pondok Aren, of orderly traffic on the highway.
In order to minimize the occurrence of wild racing action in the jurisdiction of
the Pondok Aren, efforts should be geared to developing sports groups and groups
of diggers creativity and innovation among young people; increase the intensity of
legal education to the public; improve religious education and religious lectures;
involves the participation of community leaders and youth leaders; and the need to
provide intensive care done by parents to monitor their children, especially in the
use of motor vehicles.;The thesis discussed the results of research on handling of social unrest
between residents and the wild race in the jurisdiction of Pondok Aren. This
research was conducted by using qualitative observations with the method of
collecting data through interviews, observation and documentation.
The results showed that the conflict between citizens with actors wild races
occur due to rampant illegal racing action that occurred in the jurisdiction of the
Pondok Aren which is generally done by teenagers on a holiday or at night during
Ramadan. The perpetrators of illegal races are usually those who have associations
or motorcycle gang in several regions in Pondok Aren and the surrounding region,
such as from Ciputat, Ciledug, Bintaro and Pondok Aren. Citizens feel uneasy with
the rise of the wild racing action, an they finally got against the perpetrators of
illegal racing, which led to both sides suffered injuries. The efforts made by the
Polsek Pondok Aren in handling conflicts between citizens with actors of wild race
are: (1) Placing personnel in areas that are considered prone to be a wild race action;
(2) Installation of banners and billboards that the material contains an invitation or
call for not doing wild racing action; (3) Disseminate to schools in the jurisdiction
from the Pondok Aren, of orderly traffic on the highway.
In order to minimize the occurrence of wild racing action in the jurisdiction of
the Pondok Aren, efforts should be geared to developing sports groups and groups
of diggers creativity and innovation among young people; increase the intensity of
legal education to the public; improve religious education and religious lectures;
involves the participation of community leaders and youth leaders; and the need to
provide intensive care done by parents to monitor their children, especially in the
use of motor vehicles., The thesis discussed the results of research on handling of social unrest
between residents and the wild race in the jurisdiction of Pondok Aren. This
research was conducted by using qualitative observations with the method of
collecting data through interviews, observation and documentation.
The results showed that the conflict between citizens with actors wild races
occur due to rampant illegal racing action that occurred in the jurisdiction of the
Pondok Aren which is generally done by teenagers on a holiday or at night during
Ramadan. The perpetrators of illegal races are usually those who have associations
or motorcycle gang in several regions in Pondok Aren and the surrounding region,
such as from Ciputat, Ciledug, Bintaro and Pondok Aren. Citizens feel uneasy with
the rise of the wild racing action, an they finally got against the perpetrators of
illegal racing, which led to both sides suffered injuries. The efforts made by the
Polsek Pondok Aren in handling conflicts between citizens with actors of wild race
are: (1) Placing personnel in areas that are considered prone to be a wild race action;
(2) Installation of banners and billboards that the material contains an invitation or
call for not doing wild racing action; (3) Disseminate to schools in the jurisdiction
from the Pondok Aren, of orderly traffic on the highway.
In order to minimize the occurrence of wild racing action in the jurisdiction of
the Pondok Aren, efforts should be geared to developing sports groups and groups
of diggers creativity and innovation among young people; increase the intensity of
legal education to the public; improve religious education and religious lectures;
involves the participation of community leaders and youth leaders; and the need to
provide intensive care done by parents to monitor their children, especially in the
use of motor vehicles.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S6288
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
NH. Dini
Yogyakarta: Nurcahaya, 1989
899.221 DIN l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1986
S33323
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azzalya Oktyane Putri
"Pelindungan terhadap pengguna jalan tol sebagai konsumen merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan, hal ini harus diiringi dengan penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan Tol yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tulisan ini menganalisa mengenai pelindungan konsumen di jalan tol dan tanggung jawab yang dimiliki oleh Badan Usaha Jalan Tol, khususnya PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dalam mengatasi kasus pungutan liar yang terjadi dalam ruas jalan tol. Penggunaan jasa derek di jalan tol cukup tinggi, yang terkadang dimanfaatkan oleh oknum untuk melakukan pungutan liar. Penelitian ini memanfaatkan pendekatan doktrinal yang didasarkan pada peraturan yang berlaku di Indonesia serta teori-teori yang sesuai dengan situasi yang terjadi. Data yang dipakai dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang mengacu pada hukum positif di Indonesia, seperti KUHPER, KUHP, UU Perlindungan Konsumen, UU Jalan, UU Jalan Tol, dan peraturan lainnya yang berkaitan dengan pelindungan konsumen. Dari kasus pungutan liar derek mobil ini, terungkap bahwa hak-hak yang dimiliki konsumen atas keamanan dan transparansi biaya sesuai dengan UU Perlindungan Konsumen telah dilanggar. Sehingga dalam hal ini, Badan Usaha Jalan Tol sebagai pelaku usaha bertanggung jawab untuk menggantikan kerugian konsumen sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tidak hanya memiliki tanggung jawab untuk mengganti kerugian, Badan Usaha Jalan Tol juga memiliki tanggung jawab untuk melakukan upaya pencegahan dan pengawasan terhadap praktik pungutan liar yang terjadi dalam jasa layanan derek mobil di Jalan Tol Jagorawi. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan peraturan yang berkaitan sehingga praktik pungutan liar derek mobil ini dapat diminimalisir.

Protection of toll road users as consumers is an important aspect that needs to be considered, this must be accompanied by the application of Minimum Service Standards (MSS) for Toll Roads by applicable regulations. This paper analyzes the protection of consumers on toll roads and the responsibilities of Toll Road Business Entities, especially PT Jasa Marga (Persero) Tbk, in overcoming cases of illegal levies that occur on toll roads. The use of towing services on toll roads is quite high, which is sometimes utilized by unscrupulous people to commit illegal levies. This research utilizes a doctrinal approach based on applicable regulations in Indonesia and theories that are following the situation. The data used in this research is secondary data that refers to positive laws in Indonesia, such as the KUHPER, KUHP, Consumer Protection Law, Road Law, Toll Road Law, and other regulations related to consumer protection. The case of illegal fees for towing cars revealed that consumers' rights to safety and transparency of fees per the Consumer Protection Law have been violated. So in this case, the Toll Road Business Entity as a business actor is responsible for replacing consumer losses under applicable regulations. Not only has the responsibility to compensate for losses, the Toll Road Business Entity also has the responsibility to make efforts to prevent and supervise the practice of illegal levies that occur in car towing services on the Jagorawi Toll Road. This can be done by improving the relevant regulations so that the practice of illegal car towing can be minimized."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Gauzal
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T41142
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1981
S6520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Gauza
"Keberadaan permukiman liar telah menjadi kontradiksi di kalangan pemerhati kota dan bagaimana masa depannya masih merupakan tanda tanya yang besar. Permukiman ini seringkali terletak pada lokasi-lokasi yang berada di luar peruntukannya Letak lokasinya dan kualitas ruang yang tercipta memberikan dampak negatif pada ekologi perkotaan, pencitraan sebuah kota, sekaligus keselamatan penghuni pemukiman itu sendiri. Namun pula pada sisi lain disadari bahwa keberadaanya telah memberikan kontribusi dalam penyediaan perumahan murah yang hingga kini belum dapat diakomodasi oleh otoritas kota. Kontradiksi ini akan senantiasa menimbulkan kerancuan yang menyebabkan kebingungan dalam bagaimana menyikapi keberadaannya di perkotaan. Oleh karena itu, suatu cara pandang-yang melihat formasi fisik sebagai bagian dari proses-diperkenalkan untuk dapat memberikan pemahaman-pemahaman baru mengenai permasalahan ini. Dalam cara pandang ini permukiman liar terkonstruksi oleh dan sekaligus mereproduksi dinamika sosial masyarakatnya.
Suatu kerangka teoritis multidisipliner yang melibatkan konsep reproduksi sosial, habitus, dan vita aktiva digunakan untuk mengungkap dinamika sosial yang tersirat dari data yang ditangkap melalui observasi partisipan di Kontrakan Marpaung, Situ Rawa Besar, Depok. Dengan analisis ditemukan bahwa praktik pemukiman liar merupakan hasil pergumulan agen-agen dengan kuasa tertentu dimana pihak pemukim liar itu sendiri lebih menjadi yang terdominasi oleh pihak-pihak lainnya dalam sistem sosial mikro maupun makro. Kemudian, praktik-praktik lain (i.e. sektor informal) yang muncul dari dualisme kota dalam konteks lokal secara langsung berkaitan erat dengan formasi ruang yang terbentuk.
Habitus pemukim liar itu sendiri terwujud dalam praktik bertinggal masyarakat miskin yang membentuk sub-budaya yang khusus yang membedakannya dengan kelompok masyarakat lainnya. Dari situ, kontradiksi dapat dikatakan timbul oleh derajat pencitraan yang berbeda-beda dari tiap agen yang berkepentingan. Citra dapat dilihat sebagai suatu hal yang memicu perubahan kepentingan agen yang kemudian berdampak pada reproduksi sosial. Reproduksi sosial itulah yang kemudian memberi jalan pada apropriasi ruang permukiman liar. Pemahaman mengenai ini akan mengajak semua pihak untuk merefleksi realitas-realitas yang tercerap, sehingga perumusan solusi (apropriasi ruang) dapat sejalan dengan dinamika sosial masyarakat terdominasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16176
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanang Avianto
"Tesis ini tentang kehidupan sopir mobil plat hitam yang diomprengkan yang mangkal di Jalan Jampea Raya, Koja, Jakarta Utara. Didalam kegiatannya meskipun merupakan suatu bentuk pelangggaran terhadap peraturan perundang-undangan lalu lintas, namun mereka tetap bertahan untuk menjalankan kegiatan pengomprengan mobil plat hitam tersebut. Untuk itu fokus didalam tesis ini adalah pola-pola hubungan sosial yang terjalin didalam kegiatan tersebut sehingga terbentuk suatu jaringan sosial.
Metode penelitian kualitatif dipilih dalam penelitian ini dengan tehnik pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan, pengamatan terlibat, wawancara baik dengan pedoman maupun tidak dengan pedoman sehingga dapat mengetahui pola-pola hubungan sosial yang terjadi dalam kegiatan sopir-sopir mobil plat hitam yang diomprengkan dan untuk dapat mengetahui strategi mendapatkan pelanggan maupun strategi menghindari penindakan hukum oleh petugas dalam hal ini polisi lalu lintas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh sopir mobil plat hitam yang diomprengkan tersebut rata-rata merupakan masyarakat dengan status ekonomi lemah, dan dalam kegiatannya menjalin hubungan (hubungan: Pertemanan, perantaraan, patron klien, kekuatan) dengan pemilik mobil, kenek, sesama sopir mobil plat hitam yangdiomprengkan, juru parkir, preman, konsumen/pengguna jasa, dan petugas polisi agar tehindar dari jeratan hukum, karena kegiatan pengomprengan mobil plat hitam tersebut dilakukan demi mencukupi kebutuhan hidup diri dan keluarganya. Disamping itu karena adanya peluang untuk memenuhi kebutuhan akan adanya angkutan baik untuk angkutan barang maupun penumpang yang murah dan sesuai dengan keinginan konsumen.
Sikap petugas polisi diwilayah tersebut yang bertugas berdasarkan fungsi dan peranannya, dengan melihat situasi dan kondisi yang ada, lebih mengutamakan pelayanan keamanan daripada penegakan hukum. Sehingga kegiatan pengomprengan mobil plat hitam dapat terus berjalan hingga sekarang. Disamping itu perundang-undangan yang ada yaitu PP No 43 Tahun 1993 masih ada pasal yang tidak selaras dengan UU No 14 Tahun 1992 yang menyangkut ketentuan tentang kendaraan angkutan umum.
Implikasi dari tesis ini adalah perlu adanya keterpaduan bagi pihak kepolisian dan instansi terkait dalam menangani permasalahan ini, agar kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat ekonomi lemah ini dapat berjalan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang ada tanpa menimbulkan dampak negatif sebagai akibat meningkatnya angka pengangguran."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11037
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>