Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164265 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Budi Daraputra
Jakarta: Gramedia, 2005
110 BUD p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Irving, John
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006
813 IRV t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Sari Maharani
"Tesis ini disusun untuk mengetahui efektivitas pemberian latihan peregangan dan penguatan tangan terhadap fungsi tangan pada pasien artritis reumatoid (AR). Penelitian ini menggunakan desain randomized control trial. Sebanyak 32 subjek penelitian yang merupakan pasien AR yang memenuhi kriteria remisi Boolean, tidak ada deformitas, dan berusia 18-60 tahun, dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kontrol. Pada kelompok perlakuan diberikan edukasi mengenai latihan tangan yang terstruktur dan dibekali dengan buku panduan dan video untuk latihan di rumah. Kelompok perlakuan melakukan latihan di rumah dengan frekuensi 2x/hari, selama enam minggu. Latihan disupervisi 3x/minggu melalui video call. Sedangkan kelompok kontrol, diberikan edukasi mengenai pentingnya latihan tangan di rumah, tanpa diberikan buku panduan dan video latihan, serta tidak dilakukan supervisi latihan. Kedua kelompok di evaluasi setiap dua minggu melalui metode kunjungan rumah. Fungsi tangan yang merupakan luaran penelitian ini adalah nilai lingkup gerak sendi (LGS) tangan (palmar dan dorsal fleksi, defisit fleksi, defisit ekstensi, defisit oposisi) yang diukur dengan goniometer, kekuatan genggaman dan kekuatan pinch yang diukur dengan dinamometer handgrip dan pinch JAMAR pada tangan dominan. Analisis statistik dilakukan untuk membandingkan perubahan nilai luaran tersebut sesudah intervensi pada kedua kelompok. Hasil penelitian menyatakan bahwa pemberian latihan peregangan dan penguatan tangan efektif dalam meningkatkan fungsi tangan pada pasien AR dalam waktu 6 minggu. Pada kelompok perlakuan terdapat peningkatan nilai LGS palmar fleksi 5 (0-10) derajat, dorsal fleksi 5 (5-20) derajat, kekuatan genggaman 6,04 (± 2,6) kgf, kekuatan lateral pinch 0,97 (0,66-1,67) kgf, kekuatan three-jaw chuck 1 (±0,58) kgf, dan kekuatan tip pinch 1 (0,67-1,33) kgf. Sedangkan pada kelompok kontrol tidak didapatkan peningkatan LGS dan cenderung terjadi penurunan pada kekuatan genggaman dan kekuatan pinch. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk merancang program latihan tangan yang aman pada pasien AR yang sudah mengalami deformitas.

This thesis was aimed to determine the effectiveness of giving hand stretching and strengthening exercises on hand function in rheumatoid arthritis (RA) patients. The study design was randomized control trial. A total of 32 subjects who were AR patients who met the criteria for Boolean remission, had no deformity, and aged between 18-60 years old, were divided into two groups, namely the intervention and control groups. The intervention group was given education about structured hand exercises and was provided with guidebook and video for exercise at home. The intervention group did exercise at home with a frequency of 2x/day, for six weeks. Exercise is supervised 3x/week by video call. Meanwhile, the control group was given education about the importance of hand exercises at home, without being given a guidebook and exercise video, also not supervise for exercises. Both groups were evaluated every 2 weeks through the home visit method. Hand function which is the outcome of this study is the value of the range of motion (ROM) of the hand (palmar and dorsal flexion, flexion deficit, extension deficit, opposition deficit) as measured by a goniometer, grip strength and pinch strength as measured by JAMAR handgrip and pinch dynamometer on dominant hand. Statistical analysis was performed to compare the changes in the outcome values after the intervention in the two groups. The results of the study stated that giving stretching and strengthening exercises was effective in improving hand function in RA patients within 6 weeks. In the treatment group there was an increase in ROM palmar flexion values of 5 (0-10) degrees, dorsal flexion of 5 (5-20) degrees, grip strength 6.04 (± 2.6) kgf, lateral pinch strength 0.97 (0.66 -1.67) kgf, three-jaw chuck strength 1 (±0.58) kgf, and tip pinch strength 1 (0.67-1.33) kgf. Meanwhile, in the control group, there was no increase in ROM and there was a tendency for a decrease in grip strength and pinch strength. Further research is needed to design a safe hand exercise program in AR patients who already have deformities."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Refael Alfa Budiman
"

Pendahuluan: Stroke merupakan kondisi yang dapat menyebabkan penurunan kemampuan motorik dan mempengaruhi kemampuan untuk dapat beraktivitas. Menurut Riskesdas 2018, sekitar 13,9% penderita stroke di Indonesia mengalami stroke berat dan hanya 36,3% penderita stroke yang dapat hidup sendiri. Hal ini menjadikan stroke sebagai kondisi penyebab disabilitas terbesar di Indonesia. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat perubahan dominansi tangan sepanjang proses pemulihan pasien setelah serangan stroke. Informasi ini akan sangat bermanfaat untuk menentukan apakah rehabilitasi akan difokuskan pada tangan dominan yang paresis atau lebih baik mengubah tangan dominan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian pendahulan deskriptif retrospektif dengan tujuan melihat karakteristik pasien stroke beserta proses pemulihannya dan perubahan dominansi tangan sepanjang proses pemulihannya. Penelitian akan menggunakan sampel pasien stroke hemiparesis yang merupakan data sekunder dari rekam medis. Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian menunjukan rata-rata usia pasien penderita stroke adalah 57,91 tahun dengan sebagian besar berada pada fase Brunnstrom Recovery Stages (BRS) 6. Terdapat perubahan frekuensi dominansi tangan kanan (n=10) dan campuran (n=1) sebelum stroke menjadi dominansi tangan kanan (n=7) dan campuran (n=4) setelah stroke dengan skor Edinburgh Handedness Inventory (EHI) sebelum stroke 88,82 menjadi 59,27 setelah stroke. Kesimpulan: Terdapat perubahan dominansi tangan pada pasien yang mengalami stroke pada sisi dominan.


Introduction: Stroke is a condition where there is a decrease in motor capabilities and has an impact on daily activities. According to Riskesdas 2018, around 13,9% stroke patient in Indonesia have severe disabilities and only 36,3% stroke survivor could live independently. This is why stroke has become the condition which cause the greatest disabilities in Indonesia. In light of these considerations, this research aims to see the effect of stroke on hand dominance and its recovery stages. By knowing the hand dominance in relation to the recovery stages, a proper and suitable rehabilitation program would be given. Method: This research is a pilot study with descriptive-retrospective design which aim to see the characteristic of stroke patients with its recovery stages. The research will use hemiparetic stroke patient data from secondary data on the medical record. Result and Dicussion: : The result of this research showed an average age of stroke patient is 57,91 years with most of them at Brunnstrom Recover Stages 6. There were also changes in the frequency of right hand dominance (n=10) and mixed hand dominance (n=1) before stroke to right hand dominance (n=7) and mixed hand dominance (n=4) after stroke with Edinburgh Handedness Inventory average score was 88,82 before stroke to 57,91 after stroke Conclusion: There is a difference of hand dominance in patient with stroke on the dominance side.

"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Sarah Fauzia
"Health Care-Associated Infections (HCAI) menjadi masalah kesehatan yang sangat diperhatikan baik di negara berkembang dan negara maju. Infeksi-infeksi ini berkontribusi terhadap peningkatan mordibitas, mortalitas dan biaya perawatan kesehatan. Beberapa penelitian menyatakan bahwa kebersihan tangan merupakan garda terdepan dalam pencegahan HCAI. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku kebersihan tangan pada pengunjung rumah sakit. Desain penelitian ini berupa deskriptif dengan pendekatan Cross-sectional dengan 107 responden yang akan diambil tidak secara acak dengan menggunakan metode Quota sampling. Pengumpulan data menggunakan instrumen yang dirumuskan peneliti dan form observasi kepatuhan kebersihan tangan dari WHO (2009). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir setengah pengunjung rumah sakit memiliki pengetahuan rendah (48%) dan perilaku buruk (47%) tentang kebersihan tangan. Pemberian informasi terkait kebersihan tangan kepada pengunjung rumah sakit perlu ditingkatkan untuk memperluas pengetahuan dan perilaku kebersihan tangan pengunjung rumah sakit.

Health Care-Associated Infections (HCAI) has becoming a health problem that considerable concerned in both developing countries and developed countries. These infections contributes in the increment of morbidity, mortality and health care costs. Several research had concluded that hand hygiene is the frontline in the prevention of HCAI. This study was conducted to reveal the hand hygiene knowledge and behavior among hospital visitors. This study used Cross-sectional with 107 participants using Quota sampling. The researcher is using questionnaire which is formulated by herself and hand hygiene compliance observation form from WHO (2009). Result showed that nearly half of visitors have a low hand hygiene knowledge (48%) and bad hand hygiene behavior (47%). The provision of hand hygiene information to the hospitals visitor needs to be improved to increase the hand hygiene knowledge and behavior of hospital visitors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrian Wiraguna
"ABSTRAK
Kualitas hidup pada usia lanjut akan semakin menurun seiring dengan bertambahnya usia. Menurunnya kualitas hidup pada usia lanjut dapat disebabkan oleh penurunan massa otot, kekuatan otot, dan aktivitas fisik yang dikenal sebagai sarkopenia atau penyakit kronik-degeneratif. Salah satu bentuk skrining sarkopenia adalah menilai kekuatan genggam tangan. Kekuatan genggam tangan diduga dapat memprediksi kualitas hidup populasi usia lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi kekuatan genggam tangan yang diukur dengan dinamometer Jamar dengan kualitas hidup yang diukur dengan kuesioner EQ-5D dan EQ-5D VAS pada pasien usia lanjut. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dan dilakukan pada 123 pasien usia lanjut di Poli Klinik Geriatri Terpadu RSUPN Cipto Mangunkusumo. Hasil analisis dengan uji Spearman menunjukkan bahwa terdapat korelasi bermakna antara kekuatan genggam tangan dan kualitas hidup yang diukur dengan kuesioner EQ-5D r = 0,219; p = 0,015 maupun EQ-5D VAS r = 0,266; p = 0,003 . Sebagai kesimpulan, kekuatan genggam tangan memiliki korelasi bermakna dengan kualitas hidup pada pasien usia lanjut.

ABSTRAK
The quality of life in elderly will decrease with age. Declining quality of life in elderly due to decreased muscle mass, muscle strength, and physical activity is known as sarcopenia and suffering from chronic degenerative diseases. One form of sarcopenia screening is assessing the hand grip strength. Hand grip strength could be expected to predict the quality of life of the elderly population. This study aimed to determine the correlation of hand grip strength measured by Jamar dynamometer with the quality of life measured by the EQ 5D and EQ 5D VAS questionnaire in elderly patients. This study used cross sectional design and conducted on 123 elderly patients in Integrated Geriatric Poly Clinic Cipto Mangunkusumo General Hospital. The results of the analysis with Spearman test showed a significant correlation between hand grip strength with quality of life as measured by the EQ 5D questionnaire r 0.219 p 0.015 and EQ 5D VAS questionnaire r 0.266 p 0.003 . In conclusion, there are significant correlation between hand grip strength with quality of life in elderly patients."
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Orr, Marjorie
Jakarta: Abdi Tandur, 1994
133.5 ORR lt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kinoysan
Depok: Lingkar pena, 2008
297.567 7 KIN l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rachel Brilian Ivananda
"Latar Belakang
Peserta didik bidang kesehatan yang menjalani pendidikan profesi sering berinteraksi dengan pasien dan lingkungannya, sehingga kepatuhan praktik cuci tangan menjadi sangat penting. Ketidakpatuhan terhadap prosedur cuci tangan berpotensi meningkatkan risiko penularan hospital-acquired infections (HAIs). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kepatuhan cuci tangan di kalangan peserta didik bidang kesehatan di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI).
Metode
Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional untuk mengamati 200 kesempatan cuci tangan berdasarkan 5 Momen Cuci Tangan dari WHO pada peserta didik program studi kedokteran (FK), kedokteran gigi (FKG), keperawatan (FIK), dan farmasi (FF). Data dianalisis menggunakan SPSS untuk menentukan persentase kepatuhan, dan dilakukan uji Chi-Square, uji normalitas Kolmogorov-Smirnov, serta uji Mann-Whitney.
Hasil
Studi ini melibatkan 200 kesempatan cuci tangan peserta didik bidang kesehatan di RSUI. Dari jumlah tersebut, peserta didik melakukan cuci tangan pada 115 kesempatan (57,5%). Pada 98 dari 115 (85,22%) kesempatan, peserta didik menggunakan hand rub, namun hanya 56 kesempatan (57,14%) yang sesuai dengan rekomendasi durasi WHO (20-30 detik). Berdasarkan 5 Momen Cuci Tangan WHO, peserta didik FK dominan menerapkan momen ke-5 (41,38%), peserta didik FIK dominan menerapkan momen ke-4 (32,5%), dan peserta didik FKG serta FF hanya menerapkan momen ke-5 karena keterbatasan interaksi dengan pasien. Tingkat kepatuhan terhadap enam langkah cuci tangan mencapai 83,62%. Perbedaan signifikan dalam kepatuhan jumlah langkah cuci tangan ditemukan antara peserta didik FK dan FIK di RSUI (p-value <0,05).
Kesimpulan
Tingkat kepatuhan cuci tangan peserta didik bidang kesehatan di RSUI tergolong rendah, dengan perbedaan signifikan dalam jumlah langkah cuci tangan antara peserta didik FK dan FIK.

Introduction
Health sciences students undergoing professional training consistently engage with patients and their environments, causing adherence to hand hygiene practices critically important. Non-compliance with handwashing procedures can potentially increase the risk of transmission of hospital-acquired infections (HAIs). This study aims to evaluate the level of hand hygiene compliance among health sciences students at the Universitas Indonesia Hospital (RSUI).
Method
This study utilized a cross-sectional design to observe 200 hand hygiene opportunities based on the WHO's 5 Moments for Hand Hygiene among students in the faculties of medicine, dentistry, nursing, and pharmacy. Data were analyzed using SPSS to determine compliance percentages, and statistical tests including the Chi-Square test, Kolmogorov- Smirnov normality test, and Mann-Whitney test were conducted.
Results
This study involved 200 hand hygiene opportunities among health sciences students at the University of Indonesia Hospital (RSUI). According to this total, students performed handwashing in 115 instances (57.5%). From this number, students used hand rub in 98 instances (85.22%), but only 56 instances (57.14%) fulfilled the WHO-recommended duration (20-30 seconds). According to the WHO's 5 Moments for Hand Hygiene, medical students predominantly applied the 5th moment (41.38%), nursing students predominantly applied the 4th moment (32.5%), and dentistry and pharmacy students only applied the 5th moment due to limited patient interaction. Compliance with the six steps of handwashing reached 83.62%. A significant difference in adherence to the number of handwashing steps was found between medical and nursing students at RSUI (p-value <0.05).
Conclusion
The level of handwashing compliance of health students at RSUI is relatively low, with significant differences in the number of handwashing steps between FK and FIK students.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>