Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145862 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farah Agustin Isfandiarti
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S5110
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rismania Veradiza
"This research focussed on TV series, to reveal possible discrepancy between Islam as audience's subjective reality that portrayed on TV series studied. Further, this study all seeks to determine psychographical factors that may contribute to the discrepancy. This study followed Berger and Luckman's social construction of reality as its analytical framework and applied path analysis as its main method of analysis. Findings of study shows that there is discrepancy between audience's subjective reality of Islamic and symbolic reality appeared on religious TV film series. IT also suggests that the consumption of the program doesn't affect the audiences's perception on Islamic symbolic reality."
2006
TJPI-V-2-MeiAugust2006-64
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Friska Augustina Zai
"Penelitian ini membahas mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan pernikahan dini pada remaja di Indonesia tahun 2010. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya hubungan antara faktor individu, faktor keluarga dan faktor lingkungan dengan pernikahan dini pada remaja di Indonesia tahun 2010. Disain penelitian yang digunakan adalah potong lintang dengan menggunakan data sekunder Riskesdas 2010. Populasi penelitian ini adalah seluruh rumah tangga yang mewakili 33 povinsi di Indonesia, sedangkan sampel penelitian adalah anggota rumah tangga yang termasuk dalam rentang usia remaja (10-19 tahun) yang berjumlah 44.844 responden. Penelitian menemukan prevalensi pernikahan dini pada remaja usia 10-19 tahun sebesar 3%. Penelitian melakukan kontrol terhadap variabel umur dan jenis kelamin untuk beberapa variabel independen.
Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan antara tempat tinggal, pendidikan remaja dan orangtua, pekerjaan remaja, status ekonomi keluarga, umur menarche, dan penyuluhan kesehatan reproduksi dengan pernikahan dini pada remaja. Namun, penelitian tidak mendapatkan hubungan antara pekerjaan orangtua dan pernikahan dini pada remaja.

This study discusses the factors associated with early marriage among adolescents in Indonesia in 2010. The purpose of this study is to know the relationship between individual, family and environmental in adolescents with early marriage in Indonesia in 2010. The design of the study is a cross-sectional using secondary data from Riskesdas 2010. This study population is all households representing 33 provinces in Indonesia, while the study sample was a member of the household who is included in the adolescent age range (10-19 years), amounting to 44,844 respondents. The study found the prevalence of early marriage in adolescents aged 10-19 years was 3%. Control over the variables age and sex for several independent variables was made.
The results of statistical tests indicated a relationship between place of residence, education and parenting teens, youth employment, family economic status, age of menarche, and reproductive health education in adolescents with early marriage. However, there was no relationship found between parental employment and early marriage in adolescents.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ridanti Indraswari Prasiwi
"Obesitas menjadi epidemi global di negara berkembang. Tak hanya dewasa, namun remaja bahkan anak usia sekolah telah mengalami obesitas. Obesitas pada masa sekolah dan remaja dapat berlanjut menjadi obesitas di kala dewasa dan berisiko menimbulkan penyakit degeneratif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku makan remaja di SMPN 115 Jakarta Selatan tahun 2012. Disain penelitian yang digunakan adalah cross sectional yang dilakukan terhadap sampel penelitian sebesar 125 orang siswa/i yang ditentukan dengan cara acak sistematik. Penelitian dilakukan pada April 2012. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran status gizi (IMT) serta pengisian kuesioner. Analisis data dilakukan dengan uji chi square.
Hasil penelitian menemukan proporsi responden yang memiliki perilaku makan buruk sebesar 52%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa status gizi, persepsi body image, dan tingkat keseringan konsumsi fast food berhubungan dengan perilaku makan. Siswa/i di SMPN 115 sebaiknya diberi edukasi mengenai perilaku makan yang baik mencegah dan menanggulangi status gizi yang tidak normal. Oleh karena itu diperlukan kerjasama antara sekolah dan Dinas Kesehatan untuk mengadakan sosialisasi perilaku makan sehat dalam bentuk penyuluhan dan publikasi poster PUGS di sekolah.

Obesity comes to be global epidemic in developing countries. Not only adult, but also adolescents even children have got obesity. Obesity in childhood and adolescence can continue to be obesity in adulthood and being worse as degenerative disease. The objective of this study was to determine the description and relationship of factors with eating behavior among adolescent at SMPN 115. The method used in this study is cross sectional design which was conducted towards 125 samples which were taken with simple random sampling. The study was done at April 2012. The data were collected through measurement of nutritional status (BMI) and the fulfillment ofthe questionnaire.
The result of this study found that proportion of respondents who had unhealthy eating behavior was 52%. The conclusion of this study is nutritional status, body image perception, and level of fast food consumption frequency have significant association with eating behavior. The students of SMPN 115 should be educated about healthy eating behavior to prevent and overcome the abnormal nutritional status. Therefore, the school and ministry of health need to build teamwork to socialize about healthy eating behavior through counseling and publish some posters about PUGS in school areas.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Yuliana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi kredibilitas program berita televisi di mata khalayaknya dan sejauh mana pengaruhnya. Permasalahan yang terjadi adalah adanya perubahan era reformasi yang mengelukan kebebasan pers sementara krisis ekonomi belum berakhir. Komunikator berada pada keadaan dualisme dimana mereka dituntut untuk memberikan informasi yang lebih berkualitas namun tetap dapat bertahan menghadapi krisis. Sehingga terjadi persaingan yang ketat antara stasiun televisi dalam menyajikan program berita, bahkan cenderung homogen. Lalu bagaimanakah dengan kepercayaan khalayak terhadap kredibilitas program, apakah tetap percaya dan apa yang menyebabkan mereka untuk tetap memilih salah satu program berita?. Setelah melakukan kajian literatur, penulis memutuskan untuk menggunakan teori Uses and Effects yang menyatakan bahwa pengaruh media yang timbul pada khalayak disebabkan oleh faktor media dan faktor khalayaknya itu sendiri. Dengan menggunakan teori ini dapat diketahui apakah keyakinan khalayak terhadap kredibilitas tetap dipengaruhi media karena kualitasnya meskipun orientasinya untuk berjuang lebih keras menghadapi krisis atau lebih karena faktor dari dirinya sendiri yaitu pola penggunan terhadap media. Selain itu juga penulis mengasumsikan bahwa sikap politik akan memberikan pengaruh mengingat kondisi politik saat ini yang sangat kondusif bagi perkembangan sikap politik khalayak dan dominannya berita-berita politik dan sosial. Penelitian dilakukan dengan menggunakan sampel 100 responden dengan populasi penduduk Jakarta dan pengambilan sampel dilakukan dengan multistage random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen kuesioner yang berisikan indikator-indikator yang telah melalui prosodur operasionalisasi konsep yang diturunkan pada tingkat variabel lalu dimensi baru kemudian indikator-indikator yang sifatnya sangat riil. Sebelum dilakukan uji regresi dan uji multivariat, semua indikator diuji validitas dan reliabilitasnya. Semua indikator pada semua variabel lulus uji reliabilitas namun ada beberapa yang dieliminir karena tidak lulus uji validitas. Hasil analisa dan interpretasi menunjukkan bahwa terbukti bahwa karakteristik program berita menimbulkan kredibilitas untuk semua program. Sedangkan pola penggunaan berpengaruh pada program Dua Jam Saja, Fokus Pagi dan Halo Indonesia. Selain itu, pola penggunaan juga terbukti berperan sebagai variabel intervening pada variabel karakteristik dan kredibilitas program berita. Sikap politik tidak terbukti mempengaruhi kredibilitas program berita, harapan dan kebutuhan terhadap program berita juga tidak mempengaruhi pola penggunaan khalayak."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S4215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safyanti
"Rendahnya kadar Hb atau anemia merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia yang disebabkan karena kekurangan zat besi. Hasil survei kesehatan rumah tangga (SKRT) 1995 menunjukkan bahwa 57,1 % remaja putri usia 10 - 14 tahun menderita anemia gizi dan beberapa penelitian di Jawa Barat menunjukan prevalensi anemia gizi pada remaja putri masih tinggi. Penelitian lain menyatakan bahwa asupan protein hewani masyarakat Sumatera Barat (Suku Minang) cukup tinggi sehingga diduga asupan zat besi heme juga akan tinggi namun belum tentu pada remaja putri, selain itu timbulnya anemia disebabkan oleh berbagai faktor.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan anemia pada remaja putri SMUN 3 Padang Provinsi Sumatera Barat dengan disain potong Iintang. Populasi penelitian adalah remaja putri yang duduk di kelas 2 dan 3 dengan jumlah sample 192 orang yang diambil secara random sistematik.
Hasil penelitian menunjukan prevalensi anemia pada rernaja putri SMUN3 Padang sebesar 30 %. Rata-rata asupan zat besi heme 1,6 mg dan zat besi non heme 9,5 mg. Rata-rata asupan zat gizi (zat besi, protein, energi, vitamin A, dan vitamin C) masih dibawah AKG. Sebanyak 59,4 % remaja putri baru mengalami menstruasi < 4 tahun dengan jumlah hari haid >= 6 hari sebauyak 73,8 %.
Hasil analisis bivariat menunjukan adanya perbedaan yang bermakna antara asupan zat besi heme dan zat besi non heme dengan anemia. Hubungan yang bermakna juga ditemukan antara asupan zat gizi (protein, energi, dan vitamin C) dengan anemia dan tidak berhubungan secara bermakna dengan asupan vitamin A, jumlah tahun haid, dan jumlah hari haid.
Berdasarkan analisis multivariat temyata hanya asupan zat besi heme dan asupan protein yang berhubungan dengan anemia dan faktor yang paling dominan berhubungan dengan anemia adalah asupan zat besi heme.
Penelitian ini menyarankan kepada sekolah untuk memberikan penyuluhan tentang pola menu seimbang bagi siswa dan pengelola kantin, Serta memasukan materi gizi dan kesehatan dasar dalam muatan iokal. Bagi Dinas Kesehatan agar dapat memberikan penyuluhan kepada siswi, remaja, serta masyarakat dan perlunya menggalalkkan program pemberian tablet besi khususnya bagi remaja putri. Perlu penelitian lebih lanjut dalam skala yang Iebih Iuas khususnya di Provinsi Sumatera Barat dan penelitian lain tentang anemia gizi yang mencakup pola makan masyarakat yang berbeda-beda."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T10794
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Ratna Intan
"Obesitas dapat diartikan sebagai penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan yang memberi efek buruk pada kesehatan. Kondisi ini dapat dialami oleh setiap golongan umur baik laki-laki maupun perempuan, akan tetapi remaja dan dewasa merupakan kelompok yang paling sering terjadi. Gaya hidup remaja saat ini yang sering melewatkan sarapan dan lebih suka mengkonsumsi fast food, serta cenderung sedentary life style, membuat remaja berisiko untuk menderita obesitas.
Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya gambaran kejadian obesitas berdasarkan persen lemak tubuh dan faktor-faktor yang berhubungan pada remaja di SMA IT Nurul Fikri Tahun 2008. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi penelitian adalah remaja yang terdaftar sebagai siswa kelas 1 dan 2 di SMA IT Nurul Fikri Tahun ajaran 2007/2008 dengan sampel penelitian sebanyak 119 orang. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2008 dengan menggunakan instrumen penelitian berupa SECA, Microtoa, Bioelectrical Impedance Analysis, kuesioner, dan Food Frequency Questionnaire (FFQ). Cara pengumpulan data penelitian ini dengan menggunakan angket dan pengukuran persen lemak tubuh.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebanyak 30,3% responden mengalami obesitas yang diukur berdasarkan persen lemak tubuh. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara variabel pola makan (kebiasaan sarapan, jajan, konsumsi fast food dan konsumsi serat), aktivitas fisik, pengetahuan gizi dan jenis kelamin dengan obesitas. Namun bila dilihat dari proporsinya, responden dengan frekuensi sarapan jarang, frekuensi konsumsi fast food sering dan responden yang berjenis kelamin perempuan menunjukkan kecenderungan untuk menderita obesitas.
Berdasarkan hasil penelitian, maka perlu diberikan penyuluhan mengenai pentingnya sarapan pagi agar siswa dapat berkonsentrasi saat belajar di sekolah dan agar siswa dapat terhindar dari masalah obesitas. Selain itu, penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan secara berkala juga diperlukan untuk mengetahui IMT siswa dan untuk mewaspadai kejadian obesitas sejak dini. Serta diperlukan kerjasama dengan guru olahraga untuk memanfaatkan jam pelajaran olahraga secara maksimal dengan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan aktivitas fisik siswa."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silvi Amalia
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26485
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sutardi
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26766
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Tinexcelly Marisiuli
"Penelitian ini bertujuan ingin melihat gambaran persepsi remaja terhadap Norma KeIuarga Kecil di Kota Depok karena setelah desentralisasi Program Kependudukan dan KB di Indonesia cenderung menjadi tidak prioritas, dikhawatirkan persepsi remaja terhadap NKK memprihatinkan. Di era desentralisasi ICIE KB sudah tidak segencar dulu lagi, sementara perilaku seksual remaja sudah memprihatinkan, remaja terdiskriminasi oleh program, mereka tidak mendapatkan Hak Reproduksi dan Hak Seksualnya, Hak atas infonnasi dan pelayanan kesehatan reproduksi yang sebaik¬baiknya belum terpenuhi, sementara berbagai Infeksi Saluran Reproduksi mengancam, kecenderungan kawin muda dan laju pertumbuhan penduduk yang tidak turun, ditandai dengan TFR 2007 yang konstan. Tahun-tahun ini adalah masa dari bonus demografi, dimana situasi kawula muda pada saat ini memberikan kesempatan yang tidak perah terjadi sebelumnya dalam usaha untuk mempercepat perturnbuhan dan mengurangi kemiskinan.
Populasi penelitian adalah remaja kelas XI SLTA Kota Depok. Pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Survey dilakukan terhadap 400 remaja kelas XI SLTA Kota Depok sejak akhir April 2008- Juni 2008 secara potong lintang dengan cara pengisian daftar tilik sebagai alat ukur.
Secara umum persepsi remaja terhadap Norma Keluarga Kecil sangat memprihatinkan (23%), tidak ada perbedaan antara anak laki-Iaki dan perempuan, Faktor yang kurang dipersepsikan secara baik adalah dalam hal Rencana Jarak Kelahiran, Rencana Jenis Kelamin Anak serta Rencana Cara Menjarangkan Kelahiran. Faktor yang berhubungan positif dengan Persepsi Positif mendukung NKK pada remaja adalah Pengetahuan yang baik tentang NKK dan Status sosial ekonomi menengah ke bawah. Faktor yang paling berhubungan dengan Persepsi terhadap NKK adalah Pengetahuan tentang NKK sedangkan faktor yang paling berhubungan bermakna secara statistik dengan Persepsi terhadap Rencana Usia Menikah adalah Tingkat Pendidikan Ibu, dan faktor yang paling berhubungan bermakna secara statistik dengan Persepsi terhadap Rencana Cara Menjarangkan Kelahiran Anak adalah Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Alokon. Sumber-sumber informasi kesehatan reproduksi yang tertinggi diperoleh melalui media elektronik dan media cetak.
Persepsi Remaja Kota Depok terhadap Norma Keluarga Kecil pada umumnya belum positif. Persepsi yang negatif masih bisa diintervensi dengan mernberikan informasi dan pengetahuan tentang Norma Keluarga Kecil melalui berbagai sumber informasi. Disarankan kepada Pemerintah Kota Depok untuk memberi perhatian kepada kaum remaja dengan menerbitkan Perda dan Kebijakan Pengembangan Program Kesehatan Reproduksi Remaja dengan memberi penguatan Pengetahuan tentang Norma Keluarga Kecil dan Pengetahuan tentang Alat dan Obat Kontrasepsi, baik Iangsung terhadap remaja mau pun secara tidak langsung melalui sekolah, orang tua, kelompok masyarakat serta tokoh-tOkoh masyarakat
The situation of young people today, at demography bonus, presents the world with an unprecedented opportunity to accelerate growth and reduce poverty. In era decentralization, Population and Family Planning Program in Indonesia tend to be not a priority thing. The purpose of this study was to identify adolescent's perceptions and factors contributing to the adolescent's perception of Small Size Family Norm' Perceptions. Family Planning campaign at era decentralization doesn't sounding; it's not really good like before, in other side adolescents' sexual behavior tend to high risk. The teenagers being discriminate by programs, they don't get their Sexual and Reproductive Rights. These cause Sexual Transmitted Infection warn them, unwanted pregnancy and early married, in other side, fertility appears to have stabilized at 2.6 level, there is no change between 2002-2003 and 2007 IDHS surveys.
Data collection in crossectional method among 400 teenagers who are 11th grade teenagers high school students of Depok City at the end of April 2008 until mid of June 2008, using questionnaire as a measurement tool. The results are analyzed to gain factors which related to the adolescent's perception of Small Size Family Norm.
This research results indicate that only 23% Adolescents with positive perception in Small Size Family Norm. These findings indicate that only 23% adolescents perceive to married at age above 20 years old, perceived to birth spacing on 3-5 years, perceived to have children maximum two, no preference sex, and use contraceptive according to birth spacing. There is no differences perceptions proportion between boys and girls, each 11.5%. The low perceptions factors are from birth spacing perceptions, sex preference perceptions and how to birth spacing perceptions. The most contribute factor on positive perceptions on Small Size Family Norm among 11111 grade teenagers in Depok, 2008 is Small Size Family Norm Knowledge variable, while the most related factor for positive perception on Married Age is Education Level of mother's adolescents, and for perception on how to spacing between two birth is Contraceptive Knowledge.
Based on these finding, it was conclude that most of Depok's adolescents did not receive sufficient family planning education, specifically Small Size Family Norm information. Depok City's Government have to advocate the sectors and NGO for build such adolescents reproductive health program through establish adolescents reproductive health' laws and designed with teenagers lens, start from planning up to evaluation, especially toward knowledge about Small Size Family Norm. This Small Size Family Norm' campaign suggested not only for the adolescents but the parents, community leaders and community organizations.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>