Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166739 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wan Deni Ramona Gusti
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis relasi polisi-masyarakat dalam pengamanan Haul Mbah Priok di era pandemi Covid-19 oleh Polres Pelabuhan Tanjung Priok. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Tipe penelitian yang digunakan peneliti adalah secara deskriptif eksplanatif. Sebagai data primer dalam penelitian berasal dari sumber informasi yang terdiri atas KaPolres, Kasat Binmas, Kasat Reskrim, Kasat Intelkam, Tomas dan Toga, dan masyarakat di wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Priok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relasi polisi-masyarakat dalam pengamanan Haul Mbah Priok di era pandemi Covid-19 oleh Polres Pelabuhan Tanjung Priok merupakan relasi konfliktual. Faktor-faktor dalam relasi polisi-masyarakat pada pengamanan Haul Mbah Priok terbagi atas faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor pendukung berasal dari dukungan pemerintah Jakarta Utara, Dandim 0502/JU, dukungan tokoh masyarakat, tokoh agama, kemajuan TIK, ketersediaan fungsi-fungsi yang cukup lengkap yang mendukung, dukungan sarana dan prasarana serta keberadaan SOP. Faktor penghambat terbagi atas perilaku ego sektoral antar stakeholder, media mainstream/online belum intensif di dalam mengedukasi publik, ketidakpercayaan masyarakat, rendahnya literasi digital masyarakat, kurangnya jumlah personil, lemahnya komunikasi, serta evaluasi pimpinan masih belum efektif. Strategi yang dilakukan Polres Pelabuhan Tanjung Priok agar pengamanan Haul Mbah Priok di era pandemi Covid-19 tetap mengedepankan penghargaan terhadap HAM terbagi atas Strategi preemtif, strategi preventif, dan strategi penegakan hukum (represif)

This study aims to analyze police-community relations in securing Haul Mbah Priok during the Covid-19 pandemic by the Tanjung Priok Port Police. The type of research used is qualitative research. The type of research used by researchers is explanatory descriptive. As the primary data in the study came from information sources consisting of the Head of Police, Head of Binmas Unit, Head of Criminal Investigation Unit, Head of Intelligence and Security Unit, Tomas and Toga, and the community in the jurisdiction of the Tanjung Priok Port Police. The results of the study showed that the police-community relationship in securing Haul Mbah Priok during the Covid-19 pandemic era by the Tanjung Priok Port Police was a conflictual relationship. The factors in police-community relations in securing Haul Mbah Priok are divided into supporting factors and inhibiting factors. Supporting factors come from the support of the North Jakarta government, Dandim 0502/JU, support from community leaders, religious leaders, ICT progress, the availability of quite complete supporting functions, support for facilities and infrastructure and the existence of SOPs. The inhibiting factors are divided into sectoral ego behavior among stakeholders, the mainstream/online media is not yet intensive in educating the public, public distrust, low public digital literacy, lack of personnel, weak communication, and evaluation of leaders is still not effective. The strategy carried out by the Tanjung Priok Port Police so that the security of Haul Mbah Priok in the era of the Covid-19 pandemic continues to prioritize respect for human rights, divided into pre-emptive strategies, preventive strategies, and law enforcement (repressive) strategies."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Donald Happy
"Penelitian ini berfokus pada peran anggota Forum Kemitraan Polisi-Masyarakat (FKPM) Nagori Senio dalam mencegah kejahatan di wilayah Hukum Polsek Bangun. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. FKPM Nagori Senio telah terbentuk sejak 23 Mei 2006. Pembentukan forum tersebut bertujuan untuk mencegah kejahatan. Anggota forum berperan dalam memberdayakan warga untuk ikut berpartisipasi aktif dalam upaya pencegahan kejahatan.
Dari hasil analisis terhadap hasil penelitian, disimpulkan bahwa: 1) Pembentukan FKPM Nagori Senio mencerminkan adanya kesadaran bahwa upaya pencegahan kejahatan memerlukam konsultasi dan kerjasama antara polisi dan warga; 2) Dengan terbentuknya FKPM Nagori Senio, persepsi warga terhadap polisi cenderung semakin positif.
Terbentuknya FKPM Nagori Senio merupakan cerminan hubungan positif antara polisi dengan warganya; 3) Peran anggota FKPM Nagori Senio diwujudkan dalam kegiatan berupa membuat perdamaian antara warga yang berselisih. (4) Anggota FKPM Nagori Senio berperan sebagai mediator dalam menyelesaikan konflik antar warga sehingga konflik tidak berkembang. Sedangkan kendala-kendala yang dihadapi anggota FKPM adalah kurangnya pemahaman tentang konsep pemolisian komunitas, tidak adanya anggaran FKPM, minimnya fasilitas pendukung kegiatan anggota FKPM, anggota FKPM terikat dengan pekerjaan masing-masing, dan anggota FKPM merasa kurang mendapat perhatian dan dukungan dari kepolisian.
Hasil penelitian ini menyarankan bahwa momentum pembentukan FKPM Nagori Senio harus dijaga dengan baik dengan memberdayakan anggota FKPM Nagori Senio yang sudah ditunjuk; FKPM Nagori Senio harus menyusun program kerja agar eksistensi dan manfaat lembaga FKPM dapat dirasakan oleh warga; kepolisian dalam hal ini Polres Simalungun khususnya Polsek Bangun harus sungguh-sungguh dalam mendukung kegiatan FKPM Nagori Senio.

This research is focused on the roles of Police-Community Partnership Forum members at Nagori Senio in preventing crimes inside Bangun Police precint jurisdiction area.This reasearch is categorized as qualitative research with descriptive design. FKPM Nagori Senio was founded since May 23th 2006. This forum was formed with the purpose of preventing crimes. The forum members have roles in empowering the neigbourhood in order to make them actively involved in the effort of preventing crimes.
Based from the result analysis of the research?s outcome, it concludes: 1) The formation of the FKPM Nagori Senio reflecting the awareness that criminal prevention needs consultations and cooperations among police and the community; 2) By forming the FKPM Nagori Senio, the community?s perception of police tends to move towards positive direction.
The formation of FKPM Nagori Senio reflecting the positive relationship between police and the served community.; 3) The roles of FKPM Nagori Senio members are materialized in form of settlements efforts for disputes occured in the community, and (4) The members of FKPM Nagori Senio have the mediating role in settling conflicts inside the community to make the seeds of conflict confined and settled. Some of the problems faced by the FKPM members are the lack of understanding of Comunity Police Concept, the absence of FKPM funding, the lack of activity supporting facilities for the FKPM members, the FKPM members are tied to their own formal works, and the emerged feeling of lack of police support and attention that occured among the FKPM members.
This research?s outcome suggesting that the momentum of FKPM Nagori Senio formation has to be maintained well by empowering the appointed members of FKPM Nagori Senio ; FKPM Nagori Senio has to build a work program in order to make this FKPM?s presence and benefits are sensed by the community; The Police, in this particular case, Simalungun Police Resort and especially the Bangun Police Sector has to make genuine efforts in supporting FKPM Nagori activities."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T24324
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Wantoro
"Disertasi ini merupakan hasil kajian mengenai Kepolisian wilayah Kedu dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat sebagai produk hubungan antara Polisi dengan masyarakat yang saling mempengaruhi daram mewujudkan rasa aman dalam masyarakat melalui kegiatan dan operasi kepolisian baik ditingkat manajerial maupun operasional yang implementasinya merupakan interpretasi para petugas Polwil Kedu terhadap peraturan perundang-undangan, petunjuk-petunjuk, pedoman, kebijakan pimpinan, dan responsif terhadap corak masyarakat, Serta pemolisian reaktif dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial.
Dalam mewujudkan rasa aman masyarakat, berlangsung hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara Polisi dan masyarakat telah menghasilkan corak manajemen pemeiiharaan kamtibmas Polwil Kedu yang reaktif dan responsif terhadap corak masyarakat, dengan kata Iain bahwa corak manajemen pemetiharaan kamtibmas di wilayah Kedu bersifat reaktif, tidak seragam dan lebih menekankan pada iindakan penegakan hukum.
Polwil Kedu dalam melakukan pemeliharaan kamtibmas masih menggunakan model pemolisian konvensional yang oenderung pasif menunggu laporan atau pengaduan dan berlindak setelah ada kejadian, meski demikian telah ada upaya-upaya untuk menggunakan model pemolisian yang proaklif yang terwujud dalam memecahkan masalah-rnasalah sosial melalui kerja sama dengan masyarakat dan stakehofderlainnya.
Pelaksanaan manajemen pemehharaan keamanan dan ketertiban masyamkat di wilayah Kedu sebagai produk interaksi yang kompleks diantara struktur, penafsiran dan dinamika sosial masyarakat di wilayah Kedu. Memperhatikan bahwa dinamika sosial yang terjadi dalam masyarakat Senantiasa berubah menurut waktu dan tempat, maka dapat dinyatakan bahwa manajemen pemeliharaan kamtibmas di Polwil Kedu merupakan produk dinamis yang mencerminkan respon aktif para petugas Polwil Kedu terhadap struktur disatu pihak, dan tuntutan masyarakat serta masalah-masalah sosial di lain pihak. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa manajemen pemeliharaan kamtibmas di Polwil Kedu merupakan sebuah siruktur baru yang terwujud melalui bentuk tindakan petugas yang respon-kreatif atas kompleksitas kekuatan dan masalah-masalah sosial, politik, ekonomi serta kebudayaan yang terdapat dalam masyarakat."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
D1777
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farouk Muhammad
Jakarta: Restu Agung, 2001
363 FAR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Reiss, Albert J.
New Haven: Yale University Press, 1971
363.2 REI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Argowiyono
"ABSTRAK
Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) merupakan salah satu dokumen kendaraan
yang diperlukan untuk berkendara dan menjamin identitas suatu kendaraan. Seiring dengan
perkembangan zaman yang semakin modern, menyebabkan perubahan yang cukup
signifikan pada pola pelayanan kepada masyarakat yang sedang mengurus STNK terutama
di daerah perkotaan. Perubahan ini juga mempengaruhi pola pikir masyarakat secara umum,
terutama yang berkaitan dengan kualitas pelayanan. Semakin baik kualitas pelayanan
masyarakat akan semakin puas dengan pelayanan yang diberikan. Dengan latar belakang
inilah terjadi peningkatan permintaan masyarakat terhadap kualitas pelayanan STNK.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Ingin mengetahui bagaimana tingkat
kesesuaian faktor-faktor kualitas pelayanan yang mempengaruhi kepuasan masyarakat pada
Unit STNK Samsat Jakarta Barat, 2) Ingin mengetahui faktor-faktor apa yang harus
diprioritaskan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang mempengaruhi kepuasan
masyarakat pada Unit STNK Samsat Jakarta Barat, (3) Ingin mengetahui tingkat kepuasan
masyarakat terhadap kualitas pelayanan yang diberikan Unit STNK Samsat Jakarta Barat.
Dalam penelitian ini responden adalah masyarakat yang sedang mengurus STNK di Samsat
Jakarta Barat dan dipilih secara Incidental Sampling berjumlah 200 orang. Untuk mengukur
tingkat kepuasan pelanggan terhadap kinerja di Unit STNK Samsat Jakarta Barat, digunakan
Importance Performance and Analysis (IPA), dan Costumer Satsfaction Index (CSI). Dalam
penelitian ini penulis menggunakan lima faktor kualitas pelayanan sesuai dengan teori dari
Philip Kotler yang terdiri dari Tangibles (wujud tampilan fisik), Reliability (keandalan),
Responsiveness (ketanggapan), Assurance (jaminan), Empathy (empati). Dari lima kriteria
tersebut terdapat atribut-atribut yang mempengaruhi kepuasan masyarakat.
Hasil analisis IPA menunjukkan bahwa transparansi biaya dan kemudahan prosedur
merupakan atribut-atribut yang mempunyai tingkat kepentingan yang paling tinggi dan juga
memiliki tingkat kepuasan yang paling tinggi. Setelah semua atribut dianalisis, atribut-atribut
tersebut dipetakan pada sebuah diagram kartesius. Dari diagram kartesius diperoleh
informasi bahwa atribut-atribut yang harus menjadi perhatian utama adalah kelayakan dan
kelengkapan fasilitas, lokasi pelayanan, cepat dalam menanggapi keluhan masyarakat dan
penyampaian informasi yang mudah dipahami. Keempat atribut ini merupakan atribut yang
dirasakan masyarakat sangat penting, tetapi pihak Samsat Jakarta Barat belum melaksanakan
sesuai dengan harapan masyarakat sehingga masyarakat masih merasa kurang puas. Dari
hasil perhitungan Costumer Satisfaction Index (CSI), tingkat kepuasan secara keseluruhan
terhadap atribut-atribut kualitas pelayanan di Samsat Jakarta Barat sebesar 75,5%. Yang
berarti secara keseluruhan masyarakat puas terhadap kualitas pelayanan di Samsat Jakarta
Barat. Namun demikian masih perlu adanya peningkatan kualitas pelayanan sehingga
kepuasan masyarakat akan meningkat pula.

ABSTRACT
Vehicle Certificate Number (vehicle registration) is one of the documents needed to
drive the vehicle and the identity of the vehicle. Along with the more modern era, led to
significant changes in the pattern of services to the people who are taking care of
registration, especially in urban areas. This change also affects the mindset of the people in
general, especially with regard to quality of service. The better the quality of public services
will be increasingly satisfied with the service provided. With this background of increasing
public demand for quality of service registration. The objectives of this study were: 1) Want
to know how to rate the suitability of the factors affecting the quality of service that people's
satisfaction with officer service in West Jakarta Vehicle Registration Unit, 2) Want to know
what factors should be prioritized to improve the quality of care that affect people's
satisfaction on West Jakarta Vehicle Registration Unit, (3) Want to know the level of
people's satisfaction with the quality of services provided West Jakarta Vehicle Registration
Unit. In this study the respondents were people who were taking care of vehicle registration
in West Jakarta Vehicle Registration Unit and were selected randomly 200 people. To
measure the level of customer satisfaction on the performance of officer service in West
Jakarta Vehicle Registration Unit, used Importance Performance Analysis (IPA), and
Costumer Satsfaction Index (CSI). In this study the authors used five factors of service
quality in accordance with the theory of Philip Kotler consisting of Tangibles (appearance of
physical form), Reliability (reliability), responsiveness (responsiveness), Assurance
(security), Empathy (empathy). Of the five criteria are the attributes that influence people's
satisfaction.
The results of the analysis indicate that the IPA cost transparency and ease of the
procedure are the attributes that have the highest interest rate and also have the highest level
of satisfaction. Having analyzed all the attributes, the attributes are mapped to a Cartesian
diagram. Cartesian diagram obtained information that the attributes that should be the main
concern is the feasibility and completeness of facilities, location services, fast in response to
public complaints and delivery of information that is easily understood. The fourth attribute
is perceived attributes are very important people, but the West Jakarta Registration Unit not
perform according to the expectations of their citizens, people still are not satisfied. From the
calculation of Customer Satisfaction Index (CSI), the overall satisfaction level of the
attributes of service quality in officer service in West Jakarta Vehicle Registration Unit by
75.5%. Which means the public satisfied with the overall quality of service in officer service
in West Jakarta Registration Unit. However, there is need for improved quality of care that
people's satisfaction will increase as well."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Varwell, D. W. P.
Plymouth: MacDonald and Evans, 1978
363.3 VAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Westley, William A.
Cambridge, UK: The Massachusetts Institute of Technology, 1970
363.2 WES v
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Portune, Robert
Cincinnati: The W.H. Anderson Company, 1971
363.2 POR c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Antariksawan
"ABSTRAK
Terdapat tiga fungsi inti dari kepolisian, yaitu fungsi penegakkan hukum, perlindungan dan pengayoman, serta pelayanan kepada masyarakat. Salah satu bagian dari fungsi penegakkan hukum adalah mencegah dan penanggulangan kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan lalu lintas memiliki dampak yang besar dan merugikan sehingga hal ini menjadi salah satu indikator keberhasilan kepolisian. Kecelakaan lalu lintas seringkali disebabkan oleh pengendara yang tidak patuh terhadap aturan sehingga membahayakan diri sendiri ataupun orang lain. Selain kecelakaan oleh pengguna, hal lain yang menjadi terjadinya kecelakaan lalu lintas adalah kualitas jalan, faktor human error, dan kelaikan kendaraan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui arah kebijakan pemolisian komunitas dalam penanggulangan kecelakaan lalu lintas, dan upaya pengembangan model community policing dengan memperhatikan partisipasi masyarakat dan peran kepolisian dalam pencegahan kecelakaan lalu lintas.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa faktor signifikan yang menjadi penyebab terjadinya tingginya kecelakaan per jumlah penduduk adalah faktor yang berkaitan dengan pengendara atau faktor manusia, di mana kecelakaan yang dominan adalah kecelakaan batas kecepatan. Dengan diketahuinya bahwa faktor utama kecelakaan adalah unsur manusia, maka kebijakan yang diambil untuk menanggulangi hal tersebut adalah kebijakan yang berkaitan dengan manusia, yaitu kebijakan pemolisian komunitas

ABSTRACT
There are three core functions of the police, law enforcement, order maintenance, and services to the community or public services. One part of the law enforcement function is preventing and overcoming traffic accidents. Traffic accidents have a large and detrimental impact, and this is one from many indicator of the success of the police. Traffic accidents are often caused by drivers who does not obeying the rules, so they endanger themselves or others. In addition to accidents by drivers, other things that become the factors occurrence of traffic accidents are road quality, human error, and vehicle worthiness.
The purpose of this study was to determine the direction of community policing policies in dealing with traffic accidents, and efforts to develop community policing models by paying attention to public participation and the role of the police in preventing traffic accidents.
The results obtained show that significant factors that caused the occurrence of high accidents per population were factors related to drivers or human factors, where the dominant accidents was a accidents of the speed limit. By knowing that the main factor of accidents is the human element, the policies taken to overcome this are policies related to humans, namely community policing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
D2736
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>