"
ABSTRAKSetiap organisasi diciptakan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan oleh pendirinya maupun manajemen puncak. Pada dasarnya, survival and growth merupakan tujuan mutlak yang ditunjang mekanisme value creation. Dalam sektor bisnis, value creation cenderung semakin didominasi human capital dan intangible asset, sehingga sumber daya manusia semakin berarti bagi keunggulan perusahaan. Tenaga kerja yang berkualitas, akan memperbesar peluang perusahaan dalam meningkatan kualitas produk dan pelayanan, serta menekan biaya, guna memenangkan persaingan. Pengelolaan sumber daya manusia merupakan kontributor penting untuk mencapai misi organisasi. Di sini pelatihan berperan meningkatkan kinerja karyawan untuk meningkatkan kualitas produk dan pelayanan, serta menekan biaya.
Karya tulis ini membahas PT.KG, sebuah konglomerasi bisnis yang telah bergerak di industri media massa selama empat dasawarsa, yang mengalami kesulitan dalam meningkatkan kinerja karyawan di sebuah unit layanan yang berperan cukup vital, yaitu Bagian Audit Intern (AI) dan Sistem Prosedur Akuntansi (SPA). Di kedua Bagian itu, hampir semua staf-baru kurang mampu mencapai tingkat kinerja yang diharapkan, karena kurang memiliki pengetahuan dan ketrampilan teknis mengaplikasikan prinsip akuntansi dalam bidang kerjanya. Umumnya, dibutuhkan break in time sekitar satu setengah tahun, agar mampu mengaplikasikan pengetahuan akuntansi tersebut.
Beberapa upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tersebut telah dilakukan, namun masih belum efektif, antara lain karena materi pelatihan terlalu generik sehingga menghambat transfer of training, format pelatihan kurang sistematis dan kurang terstandar. Untuk mengatasi hal ini, ditawarkan Program On the Job Training Terstruktur (SOJT) yang merupakan program terencana untuk mengembangkan keahlian karyawan yang relevan dengan tugas dan dilakukan dalam setting pekerjaan aktual.
Program SOJT menggunakan pendekatan sistem yang melibatkan semua elemen organisasi (manajer lini, manajer SDM dan trainer) yang penting bagi peningkatan kinerja trainee; menerapkan serangkaian tahap mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, upaya mengatasi masalah hingga troubleshooting untuk memastikan perbaikan terus menerus bagi pengelolaan proses belajar di unit kerja. Pelatihan SOJT dilaksanakan melalui kontak tatap muka one on one antara supervisor sebagai trainer dan staf-baru sebagai trainee, dua kali seminggu, masing-masing selama dua jam dan berlangsung dua puluh dua hingga dua puluh lima minggu, tergantung pada kecepatan belajar trainee."