Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122327 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Halimah Afiffah
"Melihat maraknya berita di media massa terkait tindak kekerasan majikan terhadap TKW-PRT, studi ini bertujuan untuk mengetahui relasi kekuasaan yang terjadi antara majikan dan TKW-PRT di Malaysia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Informan pada penelitian ini adalah majikan berwarganegara Malaysia dan TKWPRT Indonesia yang bekerja di Malaysia. Relasi kekuasaan yang terjadi antara majikan dan TKW-PRT bersifat eksploitatif. Faktor budaya, karakter individu, stereotipe, dan pengalaman mempengaruhi terjadinya relasi kekuasaan Pekerjaan sebagai TKW-PRT mengalienasi individu dari produk kerjanya dan masyarakat luas. Adanya kecenderungan terjadinya kesadaran palsu pada TKW-PRT sehingga mengorbankan pemenuhan kebutuhan dirinya. Konflik terjadi terkait hak-hak TKWPRT yang tidak dipenuhi majikan. Hubungan emosional berfungsi meredam konflik majikan dan TKW-PRT. Kesadaran kelas (class struggle) antara TKW-PRT belum terealisasi disebabkan oleh ketergantungan akan upah dari majikan.

As the news rampant in mass media related to the act of violence towards the Indonesian domestic workers (TKW-PRT), this study is intended to know the power relations that occur between employees and Indonesian domestic workers in Malaysia. This research is currently using the qualitative method. The informers in this study is the employee of Malaysian citizens and Indonesian domestic workers (TKW-PRT) from Indonesia works in Malaysia in order to view the power relations. Power relations that occur between employee and Indonesian domestic workers (TKW-PRT) is nature exploitative. The factor of culture, individual character, stereotype and experiences influence the occurrence of power relations of employment as the Indonesian domestic workers (TKW-PRT). Therefore, it will alienated the individual from her work product and societies. The occurrence of false consciousness towards the Indonesian domestic workers (TKW-PRT) until she sacrifice her self-fulfillment. Conflicts occur related to the rights of Indonesian domestic workers (TKW-PRT) that is not filled by the employee. Emotional relationship is functionate on muffling the conflict of the employee and the Indonesian domestic workers (TKW-PRT). Class consciousness (class struggle) between the domestic workers is still not being realised due to the demands of salary from employee."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46966
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rozy Munir
"ABSTRAK
Penelitian SUMBER DAYA MANUSIA: PROFIL PEMBANTU RUMAHTANGGA DI DKI JAKARTA merupakan penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Pranata Pembangunan Universitas Indonesia, tahun 1993. Penelitian ini dilakukan oleh lima orang yaitu, H.M. Rosy Munir, H. Suparman IA, Ari Indrayono Mahar, Ninawati dan Budiaf. Penelitian ini menghasilkan laporan di luar lampiran sebanyak 44 lembar.
Permasalahan Penelitian
Penelitian tersebut di atas, berangkat dari permasalahan sumber daya manusia yang merupakan human capital yang sangat berperanan secara ekonomi dalam pembangunan.
Masalah sumber daya manusia pembantu rumah tangga, yang lebih merupakan masalah perkotaan dalam hal ini diangkat sebagai permasalahan penelitian. Masalah sumber daya manusia sektor informal pembantu rumah tangga ini tidak terlepas dari masalah urbanisasi yang melanda ibu kota akibat daya tarik Jakarta serta masalah sosial ekonomi di pedesaan. Ketidak seimbangan tingkat upah antara desa dan kota ini menimbulkan masalah bagi arus tenaga kerja, kuantitas, distribusi dan kualitasnya. Terjadi perebutan kesempatan kerja di kota pada lapangan kerja pada tingkat yang relatif rendah, atau yang mengandalkan tenaga fisik. Sektor tersebut terbanyak adalah informal, buruh industri serta pembantu rumah tangga.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah berupaya menggambarkan kehidupan sosial ekonomi golongan pembantu rumah tangga di Jakarta, sebagai kaum pendatang di perkotaan. Profit Pembantu rumah tangga di DKI Jakarta
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah dengan memanfaatkan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan metode kwalitatif dengan alat pedoman wawancara, yang diterapkan terhadap lima informan. Metode pengamatan di lakukan terhadap kegiatan pembantu rumah tangga serta wawancara bebas dilakukan terhadap dua orang majikan.
Data sekunder menggunakan hasil Sensus Penduduk TH 1985 oleh BPS dengan hanya melihat aspek pembantu rumah tangga saja sehingga dapat tergambar secara umum Sumber Daya Manusia sektor Pembantu Rumah Tangga.
Penelitian dilakukan di Jakarta Selatan pada kompleks perumahan serta sebuah sekolah swasta di Jakarta Selatan.
Hasil dan Kesimpulan
Peranan pembantu rumah tangga sejak jaman sebelum penjajahan Belanda hingga sekarang masih dianggap cukup penting. Peranan tersebut tetap ada dalam setiap babakan sejarah di Indonesia, kendati bentuk hubungan sosial majikan-pembantu serta bentuk imbalan yang diterima dari masa kemasa berubah. Konsepsi pembantu sebagai abdi dalem di masa kerajaan Jawa berubah menjadi Iongos dan Nyai pada jaman Belanda. Selanjutnya, pada masa sekarang konsepsi sebagai pembantu rumah tangga adalah lebih sebagai pekerja rumah tangga yang bentuk hubungan kerjanya hubungan imbal jasa.
Pada masa sekarang ini, posisi tawar pembantu rumah tangga menjadi lebih baik, selain di pihak lain dituntut pula "profesionalisme" atau kemampuan "siap pakai" tertentu dalam profesi ini. Kendatipun belum ada peraturan perundang-undangan yang mengatur sektor pekerjaan ini, secara alamiah sudah muncul standar-standar gaji, berbagai persyaratan serta pranata sosial yang "mengatur" pola hubungan kerja majikan - pembantu rumah tangga.
Pembantu rumah tangga sebenarnya adalah golongan orang yang bermasalah di sektor ekonomi dan sosial budaya. Hal tersebut terlihat pada latar belakang, motivasi, situasi kerja mereka, jam kerja, fasilitas, hak serta kewajibannya. Tidak jarang terungkap hal-hal negatif yang menimpa mereka.
Pada dasarnya, pembantu rumah tangga akan selalu beradaptasi dengan lingkungannya. Proses adaptasi tersebut merupakan syarat dasar untuk tetap bisa bertahan di perkotaan. Salah satu alternatif survival nya adalah memanfaatkan jaringan sosial pertemanan dan kekerabatan di perkotaan, demi memenuhi rasa aman, hasrat komunikasi serta prospek masa depan. "
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Marni
"Penelitian bertujuan untuk mengetahui kebutuhan informasi ibu rumah tangga dengan studi kasus pada ibu rumah tangga yang tinggal di rumah susun Klender. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi informasi apa saja dan sumber informasi apa yang sering digunakan dalam memenuhi kebutuhan informasi mereka, lalu bagaimana cara mereka mencari informasi serta kendala-kendala apa yang merintangi mereka dalam memperoleh informasi yang mereka butuhkan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara. Pengambilan informan sebagai sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara purposive sampling. Jumlah informan yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 4 orang ibu. Setelah data dari hasil wawancara diperoleh kemudian dilakukan analisis data dengan berdasarkan prosedur dari Oxford. Hasil penelitian rnenyimpulkan bahwa kebutuhan informasi ibu rumah tangga Rumah Susun Klender berlangsung secara terus-menerus dan berkesinambungan. Informasi yang mereka butuhkan biasanya informasi yang berkaitan dengan tugas dan peranan mereka sebagai seorang ibu rumah tangga serta yang berkaitan dengan diri mereka sebagai seorang wanita. Seperti informasi tentang kesehatan anak, pendidikan anak, informasi kesehatan wanita, informasi kecantikan dan fashion. Sumber informasi yang mereka gunakan adalah tabloid/majalah, radio dan televisi, orang tua, saudara perempuan, teman/tetangga, SMS atau telepon, RT dan masjid. Metode pencarian informasi yang biasa dilakukan yaitu dengan cara bertanya dan berdiskusi, memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman pribadi, dan mencari ke sumber informasi yang mudah mereka peroleh seperti radio, televisi dan majalah. Hambatan dalam pencarian informasi yang dilakukan oleh ibu nunah tangga adalah hambatan individu yaitu faktor sosial ekonomi yang dialami oleh hampir semua informan dan hambatan antar individu yaitu ketika mereka sedang membutuhkan informasi, orang yang mengetahui informasi yang dibutuhkan tidak mau memberikan kepada mereka."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S15460
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulansari
"Dengan adanya berita-berita iinengenai kasus penganiaya an pembantu rumah tangga ( disingkat raenjadi PRT ) oleh majikan raereka dimana PRT tersebut bekerja pada ibu rumah tangga yang tidak bekerja, serta adanya ungkapan dari seorang psikolog ( Sartono Mukadia, 1987 ) yang mengatakan bahwa ibu rumah tangga yang tidak pernah bekerja sering sangat kasar terhadap PRT, raaka tirabul dua pertanyaan dalam diri peneliti, Pertama, apakah ada perbedaan perlakuan terhadap PRT antara ibu rumah tangga yang bakerja dengan ibu rumah tangga yang tidak bekerja? Kedua, faktor-faktor apakah yang ibu rumah tangga rasakan berpengaruh dalam memperlakukan PRT? Kedua pertanyaan ini lah yang hendak diteliti lebih lanjut. Penelitian dilakukan terhadap ibu rumah tang ga yang bekerja pada inatansi pemerintah atau swasta dan ibu rumah tangga yang tidak bekerja dalam jumlah sama melalui teknik sample yang inaidental. Alat yang dlgunakan adalah kuesioner yang dianalisa dengan teknik point bisprial disertai satu pertanyaan timggal. Metode analisa yang digunakan adalah t test.
Hasil penelitian menemukan bahv/a ada perbedaan perlakuan terhadap PRT antara ibu ruraah tangga yang bekerja dengan ibu ruinah tangga yang tidak bakerja dalam hal memberikan kesempatan PRT untuk mengembangkan kemampuannya, Ibu rumah tangga yang bekerja lebih memberikan perhatian dalam hal tersebut dibandingkan dengan ibu rumah tangga yang tidak bekerja. Kehendak diri sendiri merupakan faktor yang dirasakan sangat berpengaruh, sedangkan mass media merupakan faktor yang dirasakan sangat tidak berpengaruh, Ajaran agama, keluarga, pendidikan dan pengalaman bekerja merupakan faktor-faktor yang dirasakan cukup berpengaruh, Suku bangsa, pengalaman berorgnnisasi dan tetangga meimpakan faktor-faktor yang dirasakan kurang berpengaruh. Ditemukan pula indikasi bahv;a faktor usia, agama, suku bangsa dan tingkat pendidikan mempengarulii pola perlakuan ibu rumah tangga terhadap PRT.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah faktor bekerja mempengaruhi ibu rumah tangga dalam memperlakukan PRT dalam hal memberikan kesempatan PRT untuk mengembangkan kemampuannya. Seberapa jauh hubungan usia, agama, suku bangsa dan tingkat pendidik an serta bagaimana hubungannya dengan jenis perilaku majikan tertentu, belum diketahui. Kiranya hal itu menarik untuk dilakukan penelitian lebih lanjut."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Kharina
"Pembantu rumah tangga merupakan salah satu jenis pekerjaan yang banyak dilakukan oleh wanita. Pada umumnya wanita yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga berusia ≤ 18 tahun, dengan pendapatan yang masih jauh di bawah UMR. Pembantu rumah tangga mengurus pekerjaan rumah tangga, seperti memasak, mencuci, menyetrika, membersihkan rumah, serta mengasuh anak. Banyaknya pekerjaan yang dilakukan pembantu rumah tangga harus disesuaikan dengan jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi. Konsumsi makanan dapat memengaruhi status gizi seseorang, dimana ada tiga jenis status gizi, yaitu status gizi kurang, normal, dan gizi lebih.
Pembantu rumah tangga yang tinggal menetap di rumah pengguna jasa cenderung memiliki pola makan dan jenis makanan yang sama. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa makanan yang dikonsumsi pengguna jasa berbeda dengan yang dikonsumsi oleh pembantu rumah tangga. Perbedaan makanan yang dikonsumsi juga mengakibatkan adanya perbedaan asupan energi dan zat gizi lain seperti protein, karbohidrat, dan lemak. Selain itu, ada juga perbedaan status gizi. Berdasarkan penelitian Renur (2007) mengenai status gizi pada tenaga kerja wanita di tiga sektor industri menunjukkan bahwa sebesar 23,5% tenaga kerja wanita berstatus gizi kurang.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi berdasarkan IMT pada pembantu rumah tangga di Perumahan Duta Indah Bekasi. Disain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah disain studi cross sectional dan bersifat deskriptif dengan menggunakan uji statistik chi square. Pengambilan data dilakukan melalui recall 2 x 24 jam untuk konsumsi makanan (asupan energi, protein, karbohidrat, dan lemak), serta wawancara kuesioner untuk faktor-faktor berhubungan yaitu faktor biologis (umur), dan faktor sosial ekonomi (tingkat pendidikan, pendapatan, dan pengetahuan gizi. Populasi target adalah pembantu rumah tangga yang tinggal menetap di rumah pengguna jasa di Perumahan Duta Indah. Jumlah sampel penelitian adalah 100 orang pembantu rumah tangga dan teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan systematic random sampling.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden berstatus gizi normal (80%), ada 8% responden yang berstatus gizi kurang, dan 12% responden berstatus gizi lebih. Rata-rata IMT pembantu rumah tangga adalah 21,99 kg/m2. IMT maksimum sebesar 34,01 kg/m2 dan minimum sebesar 17,78 kg/m2. Responden berada pada kelompok umur ≥ 21 tahun (52%) dan belum menikah (71%). Sebagian besar responden memiliki frekuensi makan baik (79%). Sebanyak 75% responden memiliki asupan energi kurang (< 80% AKG), sebanyak 59% responden asupan proteinnya cukup (≥ 80% AKG), sebanyak 90% responden asupan karbohidratnya kurang (< 65% total energi) dan sebanyak 88% responden asupan lemaknya baik (≥ 20% total energi). Sebagian besar responden (94%) memiliki tingkat pendidikan rendah, sebanyak 49% responden berpendapatan rendah, dan ada 63% responden yang berpengetahuan rendah.
Pendidikan memiliki hubungan bermakna dengan status gizi, akan tetapi faktor biologis (umur), konsumsi makanan (frekuensi makan, asupan energi, asupan protein, asupan karbohidrat, dan asupan lemak), dan faktor sosial ekonomi (pendapatan dan pengetahuan) tidak memiliki hubungan bermakna dengan status gizi pada pembantu rumah tangga."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Citra Alfaputri
"Penelitian ini adalah mengenai perilaku buang air besar pada ibu rumah tangga yang tidak mempunyai jamban keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui secara lebih mendalam mengenai hal-hal yang melatarbelakangi ibu yang buang air besar tidak di jamban keluarga. Salah satu hal yang mendasari dilakukannya penelitian ini adalah karena masih rendahnya kepemilikan jamban, dengan presentase sebesar 39,37 %. Karena rendahnya kepemilikan jamban, menyebabkan pula rendahnya penggunaan jamban keluarga di Kecamatan Sukaresmi, hanya 5,44 % yang menggunakan jamban dari 8984 kepala keluarga (KK). Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data wawancara mendalam. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa perilaku buang air besar pada ibu rumah tangga yang tidak mempunyai jamban keluarga sebagian besar dilakukan di sungai dan kolam. Hal yang mendasari ketidakpemilikan jamban keluarga adalah sosial ekonomi yang rendah dan lahan terbatas yang berada di dalam rumah. Oleh karena itu dari hasil penelitiann ini, disarankan agar dilakukan pendekatan oleh tokoh agama setempat dan petugas Puskesmas pada Ibu rumah tangga yang tidak mempunyai jamban dan keluarganya. Selain itu, petugas Puskesmas terus melakukan advokasi ke Dinas Kesehatan setempat, agar dapat menyediakan jamban keluarga minimal 3 (tiga) buah di setiap rumah tangga di Kecamatan Sukaresmi."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>