Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68668 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizqi Rohmat Fahmi Hidayat
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S6455
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"NII (The Indonesia Islamic State) called DI (Dar al-Islam) is an Islamic movement organization (Harakah Islamiyah ) is led by Maridjan Sekarmadji kartosoewirjo (MSK), a prominent of Masyumi from West Java....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Usman
"Skripsi ini menjelaskan mengenai fenomena yang terjadi di dalam Negara Islam Indonesia Komandemen Wilayah 9 (NII KW 9) yang anggotanya melakukan aksi kejahatan altruistik dalam mencari uang (dengan cara menipu, mencuri dan merampok) untuk memenuhi tuntutannya sebagai anggota. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan mewawancarai narasumber yang berupa mantan anggota dari NII KW 9. Tujuannya adalah untuk mencari tahu karateristik dari lingkungan serta individu anggota NII KW 9 sehinga dapat memahami landasan, faktor-faktor pendukung mereka untuk melakukan aksi kejahatan altruistik.

This minithesis explains about phenomenon that occurs in the Islamic State of Indonesia Commandment Region 9 (NII KW 9). Their members in order to serve their duties as member, committing crimes by collecting money from society (they steal, rob and committing fraud), researcher called this crime as Altruistic Crime. The method being used in this research is qualitative descriptive method, Researcher interview informants who were members of Islamic State of Indonesia Commandment Region 9 (NII KW 9). The objective of this research is to figure out the characteristics of environment and person themself as a member of Islamic State of Indonesia Commandment Region 9 (NII KW 9) so we able to understand the background, supporting factors why they commit altruistic crime.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47505
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Triana
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S6256
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
S7968
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Murti Rinta Budiwati
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S7150
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faizul Azhaari Tri Raharjo
"Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor yang melatarbelakangi kekalahan
Renaissance dalam pemilihan anggota Parlemen Eropa pada 2019. Pembentukan Union
Européenne (UE) merupakan upaya untuk menjamin terciptanya perdamaian di antara
negara-negara di Eropa khususnya pasca-Perang Dunia II. Pendirian UE berhasil
mengikat seluruh anggotanya untuk tunduk dan patuh terhadap kebijakan yang sudah
diputuskan bersama. Terdapat tiga lembaga utama UE yang saling bekerja sama dalam
pembuatan kebijakan, yakni Komisi Eropa, Dewan UE, dan Parlemen Eropa. Parlemen
Eropa beranggotakan perwakilan dari setiap negara anggota. Struktur Parlemen Eropa
terdiri dari seorang Presiden, Wakil Presiden dan 750 anggota. Anggota Parlemen Eropa
dipilih langsung oleh masyarakat Eropa setiap lima tahun sekali dengan sistem
proporsional. Pada pemilihan anggota Parlemen Eropa 2019, partai yang didirikan oleh
Emmanuel Macron, La République En Marche ! berkoalisi dengan tiga partai lain yang
memiliki orientasi politik yang sama. Koalisi tersebut diberi nama Renaissance. Pada
dasarnya, penurunan tingkat popularitas Emmanuel Macron merupakan alasan
mendasar terbentuknya koalisi tersebut. Renaissance memiliki program yang berfokus
pada lingkungan hidup, pertahanan, dan pertumbuhan ekonomi UE. Namun,
Renaissance mengalami kekalahan pada pemilihan anggota Parlemen Eropa 2019 di
Prancis. Kekalahan tersebut dilatarbelakangi oleh ketidaksesuaian program Renaissance
dengan kondisi ekonomi dan sosial Prancis saat ini. Penelitian ini menggunakan metode
sejarah dengan pendekatan politikologis.

This article aims to explain the factors behind the defeat of Renaissance in the European
Parliament Election in 2019. The European Union was created as an effort to ensure
peace between European Countries, especially after World War II. Its establishment has
succeeded in binding all its members to obey and comply with policies that have been
jointly made. There are three main EU institutions that are working together in creating
policies; they are the European Commission, the EU Council and the European
Parliament. The European Parliament consists of representatives from each European
member country. The structure of the European Parliament consists of a President, Vice
President and 750 members. Members of the European Parliament are elected directly
by the European community every five years. In the European Parliament election in
2019, the party founded by Emmanuel Macron, La République en marche! was in
coalition with three other parties that had the same political orientation as them. This
coalition was known as "Renaissance". The declining of Emmanuel Macron's popularity
was the fundamental reason as to why this coalition happened in the first place.
Renaissance offered programs that focus on environment, national defense, and
economic growth of the EU. However despite all of that, the Renaissance suffered
defeat in the 2019 European Parliament Election. The cause of their loss was influenced
by the incompatibility of their programs with the actual economic and social conditions
of France. This research uses historical methods with a politicological approach
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sugiarto
"Tenaga keperawatan adalah seseorang yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan dibidang keperawatan yang didapat melalui pendidikan dibidang keperawatan (Undang-Undang No 23 Tahun 1992). Akademi Keperawatan merupakan institusi yang mendidik tenaga keperawatan. Di Provinsi Banten terdapat lima institusi Akademi Keperawatan. Jumlah tenaga keperawatan sebagaimana di Indonesia secara keseluruhan masih kurang dan distribusinya tidak merata, demikian pula di Provinsi Banten. Adapun yang menjadi masalah ialah kendati tenaga keperawatan masih dibutuhkan baik untuk konsumsi dalam maupun luar negeri, peminat untuk mengikuti pendidikan di bidang ini relatif masih rendah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan hubungan antara faktor-faktor yang sudah diprediksi seperti umur, jenis kelamin, minat terhadap profesi perawat, persepsi lapangan kerja, persepsi pendidikan lanjut, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, pengaruh keluarga, informasi pendidikan, prestasi belajar di sekolah asal dan asal sekolah dari mahasiswa Akademi Keperawatan dengan keputusannya-untuk memilih mengikuti pendidikan Akademi Keperawatan. Penelitian ini dilakukan di seluruh Akademi Keperawatan di Provinsi Banten tahun 2002. Penelitian ini non eksperimental dimana datanya bersifat primair dan dikumpulkan secara potong lintang (cross sectional). Sedangkan sampel penelitian diambil dari populasi mahasiswa tingkat satu dari lima institusi Akademi Keperawatan di Provinsi Banten berjumlah 170 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan menggunakan kuesioner. Data diolah dengan bantuan komputer.
Analisis univariat dari hasil penelitian menunjukan bahwa dari semua responden, lebih dari setengah memiliki minat tinggi untuk masuk Akademi Keperawatan (53,5%).
Dari analisis bivariat, didapatkan 3 variabel yaitu variabel umur (p value=0,017), variabel pendidikan orang tua (p value=0,014) dan variabel pengaruh keluarga (p value= 0,031), yang mempunyai hubungan secara statistik bermakna untuk mengikuti pendidikan di Akademi Keperawatan. Sedangkan variabel jenis kelamin, persepsi lapangan kerja, persepsi pendidikan lanjut, pekerjaan orang tua, informasi pendidikan, prestasi belajar dan anak sekolah tidak memiliki hubungan yang bermakna secara statistik dengan keputusan mengikuti pendidikan Akper.
Analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik menemukan 6 variabel yang memiliki p value <0,25 yaitu variabel umur (p=0,010), minat (p=0,142), persepsi kerja (p=0,104), pekerjaan orang tua (p O,149), pengaruh keluarga (p-0,025) dan prestasi belajar/NEM (p=0,169). Setelah dilakukan analisis ternyata ada 3 variabel (umur, persepsi kerja dan pengaruh keluarga) secara statistik signifikan dengan keputusan untuk mengilkuti pendidikan Akademi Keperawatan.
Dengan diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan keputusan seseorang untuk mengikuti pendidikan di Akademi Keperawatan, maka penelitian ini juga dapat memberi saran terutama kepada Pusdiknakes dalam membuat kebijakan penerimaan mahasiswa baru perlu persyaratan yang lebih luas tidak hanya STTS dan tinggi badan. Perlu dilakukan pemeriksaan psikologis dan membuat buku panduan/informasi tentang pendidikan kesehatan, bahkan melakukan promosi melalui media cetak maupun elektronik masih dibutuhkan. Untuk institusi pendidikan Akper agar dalam penerimaan mahasiswa baru memberikan informasi yang memadai sedini dan seluas mungkin dan melakukan pemeriksaan psikologis. Untuk mensosialisasikan profesi keperawatan perlu menyebarluaskan buku panduanlinformasi pendidikan perawat dengan bekerja sama dengan asosiasi profesi perawat.
Untuk menghasilkan kesimpulan yang lebih representatif perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan desain yang berbeda sehingga dapat diperoleh informasi yang lebih lengkap tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan keputusan seseorang memilih mengikuti pendidikan Akademi Keperawatan.
Daftar pustaka : 36 (1976-2001)

Background Factors of Decision at Nursing Academy in Banten Province Year 2002 Nursing personnel is someone equipped with knowledge and skills in nursing field obtained through education in nursing discipline (Government Regulation No. 23 1992). Nursing Academy is an institution which educate nursing personnel, there are five Nursing Academy in Banten Province. In general, there is a lack of nursing personnel and the distribution is unequal. That problem also occurred in Banten Province. One cause of this problem is lack of willingness to attend nursing education despite its high demand both nationally and internationally.
The aim of this study is to understand the relationship between predictable factors such as age, sex, aspiration toward nurse profession, perception toward job, perception toward higher education, parents' education, parents' job, family influence, educational information, previous educational achievements, and previous school and the decision to attend the education in nursing academy. This study was conducted in five nursing academies in Banten Province in the year 2002. Design of this study is non experimental with primary data collected cross-sectionally. Sample was 170 first year students from five nursing academies in Banten Province. Data collected by questionnaires and analyzed by using computer.
Univariate analysis showed that more than half (54.1%) of respondents had relevant decision to attend nursing academy.
Bivariate analysis shows that there are 3 variables, that are age (p value-0.007) pwnts' education (p value=0.075), Arid family influence (p value=0.031), associated with aspiration td attend the educaaidh at nursing academy. On the other hand, the variables of sex, work field perception, advance education perception, parents' occupation, educational information, school achievements, and school graduating had no significant statistic relationship on decision to attend nursing academy.
Multivariate analysis using logistic regression resulted in 6 variables with p value 0.25, that are age (p value= 0.075), interest (p value=0.142), working perception (p value=0.104), parents' occupation (p value-0.149), family influence (p value=0.025), and educational achievements (p value-0.169). Further analysis shows there are 3 variables (age, working perception, and family influence) that are statistically significant with aspiration to attend education in nursing academy. This was in accordance to fact that nursing profession was widely perceived as females profession, thus it is heavily biased by gender.
The results of this study lead to suggestions, especially for Pusdiknakes as to extend the conditions of entry for nursing academy, not just limited to previous school certificate and predetermined height as usually applied. There is a need to conduct a psychological testing and providing guide and information book on health education even promoting using mass media and electronics still needed. In the field of nursing education, nursing academics should provide early information, conduct psychological test, and socializing information on nursing profession by distributing guide/information book on nursing education. To draw a more representative conclusion, further research using different design is necessary. Thus more information about factors that influence decisions to attend nursery academy could be collected."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T8232
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>