Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92291 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dina Zenitha
"Akhir tahun 1960-an, di Indonesia berkembang model pasar yang berbeda dari pasar tradisional. Model pasar tersebut menggunakan sistem swalayan, yang memungkinkan pengunjung secara leluasa memilih dan mengambil barangbarang untuk dibeli tanpa harus dilayani oleh penjaga. Umumnya pasar tersebut dlsebut dengan istilah pertokoan. Bentuk pasar yang demikian sangat memungkinan bagi pengunjung untuk melakukan pencurian. Pencurian bukan hanya dilakukan oleh pengunjung yang sedang berbelanja saja, tetapi juga oleh mereka yang merupakan pencuri profesional. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dan pendekatan kualitatif dengan tujuan untuk menggambarkan bentuk pencurian yang teijadi di dalam Ramayana Department Store Cabang Plasa Depok, yang menjadi obyek penelitian, menggambarkan teknik-teknik yang digunakan oleh pelaku pengutilan , serta menggambarkan upaya-upaya yang dilakukan oleh Ramayana untuk mencegah teijadinya pencurian di dalam pertokoannya. Ada dua pendekatan yang ditempuh oleh Ramayana. Pendekatan yang pertama adalah pendekatan preventif, sedangkan pendekatan yang kedua adalah pendekatan apprehensif. Melalui pendekatan yang pertama, Ramayana melakukan pencegahan pencurian dengan menggunakan halangan-halangan fisik yang mempersempit kemungkinan pengunjung untuk melakukan pencurian di dalam pertokoan. Di antaranya adalah seperti melakukan penataan tampilan barang atau disebut physical layout, melarang pengunjung untuk membawa tas atau barang-barang yang dibawa dari luar pertokoan, pemasangan stiker anti pengutilan sebagai alat publikasi. Hal lainnya yang dilakukan oleh Ramayana adalah menggunakan sumber daya yang berupa tenaga satpam, yang beitugas untuk menjaga keamanan, ditujukan agar para pengunjung yang bemiat untuk melakukan sesuatu yang kurang baik, akan merasa diawasi, sehingga mereka mengurungkan niatnya. Melalui pendekatan kedua, Ramayana melakukan pencegahan pengutilan oleh pengunjung pertokoan dengan cara menyerahkan pelaku yang tertangkap kepada pihak berwajib. Pelaku tertangkap yang diserahkan kepada ke polisi biasanya adalah mereka yang merupakan pelaku profesional, atau mereka yang tidak mau bersikap kooperatif pada saat pemeriksaan oleh sekuriti. Meskipun demikian, upaya yang dilakukan oleh Ramayana dirasakan masih kurang efektif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S6286
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafril
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Nur Ikhsanti
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2009
S10456
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S4677
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S6332
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2005
S24520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jimmy Suharno
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S47869
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal
"Tesis ini merupakan hasil penelitian mengenai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kota Sabang dalam mengelola Kawasan Pelabuhan dan Perdagangan Bebas Sabang. Penelitian ini penting mengingat masih belum tercapainya hasil yang memuaskan dari berbagai upaya terobosan yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah guna menunjang kelancaran pengelolaan kawasan sabang. Padahal keberadaan sabang sebagai kota dengan status Kawasan Pelabuhan dan Perdagangan Bebas dapat dijadikan sebagai sentral dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan masyarakat.
Penelitian ini difokuskan di Kota Sabang sebagai kota yang ditetapkan menjadi Kawasan Sabang melalui Undang-undang Nomor 37 Tahun 2000 tentang Kawasan Pelabuhan dan Perdagangan bebas Sabang.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif melalui proses studi kepustakaan, wawancara dan observasi ke lapangan. Teknik pemilihan informan menggunakan teknik snowball. Dimana jumlah informan tidak ditentukan terlebih dahulu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya-upaya yang telah ditempuh oleh Pemerintah Daerah Kota Sabang dalam pengelolaan Kawasan Sabang yaitu Pembentukan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang, Pembangunan Sarana Fisik dan Penyelenggaraan Pameran Akbar Sabang Fear sebagai sarana promosi. Namun karena masih adanya beberapa kendala dalam pelaksanaan kegiatan telah menyebabkan hasil yang ingin dicapai belum begitu memuaskan.
Faktor-faktor pendukung bagi Pemerintah Daerah Kota Sabang dalam melaksanakan upaya pengelolaan kawasan sabang meliputi : Letak Kota Sabang yang sangat strategis dan Sejarah Pelabuhan Dan Perdagangan Bebas Sabang. Sedangkan faktor-faktor yang menghambat kelancaran pengelolaan kawasan sabang yaitu kondisi keamanan yang tidak kondusif, terbatasnya komoditi lokal, minimnya tenaga kerja potensial dan keterbatasan dana.
Merujuk pada kondisi tersebut, dituntut keuletan dari Pemerintah Daerah Kota Sabang sebagai pengambil segala bentuk kebijakan didaerah untuk lebih meningkat peran dan kinerjanya dalam melahirkan berbagai langkah terobosan yang dapat menunjang kelancaran pengelolaan Kawasan Sabang sehingga keberadaannya dapat dimanfaatkan untuk perbaikan kesejahteraan masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10933
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>