Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 186660 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yusmiati Ihza
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusmiarti Ihza
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvia Simbangan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Irmansyah
"Dalam rangka menyongsong era globalisasi yang penuh tantangan, di
butuhkan sumber daya manusia yang berkualitas baik. Unluk memenuhi tantangan tersebut, pendidikan merupakan salah satu sarana yang dapat membawa peserta didik ke arah manusia yang berkualitas tersebut. Namun demikian, prestasi belajar khususnya pada pelajaran matematika yang direfleksikan melalui Nilai Ebtanas Murni (NEM) pada tingkat SLTP akhir- akhir masih tergolong rendah. Hal ini nengindikasikan bahwa kemampuan matematika peserta didik di tingkat SLTP belum sesuai dengan harapan.
Fenomena di atas mendorong penulis melakukan studi tentang pengaruh latar belakang keluarga dan karakteristik siswa terhadap prestasi belajar matematika dan bahasa Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji
hubungan dan pengaruh sub-sub variabel latar belakang keluarga dan
karakteristik pribadi siswa terhadap prestasi belajar matematika dan bahasa Indonesia.
Untuk rnencapai tujuan penelitian tersebut, pendekatan yang dipergunakan adalah pendekatan efektifitas sekolah pada tingkat siswa. Pendekatan ini merupakan konsep penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang ditinjau dari berbagai tingkat; sekolah, kelas, serta pada tingkat siswa. Pada penelitian ini penulis memberikan penekanan pada faktor-faktor pada tingkat siswa yaitu latar belakang keluarga dan karakteristik pribadi.
Untuk mendapatkan data, dalam penelitian ini dipergunakan metode
kepustakaan dan metode survey. Analisis data dilakukan dengan analisis korelasi Pearsons serta analisis regresi Iinier berganda dengan metode stepwise.
Temuan penelitian menunjukkan adanya hubungan dan pengaruh variabel latar belakang keluarga dan karakteristik siswa terhadap prestasi belajar matematika dan bahasa Indonesia. NEM matematika SD, motivasi belajar serta macam bacaan yang dimiliki merupakan prediktor atas prestasi belajar saat ini.
Dalam usaha meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan, temuan penelitian ini kiranya dapat dijadikan masukan bagi para pengambil keputusan dalam kebijakan pendidikan. Sistem NEM perlu dipertahankan karena
mempunyai standar penilaian yang baik. Motivasi siswa perlu ditingkatkan melalu pengembangan bahan bacaan buku pelajaran. Jumlah bacaan perlu diperbanyak melalui penyediaan perpustakaan publik atau bantuan buku bagi kalangan bawah."
2001
T3137
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Ritandiyono
"Penelitian ini bermula dari pemikiran penulis bahwa secara teoritis dan hasil penenelitian beberapa pakar psikologi ditemukan prestasi belajar siswa dipengaruhi variabel-variabei non-intelektual, diantaranya adalah variabel kemandirian dan kecerdasan emosional. Selain itu, penulis juga melihat adanya usaha pemenntah dan lembaga pendidikan swasta melakukan uji coba program percepatan belajar untuk melayani pendidikan siswa berbakat, dan sebagai satan satu usana bangsa dan negara Indonesia menyiapkan generasi muda yang siap menghadapai pemberlakuan pasar bebas dunia. Berdasarkan pemikiran tersebut di atas, penulis tertarik untuk menelitii apakah ada hubungan antara kemandinan dan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa program percepatan belajar dan program reguler Seberapa besar peranan bermakna yang diberikan kemandirian dan kecerdasan emosional terhadap prastasi belajar pada siswa program percepatan belajar dan program reguler Apakah ada perbedaan kemandirian pada siswa program percepatan belajar dan program reguler. Dalam penelitian ini siswa yang dipilih sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas 3 program percepatan belajar dan program reguler dari SMUN 81 dan SMU Lab School Jakarta Timur. Selanjutnya untuk menetapkan sampel masing-masing sekolah dilakukan secara accidental sampling dengan mempertimbangkan berimbangnya jumlah (n) siswa program percepatan belajar dan program reguler. Jumlah seluruh subjek penelitian adalah 65 siswa. Kepada mereka diberikan Skala Kemandirian, dan Skala Kecerdasan Emosional (yang diadaptasi dari Ell yang disusun oleh Lanawati (1999)). Prestasi beiajar diperoleh dari nilai rapor caturwulan II tahun ajaran 2001/2002 dari siswa kelas 3 program percepatan belajar dan program reguler. Skala Kemandirian disusun berdasarkan aspek-aspek kemandirian: percaya diri kontrol diri, tanggung jawab, kebebasan, ketegasan diri, inisiatif, dan pengambilan keputusan. Skala Kemandirian memiliki 45 item valid, dengan koeisien validitas berkisar 0,3220 sampai 0,6956, dan koetisien reliabilitas 0,9064 Skala Keoerdasan Emosional disusun berdasarkan aspek-aspek kecerdasan emosional yaitu: kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati, dan ketrampilan sosia1 Skala Kecerdasan Emosional memiliki 69 item yang valid, dengan koefisien validitas berkisar 0,3070 sampai 0,710B, dan koefisien reliabilitas 0,95014. Hasil penelitian menunjukkan: 1).Ada hubungan yang bennakna antara kemandirian dengan prestasi belajar siswa program percepatan belajar (r = 0,749 dengan nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05)). 2). Ada hubungan yang bermakna antara kemandirian dengan prestasi belajar siswa program reguler (r = 0,528 dengan nilai signitikansi 0,001 (p < 0,05)). 3). Ada hubungan yang bermakna antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa program percepatan belajar (r = 0,873 dengan nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05)). 4). Ada hubungan yang bermakna antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa program reguler (r = 0,776 dengan nilai signiiikansi 0,000 (p < 0,05)) 5). Ada peranan yang bermakna dari kemandirian dan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa program percepatan belajar (F = 54,619 dengan nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05)). Penelitian ini menemukan bahwa variabel kemandirian dan kecerdasan emosional secara bersama-sama memiliki peranan sebesar 79,6% terhadap prestasi belajar siswa program percepatan belajar. 6). Ada peranan yang bennakna dan kemandirian dan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa program reguler (F = 24,754 dengan nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05)). Penelitian ini menemukan bahwa variabel kemandirian dan kecerdasan emosional secara bersama-sama memiliki peranan sebesar 61,5% terhadap prestasi belajar siswa program reguler. Tetapi secara sendiri-sendiri hanya variabel kecerdasan emosional yang memiliki peranan yang bermakna terhadap prestasi belajar siswa program reguler 7). Ada perbedaan kemandirian yang bermakna pada siswa program percepatan belajar dan program reguler (t = 2,363 dengan nilai signiikansi 0,021 (p < 0,05)). Selain itu juga dapat disimpulkan bahwa siswa program percepatan bela§ar oenderung lebih mandiri dibandingkan dengan siswa program reguler. Saran bagi guru, yaitu hendaknya guru memasukkan aspek-aspek kemandirian dan kecerdasan emosional di dalam pengajaran, menciptakan kondisi belajar yang kondusif untuk berkembangnya kemandirian dan keoerdasan emosional siswa. Guru diharapkan dapat menjadi model yang mandiri. Perlu adanya pelatihan-pelatihan khusus bagi guru tentang bagaimana meningkatkan kemandinan dan keoerdasan emosionai guru dan siswa. Saran bagi orang tua, yaitu diharapkan menerapkan pola asuh demokratis, memiliki hubungan yang kuat dengan anak, menghargai perasaan anak dan tidak terlalu membebaskan anak untuk mengungkapkan perasaannya. Saran bagi masyarakat yaitu masyarakat diharapkan mengembangkan lingkungan sosial dan nilai-nilai budaya masyarakat yang dapat mengembangkan kemandirian dan keoerdasan emosional wanganya. Saran bagi peneliti seianjutnya yaitu hendaknya menelili siswa keias satu atau dua program percepatan belajar dan program reguler. Peneliti selanjutnya perlu melakukan uji validitas ekstemal dengan menemukan hubungan alat ukur di dalam penelitian ini, yaitu Skala Kemandirian dan Skala Kecerdasan Emosionai, dengan alat ukur lainnya. Akhirnya sebagai penutup perlu ditekankan bahwa hasil penelitian ini menunjukkan adanya peranan yang bermakna dari kemandirian dan kecerdasan emosionai terhadap prestasi belajar pada siswa program percepatan belajar dan program reguler. Maka dengan usaha meningkatkan kémandinan dan kecerdasan emosional siswa, baik dalam pendidikannya maupun bimbingan di sekolah, prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan. Program percepatan belajar merupakan Salah satu bentuk layanan pendidikan yang demokratis bagi siswa berbakat. Pada saat ini, program percepatan belajar yang diselenggarakan dalam kelas khusus mempakan layanan pendidikan siswa berbakat yang paling mungkin dilaksanakan di Indonesia, meskipun dengan segala keterbatasannya. Program percepatan belajar yang diselenggarakan dalam kelas khusus mempakan Iayanan pendidikan siswa berbakat yang masih memungkinkan siswa berbakat untuk berinteraksi bertumbuh, dan berkembang bersama-sama teman sebayanya baik teman sebaya yang berbakat maupun iidak berbakat. Kondisi tersebut dapat meminimalkan segala kelemahan-kelemahan dari program percepatan belajar."
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38485
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Iriani
"ABSTRAK
Penelitian mengenai prestasi belajar umumnya dapat dilakukan dengan fokus yang bervariasi. Telaah dalam kajian ini menekankan pada pemahaman atas suatu penerimaan diri anak sepenuhnya sebagai pribadi yang harus dihargai karena setiap anak sesungguhnya mempunyai potensi untuk menjadi sehat dan tumbuh secara kreatif. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui hubungan prestasi belajar dengan faktor-faktor komunikasi yang dilakukan anak dengan keluarga, guru dan peer group. Khusus untuk faktor-faktor komunikasi terdapat 7 variabel yang diukur mengacu kepada paradigma humanistik yaitu tingkat perhatian, keterbukaan, kedekatan, empathy, sikap mendukung, sikap positip dan kesetaraan. Penelitian juga bertujuan untuk mengetahui hubungan prestasi belajar dengan kegiatan belajar, media dan sarana serta NEM. Di samping itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model kausal antara faktor komunikasi keluarga, komunikasi guru, komunikasi peer group, kegiatan belajar, media dan sarana serta NEM dengan prestasi belajar.
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Lanjutan Pertama Kelas III yaitu SLTP 20 Bulak Rantai, SLIP 49 Kramat Jati dan SLTP 109 Jatiwaringin pada bulan November sampai Desember 1997, Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai dengan teknik korelasional dan model kausal, Populasi penelitian adalah siswa SLTP kelas III berusia antara 14 - 16 tahun. Penelitian yang digunakan eksplanatif dan kajian dilakukan secara kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 128 yang diambil dengan teknik pengambilan sampel purposif (purposial sampling). Pengumpulan data dilakukan dengan angket dengan menggunakan skala likert. Instrumen faktor-faktor komunikasi, kegiatan belajar, media massa dan sarana dibuat oleh peneliti dengan dasar pengkajian teori. Instrumen tersebut telah memenuhi keterandalan dan kesahihan instrumen. Instrumen komunikasi keluarga, instrumen komunikasi guru dan instrumen komunikasi peer group memiliki koefisien reliabilitas masing-masing sebesar 0,87, 084 dan 0,83.
Proses analisa dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis multivariat yang meliputi antara lain : (a) analisis deskritif. (b) analisis faktor (c) analisis korelasional dan regresi Untuk pengujian hipotesis mengunakan analisis korelasional, regresi ganda dan analisis jalur yang kesemuanya dilakukan dengan menggunakan program SPSS PC for WINDOWS Release 6.0. Dari hasil analisis, dapat disimpulkan : Pertama, tidak terdapat hubungan positip antara komunikasi keluarga dengan prestasi belajar. Kedua, terdapat hubungan positip antara tingkat empathy pada komunikasi guru dan prestasi belajar dengan koefisien korelasi ' 0, 007. Ketiga, terdapat hubungan positip antara sikap mendukung dalam komunikasi peer group dan prestasi belajar dengan koefisien korelasi sebesar 0,008. Keempat, tidak terdapat hubungan positip antara kegiatan belajar dan prestasi belajar. Kelima, tidak terdapat hubungan positip atara media massa dan sarana dengan prestasi belajar. Keenam terdapat hubungan positip antara NEM dan prestasi belajar dengan koefisien korelasi sebesar 0,003. Ketujuh., koefisien korelasi telah teruji keberartiannya dengan tingkat signifikansi 0,012 (lebih kecil dari 0,05). Kedelapan, terdapat model kausal antara komunikasi guru, komunikasi peer group, media dan NEM dengan prestasi belajar."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitti Nursetiawati Soemino Nasrul Oening
"Pertambahan penduduk, disertai dengan kondisi sosial ekonomi penduduk yang rendah, kesulitan mendapatkan perumahan atau lahan yang layak untuk tempat tinggal eli kota-kota besar telah mendorong orang untuk tinggal di pemukiman kumuh. Makin banyak jumlah penduduk, makin menurun t:ingkat kesejahteraan penduduk, dan makin sulit mendapatkan lahan atau rumah yang layak untuk dihuni, semakin besar tekanan penduduk, untuk tinggal di pemukiman kurnub. Selanjutnya menimbulkan kepadatan penghuni dan ketidak teraturan (density and crowding) dalam setiap lingkungan keluarga di pemukiman kumuh, yang akhimya memberikan efek kepada anak lulus SD berupa prestasi belajar yang rendah.
Masalah yang dihadapi anak yang tinggal di pemukiman lcumuh padat penduduk adalah :
1. Tingkat kepadatan penghuni sangat tinggi.
2. Lingkungan fisik yang kotor, bau , bangunan fisik tempat tinggal yang mudah terbakar, pemcemaran lahan, udara dan air, jalan yang tidak tertata, lingkungan keluarga yang sangat tinggi kepadatan penghuninya, sesak, dan bising, kondisi bela jar yang buruk.
3. Fakta bahwa kepadatan penghuni yang sangat tinggi dalam lingkungan keluarga di pemukiman kumuh padat penduduk tersebut akan mempengaruhi prestasi belajar.
Prestasi belajar saat lulus SD berupaya NEM di Kelurahan Galur yaitu 34,82 (Nilai Minimum), 44,61 (Nilai Maksimum). Berdasarkan hasil pengamatan dan penelaahan literatur yang berkaitan dengan banyaknya anak lulus SD berprestasi belajar rendah memiliki hubungan dengan kondisi belajar anak yang dipengaruhi oleh faktor fisik dan non fisik dalam lin8kunan keluarga dapat disusun hipotesis sebagai berikut:
1. Kepadatan penghuni dalarn lingkungan keluarga berpengaruh terhadap prestasi belajar anak.
2. Kondisi belajar dalam lingkungan keluarga berpengaruh terhadap prestasi belajar.
Hipotesis 1 memiliki arti makin tinggi tingkat kepadatan penghuni dalam lingkungan keluarga, rnakin rendah prestasi belajar anak. Hipotesis 2 memiliki arti semakin baik kondisi belajar anak dalam lingkungan ke uarga, makin tinggi prestasi belajamya. Untuk menguji I
1. Analisis hubungan amara lingkungan keluarga dari segi kepadatan penghuni dengan prestasi belajar menunjukkan tidak adanya pengaruh, karena temyata anak pada umumnya mampu beradaptasi dengan kepadatan penghuni dalam lingkungan keluarganya. Dengan aemikian hipotesis 1; tidak dapat diterima.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kasus kond.isi belajar yang buruk di lingkungan keluarga berkepadatan penghuni sangat tinggi yang menyebabkan rendahnya prestasi belajar pada anak saat lulus SD. Dengan demildan, ada hubungan atau pengaruh dari kond.isi belajar anak yang rneliputi : keharusan belajar, lama belajar, sarana belajar, penerangan belajar, cita-cita anak, harapan orangtua terhadap pendidikan anak, frekuensi gangguan belajar, pemanfaatan waktu luang, terhadap prestasi bela jar anak.
Analisis untuk ke delapan faktor kondisi belajar tersebut menunjukkan risiko dari adanya kondisi lingkungan keluarga yang cukup kompleks. Hasil uji Chi-square untuk masing-masing faktor yang merupakan ciri masalah belajar tersebut juga menunjukkan adanya perbedaan nyata antara kasus kondisi belajar anak di lingkungan keluarga berkepadatan penghuni sangat tinggi dengan kasus kondisi belajar anak di lingkungan keluarga berkepadatan penghuni tidak tinggi. Kedelapan faktor dalam kondisi belajar yang dihimpun dalam satu variabel kondisi belajar, menurut hasil uji statistik yang menggunakan regresi berganda, ternyata memberi pengaruh terhadap prestasi belajar anak (R square = 133959), dengan konstribusi yang berbeda dari masing-masing faktor. Dengandemikian Hipotesis 2 diterima.
3. Hasil penelitian dari analisis uji statistik non parametrik yang menggunakan uji Man Whitney Kruskal Wallis, temyata kondisi pemukiman dan lingkungan sekitar rumah (fisik and non fisik) berpengaruh terhadap prestasi belajar anak, berdasarkan lokasi yang berbeda yaitu antara Kelurahan Galur dan Kelurahan Johar Baru.
Kesimpulannya ada.lah tidak terda.pat pengaruh tingkat kepadatan penghuni yang sangat tinggi dalam Iingkungan keluarga di rumah tinggal pemukiman kumuh. Sebagai saran penulis adalah orangtua perlu rnemperhatikan kondisi belajar anak, sekalipun terhadap kepadatan penghuni di dalarn lingkungan keluarganya, karena anak harus mempunyai tempat yang sesuai untuk melakukan aktivitasnya, sesuai dengan pertumbuhan fisik dan perkembangan jiwanya, memiliki kondisi belajar yang baik, sebab kondisi belajar yang baik pada akhimya akan berpengaruh terhadap prestasi belajar, dan hal ini akan lebih baik bila didukung oleh kondisi pemukiman dan lingkungan sekitar rumah (fisik dan non fisik) yang baik. Khusus bagi anak yang tergolong kurang mampu (miskin), perlu mendapat bantuan berupa paket belajar, kelas terbuka, pemberian kasih sayang melalui program anak asuh."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>