Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170051 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Parizal
"Penelitian ini membahas penghindaran pajak di Indonesia khususnya wajib pajak orang pribadi. Penelitian difokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi wajib pajak melakukan penghindaran pajak yang menyebabkan pajak yang dibayar rendah. Data yang digunakan cross section berupa data SPT orang pribadi yang dianalisis menggunakan model logit. Hasil analisis diketahui bahwa faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi wajib pajak membayar pajak dengan rendah adalah peredaran usaha, kredit pajak, tarif pajak, dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (personal examptions). Sedangkan variable dummy yang mempengaruhi adalah tidak adanya kewajiban PPN, tidak adanya kewajiban PPh 21, serta sektor usaha wajib pajak.

The focus of this study is research about tax evation specially individual taxpayer. Therefore examine determinant factors of taxpayer to tax evade and paid lowtax. Data that used cross section of individual tax retum that analysed use logit model. Analysis result is the significant determinant factors of taxpayer paid the low tax liabilities is omzet, tax credit, rate, and personal examptions. The dummy variable that determine is non VAT, non income tax article 21, and business sector of taxpayer."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26295
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nyi Mas Dita Annissa Choir Pratiwi
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk memilih tempat bertahan tinggal di lokasi rawan bencana. Urbanisasi yang terjadi pada Indonesia khususnya Jakarta membuat banyak masyarakat urban yang tidak mampu bersaing, tidak mempunyai pilihan untuk tinggal di daerah rawan akan bencana seperti di bantaran sungai. Banyak munculnya permukiman di bantaran sungai merupakan salah satu yang berperan penting akan terjadinya bencana banjir. Bencana yang secara umum selalu merugikan masyarakat namun kenyataan membuat masyarakat terbiasa untuk menghadapinya. Ada banyak faktor yang menyebabkan masyarakat untuk tetap bertahan disana. Faktor sosial dan psikologis, serta faktor lingkungan menjadi faktor yang mempengaruhinya.

ABSTRACT
This paper discusses about the factors that influence societies to choose still hold out to live in a location vulnerable of disaster. Urbanization that happened in Indonesia, especially Jakarta, made many of urban societies who disable to compete have no choice to live on area vulnerable of disaster sych as near river. Appeared many residential near river constitute one of have a main role harmfull societies, however in reality makes them accustomed to face flood disaster. Many factors that causes societies still hold out there. Social and psychology, environment became a factor that influence it."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nyi Mas Dita Annissa Choir Pratiwi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S7737
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Paramita
"Proses perencanaan pembangunan melalui musyawarah pembangunan kelurahan (musbangkel) di Kelurahan Benua Melayu Darat Kecamatan Pontianak Selatan Kota Pontianak masih dilaksanakan oleh Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa/Kelurahan (LKMD/K). Proses perencanaan pembangunan di kelurahan Benua Melayu Darat melalui dua tahap yaitu tahap pengidentifikasian/penyelidikan masalah dan tahap perumusan masalah yang dilakukan pada saat pelaksanaan musbangkel. Partisipasi WNI Keturunan Tionghoa pada tahap identifikasi masalah dan tahap perumusan masalah tergolong pada tipe Manipulasi (tingkat tidak berpartisipasi) menurut Sherry Amstein. Dalam membuat usulan rencana pembangunan masih cenderung pada partisipasi perwakilan semata dan belum melibatkan seluruh masyarakat khususnya WNI Keturunan Tionghoa. Kelurahan hanya mengikutsertakan elite lokal (Ketua RT, RW dan Tokoh Masyarakat setempat) sehingga aspirasi dari masyarakat belum dapat terwakili oleh mereka yang hadir. Faktor lain yang menyebabkan masyarakat WNI Keturunan Tonghoa di Kelurahan Benua Melayu Darat ini masih kurang berpartisipasi adalah model perencanaan yang top down dimana peranan pemerintah Kota lebih besar dalam penyusunan rencana pembangunan.
Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa kendala yang dihadapi yaitu belum adanya informasi yang lengkap dan pemerintah Kota Pontianak seperti Renstra dalam penyusunan perencanan pembangunan, peranan pemerintah Kota Pontianak yang masih dominan dalam menentukan proyek atau program yang akan dilaksanakan serta kurangnya pemahaman WNI Keturunan Tionghoa mengenai pentingnya partisipasi mereka dalam perencanaan pembangunan mulai dari tingkat terkecil yaitu kelurahan.
Selain itu berdasarkan hasil penelitian juga terdapat bebarapa hal yang menjadi pendoman bagi masyarakat WNI Keturunan Tionghoa untuk berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan melalui Musyawarah Pembangunan Kelurahan yaitu karena kewajiban sebagai Ketua RT/RW untuk mengikuti kegiatan musbangkel setiap tahunnya serta karena RT/RWnya ikut memberikan usulan proyek/program pembangunan.
Untuk itu disarankan kiranya pelaksanaan musbangkel pada masa yang akan datang informasi mengenai dokumen perencanaan daerah sudah sampai pada para peserta musbangkel. Peran pemerintah saat ini diharapkan hanya sebagai fasilitator/mediator saja. Pertunya sosialisasi mengenai pentingnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan dan sosialisasi mengenai kegiatan perencanaan pembangunan itu sendiri kepada masyarakat khususnya WNI Keturunan Tionghoa."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14416
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wenni Dwi Setiani
"Skripsi ini membahas riwayat penyakit, asupan protein dan faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi pada peserta posyandu lansia. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional dan jumlah sampel 112 orang. Sampel diambil dengan kriteria umur 45-79 tahun yang menetap di Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat. Data Karakteristik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan), pengetahuan, sikap, dan perilaku gizi seimbang, riwayat penyakit, pola konsumsi (asupan energi, protein, lemak) didapatkan melalui wawancara dengan kuesioner. Sedangkan data status gizi dengan indeks massa tubuh diperoleh dengan pengukuran antropometri. Analisa hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menggunakan uji chi square.
Hasil penelitian menunjukkan proporsi responden yang mengalami gizi lebih sebesar 50% dan gizi kurang sebesar 6.3%. Dari hasil analisa bivariat diketahui adanya hubungan bermakna antara riwayat penyakit dan asupan protein dengan status gizi peserta posyandu lansia (p<0.05). Sementara data karakteristik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan), pengetahuan, sikap, dan perilaku gizi seimbang, pola konsumsi (asupan energi, dan lemak) tidak menunjukkan adanya hubungan yang bermakna dengan status gizi (p>0.05). dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peserta posyandu lansia di Kecamatan Grogol Petamburan mengalami masalah gizi ganda. Untuk itu perlu diadakan penyuluhan gizi seimbang secara berkala dan pemantauan status gizi guna mempertahankan IMT normal.

The aim of this study was to discuss the historical of disease, protein intake, and other factors related to the nutritional status of the elderly posyandu participants. The cross sectional study towards 112 samples aged 45 to 79 years of age undertaken at Grogol Subdistrict, West Jakarta. Data characteristics (age, sex, education, and working status); the knowledge, attitudes, and behaviors of balanced nutrition; historical of disease; and the pattern of energy, protein, fat intake) were collected through interviews with the questionnaire. Data of the nutritional status with Body Mass Index (BMI) indicator was collected by anthropometric measurements. The analysis of association between independent variables with dependent variable used Chi Square Test.
The results showed the proportion of respondents with over nutrition was 50% and under nutrition was 6.3%. There were a significant association between the historical of disease and protein intake with the nutritional status of the elderly posyandu participants (p <0.05). While the data characteristics (age, sex, education, working status), knowledge, attitudes, behaviors of balanced nutrition, and the pattern of energy, and fat intake showed no significant association with nutritional status (p> 0.05). It can be concluded that the historical of disease and protein intake correlated with the nutritional status of the elderly posyandu participants. Therefore, the regular balanced nutrition counseling and the monitoring of nutritional status should be taken for all participants at the elderly posyandu to maintain a normal BMI.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Supriadi Torro
"Penelitian yang telah dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh status ekonomi, partisipasi politik dan etnisitas terhadap tingkat integrasi transmigran dan penduduk asli di pemukinan transmigrasi Sukamaju, Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan. Daerah sampel penelitian ditentukan dengan metode sampling bertujuan, sementara responden penelitian dipilih dengan tehnik random. Data dikumpulkan dengan penyebaran angket atau kuisioner ke 139 responden dan dianalisis dengan tehnik korelasi dan rearesi sederhana, korelasi dan recresi ganda atas bantuan komputer melalui program SPSS/PC + versi 6.0.
Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa statu ekonomi dan partisipasi politik secara positif dan signifikan berkorelasi dengan tingkat integrasi (dengan nilai r masing-masing 1,3845 dan 0,6643) pada taraf keyakinan 0,05). Begitupula dengan etnisitas secara negatif dan signifikan berkorelasi dengan tingkat integrasi (nilai r -0,4349 pads taraf keyakinan 0,05). Pengaruh gabungan dari ketiga variabel bebas di atas lebih besar lagi yakni 0,73529 dengan koefisien determinasi 0,54065. Pada tahap interpetasi dan pemba.hasan diketahui bahwa partisipasi politik yang sangat signifikan dan berpengaruh terhadap tingkat integrasi dengan nilai T hitung sebesar 7,278, kemudian disusul etnisitas dan status ekonomi.
Bila mengacu pada penelitian-penelitian sebelumnya, terutama studi Mangunrai maka ditemukan titik kesamaan bahwa integrasi yang tinggi sangat dipengaruhi oleh upaya transformasi budaya, sosial dan ekonomi dari masing-masing pihak. Begitupula studi Harahap melihat integrasi dari segi komunikasi, solidaritas kesamaan agama dan budaya. Dari aspek sosiologis studi ini menekankan interaksi dan kontak. Oleh karena itu akselarasi proses integrasi transmigran dan penduduk asli perlu penataan kembali mengenai pola pemukiman yang bergaya segregatad pluralism. Di samping itu tidak menonjolkan rasa keetnikan seperti memberi nama kampung, dusun atau nama-mana tempat umum misalnya lapangan sepak bola dan lain-lain dengan nama dari etnik tertentu. Hal-hal seperti ini dapat mengurangi rasa persatuan dan kesatuan komunitas desa itu.
Studi arerrg integrasi yang menggunakan indikator dan tolak ukur ini, masih perlu disempurnakan dan dikaji lebih mendalam. Ada beberapa studi yang senada seperti Darwis dan Hartoyo mengenai keserasian sosial, namun terhadap studi integrasi dimasa mendatang kedua studi tersebut perlu dikaji ulang, karena indikator-indikator yang ditetapkan hanya melihat interaksi secara nyata, padahal aspek sosiologis yang sesungouhnya adalah hubungan sosial (relationship). Dalam anti aspek-aspek laten yang melekat dalam sebuah komunitas perlu dicari."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Ainsyah Maulany
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S10443
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>