Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170029 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Utami Rachmadi
"ABSTRAK
Guna menunjang berhasilnya pembangunan dalam segala bidang, pemerintah membutuhkan adanya suatu badan usaha yang dapat menunjang pembangunan itu dalam hal penyediaan dan penyaluran dana keuangannya: Badan usaha itu adalah bank. Bank-bank tersebut ada yang merupakan milik pemerintah, swasta ataupun penggabungan antara keduanya. Dan dari sekian banyak bank tersebut, terdapat bank-bank semi pemerintah (tidak seluruhnya di bawah pengelolaan pemerintah, biasanya pihak pernerintah hanya menjadi salah satu pemegang saham dalam perusahaan tersebut, sedangkan pengelolaannya tetap diserahkan pada pihak swasta) yang berhasil melaju pesat dalam pertumbuhannya, karena diberikannya keleluasaan dalam mengelola perusahaan pada pihak manajemen, Pertumbuhan atau perkembangan yang pesat dari bank tersebut tidak terlepas dari hasil kerja para karyawannya, karena bagaimanapun besarnya suatu perusahaan tidak akan berhasil bila para personil yang menangganinya tidak potensial. Salah satu bagian dalam perusahaan bank tersebut adalah bagian linmas yang merupakan jembatan antara pihak intern atau dalam hal ini adalah perusahaan, dengan pihak ekstern atau masyarakat di luar perusahaan. Dan iuga menjaga keharrnonisan kerja dalam perusahaan dengan menjadi perantara antara pihak manajemen dengan para karyawan. Selain itu bagian Humas ini juga harus dapat mengesankan citra yang baik dari perusahaan pada masyarakat ekstern, karena citra yang baik ini akan berguna untuk pengembangan dan memperbesar perolehan keuntungan dari perusahaan. Sedangkan skripsi ini di tulis dengan maksud untuk meengetahui seberapa jauh Humas berperan dalam pengembangan perusahaan, dalam hal ini usaha perbankan. Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah PT Bank Duta, Jakarta, yaitu lembaga usaha perbankan yang bersifat semi pemerintah. Penelitian berlangsung selama 2 (dua) bulan, yaitu sejak bulan Juli sarnpai September 1987 dan disesuaikan dengan hari kerja yang berlaku di bank tersebut. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan dan karyawati dari PT Bank Duta baik yang menduduki posisi tertinggi ataupun yang terendah. Sedangkan sampelnya adalah bagian Humas PT Bank Duta yang terdiri dari 3 (tiga) orang dimana sampel diambil secara sengaja (purposive). Pengumpulan data dilakukan secara observasi partisipasi selama dua bulan pada bagian Humas PT Bank Duta dan juga melalui wawancara mendalam atau depth interview terhadap narasumber pada bagian Humas PT Bank Duta. Berdasarkan data yang diperoleh akan di lihat.apakah memang Humas ini memegang peranan yang besar dalam pengembangan perusahaan, dalam hal ini PT Bank Duta. Ternyata dari hasil yang didapat terbukti bahwa memang Humas memegang bagian yang penting dalam perusahaan dan juga dalarn masalah pengembangan perusahaan, Humas sangat berperan aktif, sehingga dapat disimpulkan bahwa ia merupakan suatu bagian dalam perusahaan yang memang harus ada demi lancarnya roda operasi perusahaan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Abdullah
"The purpose of this study to determine how the role of murabahah financing in developing the business at PT. Bank Muamalat Branch Baubau Assistant. The population in this study is 268 number of customers in Murabahah Financing At PT. Bank Muamalat Branch Baubau Assistant. The method used is descriptive method of collecting data obtained and then interpret and analyze it so as to provide information that can be used to solve problems encountered. The data used are primary data and secondary data. This research concludes that the role of murabahah financing product in BM1 has applied financing principle in accordance with Fatma Dewan Syariah Nasional. 04 / DSN MUI/IV/2000. About Murabahah in every financing transaction by paying attention to contract, sale price, financing requirement, term of financing, way of mortgage financing and also pay attention to murabahah financing role at bank muamalat. The authors suggest that PDD B1M should improve professionally delivered, in terms of products, services, and implementation in accordance with sharia principles."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, 2017
330 AJSFI 1:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S9319
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Subarjo Joyosumarto
Jakarta: Panitia Seminar Nasional Pradigma, 1999
332.129.7 SUB k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dalimunthe, Firazni
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4790
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ririn Breliastiti
"ABSTRAK
Krisis ekonomi Indonesia yang dimulal sejak pertengahan tahun 1997 berakibat sangat signifikan bagi industri perbankan. Bank-bank konvensional yang sistem operasinya bertumpu pada sistem bunga mengalami negative spread dan menghadapi kondisi meningkatnya pinjaman bermasalah (non-performing loan).
Dalam kondisi krisis, perbankan syariah telah membuktikan bahwa bank ini terbebas dari negative spread. Hal ini disebabkan karena perbankan syariah tidak berdasarkan pada bunga, dan uang hanyalah sebagai alat pertukaran. Berbeda dengan konsep bank konvensional yang memandang uang memiliki time value yang selalu diukur berdasarkan lingkat bunga yang ditentukan oleh bank sentral.
Sementara itu, PT. Bank X (Persero) Tbk juga terkena darnpak dan krisis yang terjadi di Indonesia. Laporan Tahunan Bank X tahun 1998 dan 1999 menunjukkan bahwa Bank X mengaiami negative spread dan tingkat non-performing loan mengalami kenaikan.
Berdasarkan pengalaman di masa krisis, Bank X yang sejak berdirinya bergerak di segmen korporasi melakukan penyesuaian vlsi dengan tidak hanya memfokuskan diri pada segmen korporasi tetapi juga pada segmen ritel. Perubahan ini kemudian diwujudkan daiam pernyataan vlsi yaitu menjadi universal bank Universal bank artinya menjadi bank yang menawarkan produk dan jasa perbankan yang lengkap, terpadu dan berkualitas, baik untuk nasabah individu, perusahaan maupun lembaga di dalam dan di luar negeri. Dalarn upaya untuk melayani semua segmen masyarakat termasuk masyarakat yang membutuhkan produk perbankan syaniah, pada bulan April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah Bank X yang menjadi kantor pusat dari Kantor Cabang Syariah Bank X.
UUS sebagai salah satu strategic business unit (SBU) dan Bank X mengemban vlsi dan misi Bank X. Untuk itu sangat penting dirurnuskan strategi bagi UUS Bank X, agar SBU ¡ni dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian vlsi dan misi Bank X.
UUS Bank X dijadikan area studi karya akhir ini karena IJUS merupakan SBU baru di Bank X yang harus bersaing dengan bank-bank syariah yang telah berdiri lebih dahulu. Pentingnya merumuskan strategi yang tepat akan membawa dampak bagi Bank X secara keseluruhan.
Karya akhir ini bertujuan untuk:
- Mengetahui latar belakang pembentukan UUS sebagai salah satu SBU Bank X.
- Menganalisa kondisi yang ada pada UUS Bank X.
- Memberikan alternatif strategi untuk pertumbuhan UUS Bank X.
Dari hasil analisa, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa hal yang menjadi latar belakang didirikannya UUS Bank X. antara lain karena adanya pasar potensial di Indonesia bagi produk perbankan syariah; adanya UU No. 10 tahun 1998 inengenai perbankan syariah; perbankan syariah terbukti lebih mampu bertahan dalam krisis; dan UUS diharapkan dapat mewujudkan vlsi Bank X.
Berdasarkan analisa SWOT dan TOWS Matrix, diperoleh fakta bahwa kekuatan yang digunakan oleh UUS berasal dan Bank X dan bukan dari dalarn UUS sendiri. Hal ¡ni memerlukan kajian lebih lanjut dari UUS agar dapat menemukan, membina dan kemudian mengeksploitasi sumberdayanya sendini sehingga dapat menjadi keungguían bersaing bagi Bank X Syariah dan menjadi dasar yang kuat bagi berdirinya UUS.
Strategi yang dapat diterapkan oleh UUS lebih ditekankan pada WO strategi yang berorientasi konsolidasi dibidang sumberdaya manusia, pemasaran dan pengembangan produk dan jasa. Strategi sumberdaya manusia dilakukan dengan merekrut tenaga ahli dibidang perbankan syariah. Tenaga ahli di bidang perbankan syariah ini bertugas untuk menyusun sistem dan prosedur operasional produk dan jasa perbankan syariah, serta merumuskan strategi pemasaran yang efektif dan efisien. Dengan demikian, diharapkan Bank X Syariah dapat lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan pasar dan dapat segera memanfaatkan peluang yang ada. Strategi pemasaran dilakukan dengan membentuk unit pemasaran di UUS yang bertanggung jawab mengenai perumusan strategi pemasaran dan memantau perkembangan pasar. Strategi pengembangan produk dan jasa dilakukan dengan mengembangkan produk pembiayaan, optimalisasi ATM, layanan otokredit dan otodebet, phone banking, layanan prima dan service excellent.
Sebagai implikasinya, saran selanjutnya yang dapat diberikan adalah agar manajemen Bank X dan UUS me-review kembali hal-hal yang melatarbelakangi dibentuknya UUS untuk memperkokoh landasan pendirian UUS."
2002
T943
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryani Dewi Lengkana
"Pada awal Oktober 1995, Pemerintah memperkenalkan skim kredit baru yang diperuntukkan bagi pengusaha kecil yang diberi nama Kredit Kelayakan Usaha atau disingkat KKU. Sesuai dengan namanya, dasar penilaian pemberian kredit ini dititikberatkan pada kelayakan usaha penerima kredit, dan bukan dititikberatkan pada ada atau tidak adanya agunan tambahan. Kebijakan mengenai pemberian kredit yang menitikberatkan penilaian pada kelayakan usaba penerima kredit sebenamya bukanlah merupakan hal yang baru dalam dunia perbankan. Sebut Saja KIK/KMKP yang dikeluarkan Pemerintah pada akhir tahun 1973. Dalam prakteknya kredit jenis ini ternyata tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya, karena kalangan perbankan pada saat itu merasa kesulitan untuk memberikan kredit kepada pengusaha kecil dengan hanya menilai faktor kelayakan usahanya saja tanpa mempunyai sesuatu yang layak untuk dapat dijadikan sebagai jaminan pengembalian kreditnya. Terlebih lagi dalam Undang undang No. 14 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan pasal 24 dinyatakan secara tegas bahwa bank tidak memberi kredit tanpa jaminan kepada siapapun juga Pandangan perbankan mengenai pentingnya aspek jaminan dalam setiap pemberian kredit mengalami perubahan setelah dikeluarkannya Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Pokok-pokok Perbankan yang menggantikan UU No. 14 Tahun 1967, dimana dalam pasal 8 dinyatakan bahwa dalam memberikan kredit, Bank Umum wajib mempunyai keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi hutangnya sesuai dengan yang diperjanjikan. Isi dari ketentuan pasal 8 ini sangat memungkinkan untuk dapat dijadikan sebagai landasan hUkum yang kuat bagi berlakunya ketentuan skim KKU, dimana aspek watak, kemampuan serta prospek usaha debitur menjadi dasar penilaian yang lebih diutamakan daripada penilaian terhadap aspek jaminan. Komitmen Pemerintah untuk mengembangkan sektor usaha kecil secara optimal dengan cara memberikan kemudahan kepada mereka untuk mendapatkan akses ke dunia perbankan, patut kita harus dan sudah selayaknyalah mendapat dukungan dan pematian dari semua pihak terutama pihak perbankan. Dengan demikian sektor usaha kecil diharapkan dapat lebih memberikan kontribusinya bagi kemajuan perekonomian nasional."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1997
S20716
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silaban, Christina Adriana
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
S23884
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
S9216
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>