Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117955 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S6853
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S6861
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iing Iskandar GP
"PT. Sempati Air adalah perusahaan penerbangan domestik dan Internasional yang berkembang pesat pada saat ini dimana dalam waktu relatif singkat dapat melayani jalur penerbangan hampir keseluruh pelosok tanah air dan negara-negara tetangga. Berkembang pesatnya perusahaan mengakibatkan kebutuhan Sumber Daya Manusia tidak bisa dihindari, sedangkan untuk merecruit dan mencetak SDM yang berkualitas sesuai kebutuhan dalam waktu singkat tidaklah mudah. Sehingga karena secara kuantitas didesak kebutuhan, maka perusahaan "merekrut" tenaga Sumber Daya Manusia dengan latar belakang yang berbeda-beda. Dengan adanya perbedaan latar belakang sudah barang tentu menimbulkan pula perbedaan-perbedaan dalam pemahaman budaya perusahaan dan kinerja komunikasinya.
Pada tesis ini persoalan perbedaan dalam pemahaman budaya tersebut dikaji dengan memakai pendekatan perusahaan sebagai kultur. Dengan pendekatan ini, ingin diketahui bagaimana kejadian-kejadian dalam perusahaan diciptakan, disebar-luaskan, dimiliki dan dipahami bersama secara interaktif dan komunikatif.
Metode penelitian yang dipakai adalah deskriptif dan kajiannya dilakukan secara kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan melalui wawancara mendalam (depth interview) terhadap informan-informan kunci (key informants) dan dengan cara melalui dokumentasi.
Dari hasil penelitian terlihat bahwa nilai utama budaya perusahaan PT. Sempati Air adalah merujuk pada suatu kondisi yang oleh Direktur Utamanya disebut "memelihara kemelut dan kerancuan". Dengan nilai ini, PT. Sempati Air menjadi dikenal dengan pelayanannya yang baik, utilitas pesawat yang tinggi, dan berusaha untuk on time dalam penerbangan. Akan tetapi, nilai-nilai budaya tersebut belum diformalkan dan belum disadari oleh semua staf. Ini pula yang mesti dirumuskan supaya menjadi acuan kerja para stafnya.
Temuan lainnya, adalah besarnya pengaruh Direktur Utama PT. Sempati Air terhadap kinerja komunikasi atau kinerja budaya maskapai penerbangan yang satu ini. Sebagian besar kebijakan perusahaan yang dikemas dalam jargon perusahaan dan nilai budaya perusahaan berasal dari tangan Direktur Utama PT. Sempati Air. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T3220
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S6844
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sisca Suhendra
"Metode pencatatan dan pengakuan pendapatan untuk perusahaan penerbangan sebagai suatu industri yang unik. diatur oleh badan-badan internasional yaitu AI CPA Civil Aeronautics Subcommittee, IATA dan ICAD. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk meneliti apakah pencatatan dan pengakuan pendapatan PT SEMPATI AIR telah dibuat sesuai dengan aturan dan metode yang ditetapkan industri guide-nya di atas. Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah dengan pendekatan deskriptif analisis. di mana pengumpulan data dilakukan dengan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah bahwa secara umum metode pencatatan dan pengakuan pendapatan yang diterapkan pada PT SEMPATI AIR aturan-aturan yang telah ditetapkan. adalah sesuai dengan Saran yang dapat diberikan penulis adalah sebaiknya PT SEMPATI AIR memperbaiki sedikit metode pencatatan dan teknik perhitungan sehingga laporan keuangan semakin dapat di pergunakan seefektif mungkin."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18397
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Singgih Hardjanto
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji Pengaruh Budaya Perusahaan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Lingkungan PT. ASKRINDO - Jakarta. Dengan menganalisis kelemahan dan kekuatan dari setiap faktor - faktor organisasi di harapkan dapat mempengaruhi secara positif produktivitas karyawan.
Penelitian ini mengajukan dua buah hipotesis, hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Tujuannya untuk mengetahui bahwa terdapat atau tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara budaya perusahaan dan produktivitas karyawan. Untuk menguji hipotesis asosiatif ini, metode yang dipakai adalah "Pearson Product Moment Correlation, dimana teknik statistik yang dipakai adalah korelasi ganda, persial dan regresi ganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan parsial antara budaya perusahaan terhadap produktivitas kerja karyawan mempunyai angka korelasi sebesar r = 0,671 pada tarap signifikansi 0,000. Sedangkan masing - masing faktor budaya perusahaan mempengaruhi produktivitas kerja karyawan sebesar, faktor struktur organisasi memiliki angka korelasi sebesar r = 0,557, faktor strategi organisasi memiliki angka korelasi sebesar r = 0,702, faktor sistem organisasi memiliki angka korelasi sebesar r = 0,604, faktor SDM memiliki angka korelasi sebesar r =0,654, faktor gaya kepemimpinan memiliki angka korelasi sebesar r = 0,732, dan faktor nilai - nilai .bersama memiliki angka korelasi r = 0,666.
Dari hasil analisis regresi didapatkan hasil nilai F = 83,592 pada taraf signifikansi 0,000 serta R2 = 0,901. Hal ini berarti produktivitas kerja karyawan dikontribusikan oleh persepsi terhadap faktor - faktor budaya perusahaan sebesar 90,10%, sisanya 9,90% ditentukan oleh faktor lainnya.
Dengan memasukkan variabel kontrol yaitu jenjang pendidikan sebagai variabel babas, maka didapatkan F untuk jenjang pendidikan Sarjana Muda sebesar 0,895, F untuk jenjang pendidikan Sarjana sebesar 15,256, dan F untuk jenjang pendidikan Magister sebesar 0 pada taraf signifikansi 0,000 dan nilai R untuk Sarjana Muda sebesar 0,969, nilai R untuk Sarjana sebesar 0,772 dan nilai R untuk Magister 1,000. Hal ini menunjukkan bahwa variable faktor - faktor budaya perusahaan dari tiap - tiap jenjang pendidikan Sarjana Muda mempunyai produktivitas kerja sebesar 96,90% sedangkan sisanya sebesar 3,10% ditentukan oleh faktor lain, jenjang pendidikan Sarjana mempunyai produktivitas kerja sebesar 77,20% dan sisanya sebesar 22,80% ditentukan oleh faktor lain, dan jenjang pendidikan Magister mempunyai produktivitas kerja sebesar 100% dan tidak memiliki pengaruh lain."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T2349
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damanik, Anastasia Eveline
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis hubungan budaya perusahaan dengan kinerja perusahaan dengan menggunakan model survey budaya organisasi Denison. Studi dilakukan pada dua perusahaan asuransi kerugian. Penelitian juga menguji perbedaan budaya organisasi (variabel dan indikator variabel), kinerja organisasi antara sample PT. ABC dengan PT. XYZ.
Populasi pada penelitian ini adalah karyawan kantor pusat PT. ABC dan PT. XYZ mulai dari posisi manajer sampai dengan posisi staf berjumlah 270. Sampel responden sebanyak 69 orang (dengan acuan Cartwright, 10-30% dari jumlah populasi) yang diambil dengan cara purposive sampling sehingga semua strata terwakili.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup yang terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama berisi pertanyaan yang berkaitan dengan sosio-demografi sebanyak 9 butir pertanyaan. Bagian kedua, pertanyaan yang berkaitan dengan budaya perusahaan berjumlah 60 butir dan pertanyaan yang berkaitan dengan kinerja perusahaan berjumlah 7 pertanyaan.
Pengolahan dan analisis data menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 10.0. Untuk menguji perbedaan budaya organisasi (variabel dan indikator variabel), kinerja organisasi antara sample PT. ABC dengan PT. XYZ digunakan uji beda/test (Sig. 2 tailed), sedangkan untuk menguji hubungan antara budaya perusahaan dengan kinerja perusahaan digunakan teknik korelasi Pearson Product Moment.
Hasil uji t-test terhadap budaya involvement, budaya consistency, budaya adaptability dan budaya mission antara karyawan PT. ABC dan karyawan PT. XYZ ditemukan tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
Hasil uji t-test terhadap praktek-praktek manajemen akan team orientation dan capability development yang menguatkan budaya involvement antara karyawan PT. ABC dan karyawan PT. XYZ ditemukan tidak terdapat perbedaan yang signifikan Hasil uji t-test terhadap praktek-praktek manajemen akan core value, agreement dan coordination & integration yang menguatkan budaya consistency ditemukan tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil uji t-test terhadap praktek-praktek manajemen akan creating change, costumer focus dan organization learning yang menguatkan budaya adaptability ditemukan tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil uji t-test terhadap praktek-praktek manajemen akan strategic direction & intent, goals & objectives dan vision yang menguatkan budaya mission ditemukan tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil uji t-test terhadap praktek manajemen empowerment yang menguatkan budaya involvement ditemukan terdapat perbedaan yang signifikan.
Hasil uji t-test terhadap persepsi kinerja perusahaan yaitu sales growth, market share, profitability, inovation, job satisfaction dan overall performance antara karyawan PT. ABC dan karyawan PT. XYZ ditemukan tidak terdapat perbedaan yang signifikan, sedangkan terhadap persepsi kinerja product and service quality ditemukan perbedaan yang signifikan.
Hasil uji korelasi menunjukkan, budaya involvement berkorelasi dengan kepuasan kerja dengan nilai koefisien korelasi r= 0.295. Budaya consistency berkorelasi dengan pertumbuhan penjualan dengan r= 0.249. Budaya adaptability berkorelasi dengan keuntungan, kualitas pelayanan dan produk, kepuasan kerja dengan r= 0.244 untuk hubungannya dengan keuntungan, r= 0.285 untuk hubungannya dengan kualitas pelayanan dan produk dan r= 0.346 untuk hubungannya dengan kepuasan kerja. Budaya mission berkorelasi dengan kepuasan kerja, kualitas pelayanan dan produk dengan .r= 0.399 untuk hubungannya dengan kepuasan kerja dan r= 0.336 untuk hubungannya dengan kualitas pelayanan dan produk.
Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa team orientation, creating change, organization learning, strategic direction & intent, goals & objective dan vission berkorelasi dengan kepuasan kerja, praktek manajemen yang menguatkan nilai utama/core value berkorelasi dengan sales growth dan market share dan praktek manajemen yang berfokus pada coordination & integration, creating change, organization learning, strategic direction & intent, goals & objective dan vision berkorelasi dengan kualitas layanan dan produk.
Budaya adaptability dan mission merupakan prediktor yang baik untuk effektivitas dan kinerja pada konteks karyawan di PT. ABC dan PT. XYZ khususnya dan di industri asuransi kerugian umumnya. Penguatan kedua budaya melalui management practices nya dapat diaplikasikan sebagai strategi budaya dalam industri ini. Dengan demikian hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa budaya involvement, adaptability, consistency dan mission berkorelasi dengan ukuran-ukuran kinerja organisasi diterima, sehingga hasil penelitian ini menerima Ho dan menolak Ht"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12175
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Yusnani
"Perkembangan ekonomi yang global menyebabkan tingkat persaingan dalam dunia usaha semakin ketat. Untuk itulah maka perusahaan berusaha menampilkan strategi manajemen yang dapat menjawab tantangan tersebut. Penggunaan teknologi canggih dan peningkatan mutu sumberdaya manusia merupakan hal mutlak yang harus dilakukan agar perusahaan tetap `eksis'. Disamping itu pembinaan hubungan haik dengan berhagai pihak perlu dijalin diantaranya adalah dengan karyawan sebagai asset perusahaan Pembinaan hubungan baik ini antara lain dilakukan dengan memberikan gaji yang sesuai dan jaminan keda yang baik agar mereka dapat bekerja dengan tenang. Komunikasi merupakan faktor utama dalam memperlancar hubungan tersebut. Komunikasi yang terbuka, saling percaya dan saling menghargai merupakan tuntutan mutlak bagi pembinaan hubungan baik ini. Untuk itulah maka perlu adanya nilai dan tujuan yang dianut bersama. PT. National Gobel sebagai pelopor industri elektronik di Indonesia memandang perlu adanya komunikasi dan pembinaan hubungan baik dengan karyawan. Hal ini tercantum dalam perusahaan diantaranya dalam falsafah perusahaan. Nilai-nilai yang dianut perusahaan merupakan diri atau identitas yang dimiliki oleh perusahaan ini yang membedakannya dengan perusahaan lain. Untuk itulah maka PT. National Gobel berusaha memperkenalkan budaya perusahaan kepada karyawan agar mereka tahu dan rnelaksanakan apa yang menjadi tujuan perusahaan. Kegiatan perusahaan dalam menanamkan budaya dan faktor yang menjadi pendukung serta faktor penghambat kegiatan tersebut merupakan tujuan dari penelitian ini. Disamping itu skripsi ini akan menggambarkan pula budaya yang dianut oleh PT. National Gobel. Metode penelitian ini adalah bersifat Deskriptif yaitu memaparkan dan menggambarkan sesuatu yang berhubungan dengan obyek penelitian sedangkan pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kualitatif yang ditujukan untuk mengemban an cara-cara agar dapat memahami data yang diperoleh di lapangan berdasarkan sudut pandang masyarakat yang dijadikan obyek penelitian. Dari penelitian yang dilakukan maka diperoleh hasil bahwa setiap Kegiatan Hubungan Karyawan PT. National Gobel merupakan kegiatan yang ditujukan pula untuk memperkenalkan dan menanamkan budaya perusahan kepada karyawan. Pandangan manajemen terhadap pembinaan hubungan baik dengan karyawan merupakan faktor yang mendukung pelaksanaan kegiatan ini. Sejauh ini belum ada hambatan yang berarti dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Budaya yang dianut oleh PT. National Gobel adalah budaya konsisten yaitu budaya yang memfokuskan strategi manajemennya pada kegiatan internal perusahaan. Disamping itu sirnbol kepahlawanan clan protokoler didisain untuk mendukung kerjasama dalam mencapai tujuan. Saran yang diberikan penulis berdasarkan hasil penelitian ini adalah pada kegiatan komunikasi internal dimana feedback yang berupa saran dan laporan kerja hendaknya MA) diperhatikan, sehingga pemberian saran bukan merupakan usaha untuk menyenangkan pirnpinan. Disamping itu hendaknya perusahaan lebih meningkatkan hubungan dengan khalayak luar perusahaan karena komunikasi sangat diperlukan untuk mendapatkan perhatian dan simpati mereka terhadap perusahaan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
S4230
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manik Sunuantari
"ABSTRAK
Banyak faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan image pelanggan terhadap suatu hotel. Salah satu faktor yang menonjol dalam pembentukan citra hotel adalah dari budaya hotel yang bersangkutan. Ini tercermin dalam perilaku, norma, nilai-nilai baku yang dianut, filsafat, peraturan-peraturan, dan iklim komunikasi yang ada di suatu hotel.
Pemilihan lokasi penelitian yaitu Hotel Sentral dan Hotel Sofyan Betawi yang pada awalnya adalah satu grup. Tetapi karena adanya berbagai perbedaan maka masing-masing memutuskan untuk memisahkan diri, dan berkembang sesuai dengan keinginan pendiri. Antara kedua hotel tersebut ternyata setelah terpisah, masing-masing memiliki budaya yang khas yang pada akhirnya menciptakan segmen pasar yang berbeda. Hal inilah yang menarik perhatian peneliti, sehingga memutuskan untuk melakukan penelitian di kedua lokasi tersebut.
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah proses terbentuknya budaya perusahaan hotel sehingga tercipta citra perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui budaya perusahaan yang ada di Hotel Sentral dan Hotel Sofyan Betawi sehingga masing-masing membantu terbentuknya citra perusahaan. Teori yang digunakan adalah teori budaya dari Heskett, dengan menggunakan pendekatan konstruktivis, sebab pembentukan budaya tidak terlepas dari peranan setiap individu dalam menangkap fenomena yang ada di sekitarnya. Metode yang digunakan adalah kualitatif yang bersifat eksploratif, dengan menggali sebanyak mungkin informasi yang ada di kedua lokasi penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi langsung, dan observasi terlibat, serta dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah method of agreement dan method of difference. Untuk melihat kesamaan dan perbedaan yang ada di kedua lokasi bersangkutan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya yang penulis temukan di lapangan hanya berlaku untuk jenis perusahaan perhotelan, khususnya yang berbintang tiga. Berkaitan dengan masalah budaya perusahaan hotel dan citra hotel di mata pelanggan. Setelah dilakukan komparasi maka bahwa masing-masing perusahaan perhotelan mempunyai karakteristik budaya dan pelanggan yang berbeda, meskipun berasal dari sejarah yang sama, maupun peringkat bintang yang sama. Sehingga dari hasil penelitian di lapangan menunjukkan adanya kontribusi dari budaya perusahaan dalam usaha suatu hotel membentuk citra di mata pelanggan.

"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewa Made Gunawan
"ABSTRAK
Dunia Perbankan Indonesia sesudah deregulasi perbankan dan keuangan Oktober 1988 menunjukkan perubahan dan perkembangan yang sangat mendasar. Orientasi bankir dari product oriented berubah menjadi customer oriented. Jaringan perbankan menjadi sangat luas sampai ke pelosok tanah air, dengan dampak positif masyarakat menjadi bank-minded serta dana perbankan menjadi melimpah. Dampak negatifnya terjadi persaingan tidak sehat antara bank-bank, bajak membajak tenaga profesional dan meningkatnya jumlah kredit macet serta peristiwa pembobolan bank oleh orang dalam bekerjasama dengan oknum luar.
Bank Sentral mencoba untuk menanggulangi hal ini dengan mengeluarkan peraturan mengenai prinsip ke hati-hatian (prudential regulation), peraturan mengenai orang-orang yang tidak boleh menjadi pemegang saham bank dan beberapa peraturan preventif lainnya.
Disamping ketentuan-ketentuan yang berlaku dunia perbankan juga mencoba memagari diri dengan membentuk apa yang disebut budaya perusahaan (budaya kerja).
Untuk mengetahui secara lebih mendalam mengenai budaya perusahaan, maka perlu dilakukan penelitian di lingkungan perbankan sendiri.
Metodologi penelitian yang dipergunakan adalah penelitian deskriptif, sumber datanya diperoleh dari PT. Bank Antardaerah di Surabaya serta teknik pengumpulan datanya dipergunakan daftar pertanyaan setengah terbuka.
Hasil temuan menunjukkan bahwa PT. Bank Antardaerah secara diam-diam pada dasarnya telah mempunyai budaya perusahaan.
Penulis menyarankan kepada pimpinan bank tersebut agar budaya perusahaan yang telah berjalan selama ini terus dibina dan diarahkan agar dapat menjadi alat yang ampuh dalam meningkatkan produktivitas dan pelayanan serta mampu menangkal dampak negatif daripada deregulasi."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>