Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114588 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vany Kussury Aningtias
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S6902
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Hica Anggraini
2001
S2822
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
""Informed Consent merupakan persetujuan yang diberikan oleh pasien untuk dilakukan tindakan medis setelah sebelumya diberikan informasi yang memadai. Secara historis munculnya konsep "informed consent" sebagai reaksi kritis ats perlakuan yang tidak adil yang dilakukan oleh dokter/peneilti terhadap pasien/orang yang menjadi eksperimen. Keputusan-keputusan penting untuk melakukan tindakan medis diputuskan secara sepihak oleh dokter/peneliti tanpa meminta persetujuan terlebih dahulu kepada pasien/orang yang menjadi eksperimen. Keputusan yang dibuat secara sepihak kadang berakhir dengan akibat yang merugikan pasien. Perjuangan untuk mengembalikan hak-hak pasien dari perlakuan yang tidak adil memunculkan konsep "informed consent". Nilai keadilan yang terdapat dalam konsep " informed consent" mencakup tiga dimensi yaitu adil terhadap sesamanya dan adil terhadap tuhan. Penerapan prinsip keadilantersebut perlu berlandaskan pada asas gotong royong dan kekeluargaan, cinta kasih, kepantasan dan keberanian untuk berkorban."
346 JEPX 4 (1998)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S6297
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Nurhayani
"Pernikahan merupakan salah satu tahap dalam siklus kehidupan. Keputusan memilih baik disengaja maupun tidak untuk menikah atau menundanya sementara waktu, tergantung pada bagaimana seseorang merespon alternatif yang ada dalam masyarakat. Yang jelas, apa pun keputusannya - menikah atau tidak - sebagian besar tergantung pada individu yang bersangkutan. Jika dulu masyarakat (khususnya orangtua) begitu anaknya dewasa sibuk mencarikan jodoh yang tepat, saat ini meskipun masih ada, kebiasaan itu memudar. Individu lebih bebas memilih pendampingnya. Salah satu alternatif untuk mencari teman dan kalau mungkin melanjutkannya ke jenjang pernikahan adalah melalui Rubrik Kontak SK Kompas. Dalam memahami konsep diri peminat & peserta Kontak, juga bagaimana mereka mempersepsi dirinya, penelitian yang bersifat kualitatif ini menggunakan definisi konsep diri dari Adler & Towne, terutama bagaimana seseorang melihat dirinya dalam tiga dimensi dari diri, yaitu: perceived self, desired self, dan presenting self. Adler & Towne mendefinisikan konsep diri sebagai sekumpulan persepsi seseorang yang relatif stabil mengenai dirinya sendiri baik dari segi fisik, sosial maupun psikologisnya. Perubahan konsep diri dimungkinkan dengan adanya reflected appraisal & social comparison. Penilaian yang berbeda dari kenyataan yang sebenarnya disebabkan antara lain adanya obsolete information, distorted feedback, the myth of perception, dan social expectation. Penulis mengamati & mewawancarai tujuh informan berusia 32-45 tahun yang belum menikah, kemudian penulis uraikan gambaran diri dan pergaulan informan. Selanjutnya penulis analisa berdasarkan persepsi fisik, psikologis, & persepsi sosial informan. Kemudian penulis membandingkan antara gambaran diri informan yang bersifat pribadi (perceived self), dengan gambaran diri yang bersifat publik (presenting self) dan gambaran diri yang ideal (desired self). Hasil penelitian sebagai berikut: terdapat kesesuaian antara beberapa elemen dari dimensi konsep diri beberapa informan, juga ketidaksesuaian antara beberapa dimensi konsep diri informan lainnya yang berkorelasi dengan keterlambatan para informan untuk menikah. Pada elemen fisik, untuk informan kedua, ketiga, keempat, kelima, dan ketujuh terdapat kesesuaian antara ketiga dimensi diri. Namun pada informan pertama, dan keenam hanya terdapat kesesuaian antara perceived self dengan presenting self. Pada elemen sosial, dikategorikan dalam kelompok : Pertama, berkaitan dengan persahabatan dan kekeluargaan, terdapat kesesuaian antara ketiga dimensi diri pada informan pertama, ketiga, keempat, kelima, & ketujuh. Sedangkan pada informan kedua, & keenam terdapat ketidak sesuaian antara ketiga dimensi tersebut. Kedua, berkaitan dengan penjajagan atau pergaulan dengan lawan jenis yang mengarah pada pernikahan. Pada keseluruhan informan, terdapat kesesuaian antara dimensi perceived self dengan desired self, namun bila dikaitkan dengan presenting self, terdapat ketidaksesuaian antara ketiganya. Semua elemen konsep diri baik fisik, psikologis maupun sosial berkaitan dengan belum menikahnya para informan sampai berusia 32-45 tahun, namun yang tampak dominan adalah elemen psikologis. Pada umumnya dalam elemen ini, terdapat kesesuaian antara perceived self dengan desired self, tetapi jika dihubungkan dengan presenting self, terdapat ketidaksesuaian antara ketiga dimensi tersebut. Ketidaksesuaian antara tiga dimensi tersebut disebabkan adanya obsolete information, distorted feedback, the myth of perfection, dan social expectations. Para informan menganggap pernikahan adalah hal yang sakral, karena itu sebaiknya menikah sekali seumur hidup. Semua informan berharap suatu saat akan bertemu dengan seseorang yang dapat dijadikan pendamping hidup. Lima informan belum menikah karena faktor ketidaksengajaan (choosing by default), dan dua informan memilih dengan sengaja (choosing by knowledgeably)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T7030
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Budijarto
"ABSTRAK
Hukum berperan penting dalam mendorong terjadinya perubahan sosial dengan berbagai cara, karena hukum dapat membentuk institusi sosial yang akan membawa pengaruh langsung pada tingkat atau karakter perubahan social. Hukum sering kali menyediakan kerangka institusional bagi lembaga tertentu yang secara khusus dirancang untuk mempercepat pengaruh perubahan, serta hukum membentuk kewajiban-kewajiban untuk membangun situasi yang dapat mendorong terjadinya perubahan. Nilai- nilai kebangsaan yang bersumber pada nilai-nilai Pancasila, mengakar dalam budaya bangsa Indonesia, norma-norma, kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berwujud atau mewujudkan diri secara statik menjadi dasar negara, ideologi nasional dan jati diri bangsa, sebagai filter bagi generasi muda akibat perkembangan teknologi dan informasi serta pengaruh asing yang semakin tidak terbendung."
Jakarta: Biro Humas Settama Lemhanas RI, 2018
321 JKLHN 34 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
334 Boo n/2
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Erwinanto
"Adanya transformasi dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang ditandai dengan berubahnya tata-cara kehidupan dan tata nilai yang berlaku pada masyarakat Indonesia sekarang ini, hal ini tidak hanya disebabkan oleh adanya pembangunan ekonomi yang bercorak industrialisasi tetapi juga karena dampak dari arus globalisasi yang tengah melanda seluruh dunia yang dipicu oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Melalui penelitian yang berjenis eksplanatif, penulis ingin mengetahui apakah penggunaan nilai-nilai lokal dalam sebuah iklan TV sebagai pencerminan nilai kehidupan yang terjadi dalam masyarakat Indonesia berhubungan atau berkorelasi positif terhadap dampak kognisi dan afeksi, peneliti ingin melihat hubungan yang terjadi melalui khalayak mahasiswa yang pernah melihat iklan TV Sampoema Hijau dan St. Dupont yang secara tampilan iklan TV-nya membawa "ideologi" yang berbeda. Sampoema Hijau yang mengusung nilai-nilai lokal kehidupan keseharian rakyat di Indonesia dengan St. Dupont yang menampilkan kehidupan modern ciri khas masyarakat negara industri maju. Dalam penelitian ini penulis ingin menghubungkan asumsi dasar diatas dengan teori komunikasi dari David Berlo yang pada intinya menyebutkan bahwa proses komunikasi tidak semata-mata proses transmisi penyampaian pesan dari pengirim pesan ke penerima pesannya tetapi menyangkut banyak hal yang terdiri dari kemampuan berkomunikasi (communication skills), perilaku (attitudes), sistem pengetahuan (knowledge), sistem sosial (social system) dan budaya (culture). Untuk mengukur dampak kognisi dan afeksi pada khalayak mahasiswa penulis mempergunakan model model Hierarchy of Effects dari Robert J. Levidge dan Gary A. Steiner yang diukur melalui metode penyebaran kuesioner dengan kerangka sampel yang diambii dari seluruh majasiswa FISIP UI dengan jumlah sampel 60 responden dengan komposisi 20 responden dari S-I reguler, 20 responden dari D-3 dan 20 responden dari S-I Ekstension. Setelah melakukan analisa dengan mempergunakan pemikiran David Berlo dan model Hierarchy of Effects, khususnya pada konsep penggunaan nilai-nilai lokal dalam tampilan ikian TV, penulis menemukan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan siginifikan antara penggunaan nilai-nilai lokal dalam ikian TV Sampoerna Hijau dengan dampak secara kognisi dan afeksi khalayak mahasiswa, sehingga benar bahwa komunikasi bukan hanya proses transmisi penyampaian pesan seperti yang dikatakan oleh David Berlo."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4332
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F.P. Dwiani Fegda Miniati
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1994
S2299
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>