Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88210 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S6658
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S6784
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atis Tardiana
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor apa saja yang diperkirakan mempengaruhi perempuan usia kerja 15 - 60 tahun, untuk memilih status bekerja. Dalam penelitian ini diperkirakan ada lima kemungkinan seorang perempuan usia kerja 15-60 tahun dalam menentukan status bekerjanya yaitu (1) tidak bekerja (our of labor), (2) bekerja sebagai buruh/pegawai di luar rumah (on-site employee), (3) bekerja berusaha sendiri di luar rumah (on-site self employed), (4) bekerja sebagai pegawai/buruh di rumah (home-based employee), (5) bekerja berusaha sendiri di rumah (home-based self employed) yang selanjutnya dijadikan variabel terikat.
Faktor-faktor tersebut adalah faktor-faktor individu seperti umur, lama tahun sekolah; faktor-faktor keluarga seperti keberadaan ART balita, keberadaan ART 6-17 tahun, keberadaan ART umur 65+ (lansia), keberadaan ART cacat, Serta faktor ekonomi yaitu pendapatan dan lokasi, yang selanjutnya alam penelitian ini dijadikan variabel bebas.
Analisis yang digunakan adalah regresi mulitinomial logistik. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil survei Jaminan Sosial Ekonomi Indonesia Tahun 2001.
Penelitian ini memperlihatkan yaitu: Pertama, faktor-faktor lama tahun sekolah, keberadaan ART 6-17, keberadaan ART 65+, keberadaan ART cacat, secara statistik tidak signifikan. Kedua, umur membentuk hubungan seperti U terbalik, dan signifikan untuk status bekerja on-site self employed dan home-based self employed. Ketiga keberadaan ART balita signifikan terhadap status bekerja on-size employee dan home-based employee. Keempat faktor ekonomi yaitu pendapatan dan lokasi signifkan untuk seluruh status bekerja kecuali tuuuk status bekerja home-based employee falctor lokasi tidak berpengaruh signilikan. Kelima faktor pendapatan mernbentuk hubungan U terbalik dimana pada titik tertentu probabilitasnya akan menurun.
Probabilitas status bekerja perempuan yang mempunyai balita baik di kota dan di desa menurut umur, memperlihatkan pola yang sama. Dimana status bekerja on-site employee, setting dengan bertambahnya umur semakin menurun, sedangkan untuk status on-site self employed berlaku sebaliknya, setting dengan bertambahnya umur probabilitasnya semakin tinggi. Untuk Propinsi Jawa Tengah dan Sumatra Utara probabilitas status bekerja home-based self employed, seiring dengan bertambahnya umur probabilitasnya semakin naik.
Probabiltas status bekerja perempuan dengan kondisi yang sama menurut lama tahun sekolah secara umum memperlihatkan, seiring dengan meningkatnya tingkat pendidikan perempuan yang mempunyai balita di kota dan di desa cenderung tidak bekerja (out of labor ). Tetapi untuk Propinsi Jawa Tengah dan Sumatra Utara seiring dengan meningkatnya tingkat pendidikan cenderung ke arah berusaha sendiri di rumah (home-based self employed).
Probabilitas status bekerja perempuan di kota dan di desa yang mempunyai balita menurut pendapatan, secara keseluruhan mempunyai pola yang sama. Dimana probabilitas tertinggi pada tingkat pendapatan rendah. Dari status bekerja on-site employee cenderung berubah seiring dengan meningkatnya pendapatan ke on-site self emlpoyed."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T10894
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Andrini
"ABSTRAK
Setelah menikah dan memiliki anak, setiap pasangan suami istri memiliki peran
dan tanggungjawab bam yaitu sebagai orangtua. Menjadi orangtua tidak mudah karena
menuntut penyesuaian diri yang berkesinambungan. Proses-proses menjadi orangtua
dengan tujuan untuk mengarahkan anak menjaiani tiap tahapan perkembangar.nya
sehingga ia dapat bersosialisasi di masyarakat, disebut sebagai parenting (Hamner &
Turner, 1990).
Dalam menjaiani tjgas dan perannya tereebut muncul gangguan-gangguan yang
menimbulkan masalah. Salah satu gangguan dari parenting adalah peristiwa perceraian.
Perceraian dianggap setjagai peristiwa yang menimbulkan tekanan pada individu dan
memiliki dampak negatif pada penyesuaian diri (Moeljadi, 1991). Perceraian tidak saja
membah peran dan tanggungjawab suami istn tetapi juga keluarga sebagai keselumhan
sistem.
Dengan bercerai, terjadi bentuk keluarga bam yaitu Orangtua tunggal. Dikatakan
bahwa orangtua tunggal wanita iebih merasakan tekanan daripada orangUia tunggal
pria. Pada periode setahun pertama orangtua tunggal wanita mengaiami masa
penyesuaian diri yang tertjerat yaitu penyesuaian diri sebagai ibu yang mengasuh anak
dan pencari nafkah. Walaupun ada dampak negatifnya, perceraian dapat menjadi solusi
positif daripada memberi iingkungan yang bumk untuk anak. Beberapa hasil penelitian
menunjukkan adanya perbaikan kualltas hidup orangtua tunggal wanita dan anakanaknya.
Bahkan ada beberapa keluarga orangtua tunggal wanita yang memiliki anakanak
berprestasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Iebih dalam faktor-faktor apa yang
mempengamhi parenting orangtua tunggal wanita yang bercerai . Bagaimana proses
yang terjadi sehingga ada orangtua tunggal yang sukses dan ada yang tidak. Penelitian
ini menggunakan teori model proses dari Jay Belsky (1984) untuk memudahkan proses
anallsa data.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara dan
observasi sebagai alat pengumpul data. Sampel yang digunakan 3 orang dengan kriteria
telah bercerai 1-5 tahun dan memiliki anak usia 3-8 tahun saat bercerai.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengamhi parenting
adalah sejarah perkembangan, tenmasuk disini latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan, hubungan perkawinan, hubungan dengan orang lain dan saudara,
pekerjaan, dan hal-hal yang dapat dianggap sebagai dukungan maupun tekanan.
Kepribadian menjadi faktor yang paling banyak menentukan parenting, sedangkan
karakteristik anak walaupun memiliki pengaaih tetapi tidak sebesar faktor kepribadian.
Hasil penelitian juga menunjukkan kekhasan dari masing-masing individu dalam
menjalankan perannya sebagai orangtua tunggal. Pola parenting yang sama dapat
dilatarbelakangi proses-proses yang berbeda. Faktor lain yang tidak disebutkan oleh Jay
Belsky maupun peneliti barat lainnya adalah faktor agama.
Hal yang disarankan untuk penelitian berikutnya adalah, meneliti responden
dengan karakteristik berbeda, maupun mengadakan perbandingan dengan budaya lain."
1998
S2728
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1985
S8863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samini
"Koperasi Asuransi Indonesia (KAI) sebagai badan usaha yang berbentuk koperasi dan bergerak di bidang usaha asuransi jiwa mempunyai keuntungan dalam bidang pemasaran yang tidak dimiliki oleh perusahaan asuransi jiwa lainnya. Tetapi produksi program asuransi perorangannya (Asper) dari tahun 1984 sampai dengan tahun 1988 tidak pernah mencapai yang telah ditetapkan, sedangkan untuk program asuransi kumpulan (Askum) selalu melampaui target produksi yang ditetapkan. Hal ini mendorong penulis untuk meneliti faktor-faktor yang menyebabkan tidak tercapainya target produksi program Asper tersebut. target produksi produksinya.
Berdasarkan penelitian yang bersifat deskriptif analitis, melalui pengumpulan data berupa studi kepustakaan dan wawancara dengan pimpinan serta beberapa kepala bagian KAI, diketahui bahwa unsur-unsur marketing mix sebagai faktor yang dapat dikendalikan, dan secara langsung dapat mempengaruhi tingkat penjualan polis asuransi jiwa dilaksanakan dengan baik oleh KAI, terutama faktor distribusi dan promosi, sehingga target produksi yang ditetapkan untuk program Asper tidak pernah tercapai. Faktor lain yang mempengaruhi belum tidak tercapainya target produksi Asper adalah penentuan target produksi yang tidak mempertimbangkan jumlah agen (aparat dinas luar) yang ada, tetapi mempertimbangkan jumlah agen (aparat dinas luar) yang seharusnya ada dalam struktur organisasi, kenyataannya, badan pelaksana KAI tidak mampu merekrut agen (aparat dinas luar) sesuai dengan jumlah agen (aparat dinas luar) yang seharusnya ada dalam struktur organisasi, sehingga target yang ditetapkan pengurus KAI terlalu tinggi untuk. Sedangkan dicapai oleh badan pelaksana KAI. Untuk menghindari kegagalan dalam mencapai target produksi di masa yang akan datang, penulis menyarankan agar dalam proses penentuan target produksi diadakan nasi antara pengurus dengan badan pelaksana KAI, koordisehingga terdapat kesesuaian jumlah agen (aparat dinas luar) dengan target produksi yang ingin dicapai."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurshesari Budiasriati B.
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana manajemen perusahaan di Indonesia mengambil keputusannya terkait dengan pembagian dividen, berdasarkan profitabilitas, dividend yield, likuiditas, dan perubahan harga saham perusahaannya. Penelitian ini dilakukan dengan metode OLS (Ordinary Least Square). Sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan dalam indeks LQ 45 dalam kurun waktu tahun 2004-2006.
Dari 74 perusahaan yang memenuhi persyaratan dalam penelitian ini, didapatkan kesimpulan bahwa besarnya dividen per lembar saham pada suatu periode dipengaruhi secara signifikan oleh profitabilitas, dividend yield, dan return saham pada periode sebelumnya. Profitabilitas dan dividend yield memiliki pengaruh yang positif, sedangkan return saham berpengaruh secara negatif terhadap dividen per lembar saham pada periode setelahnya. Likuiditas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap dividen per lembar saham.

The purpose of this study is to examine how Indonesian firms? managements make their decisions regarding dividend payout, based on companies? profitability, dividend yield, liquidity, and stock price change. This study is conducted using OLS (Ordinary Least Square) method. Sample used in this study is the companies listed in LQ 45 index between years 2004-2006.
From 74 companies which fulfill the requirements for this study, the conclusion is that the amount of dividend per share in one period is significantly affected by last period?s profitability, dividend yield and stock return. Profitability and dividend yield have positive effect, while stock return has negative effect on the next period?s dividend per share. Liquidity has no significant effect on dividend per share."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2003
S27391
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Indah Prathiwie
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S3248
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irawati Savitri
"Kelahiran anak pertama umumnya selalu ditunggu-tunggu setelah pasangan suami istri menikah karena anak dnpat menimbulkan kebahajaan. Namun studi yang dilakukan beberapa peneliti menyatakan bahwa saat pertama menjadi orang tua merupakan suatu krisis dan kepuasan perkawinan menurun drastis dengan kehadiran anak pertama. Hal ini disebabkan pasangan suami istri seringkali membuat harapan yang berlebihan tentang kebahagian anak. Namun setelah anak lahir, ternyata pengalaman mereka tidak sesuai dengan harapan yang sudah dibentuk sebelumnya sehingga anak dianggap mengganggu dan menimbulkan kesulitan dalam kehidupan mereka (LeMaster dalam Bigner, 1994).
Tetapi penelitian lebih lanjut menolak anggapan saat pertama menjadi orang tua sebagai krisis dan menggantinya dengan istilah transisi karena selain menimbulkan stres, individu juga mendapati reward dari perannya sebagai orang tua. Kehadiran anak dikatakan sebagai transisi karena suami istri memasuki tahapan baru dari perkembangan keluarga dan hal ini menimbulkan banyak perubahan dalam kehidupan mereka. Apabila mereka tidak melakukan penyesuaian yang cepat sebagai reaksi terhadap perubahan ini, maka mana transisi dirasakan lebih sulit. Walaupun sulit, namun banyak juga pasangan suami istri yang dapat melalui masa transisi dengan baik.
Menurut Bigner (1994), yang penting adalah bagaimana caranya suami istri mengatasi perubahan yang terjadi dan menyesuaikan diri dengan situasi yang baru ini. Penyesuaian yang dilakukan untnk mengatasi situasi yang sulit ini dinamakan coping (Lazarus, 1976). Mengingat pentingnya coping saat pertama menjadi orang tua dan karena penelitian terdahulu (Ventura & Boss, 1983) dilakukan terhadap subyek-subyek dengan latar belakang budaya Barat, maka penulis tertarik untuk meneliti bagaimana coping keluarga di Indonesia saat pertama menjadi orang tua.
Adapun yang ingin diketahui dalam penelitian ini adalah masalah, strategi coping dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri saat pertama menjadi orang tua. Karena menjadi orang tua mempunyai pengaruh yang lebih besar pada ibu daripada ayah, maka penelitian ini hanya terbatas pada wanita. Selain itu, subyek yang dipilih adalah ibu yang bekerja karena wanita yang bekerja akan mengalami perubahan yang lebih besar saat pertama menjadi ibu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan untuk memperoleh data yang lebih kaya dan mendalam, dilakukan wawancara terhadap lima orang subyek.
Berdasarkan hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa masalah yang dihadapi wanita bekerja saat pertama kali menjadi ibu adalah tugas yang semakin meningkat (mengurus rumah tangga, merawat anak sekaligus bekerja) menimbulkan tekanan fisik dan emosional pada wanita. Di tengah kesibukannya itu, wanita pun dituntut untuk tetap memberikan perhatiannya pada suami. Hal ini seringkali menimbulkan emosi-emosi yang tidak menyenangkan dan mémbuai wanita tidak yakin apakah ia mampu mengatasi tuntutan-tuntutan yang ada. Umumnya coping yang digunakan oleh subyek adalah coping terpusat emosi, yakni mereka berusaha mengendalikan emosi-emosi yang tidak menyenangkan sebagai akibat dari tuntutan-tuntutan tersebut. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri mereka saat pertama manjadi ibu adalah kesiapan untuk berperan sebagai orang tua, hubungan suami istri yang harmonis, komitmen yang tinggi untuk menjadi orang tua dan tidak membuat harapan yang berlebihan tentang kebahagiaan menjadi orang tua."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
S2642
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>