Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 223302 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S6937
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan masih rendahnya mutu pendidikan dalam skala nasional, yang salah satunya diakibatkan lemahnya kemampuan guru dalam melaksanakan tugas-tugas profesionalnya. Tuntutan terhadap profesionalitas guru di masa mendatang akan semakin berat sekaitan dengan pesatnya perkembangan masyarakat, IPTEKS, serta adanya persaingan global. Untuk menjamin adanya peningkatan kualitas pendidikan di masa mendatang, diperlukan upaya-upaya dalam mengoptimalkan proses pembinaan dan pengembangan profesi guru sekolah dasar melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan dan komprehensif dengan akses yang lebih luas. Permasalahan pokok yang dijadikan fokus kajian dalam penelitian ini adalah "model dan bahan ajar Diklat yang bagaimana yang diasumsikan dapat meningkatkan kompetensi guru dengan akses yang lebih luas, berkualitas, dan guru tidak meninggalkan tugas utamanya?" Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan model Diklat guru sekolah dasar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran jarak jauh berbasis bahan ajar modular. Metode yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan (R&D) dan khusus pada penelitian lanjutan tahun 2014 ini dilakukan validasi model oleh pakar dari PPPPTK dan sasaran diklat (guru SD) di Kota Bandung. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa penilaian widyaiswara terhadap Model Diklat untuk meningkatkan penguasaan kompetensi guru dengan menggunakan pendekatan pembelajaran jarak jauh berbasis bahan ajar modular adalah tepat. Artinya Model Diklat yang telah dikembangkan oleh tim peneliti sudah tepat dilihat dari aspek ketepatan rumusan komponen model, substansi isi model, keterbacaan, dan kebahasaan. Demikian pula penilaian guru terhadap Model Modul atau Bahan Ajara Diklat untuk meningkatkan penguasaan kompetensi guru dengan menggunakan pendekatan pembelajaran jarak jauh berbasis bahan ajar modular adalah sangat baik. Guru memberikan penilaian dengan kategori sangat baik dilihat dari berbagai komponen bahan ajar, yang meliputi: cover dan kelengkapan lain, tinjauan mata diklat, pendahuluan, uraian materi, contoh dan ilustrasi, latihan, rangkuman, tes formatif, kunci jawaban tes formatif, daftar pustaka, dan kecukupan fisik bahan ajar, kecuali komponen glosarium karena komponen ini belum dilampirkan pada model bahan ajar yang direviu."
JURPEND 15:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Gender issue becomes an interesting concern in education for there has been cultural bias and gender inequalities that unconsiously spread out though teaching and learning activities. Some learning materials, especially in elementary and secondary school, still show gender bias on occupation of women general."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Zaman purba sering disamakan dengan kehidupan yang primitif Masyarakat atau manusia yang hidup di zaman ini digambarkan serba dalam keterbatasan, kasar, dan tidak berbudaya. Pada kenyataannya tidaklah demikian. Mereka memperlihatkan kearifan dalam memilih strategi hidup sehingga mampu bertahan menghadapi dunia yang masih didominasi oleh kekuatan-kekuatan alam.
Kearifan ini secara tidak langsung membentuk pengetahuan dan kebudayaan yang mencapai bentuknya seperti yang kita kenal sekarang. Berawal dari bentuk-bentuk yang sederhana di mana manusia bare mampu mengolah sumberdaya alam secara terbatas, sampai kemudian dengan pengetahuannya itu manusia mampu memanfaatan sumberdaya alam secara optimal bagi kepentingan dirinya.
Sejalan dengan kemampuan itu berkembang pula kebudayaan manusia dari yang sederhana menjadi kompleks. Pengalaman manusia selama ratuan ribuan tahun hingga jutaan tahun diturunkan sedikit demi sedikit dan dikembangkan sedemikan rupa sehingga memenuhi berbagai kebutuhan jasmani maupun kejiwaan mereka.
Di dalam kesederhanaan ini kemudian terlihat adanya kesamaan-kesamaan di antara hasil perilaku masyarakat purba yang berpola. Kesamaan-kesamaan itu dapat mencakup aspek teknologi, kepereayaan, kebiasaan-kebiasaan, atau cara hidup. Sehingga diduga mereka secara berkala dan berkesinambungan mempertukarkan pengetahuan-pengetahuan yang dianggap cocok untuk kondisi setiap kelompok.
Oleh sebab itu kata "primitif' tidaklah dapat digunakan dalam konteks ini karena terselip presepsi yang negatif dari segi kemanusiaan. Data yang lebih tepat adalah "sederhana". Di dalamnya terkandung penghargaan atas hasil-hasil yang dicapai oleh mereka.
Berangkat dan pengertian ini pelajaran tentang Muatan Lokal Warisan Budaya Materi perlu diperkenalkan kepada murid-murid Sekolah dasar kelas V. Alasannya dari upaya ini adalah untuk memberikan wawasan tentang sejarah kepada siswa serta pengertian yang lebih baik tentang akar kebudayaan mereka. Selain itu juga untuk memperlihatkan adanya kesamaan-kesamaan unsur budaya antara kelompok suku bangsa Mandar dengan suku bangsa lain. Kesamaan-kesamaan ini diharapkan dapat mendorong terbentuknya rasa saling menghargai berdasarkan kemiripan identitas."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Tahukah kamu bahwa bukti pertama tentang kehadiran manusia purba di Aceh berasal dari pesisir timur? Di sana ditemukan bukit-bukit kecil yang tersusun dari cangkang kerang. Bukti-bukit ini merupakan sisa makanan manusia. Daerah penemuannya mulai dari Langsa terus ke Tamiang hingga Lhoseumawe.
Dahulu manusia purba di Aceh sangat menyukai kerang dan siput, mereka mengumpulkan kerang untuk dimakan dari sungai-sungai dan rawa-rawa dekat taut. Setelah dimakan, cangangnya dibuang dekat dengan tempat tinggal mereka. Lama-lama sisa makan itu menjadi sangat banyak dan tertimbun menjadi bukit. Bukit-bukit inilah yang disebut sebagai bukit kerang.
Bukit-bukit kerang ini ternyata menyimpan banyak bukti tentang manusia purba. Diantaranya alat-alat batu berbentuk kapak sederhana dan pahat genggam. Kapak-kapak ini dahulu dipergunakan untuk berbagai keperluan, di antaranya untuk membelah kayu atau memecah tulang. Pahat dipakai untuk pekerjaan yang lebih berat seperti menebang pohon atau menggali tanah. Bentuk kapak-kapak ini sangat mirip dengan kapak-kapak yang ditemukan di Vietnam, Malaysia, Kamboja, dan Thailand.
Alat-alat batu ini tidak diikatkan pada tangled, tetapi langsung digenggam tangan. Ukurannya yang besar membuat alat-alat ini dapat digenggam dengan satu tangan atau dua tangan. Para ahli purbakala menduga alat-alat ini tidak dipakai untuk berburu, tetapi untuk berkerja. Mungkin alat-alat berburu masa itu terbuat dari kayu atau bambu yang mudah lapuk."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
LP 2002 39
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Asti Tyas Nurhidayati
"ABSTRAK
Guru merupakan profesi yang sangat mulia, karena salah satu tugas guru yaitu membantu dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagai guru dalam kesehariannya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, membutuhkan adanya peralatan penunjang yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar di bidang yang diampunya. Peralatan penunjang yang dibutuhkan dapat berupa perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun bahan ajar yang menarik bagi perserta didiknya. Oleh sebab itu, guru selaku pendidik harus memiliki keterampilan memanfaatkan perangkat keras dan lunak kmputer dengan baik agar dapat membuat bahan ajar yang interaktif di era digital ini, salah satunya bahan ajar yang berbasis multimedia menggunakan perangkat lunak Microsoft Power Point. Tujuan pendampingan pembuatan bahan ajar bagi guru ini adalah memberikan bekal keterampilan bagi guru agar dapat memanfaatkan penggunaan Microsoft Power Point untuk menghasilkan bahan ajar yang interaktif sehingga dapat lebih menarik minat belajar siswasiswi. Dengan demikian, pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul "Pendampingan Pembuatan Bahan Ajar Bagi Guru Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Salsabila Al Muthi'in Berbasis Multimedia dengan Menggunakan Microsoft Power Point" memberikan manfaat yang signifikan bagi peningkatan keterampilan guru dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komputer."
Yogyakarta : Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, 2018
600 JPM 1:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The aim of this research is to answer as following two problems. Is the difference between learning experience, age , place of born and feedback method to (1) principle leadership in national examination preparation (2) understanding teacher in national examinationmaterials...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Primi Paramita
"ABSTRAK
Pada masyarakat kita , masih banyak anggapan bahvva seks merupakan hal yang
tabu untuk dibicarakan. Orang tua yang seharusnya merupakan sumber utama bagi anak
dalam memberikan pendidikan seksual juga masih ragu dan malu untuk melakukan salah
satu tugasnya tersebut. Sedikit sekali orang tua yang mau menginformasikan
pengetahuan tentang masalah seks pada anaknya. Hal ini terjadi karena orang tua tidak
tahu atau merasa enggan bercerita mengenai seks (Dr.dr. Satoto dalam Kompas, 1994).
Akibat kurangnya informasi mengenai pendidikan seks dari orang tua serta
adanya sumber-sumber yang dapat menimbulkan salah pengertian, maka sekolah
merupakan altematif yang tepat untuk mengantisipasi hal ini. Alasan yang mendasarinya
adalah bahwa sekolah merupakan suatu lembaga yang mampu mencakup remaja dari
berbagai kalangan. Walaupun banyak terdapat lembaga atau perkumpulan remaja, namun
hanya sebagian dari remaja yang ikut terlibat, sehingga apabila pendidikan seks diadakan
melalui perkumpulan remaja saja, maka akan banyak remaja yang tidak mendapat
kesempatan untuk memperoleh informasi/pendidikan tersebut (Rice, 1996).
Beberapa SMU Swasta memasukkan pendidikan seks ke dalam kegiatan
ekstrakurikuler olahraga dan kesehatan (Iskandar, 1998). Sedangkan SMU Negeri di
wilayah Jakarta telah mengantisipasi hal ini melalui pelajaran Biologi. Salah satu SMU
Negeri yang memberikan materi kesehatan reproduksi melalaui pelajaran Biologi adalah
SMU negeri 8 Jakarta.
Remaja merupakan suatu periode transisi, dan pada masa ini remaja banyak
mengalami perubahan-perubahan dalam dirinya yang menuntut mereka beradaptasi
dengan perubahan tersebut serta tuntutan yang ada di masyarakat. Perubahan-perubahan
yang teijadi pada masa remaja adalah perubahan fisik, emosi, kognitif, dan
perkembangan kepribadian sosial.
Tujuan pendidikan kesehatan reproduksi remaja adalah untuk mempersiapkan
remaja menghadapi beberapa kejadian penting yang berpengaruh pada kesehatan
reproduksi remaja, seperti misalnya saat baru melahirkan, mengalami hubungan seksual,
alat kontrasepsi, mengalami infeksi penyakit menular, dan saat pertamakali mngethui
bahwa dirinya hamil. Selain itu, pemberian pendidikan kesehatan reproduksi juga berisi mengenai penanaman nilai-nilai yang harus disampaikan untuk mencegah perilaku
seksual yang tidak bertanggung jawab.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai pemahaman
siswa, serta pendapat guru dan siswa SMU Negeri 8 mengenai pemberian materi
kesehatan reproduksi yang disampaikan melalui pelajaran Biologi.
Responden penelitian ini adalah siswa kelas II SMU Negeri 8 yang berjumlah 80
orang dan tiga orang guru Biologi. Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
digunakan kuesioner yang disusun sendiri oleh peneliti. Alat penelitian untuk siswa
terbagi atas lima bagian, dimana tiga bagian pertama bertujuan untuk menguji
pemahaman siswa terhadap materi kesehatan reproduksi, AIDS, dan alat kontrasepsi,
sedangkan untuk bagian ke empat dan ke lima bertujuan untuk menggali pendapat siswa
terhadap prosees pembelajaran Biologi "Plus" dan hambatan yang dialami selama
kegiatan Biologi "Plus" berlangsung. Untuk kuesioner guru terbagi atas empat bagian.
Bagian pertama berisi mengenai materi tambahan yang diajarkan guru melalui Biologi
"Plus", bagian kedua adalah untuk menggali proses Kegiatan Biologi "Plus" dan
hambatan yang dialami guru, sedangkan bagian keempat dan ke lima berisi mengenai
pertanyaan terbuka
Teknik pengolahan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan
perhitungan persentase dari pendapat responden siswa dan guru, serta menghitung
korelasi dengan menggunakan teknik Pearson Product Moment dengan menggunakan
program komputer SPSS 8.00 for Windows. Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui
bahwa tingkat pemahaman responden siswa terhadap materi kesehatan reproduksi secara
umum masih rendah, sehingga hal ini perlu menjadi perhatian para guru Biologi dan
pihak sekolah. Pemahaman siswa terhadap materi kesehatan mengenai alat kontrasepsi
dan AIDS lebih baik dibandingkan dengan pemahaman siswa terhadap materi lain yang
tercakup dalam kuesioner. Selain itu untuk sebagian besar siswa dan guru berpendapat
bahwa pemberian materi kesehatan reproduksi melalui pelajaran Biologi sudah tepat,
namun hambatan yang dirasakan adalah terbatasnya waktu. Hal ini menyebabkan banyak
materi kesehatan reproduksi yang belum disampiakan pada siswa, dan dari pihak siswa
mereka berpendapat rasa ingin tahu mereka tidak terpenuhi."
1999
S2935
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>