Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162763 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Prawita Hertika
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S6953
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Seorang remaja dewasa ini cenderung mudah sekali terpengaruh oleh teman-teman
sebayanya dalam hal apapun di dalam kehidupannya sehari-hari.
Penelitian dengan judul “Hubungan teman sebaya (peer-group) terhadap pembentukan
gaya hidup remaja” bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengaruh teman
sebaya (peer-group) terhadap pembemukan gaya hidup remaja. Penelitian ini dilakukan
di SLTP Negeri 20 Bekasi dengan mengambil responden remaja berusia 12-15 tahun
sebanyak 96 orang dengan metode stratified random sampling. Desain penelitian yang
digunakan adalah dskriptif korelasi dengan instrumen penelitian berupa kuesioner.
Analisis data yang digunakan adalah distribusi frekuensi dan chi square untuk
menganalisis hubungan antar variabel. Hasil penelitian ini menyimpulkan tidak ada
hubungan antara pengaruh teman sebaya (peer-group) terhadap pembentukan gaya hidup
remaja (p value = 1,00; alpha = 0,05). Penelitian ini merekomendasi akan peran serta
semua pihak dalam rangka turut membantu remaja menemukan gaya hidup yang
konstruktif yang kelak berguna bagi masa depan mereka."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5627
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Retno Widiastuti
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1985
S2073
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S7307
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S6705
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusmiarti Ihza
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratiwi Widyasari
"Penerimaan teman sebaya bagi anak berkebutuhan khusus pada lingkup pendidikan inklusif dianggap penting. Hal ini dikarenakan adanya kesempatan bagi mereka untuk berinteraksi bersama dengan teman teman sebaya mereka sehingga proses belajar dan bersosialisasi dapat berjalan dengan lebih baik. Penelitian ini hendak melihat bagaimana hubungan antara efikasi guru dengan penerimaan teman sebaya terhadap siswa berkebutuhan khusus yang dimediasi oleh strategi pengajaran guru pada sekolah inklusif. Partisipan dari penelitian ini adalah 70 orang guru dan 596 murid dari 18 sekolah inklusi. Adapun alat ukur yang dipergunakan pada penelitian ini adalah The Teacher Sense of Efficacy Scale (TSES) untuk mengukur efikasi guru, The Bender Classroom Structure Questionnaire Versi Indonesia (BCSQ VI) untuk mengukur strategi pengajaran guru, dan Peer Acceptance Scale (PAS) untuk mengukur penerimaan siswa sebaya. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa tidak ada pengaruh langsung (direct effect) yang signifikan antara efikasi guru terhadap penerimaan teman sebaya terhadap siswa berkebutuhan khusus di sekolah inklusif, b 0,0145, t 0,3584, p 0,7212 dan ada pengaruh tidak langsung (indirect effect) yang signifikan antara efikasi guru terhadap penerimaan teman sebaya terhadap siswa berkebutuhan khusus di sekolah inklusif, b 0,0311, LLCI 0,0083 dan ULCI 0,0722. Hal ini membuktikan bahwa strategi pengajaran guru memediasi penuh hubungan antara efikasi guru dan penerimaan teman sebaya terhadap siswa berkebutuhan khusus di sekiolah inklusif."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI, 2018
150 JPS 16:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Zainuddin
"Perkembangan penalaran moral ditentukan oleh banyak faktor antara lain faktor lingkungan keluarga dan sekolah. Dalam lingkungan keluarga, proses pengasuhan khususnya ayah berperan dalam perkembangan penalaran moral remaja. Begitu juga dalam lingkungan sekolah, teman sebaya memiliki andil yang cukup berarti. Berkaitan dengan peran orangtua, secara tradisional pengasuhan dalam arti mendidik dan membesarkan anak lebih dibebankan kepada ibu. Peran ayah lebih dikaitkan dengan peran sehagai pendukung ekonomi yang membutuhkan keterampilan intelektual (Phares, 1996) sehingga keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak tidak mendalam. Sesuai dengan perkembangan zaman jumlah wanita yang bekerja meningkat, ayah pun mulai dituntut untuk terlibat dalam pengasuhan anak.
Penelitian ini mengenai perkembangan penalaran moral remaja dikaitkan dengan peran ayah dan peran teman sebaya. Tujuan penelitian ini adalah (1) membuktikan apakah ayah berperan dalam pencapaian tahap penalaran moral remaja (2) membuktikan apakah teman sebaya berperan dalam pencapaian tahap penalaran moral remaja dan (3) membuktikan apakah ayah dan teman sebaya secara bersama-sama berperan dalam pencapaian tahap penalaran moral remaja.
Sampel penelitian ini adalah 160 siswa SMA Lab. School Rawamangun Jakarta kelas II tahun ajaran 2004/2005. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner persepsi remaja terhadap peran ayah yang disusun berdasarkan dimensi pengasuhan yang dikembangkan oleh Barber. Alat ukur lain adalah kuesioner persepsi remaja terhadap peran teman sebaya berdasarkan dimensi kelekatan remaja dengan teman sebaya dari Armsden & Greensberg. Untuk mengukur tahap penalaran moral remaja digunakan Defining Issues Test (DIT) yang dikembangkan oleh Rest. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis korelasi dan regresi.
Hasil penelitian menunjukkan ballwa peran ayah dan peran teman sebaya menunjukkan tidak ada hubungannya dengan perkembangan penalaran moral remaja. Hasil penelitian tidak sesuai dengan teori mungkin disebabkan peran ayah khususnya di Indonesia memang tidak sebesar di negara Barat, walaupun ayah ikut terlibat dalam kegiatan rumah tangga namun umumnya masih berpegang pada norma-norma mengenai pembagian kerja. Selain itu alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini memiliki banyak keterbatasan sehingga kurang dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Meskipun demikian, orangtua terutama ayah perlu juga memperhatikan hal seperti yang dikatakan dalam berbagai tinjauan teoritis bahwa ayah yang berperan aktif dalam pengasuhan remaja akan mengurangi terjadinya ketimpangan dalam pertumbuhan remaja tersebut khususnya perkembangan penalaran moral.
Saran utama yang diajukan sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut tentang perkembangan penalaran moral remaja agar didapatkan gambaran faktor-faktor lain yang ikut memberikan kontribusi. Saran juga ditujukan kepada keluarga, sekolah, dan praktisi pendidikan sehingga memiliki gambaran dalam rangka melakukan pembinanan terhadap moral remaja."
2005
T18600
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Stania
"Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk  melihat apakah terdapat peran antara kelekatan teman sEbaya terhadap efikasi diri dalam keputusan karier siswa kelas 3 SMP di Jakarta. Efikasi diri dalam keputusan karier siswa dilihat dari pemilihan peminatan yang dilakukan siswa kelas 9 yaitu IPA, IPS dan Bahasa Pengukuran kelekatan teman sebaya atau peer attachment dilakukan dengan menggunakan alat ukur IPPA-Peer Version, dan pengukuran efikasi diri dalam keputusan karier diukur menggunakan alat ukur Career Decision Self-Efficacy Short Form (CDSE-SF). Partisipan penelitian ini berjumlah 203 siswa kelas 3 SMP di Jakarta Selatan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kelekatan teman sebaya memiliki peran terhadap efikasi diri dalam keputusan karier siswa, sehingga  menunjukkan bahwa semakin baik kelekatan dengan teman sebaya yang dipersepsikan siswa, maka semakin baik pula efikasi diri dalam keputusan kariernya. Namun hasil tersebut relatif kecil, sehingga masih ada faktor-faktor lain yang memiliki kontribusi terhadap efikasi diri dalam keputusan karier siswa. Oleh karena itu, pada penelitian selanjutnya, penting untuk dipertimbangkan faktor eksternal maupun internal lainnya yang memiliki kontribusi terhadap efikasi diri dalam keputusan karier siswa kelas 3 SMP dan memperbanyak jumlah sekolah yang diteliti dengan SMP yang lebih bervariasi.

The purpose of this research is to see whether there is a role between peer attachment towards career decision self efficacy making for 9th grade junior high school based in Jakarta. Career decision self efficacy can be seen from the major decision by IPA,IPS, BAHASA students. The measurement of peer attachment is done by using IPPA-Peer Version. Whereas, self efficacy measurement done by CDSE-SF. The research's participants totalling 203 students consist of 3rd grade of junior high school based in South Jakarta. The research results showing that peer attachments has role towards career decision self efficacy showing that the better peer attachments, the better career decision self efficacy will be. But the result relatively small, so that there is some other factors that has contribution towards career decision self efficacy. Therefore, on the next research, it is important to consider external factor and internal factor that has contribution towards career decision self efficacy and to increase the number of school that has to be analyze with more variety of junior high school.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penyalahgunaan NARKOBA merupakan fenomena gunung es, yakni apa yang tampak tidak seperti aslinya. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa angka pencandu NARKOBA adalali 10 kali lipat dari jumlah yang tercatat resmi. Tujuan dari penelitian adalah mengidentifikasi hubungan yang ditimbulkan oleh teman sebaya/peer group dan perkembangan remaja terhadap penyalahgunaan NARKOBA. Penelitian ini dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Anak Pria Tangerang Banten denagn jumlah responden 70 orang dan berusia 10 sarnpai 24 tahun. Desain penelitian yang digunakan adalah distribusi frekuensi dan Kai kuadrat untuk menganalisis hubungan antar variabel. Hasil penelitian ini menyiinpulkan ada hubungan yang signifikan antara pengaruh teman sebaya/peer group terhadap penyalahgunaan NARKOBA dengan tidak adanya pengaruh teman sebaya/peer group terhadap penyalahgunaan NARKOBA (p value = 0,000; α = 0,05). Ada hubungan yang signifikan antara tingkat perkembangan remaja yang sesuai, terhadap penyalaligunaan NARKOBA dengan tingkat perkembangan remaja yang tidak sesuai, terhadap penyalahgunaan NARKOBA (p value = 0,000; α = 0,05). Penelitian ini merekomendasikan pada tenaga kesehatan untuk melakukan upaya promotif dan preventif penyalahgunaan NARKOBA yang mengikutsertakan teman sebaya/peer group."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5471
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>