Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183959 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Noviani Destya Shanty
"Peran orang tua sangat penting dalam merawat anak kanker. Kepercayaan diri dan kemampuan orang tua dalam merawat anak kanker dilihat dari efikasi diri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan efikasi diri pada orang tua dengan anak kanker. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan sampel 66 orang tua dari anak kanker usia 0-14 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 47 (71%) orang tua memiliki tingkat efikasi diri yang sedang. Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan (p=0,003), status ekonomi (p=0,003), pengalaman diri (p=0,002), pengamatan model (p=0,002), persuasi verbal (p=0,008), dan dukungan keluarga (p=0,003) dengan efikasi diri orang tua. Perawat disarankan dapat memahami efikasi diri pada orang tua dan hubungannya dengan pengobatan dan perawatan anak dengan kanker.

The role of parents is very important in treating children with cancer. Confidence and ability of parents in caring for children is seen from self-efficacy. This study was conducted to determine the factors associated with self-efficacy in parents with children with cancer. The design of this study was cross sectional with a sample size of 66 parents of cancer children aged 0-14 years. The results showed that 47 (71%) parents had a moderate level of self-efficacy. There was a significant relationship between education level (p=0.003), economic status (p=0.003), self-experience (p=0.002), model observation (p=0.002), verbal persuasion (p=0.008), and family support (p=0.008). =0.003) with parental self-efficacy. Nurses can understand self-efficacy in parents and their relationship with treatment and child care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Novenda Sari
"Nyeri bersifat subjektif dan tidak bisa disamaratakan antara individu yang satu dengan yang lain. Begitu juga dengan persepsii orang tua mengenai nyeri kanker pada anak. Rasa tidaknya mau yang dirasakan oleh anak penderita kanker dapat menimbulkan persepsi yang berbeda-beda pada masing-masing orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi orangtua tentang nyeri kanker pada anak. Penelitian ini dilakukan pada 26 orang tua yang memiliki anak penderita kanker dengan metode pengambilan sampel secara consecutive sampling. Penelitian ini menggunakan domain analitik asosiasi dengan pendekatan cross sectional. Hasil uji Fisher's exact menghasilkan bahwa dari keempat faktor yang mempengaruhi persepsi, yaitu perhatian selektif, pengalaman masa lalu, ciri stimulus dan kebutuhan individu, hanya faktor stimulus yang mempunyai hubungan bermakna (p=0,026, a=0,05).

Pain is subjective. It cannot be generalized individually, so also the parents perception about the cancer pain in children. The uncomfortable feeling felt by children with cancer can cause various perceptions from their parents. This study aims to identify the factors that affect parents’ perceptions about cancer pain in children. The Research was conducted on 26 parents who have children with cancer using consecutive sampling as the sampling method This study was using analytical design associations with cross-sectional approach. Based on Fisheris exact test result, there were four factors that affect parents’ perceptions, i.e. selective attention, past experience, stimulus characteristics and individual needs. The stimulus factor is the only factor that has significant association (p = 0,026, a = 0.05) with parents 'perceptions on cancer pain in children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5873
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Ariyanti
"ABSTRAK
Hospitalisasi adalah suatu keadaan dimana seorang anak memiliki status sakit yang akut dan harus dirawat selama beberapa waktu di rumah sakit untuk pemulihan. Ketegangan yang dirasakan orang tua terhadap kondisi kesehatan anaknya yang menurun membuat tidak jarang orang tua menyalahkan diri sendiri atas penyakit yang diderita anaknya. Faktor-faktor yang berhubungan dari dalam dan luar diri seseorang memegang peranan penting dalam pembentukan koping individu. Mekanisme koping yang dimiliki orang tua dapat mempengaruhi psikologi orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor predisposisi dengan parental coping. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan purposive sampling dan diterapkan pada 106 sampel yaitu orang tua dengan pengasuhan anak minimal 3 hari. Hasil penelitian setelah dianalisis dengan Chi-square menunjukkan bahwa faktor yang paling berhubungan dengan parental coping saat anak menjalani rawat inap adalah hari perawatan (p value = 0,000; = 0,05) dan ketersediaan ruang bermain anak (p value = 0,016; = 0). ,05).
ABSTRACT
Hospitalization is a condition where a child has an acute illness status and must be treated for some time in the hospital for recovery. The tension that parents feel about their child's declining health condition makes it not uncommon for parents to blame themselves for their child's illness. Factors that are related from within and outside a person play an important role in the formation of individual coping. Coping mechanisms that are owned by parents can affect the psychology of parents. This study aims to determine the effect of predisposing factors with parental coping. This study used a cross sectional design with purposive sampling and applied to 106 samples, namely parents with at least 3 days of child care. The results of the study after being analyzed by Chi-square showed that the factors most related to parental coping when children were hospitalized were the day of care (p value = 0.000; = 0.05) and the availability of children's playroom (p value = 0.016; = 0) . ,05)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Anak yang dirawat dengan Leukemia merupakan sumber stress bagi anggota keluarga
yang lain terutama orang tua. Reaksi yang dimunculkan orang tua dapat disebabkan oleh
berbagai faktor dan reaksi orang tua ini akan berdampak pada keterlibatan orang tua
dalam perawatan anak. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan antara
reaksi orang tua dengan faktor-faktor resiko. Penelitian ini dilakukan di RSUPN
Ciptomangunkusumo dengan jenis penelitian study deskritif menggunakan desain Cross
Sectional. Penelitian dilakukan terhadap 25 orang tua yang sedang menungu anaknya
dirawat dengan leukemia. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuestioner
untuk mengumpulkan data tentang demografi, reaksi oran tua dan faktor-faktor. Data
dianalisa dengan distribusi frekuensi menggunakan sentral tendensi kemudian di lanjutkan
dengan uji statistik non para metrik chi square untuk rnenguji hubungan antara faktor
resiko dengan reaksi orang tua yang muncul dari penelitian diperoleh bahwa terdapat
hubungan yang bermakna antara faktor prosedur medik yang dilakukan pada anak denga
reaksi merasa bersalah dan takut akan kematian yang dirasallan oleh orang tua. Dari hasi
lenelitian ini diharapkan pelayanan keperawatan memberikan penjelasan yang optimal
kepada orang tua terhadap prosedur medik yang dilakukan pada anak, sehingga reaksi
merasa bersalah dan takut akan kematian dapat diminimalkan."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5006
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Fransisco
"Hukum pidana bersyarat merupakan jenis pidana yang dijatuhkan oleh hakim bagi seseorang agar tidak muncul pengaruh buruk yang lebih berbahaya lagi bagi orang tersebut apabila dimasukan dalam lembaga pemasyarakatan, sehingga dalam hal ini hakim mempertimbangkan pengaruh pidana tersebut terhadap masa depan pelaku tindak pidana.
Penegakan hukum di suatu negara dikatakan berhasil bukan hanya karena hakim telah menjatuhkan sanksi pidana yang adil terhadap korban atau pelaku itu sendiri, namun juga menyangkut sanksi yang diterapkan mampu merubah perilaku salah yang dilakukan pelaku tersebut.
Pidana bersyarat sebagai salah satu bentuk pelaksanaan pidana dengan tujuan memperbaiki perilaku pelaku tindak pidana tersebut, maka diperlukan pengawasan terhadapnya, sehingga dalam masa percobaan yang diberikan kepadanya, pelaku tindak pidana tersebut tidak melakukan tindak pidana lain yang dapat membuat pidana penjara awal yang dijatuhkan padanya diterapkan. Keberadaan pidana bersyarat itu sendiri memiliki bentuk lain di masa yang akan datang. Bentuk lain tersebut nampak dalam RKUHP sehubungan dengan diaturnya pengawasan. Pengaturan terhadap pidana tersebut memberi dampak baru terhadapa pidana bersyarat tersebut.
Penelitian ini membahas proses yang dilakukan jaksa dalam melakukan pengawasan tersebut berkaitan dengan tidak adanya aturan khusus yang mewajibkan terpidana melapor secara rutin kepada jaksa serta apabila terjadi perpindahan domisili terpidana. Meneliti perbedaan serta implikasi pengaturan pidana pengawasan sebagai pidana yang terdapat syarat di dalamnya dalam RKUHP dengan pidana yang saat diatur dalam KUHP.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa penjatuhan sanksi pidana penjara terhadap pelaku tindak pidana tidak memberikan jaminan akan terjadi perubahan perilaku terpidanan tersebut di masyarakat. Dalam KUHP tidak terdapat lagi pengaturan mengenai pidana bersyarat, namun untuk pidana yang disertai syarat yaitu diatur sebagai pidana pengawasan yang merupakan salah satu jenis pidana pokok dalam RKUHP tersebut. Pidana pengawasan dalam RKUHP tersebut menjadi penting sebab dalam KUHP yang berlaku saat ini masih terdapat banyak kendala dalam pelaksanaan pidana bersayarat."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
T16620
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhini Maritza
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S7223
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Autisme merupakan sebuah gangguan perkembangan fungsi otak yang kompleks dari
seorang anak dimana disertai adanya defisit tingkah laku dan/atau intelektual. Butuh
terapi yang dapat mengoptimalkan fungsi sosialisasi anak autisme. Pemanfaatan terapi
autisme dipengaruhi oleh besarnya motivasi dari orang tua dengan anak autisme.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi orang tua dengan anak autisme untuk membawa anaknya ke klinik terapi.
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana. Sarnpel diambil dengan teknik
consecurive sampling. Analisa data yang di gunakan adalah analisa statistik desknptii
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua faktor mempenganlhi motivasi orang tua
dengan anak autisme untuk rnembawa anaknya ke klinik terapi dengan urutan yaitu
keyakinan 18,71%, fasilitas 18,34%, biaya fasilitas 17,85%, pengetahuan 16,50%,
iingkungan 16,29%, dan pengalaman 12,31%."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5107
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Hartono
"Bahan kimia telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Manfaatnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat berkaitan dengan pengendalian penyakit, peningkatan produktivitas pertanian, ekstraksi berbagai bahan mineral di pertambangan, keperluan untuk rumah tangga dan sebagainya.
Bahan kimia menimbulkan keterbahayaan pada lingkungan kerja dan pekerja itu sendiri. Oleh karena itu, pengelolaan dan pengamanan bahan kimia, harus dilakukan untuk melindungi pekerja dari efek yang merugikan. Pekerja harus mendapatkan perlindungan dari dampak yang diakibatkan oleh bahanbahan kimia di tempat kerja.
Laboratorium merupakan suatu tempat dimana banyak dilakukan kegiatan yang menggunakan bahan-bahan kimia. Potensi bahaya yang ditimbulkan antara lain bersifat toksik atau beracun, iritan, karsinogenik, korosif, mudah terbakar dan meledak.
Untuk mengetahui paparan bahan kimia di ternpat kerja, dalam hal ini merkuri, penulis melakukan penelitian dengan obyek penelitian adalah pekerja di Balai Laboratorium Kesehatan Bandar Lampung. Pengukuran kadar merkuri menggunakan spektrofotometri serapan atom, dengan spesimen yang diambil adalah rambut pekerja.
Hubungan paparan merkuri dengan kadar merkuri pada rambut pekerja laboratorium melibatkan variabel lamanya masa kerja, umur pekerja dan kadar merkuri diudara ruang kerja. Kadar merkuri pada rambut pekerja, dibandingkan dengan rata-rata tertinggi kadar merkuri di rambut pads komunitas yang dikeluarkan oleh WHO, yaitu sebesar 2,0 ppm.
Dari sejumlah 49 orang pekerja laboratorium, yang memenuhi kriteria sebagai sampel hanya 45 orang, dimana yang bekerja dibagian teknis sebanyak 29 orang, sedangkan yang bekerja dibagian non teknis sebanyak 16 orang.
Diperoleh hasil pengukuran kadar merkuri di udara ruang kerja laboratorium masih dibawah nilai ambang batas ( NAB ), tetapi paparan yang terus menerus akan mengakibatkan akumulasi merkuri didalam tubuh, walaupun konsentrasinya dibawah nilai ambang batas.
Hasil analisis bivariat terhadap variabel lamanya masa kerja, umur pekerja dan kadar merkuri diudara ruang kerja bagian teknis didapatkan hubungan yang signifikan antara variabel tersebut dengan kadar merkuri pada rambut pekerja.
Pada hasil akhir dari analisis regresi multivariate tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara variabel dependent dan independent Hal ini disebabkan karena ukuran sampel yang kecil dan distribusi data penelitian yang tidak normal.

Chemicals agent can not be separated with human's life. The benefit of the materials is to increase public's welfare especially that is related to disease control, agricultural productivity, mineral extract in mining, household's necessity and so on.
Chemicals agent may endanger the workers, work environment_ Therefore, materials' management and safety must be carried out for the sake of workers' protection from side effect. The workers need to be protected from the effects that cause by the materials in their work places.
Laboratory is a place where many activities using chemicals agent are conducted. Harmful potentials are caused by toxic agents, irritant, carcinogenic, corrosive chemicals, flammable and explosives substances.
To know the exposured of chemical materials in the work places, especially mercury, the writer conducted a research where the laboratory personnel of Bandar Lampung Health Laboratory were the object of the research. The measurement of the mercury level was by using Atomic Absorption Spectrophotometry, and the specimen materials taken were personnel's hair.
The relationship of mercury's exposure to the level of mercury within the laboratory's personnel hair involved length of work variable, personnel's age and level of mercury within the air in the working room. Mercury's level within the and level of mercury within the air in the working room. Mercury's level within the workers' hair were compared with the highest average mercury level within the hair in the community, that issued by WHO is 2.0 part per million.
From 49 laboratory's personnel, those fulfill the sample's criteria were 45, who 29 of them worked in technical section, and 16 others worked in non-technical section.
The obtained result from the measurement of mercury level in the working room at the laboratory remained below Threshold Limit Value (TLV). However, continual mercury's exposure may result mercury accumulation within the body, though its concentration was below the TLV.
The result of bivariat analysis from the variables of length of work, workers' age, and mercury level within the air in the technical section working room showed that there was a significant relationship between the variables and mercury level within workers' hair.
On the final result from multivariate regression analysis, not be obtained fairly significant relationship between dependent and independent variables. This problems caused by sample size was so small and spreading for data was not proportional.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12702
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Hendro Saputra
"Kinerja petugas sanitasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya mutu/kualitas lingkungan, khususnya sanitasi dasar yang berdampak terhadap timbulnya penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan seperti diare, kulit, ISPA dan lain-lain. Selain itu peningkatan kinerja merupakan salah satu upaya dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia di daerah yang mandiri dan berkualitas.
Dalam penelitian ini, rendahnya cakupan ISPA dan tingginya jumlah penyakit yang berbasis lingkungan dijadikan latar belakang timbulnya rnasalah. Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya kinerja petugas sanitasi puskesmas di Kabupaten Lampung Tengah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kinerja petugas sanitasi di Kabupaten Lampung Tengah dan faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kinerja tersebut. Populasi dan sampel penelitian adalah seluruh petugas sanitasi di Kabupaten Lampung Tengah yang berjumlah 30 petugas. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dengan ukuran persentase, sedangkan analisa bivariat menggunakan uji chi square. Nilai alpha yang digunakan adalah 5% (CI 95%).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kinerja dengan tingkat pendidikan, aktifitas sosial, sarana dan prasarana, imbalan, struktur, dukungan pimpinan, desain pekerjaan, kontrol dan motivasi.
Disarankan kepada Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah untuk meningkatkan kinerja petugas sanitasi dengan upaya-upaya antara lain: peningkatan pendidikan, peningkatan aktifitas sosial, pengadaan sarana dan prasarana, pernberian imbalan, peningkatan kerjasama lintas program, dukungan pimpinan, pengurangan tugas rangkap secara bertahap, peningkatan kontrol terhadap petugas sanitasi dan peningkatan motivasi kerja petugas sanitasi.

Factor Related to the Sanitation Officials Performance of Public Health in Order to Improve Coverage Waste Water Treatment System in Central Lampung Region 2003The sanitation officials performance is one factors which influence low environmental quality, Especially the basic sanitation which causes the disease from environment such as : Diarrhea, Scabies, ISPA, etc. Besides the improvement of performance is one way to improve human resources in region which is qualified and self relied on.
In this research, low coverage of waste water treatment system and the high number of diseases which are environment based is the back ground. The problem of this research is the low performance of sanitation officials in Public Health Centre in Central Lampung. The objectives of this research were to find out the performance of sanitation officials in Central Lampung and factor related to performance. The population and sample of the research were all sanitation officials of thirty Central Lampung. This research is quantitative using cross sectional. The data were analyzed univariate and bivariate. Univariate used frequent distribution with percentage, while bivariate analysis used chi square test. Alpha being used was 5 % (Cl 95 % ).
The result of the research shows that there is a meaningful correlation between the sanitation officials performance with educational level, social activities, accommodation, incentive, divisional relationship inter organizational, leader support, work design, control and motivation.
It is suggested to public Health Centre and Health Institution of Central Lampung to improve the sanitation officials performance with some efforts such as : the improvement of education, the improvement of social activities, providing accommodation, providing financial support, the better cooperation across program, leader support, the step by step reduction of double functions, better control to the sanitation officials and their motivation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T12770
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>