Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165485 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S7266
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Jeneis penelitian ini adalah deskriptif, bertujuan untuk mengetahui peran PKBI DIY dalam memberi pelayanan terhadap kehamilan tidak dikenhendaki pada remaja. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumen, sedangkan teknik analisa data dengan deskriptif kualitatif..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abduh
"Membebaskan wanita dari kehamilan yang tidak diinginkan melalui penundaan atau bahkan pencegahan kehamilan dengan penggunaan kontrasepsi bukan hanya berkaitan dengan gerakan kb tetapi juga berkaitan dengan salah satu hak wanita yang seharusnya dihormati yaitu hak untuk tetap sehat termasuk dalam bereproduksi. tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran yang lebih seksama dan mutahir tentang faktor penentu kehamilan yang tidak dikehendaki.
Temuan dari penelitian ini adalah: pendidikan (terutama yang berpendidikan SD) wanita dari pasangan usia subur (pus) mempunyai pengaruh terhadap peristiwa kehamilan yang tidak diinginkan. namun demikian, pengaruh tersebut hanya terbatas pada kelompok wanita dengan karakteristik. berikut: saat survei berusia 20-35 tahun, tinggal di perkotaan, bekerja, mempunyai suami yang bekerja bukan sebagai tenaga usaha pertanian, perburuan, dan perikanan, tidak mengetahui tentang proses reproduksi, mempunyai suami yang menyetujui kb, mempunyai pengalaman menganjurkan teman untuk ikut kb, tidak mempunyai pengalaman membicarakan jumlah anak dengan suaminya, antar suami istri tidak mempunyai kesesuaian tentang jumlah anak, aktif di organisasi sosial, tidak ikut serta menentukan keputusan tentang pengeluaran rumahtangga, mempunyai lokasi kerja di luar rumah dan mempunyai akses pada informasi.
Faktor yang paling menentukan terjadinya peristiwa kehamilan yang tidak diinginkan adalah: pengalaman pakai alat kontrasepsi, aktivitas di organisasi. sosial, akses pada informasi, status kerja, lokasi kerja, umur dan jumlah anak hidup. implikasi kebijakan yang dapat disarankan dari penelitian ini adalah: diperlukan usaha peningkatan pengetahuan tentang proses reproduksi termasuk kb terutama terhadap wanita yang berumur kurang dari 20 atau lebih dari sama dengan 36 tahun, mempunyai anak hidup sedikitnya 3 orang dan mempunyai pengalaman memakai alat kontrasepsi. dengan adanya peningkatan pengetahuan tentang proses reproduksi termasuk kb seperti tentang keunggulan dan kekurangan alat kontrasepsi yang dipilih, efek samping dan cara yang pemakaian alat yang efektif, akan mengurangi kegagalan pakai alat kontrasepsi yang pada akhirnya akan mengurangi peristiwa kehamilan yang tidak diinginkan kalaupun telah terjadi kehamilan yang tidak dikehendaki, wanita dari pasangan usia subur (pus) mengetahui kapan, kemana dan pada siapa harus konsultasi sehingga dengan demikian akan mengurangi kasus aborsi bahkan mengurangi kasus kematian ibu."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erawita Endy Moegni
"Infeksi menular seksual (IMS) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang cukup besar, balk di Indonesia maupun belahan dunia lainnya. Di beberapa negara berkembang IMS pada usia dewasa muda bahkan menempati kelompok lima besar kunjungan ke fasilitas kesehatan.
Dalam konteks kesehatan reproduksi, IMS berkaitan dengan infeksi saluran reproduksi (ISR). Kesehatan reproduksi adalah keadaan proses reproduksi dalam kondisi sehat mental, fisik, maupun sosial terpenuhi dan tidak hanya babas dari penyakit atau kelainan pada proses reproduksi tersebut. Secara gender, wanita memiliki risiko tinggi terhadap penyakit yang berkaitan dengan kehamilan dan persalnan, jugs terhadap penyakit kronik dan infeksi. Berbagai jenis IMS pada wanita dapat menyebabkan ISR yang dapat menimbulkan bukan hanya keluhan fisik, ,gangguan psikologis, maupun gangguan keharmonisan perkawinan, namun dapat dapat disertai komplikasi yang lebih lanjut. Hal tersebut terjadi terutama karena keterlambatan diagnosis dan penanganan yang tidak tepat, terutama untuk jenis IMS dan ISR pada wanita yang tidak menimbulkan gejala khas. Komplikasi IMS atau ISR pada wanita dapat berupa penyakit radang panggul (PRP), kehamilan di luar kandungan, kanker serviks, infertilitas, serta kelainan pada bayi dalam kandungan, misalnya beret badan lahir rendah (BBLR), prematuritas, infeksi kongenital danlatau perinatal serta bayi lahir mati. Separuh dari wanita dengan IMS di Indonesia mungkin tidak menyadari bahwa mereka menderita IMS karena ketidakmampuan untuk mengenali gejalanya, sehingga sebagian besar dari mereka tidak berobat. Infeksi menular seksual dan ISR merupakan masalah kesehatan masyarakat serius namun tersembunyi, sehingga sering disebut sebagai the hidden epidemic.
Prevalensi IMS yang paling banyak diteliti pada wanita adalah pada kelompok populasi risiko tinggi, misalnya pada wanita penjaja seks (WPS). Sedangkan pada kelompok populasi risiko rendah, prevalensi IMS pada wanita yang juga pernah diteliti, misalnya ibu hamil atau pengunjung klinik keluarga berencana (KB).
Tiga di antara IMS yang sering tidak menimbulkan gejala atau asimtomatis adalah sifilis, infeksi virus herpes simpleks (VHS), dan infeksi human immunodeficiency virus (HIV). Sejauh ini pemeriksaan serologik ke-3 penyakit tersebut hanya dilakukan bila terdapat kecurigaan klinis maupun riwayat perilaku yang berisiko tinggi pada pasien. Setiap negara menerapkan kebijakan yang berbeda-beda terhadap pemeriksaan ke-3 penyakit di atas pada wanita hamil, termasuk di Indonesia sendiri belum ada kesepakatan mengenai hal tersebut.
Pola distribusi IMS bergantung pada berbagai penyebab, antara lain faktor lingkungan, budaya, biologis, dan perilaku seksual yang salah atau berisiko tinggi. Faktor lingkungan dan budaya, dalam hal ini perubahan nilai, misalnya kebebasan individu dalam masyarakat dan mundurnya usia pernikahan berperan besar dalam peningkatan insidens IMS secara umum. Faktor biologis, misalnya perbaikan gizi secara umum akan menyebabkan makin mudanya usia menarche pada remaja putri.' Hal ini menyebabkan kesenjangan antara kematangan biologis dengan usia menikah, sehingga sering terjadi kehamilan remaja. Sedangkan perilaku seksual berisiko, misalnya berganti-ganti pasangan seksual dan hubungan seks pranikah.1 Faktor risiko yang dihubungkan dengan sifilis, infeksi VHS tipe-2 dan infeksi HIV antara lain: status sosio-ekonomi rendah, lamanya melakukan aktivitas seksual, jumlah pasangan seksual multipel, promiskuitas, penggunaan narkotika, serta riwayat IMS lain."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T18012
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Telah dilakukan penelitian tentang kejadian reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD) yang menyebabkan pasien usia lanjut dirawat di ruang perawatan penyakit dalam Instalasi Rawat Inap B Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, periode Mei-Juli 2005 untuk mengetahui proporsi kejadian, manifestasi klinik yang sering terjadi dan obat yang sering menyebabkannya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain
studi potong lintang (cross-sectional) dan untuk penilaian kausalitas ROTD digunakan algoritma Naranjo. Total pasien yang ikut serta dalam penelitian ini berjumlah 102 orang. Diperoleh proporsi kejadian ROTD yang menyebabkan pasien usia lanjut dirawat di ruang perawatan penyakit dalam Instalasi Rawat Inap B Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo sebesar 14,7% (interval kepercayaan 95%: 11,2-18,2%). Satu dari 15 ROTD yang terjadi dikategorikan pasti (definite) dan 14
kejadian dikategorikan besar kemungkinan (probable). Manifestasi klinik terbesar adalah perdarahan saluran cerna dan penurunan kesadaran karena hipoglikemi. Obat yang sering menyebabkan pasien dirawat karena ROTD tersebut adalah obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID) dan obat hipoglikemi oral.

Abstract
Objectives. To determine the prevalence of adverse drug reaction related hospital admissions in geriatric patients, to describe the most frequent clinical manifestations and the drugs responsible to adverse drug reaction related hospital admissions.
Design. Observational cross-sectional study.
Methods. Naranjo algorithm used to assess the adverse drug reaction causality.Subjects and setting. Geriatric patients admitted to geriatric inpatient installation of Cipto Mangunkusumo general hospital over one month period and assessed for cause of admissions.
Results. 14,7% of 102 admissions were identified to be adverse drug reaction related hospital admissions. One adverse drug reaction was categorized as definite and 14 were probable causality. Gastrointestinal bleeding and hypoglicemia were the most common clinical manifestation found. The drugs most frequent responsible for these adverse drug reactions were nonsteroidal antiinflamatory drugs and oral antidiabetic drugs. Conclusion. Adverse drug reactions are an important cause of hospital admission in geriatric patients."
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2008
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Adi Arti Satriyo
"Penelitian ini bermula dari pemikiran tentang penyelenggaraan Program Bimbingan dan Konseling di Sekoiah, teru tama di Sekolah Menengah Atas yaitu adanya berbagai persepsi yang muncul dari kalangan siswa tentang peran konselor di sekoiah. Padahai iayanan utama Bimbingan dan Konseling di sekoiah ditujukan pada para siswa. Hal ini yang mendorong penulis untuk meiakukan penelitian. Bimbingan dan Konseling juga merupakan bagian integrai dari kese1uruhan proses pendidikan, oieh karena itu periu mendapat perhatian untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
Melalui tinjauan pustaka tentang persepsi siswa khususnya terhadap peran konse1or di sekolah, maka ingin. Dibuktikan hipotesa penelitian pada seratus empat pu1uh empat siswa SMA di Salatiga, yaitu:
1. Ada perbedaan persepsi siswa SMA terhadap peran konselor, bila peran konselor di sekoiah berbeda. Hipotesa 1 diterima atau terbukti.
2.Ada perbedaan persepsi siswa SMA terhadap peran konselor, antara siswa SMA yang pernah wawancara atau konseling dengan konselor di sekolah dengan yang belum pernah. Hipotesa 2 diterima atau terbukti.
Penulis menyarankan diadakan penelitian lebih lanjut dengan subyek penelitian: kepala sekolah, staf pengajar, staf administrasi dan orang tua siswa, supaya diperoleh hasil penelitian yang mewakili persepsi dari semua pihak terhadap peran konselor."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Febrianti Kumala Dewi
"Dalam masyarakat, perempuan diberi peran penting sebagai ibu, karena secara kodrati perempuan dapat melahirkan anak. Peran sebagai ibu mengandung tugas dan tanggung jawab besar terhadap kesejahteraan anak. Idealnya, seorang perempuan perlu mempersiapkan diri sebelum memutuskan menjadi ibu. Namun, sering kali terjadi kehamilan yang tidak diharapkan, seperti kehamilan di luar nikah, akibat kegagalan kontrasepsi, atau kehamilan yang terjadi untuk memenuhi keinginan pihak lain (suami, keluarga, atau masyarakat).
Saat kehamilan yang tidak diharapkan terjadi, hidup perempuan tersebut mengalami perubahan besar. Kehamilan yang mengejutkan ini, beserta konsekuensinya, menambah beban bagi mereka. Setelah memutuskan untuk mempertahankan kehamilan, perempuan ini harus mengemban peran ibu dengan semua tugas dan tanggung jawab, terlepas dari kesiapan mereka. Menjalankan peran ibu ini memberikan berbagai pengalaman yang memunculkan perasaan positif dan negatif, dari sangat senang hingga frustrasi. Dukungan dari pasangan dan keluarga sangat berharga, memungkinkan para ibu ini untuk berbagi beban dan menjadikan pengalaman mereka lebih positif.
Perasaan selama menjalankan peran ibu menentukan apakah seorang perempuan merasa puas atau tidak dalam perannya sebagai ibu. Perjalanan dari mengetahui kehamilan yang tidak diharapkan, menerimanya, hingga menjalani peran sebagai ibu tidaklah mudah. Ada proses panjang yang penting diketahui dan dipahami karena menyangkut kesejahteraan dan kebahagiaan ibu, anak, dan keluarganya.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penghayatan peran ibu pada perempuan yang mengalami kehamilan yang tidak diharapkan. Penghayatan peran ibu dibagi menjadi beberapa kategori: pengalaman selama kehamilan, dukungan sosial yang diperoleh, pengalaman setelah menjalankan peran sebagai ibu, dan kepuasan terhadap peran ibu.
Penelitian ini melibatkan tiga subjek yang mengalami kehamilan yang tidak diharapkan, dengan kriteria mereka baru memiliki satu anak dan usia anak minimal satu tahun."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Masa remaja adalah masa transisi yang sangat beresiko untuk mengalami penyimpangan tingkah
laku, diantaranya seks bebas, dan resiko terhadap penyakit menular seksual (McMurray, 2003).
Seks bebas dapat menyebabkan terjadinya kehamilan pada usia muda dan biasanya kehamilan ini
adalah kehamilan yang tidak diinginkan. Penelitian ini bertujuan uniuk mengidentifikasi persepsi
remaja tentang kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja. Desain penelitian yang digunakan
adalah deskriptif sederhana. Penelitian dilakukan di tiga SMA di Depok, dengan jumlah
responden sebanyak 150 siswa, yang diambil secara cluster sampling. Data diambil pada minggu
kedua dan ketiga Desember 2004, Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner. Hasil
penelitian untuk sikap, nilai dan keyakinan yaitu 72 responden (48 %) mempunyai sikap, niIai
dan keyakinan yang baik tentang kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja. Sebanyak 74
responden (49 %) berpendapat bahwa media dan Iingkungan berpengaruh buruk terhadap
kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja. Sedangkan untuk persepsi remaja tentang
kehamilan yang tidak diinginkan, 69 responden (46 %) mempunyai persepsi yang baik.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat diterapkan pola asuh dan pola komunikasi
yang sesuai dengan tumbuh kembang remaja, diadakannya penyuluhan tentang kesehatan
seksual dan reproduksi ke sekolah-sekolah serta dimasukkannya materi pendidikan seksual
dalam kurikulum pendidikan."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5344
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>