Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148427 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Ratih Puspitasari
"Skripsi ini membahas mengenai upaya untuk meningkatkan keterlibatan orang tua dalam pencegahan perlakuan salah seksual pada anak. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain penelitian tindakan.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa untuk meningkatkan keterlibatan orang tua dalam mencegah perlakuan salah seksual pada anak, perlu diketahui kebutuhan orang tua akan informasi mengenai perlakuan salah seksual pada anak dan upaya pencegahannya. Dimana pemberian informasi tersebut dapat dilakukan dengan pendekatan pemasaran sosial.
Penggunaan pendekatan pemasaran sosial dalam penelitian ini membuat proses pemberian informasi untuk meningkatkan keterlibatan orang tua dalam upaya pencegahan perlakuan salah seksual pada anak menjadi lebih efektif dan efisien.

The focus on this thesis is the improvement of parent?s involvement to prevent child sexual abuse. Research method which is used in this thesis is qualitative research with action research design.
The result of this research is to improve the parent?s involvement to prevent child sexual abuse, parent's knowledge of child sexual abuse and efforts to prevent it need to be fulfilled. That knowledge can be delivered to parents by using social marketing methods.
Using social marketing in this research can make the process in transferring information to improve parent's involvement to prevent child abuse become more effective and efficient."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Viciawati Machdum
"Child sexual abuse sering diartikan sebagai perlakuan salah secara seksual terhadap anak, atau juga kekerasan seksual terhadap anak. Dalam tesis ini, ketiga kata tersebut seringkali dipergunakan secara bergantian. Terjadinya child sexual abuse disebabkan berbagai macam faktor yang kompleks, baik faktor lingkungan maupun faktor internal dalam anak. Beberapa faktor internal diri anak-anak yang membuat mereka rentan menjadi korban adalah selain anak-anak memiliki posisi tawar menawar yang lemah anak-anak tidak memiliki ketrampilan untuk melindungi diri mereka dan child sexual abuse. Oleh karena itu, panting bagi orang tua untuk melakukan pemberdayaan terhadap anaknya, salah satunya adalah dengan memberikan pendidikan seksualitas sejak dini. Dengan demikian, anak-¬anak pun dapat menghadapi berbagai perilaku yang tidak menyenangkan apabila mereka harus berhadapan dengan berbagai orang yang berniat untuk melakukan sexual abuse.
Permasalahannya adalah seringkali orang tua tidak mengetahui urgensi pendidikan seksualitas kepada anaknya. Walaupun orang tua sudah mengetahui, mereka juga masih tetap merasa tidak dapat memberikan pendidikan seksualitas. Penelitian tindakan ini berupaya untuk memberikan pemecahan permasalahan dan memenuhi kebutuhan orang tua dalam memberikan pendidikan seksualitas kepada anaknya sebagai salah satu upaya pencegahan child sexual abuse.
Proses identifikasi permasalahan dan kebutuhan orang tua, interpretasi atas permasalahan dan kebutuhan tersebut, serta pelaksanaan dan evaluasi kegiatan dilakukan dalam siklus penelitian tindakan (look think dan aci) yang dilakukan dalam kurun waktu 3 bulan. Adapun siklus penelitian tindakan yang dapat dilakukan adalah satu siklus.
lnformasi mengenai permasalahan dan kebutuhan orang tua dalam melakukan pendidikan seksualitas sebagai salah satu upaya pencegahan child sexual abuse, digali dengan teknik wawancara mendalam dan observasi. Adapun metode kegiatan yang dilakukan untuk memecahkan permasalahan dan memenuhi kebutuhan orang tua tersebut adalah pemasaran sosial, yaitu dengan
mempergunakan metode kelompok yang bersifat masal, berupa sebuah seminar. Berdasarkan proses identitikasi permasalahan dan kebutuhan kepada sepuluh orang kelompok sasaran seminar yang dilaksanakan adalah bertema "Berani untuk Berdiskusi Seksualitas Bersama Anak Sebagai salah Satu Upaya Pencegahan Child Sexual Abuse". Seminar tersebut mengikutsertakan tiga orang narasumber yang memiliki kompet nsi dalam penanganan child sexual abuse, pendidikan dan agama, serta psikologi. Berbagai permasalahan dan kebutuhan, serta interpretasi dari permasalahan dan kebutuhan orang tua yang diperoleh dari sepuluh orang kelompok sasaran disampaikan kepada masing-masing narasumber seminar. Dengan demikian, mereka dapat mempengaruhi orang tua untuk mengetahui bahwa pendidikan seksualitas tidak tepisahkan dengan pendidikan agama; mengetahui menyadari dan menyepakati urgensi pendidikan seksualitas sebagai salah satu upaya pencegahan child sexual abuse, mengetahui dan menyepakati bahwa orang tua adalah narasumber utama bagi anaknya yang memiliki rasa ingin tahu mengenai seksualitas.
Hasil evaluasi yang dilakukan menunjukkan bahwa pemasaran sosial yang dilakukan dalam penelitian tindakan ini mencapai derajat perubahan yang diinginkan. Pemasaran sosial dalam penelitian tindakan ini dapat melakukan perubahan sikap (aspek pengetahuan, aspek kognisi dan aspek konasi) yang dimiliki oleh salah seorang anggota kelompok sasaran yang sebelumnya benar¬benar menolak untuk melakukan pendidikan seksualitas sejak dini. Setelah mengikuti seminar, anggota kelompok sasaran tersebut mau merubah seluruh aspek sikap dirinya, yaitu aspek kognisi, afeksi maupun konasi. Namun ada pula salah seorang kelompok sasaran juga ada yang bersikap secara konsisten, is menolak semua gagasan yang ditawarkan dalam penelitian tindakan ini. Perbedaan sikap yang ditujukan oleh setiap kelompok sasaran bukan ditujukan untuk menilai bahwa kelompok sasaran yang satu lebih baik dari kelompok sasaran yang lainnya Melalui metode penelitian yang.dipergunakan, penelitian tindakan ini dapat menggali bahwa setiap kelompok sasaran memiliki permasalahan dan kebutuhan yang barbeda. Masukan berbagai permasalahan dan kebutuhan kelompok sasaran --baik yang bersepakat maupun tidak bersepakat, dapat dijadikan masukan untuk pengembangaan kegiatan pendidikan seksualitas untuk anak melalui pemasaran sosial sebagai salah satu upaya pencegahan perilaku salah secara seksual terhadap anak.
Kemudian salah satu hal yang menarik untuk dikembangkan dari kegiatan seminar dalam penelitian tindakan ini adalah pemasaran sosial mengenai tujuan pemberian pendidikan seksualitas untuk anak. Sebenamya jika orang tua tahu tujuan pendidikan seksualitas, maka orang tua tidak perlu merasa tabu untuk memberikan pendidikan seksualitas kepada anak. Kemudian jika orang tua dapat melakukan pendidikan seksualitas dengan komunikasi dua arah, maka orang tua tahu apa yang perlu disampaikan kepada anak sesuai usia pertumbuhan dan perkembangannya, sehingga efek negatif dari pendidikan seksualitas yang dipersepsikan oleh orang tua, dapat dihindari. Namun kepiawaian orang tua untuk berkomunikasi dengan anak tidak dapat didapatkan secara instan. Oleh karenan a, komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak perlu dilakukan sedini mungkin."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T21477
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S7249
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Damaris Triananda
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S3045
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafsah
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S7190
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sophia Rini Hapsari
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
S2662
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Zakiah I
"ABSTRAK
Berdasarkan data hasil survei penduduk Indonesia tahun 2000 oleh Badan Pusat Statistik Indonesia diperoleh data bahwa laki-laki yang menjadi duda karena kematian istri berjumlah 1.490.738 orang sedangkan perempuan yang menjadi janda karena kematian suami berjumlah 6.661.874 orang. Hal ini jelas terlihat bahwa jumlah janda atau orang tua tunggal wanita lebih banyak dibandingkan duda atau orang tua tunggal laki-laki yang disebabkan karena kematian pasangannya. Oleh karena itu, subyek pada penelitian ini dikhususkan pada orang tua tunggal wanita. Adapun tugas yang paling berat sebagai orang tua tunggal adalah pengasuhan anak baik itu orang tua tunggal pria ataupun wanita. Pengasuhan anak secara tidak langsung merupakan suatu usaha mempersiapkan anak untuk menghadapi kehidupan masa mendatang. Usaha-usaha orang tua tunggal wanita dalam menghadapi segala permasalahannya termasuk proses pengasuhan anak ingin dilihat pada penelitian ini. Usaha-usaha orang tua tunggal wanita ini dilakukan untuk mencapai tujuan pada perannya. Orang tua tunggal wanita mengarahkan komponen afeksi, kognisi, dan tingkah laku dalam mencapai tujuan hidupnya yang dikenal dengan self-management. Metode pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mewawancarai 4 subyek. Penelitian ini diperoleh gambaran self-management dari keempat subyek. Gambaran self-management disusun dari proses interaksi komponen afeksi, kognisi, dan tingkah laku. Dari ketiga komponen ini, komponen afeksi merupakan pemicu terbesar dalam proses interaksi. Dengan kata lain, komponen afeksi mengambil alih kendali komponen kognisi dan tingkah laku pada proses interaksi. Proses interaksi ini dilakukan keempat subyek untuk mencapai tujuan sebagai orang tua tunggal wanita yang baik. Seperti halnya proses interaksi yang dilakukan oleh keempat subyek yaitu pengendalian terhadap perasaan tidak terbebani sebagai perannya menjadi orang tua tunggal. Mereka berpikir dengan keyakinan bahwa mereka bisa melaksanakan perannya itu. Pada akhirnya mereka membuktikan dengan melakukan tugas dan tanggung jawab sebagai orang tua tunggal dengan baik dan keberhasilan dalam pengasuhan anak."
2007
S3524
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>