Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167700 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S7685
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurhasanah
"ABSTRACT
The aims of this study is to determine the zakat management system and the accountability of the Amil Zakat institution's financial statements in order to be able to maximize the potential of zakat that can be collected. Zakat is the third pillar of Islam that must be fulfilled by all Muslims in the world when it has reached its provisions. Accountability of financial statements is a manifestation of responsibility to society, the state, and Allah. Therefore the Amil Zakat Institution must report the results of zakat management and distribution to Muzakki in order to gain trust from the community so that the potential for zakat collected is much greater because of the public's trust in the Amil Zakat institution. In order for the public's awareness and trust in zakat to become more flourishing, it can be realized through the performance of accountable, transparent and professional Amil Zakat Institutions (LAZ). For this reason, the Amil Zakat institution must have a financial report which is a reflection of good financial management."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018
657 ATB 11:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Umrotul Khasanah
"Secara teoritis, kemiskinan merupakan akibat dari praktek kebijakan ekonomi yang tak sesuai dengan azas keseimbangan. Islam menganggap disiplin ekonomi (pemanfaatan sumber daya produktif dengan pertimbangan efisiensi biaya dan optimalisasi manfaat sosial) sebagai bagian atau salah satu aspek keseimbangan dalam tanggungjawab sosial yang harus dijaga. Fungsi ekonomi sebagai bagian dari tanggungjawab sosial sangat diutamakan dalam Islam demi tercapainya keharmonisan dalam hubungan aghniya-masakin (kaya-miskin). Dalam Islam, banyak mekanisme tanggungjawab sosial bisa dilaksanakan, antara lain melalui zakat, infak sedekah, wakaf, jizyah, kharaj, rikaz, ghanimah, dan sebagainya. Tesis ini menaruh perhatian pada masalah pengelolaan dana zakat.
Sesuai dengan persoalan yang diangkat dalam penelitian tesis ini yang berkaitan dengan paradigma sosial, yaitu pendayagunaan dana zakat bagi pemberdayagunaan umat, penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif, menelusuri hubungan sebab-akibat sebagaimana berlaku dalam penelitian "fakta sosial' dan juga pemahaman mendalam (verstehen dalam istilah Weber). Metodologi ini lebih bersifat mementingkan aspek kedalaman, bukan hanya berorientasi pada keluasan cakupannya.
Persoalan zakat yang menyimpan potensi ekonomi sangat besar dipandang panting melihat cara memanfaatkannya didasarkan pada fungsi sosialnya bagi kepentingan masyarakat yang menyentuh kalangan miskin maupun kaya. Kendali Islam mendorong setiap pribadi untuk bekerja secara cerdas, berkompetisi dan berprestasi, Islam juga menentang kerakusan, keserakahan, dan kepemilikan kekayaan secara berlebihan. Apabila seluruh mekanisme tanggungjawab sosial yang Islami itu benar-benar dilaksanakan, masyarakat Islam bisa menjadi masyarakat dengan tingkat kesejahteraan tinggi, dan terbebas dari segala bentuk ketimpangan sosial.
Dalam penelitian ini ditemukan, bahwa ternyata terdapat empat model organisasi pengelola zakat, yaitu model birokrasi (pemerintah), model organisasi bisnis, model organisasi sosial kemasyarakatan (ormas) dan model tradisional.
Dalam hal penghimpunan dana zakat, sejumlah badan dan lembaga amil zakat yang menganut model birokrasi, model organisasi bisnis, dan model organisasi kemasyarakatan, telah mampu mengerahkan dana zakat dalam jumlah besar, dari ratusan juta rupiah hingga belasan miliar rupiah pertahun. Mereka mampu berbuat begitu karena mereka menerapkan prinsip dan proses manajemen pengelolaan zakat secara profesional. Pengelolaan zakat ditangani dengan perencanaan matang serta didukung suprastruktur dan infrastruktur yang memadai. Sementara itu, lembaga amil dengan model tradisional hanya mampu membuat kinerja konstan, dari tahun ke tahun tidak mengalami perkembangan berarti.
Dalam hal pendayagunaan dana zakat, lembaga amil model organisasi bisnis dan model birokrasi sudah siap dengan rencana pendistribusian dan program pemberdayaan sehingga pemanfaatan dana zakat bisa dilakukan secara terarah. Hal ini antara lain disebabkan keunggulan manajemen mereka yang ditandai dengan penyusunan skala prioritas dalam pendayagunaan zakat yang dibuat atas dasar urgensi kebutuhan fakir-miskin dan Para asnaf lainnya. Selain itu, mereka juga menerapkan nilai-nilai akuntabilitas dan transparansi dalam manajemen keuangan, dan terbuka bagi auditing oleh akuntan publik. Semua itu dituangkan dalam sistem dan prosedur kerja yang rapi.
Yang masih menjadi kelemahan umum organisasi amil zakat adalah lemahnya upaya pengembangan jaringan antar-lembaga (aliansi strategis), serta kegiatan koordinasi, integrasi dan sinergi. Apabila aspek manajemen ini diperbaiki, perolehan dana zakat diperkirakan akan dapat ditingkatkan dan program pemberdayaan umat pun dapat dilaksanakan secara lebih luas dan lebih terarah.

Analysis on the Model of Zakah Fund Management in Indonesia: A Study on Zakah Fund Raising Agents and Institutions Theoretically, poverty is a phenomenon brought about by practices of economic policy that deviates the principle of equilibrium. Islam regards the economic discipline (the use of productive resources by taking into accounts of cost efficiency and most advantages of social utility) as part of equilibrium in the social responsibility. Economic function as part of social responsibility is urgently demanded by Islam in order to achieve a harmonious equilibrium in the relation-ship between the haves and the haves-not. In Islam, many social responsibility mechanisms can be performed among others through zakah, infak, sedekah, wakaf jizyah, kharaj, rikaz, ghanimah, and so forth.
This thesis pays attention to the problems of zakah fund management. In accordance with the problem brought up in the research of this thesis that relates to the social paradigm (the utility of zakah fund for ummah empowerment), this research used qualitative methodology, tracing the cause-effect relationship as validated in the research on "social fact" and deep comprehension (versetehen as Weber saying). This methodology puts heavier stresses on the depth aspect, in addition to the breadth aspect.
The zakah problem hides a huge economic potential, so it is considered import-ant to view how it is utilized, based on its social function for the community interest that affects the haves and the haves-not communities. As we know that not only does Islam motivate every individual to work, compete and achieve smartly, but it also aggresses greediness, covetousness and exaggerate ownership of asset. If all the mechanisms of social responsibility is really carried out, the Islamic community can be the one with high level of prosperity, and free from any kinds of social deviation.
In this research, it was found that there are four models of zakah fund raising agents or institutions, namely the bureaucracy model, the business organization model, the non-government organization model and the traditional model.
In the case of zakah fund collection, a number of zakah fund raising agents or institutions with the bureaucracy model, the business organization model, the non-government organization model can mobilize zakah fund in a huge account, from hundreds million rupiah up to teens billions rupiah. They are able to do so now that they apply the principles and the processes of professional management. The zakah is tackled in Islamic shariah, with fine planning and supported further by sufficient infrastructures and supra-structures. Meanwhile, the zakah fund raising institutions with the traditional model can only make a constant performance, year after year they do not undertake a significant development.
In the case of zakah fund utility, the zakah fund raising agents or institutions with the bureaucracy model and the business organization model, usually prepare with planned distribution and empowerment programs so that the utility of the zakah fund can be performed in a directed manner. This is partly caused by their management excellence that is marked by the arrangement of priority scale in the use of the fund on the basis of the haves-not needs. Besides, they also apply the values of accountability and transparency in the finance management, and be open to audit by the public accountants. All it is detailed in the neat procedure and system.
That what is still a general weakness in the zakah fund raising organizations is the weak effort in inter-institutional network development (strategic alliance), as well as coordination, integration and synergism. If these aspects of management are mended, the mobilization of zakah fund will presumably be able to be increased and the empowerment programs for the community (ummah) can be performed in a broader scale.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11926
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofyan Rizal
"Zakat sesungguhnya adalah potensi besar bagi ummat Islam khususnya di Indonesia dalam rangka menanggulangi permasalahan sosial. Penelitian ini menunjukkan Pengelolaan zakat yang efektif dan efisien serta professional akan membuat dana zakat yang terkumpul lebih optimal dalam pemanfaatan maupun pengumpulannya. Pengelolaan zakat yang optimal membutuhkan lembaga yang professional. Lembaga amil zakat yang dikelola dengan professional akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat dan memberikan pelayanan yang memuaskan. Kepercayaan muzakki terhadap lembaga amil zakat dan kepuasan muzakki terhadap lembaga amil zakat merupakan faktor yang panting agar pengumpulan dana zakat dari masyarakat atau muzakki lebih optimal. Kepuasan muzakki terhadap lembaga amil zakat melibatkan faktor-faktor reliability, emphaty, tampilan fisik (tangible), kredibilitas dan sikap moral dari amil zakat. Kepuasan terhadap pelayanan lembaga amil zakat akan mendorong perilaku muzakki dalam berzakat berupa komitmen terhadap lembaga amil zakat tersebut, menjadikan lembaga amil zakat tersebut sebagai pilihan utama dalam berzakat dan mengajak orang lain untuk berzakat.

In term of alleviating social-economic problem, zakah intrinsically has a great potential for ummah particularly in Indonesia. The effective, efficient, and professional management of zakah would make either its collection or its distribution more optimum. To achieve successful management of zakah requires professional zakah institution. Such institution is believed not only raise the public trust but also may provide satisfied service. The believe of muzakki to the institution will become primary factor in order to have optimal result either in collecting or distributing funds or the object of zakah. The satisfactions of muzakki involve such factors as reliability, emphatic, courtesy, credibility, and tangible. The satisfaction come through the services of amil zakah will drive the muzakki to have a reliable commitment to the zakah institution and he or she will consider the institution as his or her foremost representative in fulfilling the zakah obligation. In addition, he or she will appeal others for distributing the zakah through that institution."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T18120
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meita Rizki Rahmalia, Author
"Berbeda dengan organisasi profit dan sektor publik, organisasi non profit seperti Lembaga Amil Zakat sangat bergantung pada fundraising untuk mendukung program dan mensukseskan misinya. Beberapa penelitian sebelumnya menyatakan bahwa kepercayaan donatur merupakan bagian yang sangat dapat menetukan keberhasilan fundraising. Lebih jauh lagi, terdapat satu hal yang juga sangat krusial dalam fundraising, yaitu keterampilan staf dalam membangun serta menjaga hubungan dengan donatur, karena membangun hubungan adalah hal pertama yang harus dilakukan dalam proses fundraising. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dengan melakukan wawancara semi struktur dan dipaparkan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa staf Rumah Zakat memiliki beberapa prinsip dasar dalam membangun hubungan antara lain membangun hubungan emosional dengan donatur, melayani dengan sabar dan menjaga amanah donatur. Dalam membangun hubungan dengan donatur, staf Rumah Zakat memiliki empat strategi yaitu memahami latar belakang donatur, memperhatikan lokasi pertemuan dengan donatur, mengetahui kecenderungan donatur dalam berzakat dan komunikasi dengan donatur. Lebih lanjut, strategi staf dalam menjaga hubungan dengan donatur dilakukan dengan memberikan apresiasi, menjalankan tugas sesuai tingkatan Ziswaf, menjaga komunikasi dengan donatur dan membuat laporan atau catatan harian.

Lembaga Amil Zakat as nonprofit organisation is different with profit organisation and other public sector organisations. Lembaga Amil Zakat is depending on the fundraising to support their program and succeed their mission. Previous studies stated that donor trustis a very influential part in fundraising. Furthermore, there is one thing that is also very crucial in fundraising, that is stafs strategy in building and maintaining relationships with donors because developing building relationships is the first phase that must be done in the fundraising process. This research used qulitative method with semi structure interview technique and descriptive interpretive. Research result shown that in building relationship Rumah Zakat has several basic princip: building emotional bonding with the donors, deliver service with patience and keep what they had promised to the donors. Furthermore, in building relationship Rumah Zakat have four strategy, such as understanding donor background, put attention on location when meeting, acknowledge donor preference method zakah payment and communcite with donor. Besides that, in maintaining relationship they also have four strategy: giving apreciation to the donor, fulfill the task according to the Ziswaf level, maintaining communication and create a report or daily notes."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husni Shabri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) di Provinsi Sumatera Barat dalam mengelola dana zakat berdasarkan data tahun 2010. Metode yang digunakan adalah metode pengukuran kinerja prima yang dikeluarkan oleh Indonesia Magnificence of Zakat (IMZ) dalam Indonesia Zakat and Development Report (IZDR) 2011 mencakup lima komponen pengukuran yakni 1) Kinerja kepatuhan syariah, legalitas dan kelembagaan, 2) Kinerja Manajemen, 3) Kinerja keuangan, 4) Kinerja pemberdayaan ekonomi, dan 5) Kinerja legitimasi sosial.Kemudian membandingkan kinerja kedua lembaga ini dengan menggunakan uji U atau Mann whitney U Test untuk melihat signifikansi perbedaannya.
Berdasarkan hasil pengujian ditemukan adanya perbedaan yang signifikan antara kinerja BAZDA dan kinerja LAZ di Provinsi Sumatera Barat dalam mengelola dana zakat. Kinerja Badan Amil zakat Daerah lebih baik dibandingkan dengan kinerja Lembaga Amil Zakat, terutama kinerja keuangan dan kinerja legitimasi sosial.

This study aims to measure the performance of the Regional Amil Zakat (BAZDA) and the Institute of Amil Zakat (LAZ) in West Sumatra province in managing zakat funds based on data in 2010. The method used is the primary Performance measurement methods issued by Indonesia Magnificence of Zakat (IMZ) in Indonesia Zakat and Development Report (IZDR) 2011 includes five measurement components namely 1) Performance of Shariah compliance, legality and institutional, 2) Performance Management, 3) Financial performance, 4) Performance of economic empowerment, and 5) Performance of Social legitimacy. Than compare the performance of these two institutions by using the U test or the Mann Whitney U test to see the significance of the difference.
Based on test results reveal any significant difference between Performance BAZDA and performance LAZ in West Sumatra province in managing zakat funds. Performance of Regional Amil Zakat is better than the performance of Amil Zakat Institutions, particularly the financial performance and the performance of social legitimacy.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29890
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Arry Hermansyah
"Upaya untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas donatur serta untuk memandu perumusan perencanaan pengembangan organisasi, maka dibutuhkan strategi pengembangan donatur, adapun untuk melakukan strategi pengembangan donatur dapat dilakukan dengan pendekatan data mining yang meliputi pengelompokan donatur dengan metode clustering dan hasil pengelompokan tersebut dievaluasi dengan artificial neural network (multilayer perceptron), dan menggunakan metode association rules untuk menganalisa peta pemasaran serta dirumuskan strategi pengembangan donatur berdasarkan data transaksi dan visi misi. Hasil penelitian menyarankan bahwa manajemen hubungan lembaga amil zakat dengan donatur perlu dikembangkan sehingga terjalin komunikasi yang aktif antar keduanya.

Efforts to increase donor satisfaction and loyalty as well as to guide the formulation of organizational development planning, donor development strategy is required, as for donors to make development strategy can be done with data mining approach that involves the grouping of donors by the method of clustering and classification results were evaluated by artificial neural network (multilayer perceptron), and using methods of association rules to analyze a map of marketing and donor development strategies are formulated based on transaction data and the vision and mission. The results suggest that the management of relations with donor amil zakat institution should be developed so that active communication is established between them."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T28731
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Said
"Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia memiliki potensi dana zakat yang sangat besar. Namun potensi yang sangat besar tersebut belum bisa direalisasikan sepenuhnya, bahkan masih berada di kisaran satu persen dari potensinya. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang muzakki untuk membayar zakat di Badan Amil Zakat BAZ atau Lembaga Amil Zakat LAZ. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modeling SEM.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari enam variabel, yaitu religiusitas, pengetahuan, pendapatan, kualitas layanan, kredibilitas, dan pengaruh sosial, hanya variabel kredibilitas yang mempengaruhi intensi/minat untuk membayar zakat di BAZ atau LAZ. Selain itu, minat mempengaruhi perilaku membayar zakat di BAZ atau LAZ. Penelitian ini menunjukkan pentingnya peningkatan kredibilitas BAZ dan LAZ agar semakin banyak masyarakat yang membayarkan zakatnya melalui mereka, sehingga realisasi pengumpulan dana zakat bisa mendekati potensinya.

Indonesia as the largest Muslim country in the world has an enormous potential of zakat funds. But this enormous potential can not be fully realized, even still in the range of one percent of its potential. This study aims to examine the factors that affect a person muzakki to pay zakat in the Amil Zakat Boards BAZ or Amil Zakat Institutions LAZ. The method used in this research is Structural Equation Modeling SEM.
The results showed that of the six variables, namely religiosity, knowledge, income, service quality, credibility, and social influence, only credibility variable affect the intention to pay zakat in BAZ or LAZ. In addition, intention influences the behavior of paying zakat in BAZ or LAZ. This study shows the importance of increasing the credibility of BAZ and LAZ so that more people pay zakat through them, so that the realization of zakat fund collection could be close to its potential.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Safira Purwanti
"Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan Badan Amil milik pemerintah yang berupaya menggalang dana ZISWAF (Zakat, Infak, Shadagah & Wakaf), yang ada di masyarakat. Untuk dapat memperoleh kepercayaan dari masyrakat sebagai landasan bagi BAZNAS untuk menjalankan fungsinya, BAZNAS harus mampu menjadi lembaga yang transparan atas seluruh kegiatannya. Upaya meningkatkan image BAZNAS yang kredibel harus terus menerus dilakukan baik melalui proses-proses internal maupun eksternal.
Analisis SWOT merupakan analisis yang digunakan untuk menetapkan strategi yang tepat bagi BAZNAS untuk pengembangan BAZNAS di masa datang. Analisis SWOT yang digunakan adalah pendekatan Pearce & Robinson, Kearns yang akan menghasilkan strategi masing-masing. Dan untuk memperoleh strategi terbaik dari kombinasi kedua pendekatan tersebut digunakan pendekatan Wright, Kroll dan Parnell.
Dari Hasil analisis SWOT, Pearce & Robinson memberikan rekomendasi strategi Agresif dan pendekatan Kearns memberikan rekomendasi strategi Compatitive Advantage, untuk memperoleh strategi terbaik maka Wright, Kroll dan Parnell memberikan rekomendasi strategi terbaik untuk BAZNAS adalah strategi pertumbuhan internal.

The Found of nation Amil Zakat (BAZNAS) is government's amil found that try to gathering fund of ZISWAF (Zakat, Infak, Shadaqah and Wakaf) from society. To get people's trust as basic of BAZNAS to runs its function, BAZNAS has to be capable of being transparant's found of it's whole activity. To increase the image and enedibelity of BAZNAS that has to be done as continue process as internal as well as external process.
SWOT Analysis is analysis that use to converse the right strategy BAZNAS to developing BAZNAS on the future. SWOT Analysis that used is Pearce & Robinson approach, Kearns Approach that will give it's own result of strategic. And to get the best Strategy from both combinations, Wright, Kroll and Parnell approach has been use.
From the result of SWOT Analysis, Pearce & Robinson have recommended Aggressive Strategy and Kearns approach has recommended Competitive Advantage strategy to get the best strategy, Wright, Kroll and Parnell have recommended the best strategy BAZNAS which is Internal Growth strategic.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11971
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>