Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22942 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dibyo Utomo
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
S7900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rina Melani Abbas
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1983
S10536
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Rustam
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S7972
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Mas Jerry indrawan
"Ancaman, Gangguan, Hambatan, dan Tantangan (AGHT) Indonesia di masa depan sangat bersifat nir-militer (non-konvensional). Paradigma pertahanan Indonesia jika hanya mengandalkan TNI sebagai kekuatan utama sudah seharusnya berubah. Berkurang secara drastisnya ancaman militer (konvensional) dari negara lain terhadap Indonesia, maupun ancaman sejenis di seluruh dunia, membuat kita harus berpikir ulang bagaimana rumusan yang paling tepat untuk strategi pertahanan Indonesia di era ancaman nir-militer seperti ini. Untuk itu, pembentukan komponen cadangan, yang sebelumnya sudah dilengkapi dengan kemampuan dan pengetahuan mumpuni tentang bela negara, perlu dipertimbangkan. Pertimbangannya adalah, pembentukan komponen cadangan ini dapat berguna sebagai elemen kekuatan pertahanan pendukung komponen utama, utamanya untuk menghadapi ancaman nir-militer. Penggunaan komponen cadangan tidak hanya dipersiapkan untuk perang, tetapi mempunyai fungsi utama membantu TNI menghadapi AGHT yang bersifat non-fisik (intangible). Tulisan ini akan membahas bagaimana komponen cadangan, sebagai bagian dari kekuatan pertahanan negara, menghadapi ancaman nir-militer di masa depan. Selain itu, tulisan ini juga melihat bahwa bela negara dapat menjadi bagian integral dalam upaya komponen cadangan mewujudkan hal tersebut."
Bogor: Universitas Pertahanan, 2018
355 JDSD 8:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Irwanto
"Tesis ini mempergunakan perspektif realis yang bersumber dari gagasan ontologis bahwa semua fenomena politik dan hubungan internasional adalah fenomena tentang negara (state) dan kepentingannya yaitu mengejar kepentingan-kepentingan kekuasaan (struggle for power). Konsekuensinya adalah bahwa hubungan antar negara bersifat zero-sum game. Belenggu logika zero-sum game ini disebut dilemma keamanan, Peningkatan kekuatan negara-negara ditentukan oleh berbagai asumsi yang melatarbelakangi yaitu: sistem internasional adalah anarki. Sudah menjadi sifat negara untuk memiliki kemampuan militer yang ofensif sehingga dapat melakukan serangan balasan sekaligus menghancurkan lawan; negara tidak pernah secara pasti untuk mempergunakan kemampuan militernya untuk melakukan serangan terlebih dahulu; molivasi paling mendasar yakni kemampuan untuk survival dalam sistem internasional dan negara ingin memelihara kedaulatannya ;secara strategis, negara akan memikirkan bagaimana agar tetap survive. Dengan begitu, negara akan saling berlomba mengadakan modernisasi persenjataan yang menciptakan bermacam sistem penangkalan terhadap serangan luar.
Dalam situasi demikian, peningkatan kekuatan militer Cina didasari atas faktor geografis yang didukung oleh keinginan untuk mengembalikan citra kejayaan/ambisi sendiri, faktor AS, Jepang, Taiwan maupun situasi keamanan regional.
Indikator dari peningkatan kekuatan militer diperlihatkan oleh Cina dalam defence budget, defence expenditure, alih teknologi, dan penggelaran kekuatan bersenjata. Faktor geografis merupakan elemen utama dari peningkatan militer tersebut. Lepasnya beberapa wilayah dari kesatuan propinsi nasional akibat melemahnya kekualan bersenjata dalam mengawasi intervensi asing yang masuk ke wilayah. Kurangnya peralalan tempur menjadi kendala utama bagi Cina dalam mengawasi luasnya geografi yang harus dikontrol. Besarnya jumlah penduduk dan ambisi diri menjadi kekuatan adidaya tidak cukup bila tidak didukung kualitas persenjataan.
Upaya peningkatan militer Cina menjadikan Asia Timur sebagai kawasan yang dapat menjadi arena peningkatan militer bahkan menciptakan perimbangan kekuatan pada level mini. Hal ini akan berakibat luas bagi proses perdamaian maupun pertumbuhan perekonomian dunia. Hubungan dengan Jepang, Taiwan, serta AS masih diwarnai oleh beberapa persoalan yang melahirkan persepsi ancaman terutama Jepang dan Taiwan.
Adapun kesimpulan dari penelilian ini terlihat bahwa indikator meningkatnya kekualan militer Cina ditindak lanjuti pula oleh meningkatnya anggaran militer, belanja pertahanan, maupun penggelaran kekuatan bersenjata. Secara keseluruhan, persaingan militer di Asia Pasifik belum mengkhawatirkan, karena masih lerbalasnya kemampuan negara-negara Asia Pasifik, namun persaingan tersebut secara kualitatif Cina cenderung meningkat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T11319
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>