Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13119 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siagian, Tagor
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Handayani
"ABSTRAK
Tulisan skripsi ini berbicara tentang salah satu aspek
dari gerakan-gerakan perdamaian yang ada di Eropa Barat yaitu Pengaruh Green Peace di Jerman Barat dalam Bidang
Senjata Nuklir pada kurun waktu 1979 1985. Skripsi ini
berusaha untuk mengidentifikasi apakan gerakan Green Peace. benar-benar dapat mempengaruhi Kebijkakan Luar Negeri Jerman Barat terutama dalam bidang senjata nuklir. Kemudian penulis mencoba mengemukakan usaha-usaha apa saja yang dilakukan Green Peace untuk mencoba mempengaruhi setiap kebijakan yang berhubungan dengan senjata nuklir. Untuk tujuan tersebut, penulis menggunakan kerangka teori atau konsep pengaruh politional dikemukakan oleh K.J. Holsti. Walaupun demikian, kerangka influenceA yang Holsti tersebut masih bersifat agak umum dan kurang lengkap sehinnga penulis akan melakukan pengetatan dan penambahan terhadap variabel-variabel kerangka Holsti dengan menggunakan juga konsep mengenai pengaruh yang dikemukakan oleh Robert Dahi. Pembahasan dimulai penulis dengan melihat pada latar belakang Eropa Barat secara keseluruhan dan Jerman Barat khususnya setelah Perang Dunia II dan gerakan-gerakan di Eropa Barat yang muncul pada masa-masa setelah itu. Kemudian penulis memasuki secara khusus pada lahirnya Green Peace di Jerman Barat serta perkembangannya setelah tahun 1979. Terakhir penulis mencoba menganalisa lebih jauh kedudukan Green Peace di peta politik Jerman Barat dengan menguraikan kebijakan kebijakan Green Peace serta bagaimana tanggapan pemerintah Jerman Barat terhadap kebijakan kebijakan tersebut. Secara garis besar, pembahasan yang menarik dalam skripsi ini adalah nyatanya meskipun pengaruh Green Peace ini sangat kuat bukan hanya di Jerman melainkan juga berpengaruh terhadap negara-negara Eropa lainnya, namun mereka terbentur pada masalah senjata nuklir sebab masyarakat cenderung menanggapi spontan terhadap masalah ini tapi cepat pula terlupakan sebab masyarakat setempat lebih memprioritaskan masalah ekonomi, sosial serta masalah lingkungan hidup secara keseluruhan. Wawasan pemikiran mengenai senjata nuklir dianggap terlalu luas untuk ditanggapi secara serius dan dilain pihak Jerman mempunyai kebanggaan sendiri terhadap kemajuan tehnologi industri militernya diantara anggota-anggota NATO lainnya Meskipun demikian, memang menarik untuk melihat kegiatan kegiatan Green Peace karena selalu mempunyai ciri khas untuk menarik khalayak ramai dengan berbagai atribut seperti penggunaan bunga matahari sebagai lambang mereka, penggunaan hiasan berwarna-warni bila berkampanye. Secara singkat Green Peaoe dapat dikatakan berhasil dengan baik dalam program program lingkungan hidupnya serta program bantuan terhadap Dunia III ketimbang programnya mengenai senjata nuklir."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
S8068
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Lisken L.M.
"Gerakan lingkungan antisawit adalah gerakan yang baru dalam gerakan lingkungan, walaupun isu sawit bukanlah isu yang baru namun tidak pernah sebelumnya menjadi pembahasan yang lebih berorientasi pada lingkungan. Penelitian ini mengkaji Jaringan Sawit Watch sebagai penggerak gerakan sosial baru di Indonesia. Dan penelitiannya mempergunakan pendekatan Teori Gerakan Sosial Baru dan Teori Mobilisasi Sumberdaya untuk menunjukkan dinamika dan organisasi gerakan sosial dengan melihat faktor diskontinuitas dan kontinuitas dari gerakan tersebut. Secara empiris gerakan sosial ini menunjukkan bahwa diperlukan pendekatan yang lebih terintegrasi untuk menggambarkan gerakan sosial di Indonesia.

Anti Oil Palm Environment Movement is a variant to a new social movement in the enviroment movement. Eventhough oil palm issue wasn`t a new issue but it wasn`t considered as environmental problem. This research studied Sawit Watch as a network which mobilize new social movement. The study used New Social Movement Theory and Mobilization approachs to reflect the social movement dynamic and organization through its discontinuty and continuity factor. Empiric study reflected that an integrated approach needed from New Social Movement Theory and Mobilization Resources Theory to present social movement in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T 27546
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Megiasari Maksum
"ABSTRAK
Kebiasaan footbinding adalah kebiasaan mengikat kaki hingga kecil yang dikenal dikalangan wanita tradisional Cina sejak zaman dinasti Tang (608-907) dan berakhir pada awal kekuasaan dinasti Qing (1900).
Kebiasaan ini berubah fungsinya sesuai dengan perkembangan zaman dan akhirnya menjadi suatu bentuk kebudayaan yang unik dan hanya terdapat di negara Cina.
Pada awalnya kebiasaan ini diterima masyarakat sebagai sesuatu kebiasaan yang menguntungkan dan sangat digemari. Tapi lambat laun akhirnya masyarakat mulai menyadari bahwa kebiasaan ini bukanlah suatu kebiasaan yang patut ditiru karena juga dapat berakibat buruk.
Kedatangan missionaris dan gerakan emansipasi wanita memberi awal bagi perubahan pola pemikiran masyarakat tradisional kepada pemikiran modern. Kebiasaan mengikat kaki yang tadinya sangat digemari akhirnya mulai ditentang pada awal tahun 1900 dan dikenal dengan nama gerakan anti footbinding. Masyarakat, politikus, pemuka masyarakat dan pejabat pemerintahan lainnya juga turut membantu gerakan ini. Gerakan ini akhirnya dianggap berhasil pada awal revolusi di Cina. Hal ini dibuktikan dengan diadakannya beberapa penelitian di desa-desa di Cina.

"
1990
S13050
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Osgood, Robert Endicott
Chicago: University of Chicago Press, 1962
355 osg n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Salvadori, Massimo
New York: Van Nostrand, 1957
327 Sal n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Wijaya, 1944-
Jakarta: Pustaka Jaya, 1991
899.221 PUT t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Widjanarko Baiin
"Tesis ini adalah tentang Organisasi Detasemen Khusus 88 AT dalam menghadapi teror bom bunuh diri Masalah penelitian ini untuk mengetahui apakah Densus 88 AT sudah dapat dikatakan sebagai suatu organisasi yang cukup efektif dalam menghadapi teror bom bunuh diri, apakah yang menjadi kendala-kendala eksternal dan internal Densus 88 AT dalam menghadapi teror bom bunuh diri serta bagaimanakah upaya-upaya untuk meningkatkan organisasi Densus 88 Anti Teror guna menjadi suatu organisasi yang lebih efektif. Tesis ini bertujuan untuk menunjukkan sistem penerapan organisasi yang dilakukan oleh Detasemen Khusus 88 AT dalam menghadapi teror bom bunuh diri di depan Kedubes Australia serta melihat efektifitas dari organisasi ini dibentuk hingga dimasa yang akan datang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan menerapkan beberapa teknik pengumpulan data berupa pengamatan, wawancara dan kajian dokumen. Melalui eksplorasi data laporan satuan Densus 88 AT, penyelidikan dan penyidikan peledakan bom didepan Kedubes Australia dipadukan dengan data penelitian, serta memperhatikan literatur ilmiah empiris dengan masalah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan organisasi Densus 88 AT belumlah efektif karena sejak dibentuknya pada tanggal 30 Juni 2003 dan tugas pokok yang dimilikinya ternyata fakta yang ada masih terjadi teror bom bunuh diri sebanyak tiga kali pertama peledakan bom di depan hotel JW. Marriot, Jakarta, kedua peledakan bom di depan Kedubes Australia (Sabtu, 9-9-2004, 10.00 WIB ) Jln. HR. Rasuna Said kuningan Jakarta-selatan, dan yang ketiga peledakan Born Bali I! ( Sabtu, 1-10-2005, 19.45 WITA ) dan faktor internal yang dimiliki oleh Densus 88 AT seperti kekuatan dan kelemahan masih cukup lemah dibandingkan dengan faktor eksternal yaitu ancaman dan peluang, sehingga satuan ini belum efektif. Dihasilkan empat langkah kebijakan strategi dalam meningkatkan efektifitas Densus 88 AT yaitu pertama strategi SO (strengths & opportunies) yaitu dengan menggunakan para perwira yg terbaik untuk membongkar jaringan teroris, mendapatkan bantuan dari negara lain, sesuai yang dibutuhkan oleh Densus 88 AT seperti "DF"(Detection Finder), Studi Banding antara personel Densus 88 AT guna sebagai perbandingan bagaimana satuan-satuan yang ada di luar negeri dalam melakukan fungsi penyelidikan dan penyidikan dalam menghadapi ancaman teror bom bunuh diri. Kedua strategi WO (weaknesses & opportunies) ,meningkatkan jumlah personel yg sekolah, latihan atau pendidikan kejuruan guna tingkatkan kemampuan Mencari keterangan dan alat bukti yg lebih banyak dan pelaku pengeboman dalam melakukan aksinya sebagai bukti dipersidangan. Lebih meningkatkan pembinaan dan komunikasi dengan masyarakat guna banyaknya informasi, berencana membentuk Subden Pusat Data Born. Ketiga strategi ST (Strengths & Treaths) yaitu dengan meningkatkan pengejaran para pelaku pengeboman dan kelompoknya ataupun orang-orang yang terlibat membantunya yang belum tertangkap. Meningkatkan penjelasan mengenai keberhasilan Polri kepada masyarakat melalui Div Humas. Keempat strategi WT (Weaknesses & Treaths), yaitu dengan membatasi personel baru masuk ke dalam organisasi Densus 88 AT guna menghindari personel baru yang tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi. Membatasi ketergantungan kepada alat "IT" tetapi dapat menggunakan kemampuan personel secara komitmen yang baik."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T24326
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Elisabeth I.P.
"Situasi keamanan di wilayah Eropa mengahami perubahan semenjak berakhirnya perang dingin. Seiring dengan perubahan yang terjadi tersebut maka sifat-sifat ancaman keamanan Nato juga mengalami sejumlah perubahan. Untuk menghadapi sifat-sifat ancaman yang berbeda ini, Nato mulai mengadakan peruhahan-perubahan dalam strateginya, Nato merasakan strategi deterrence tidak lagi dirasa cukup atau kurang tepat dalam menangani isu-isu keamanan yang baru tersebut. Untuk menerapkan peran baru Nato sebagai manajemen konflik yang baru dilakukannya path saat berakhirnya perang dingin. Nato tidak saja menggunakan kekuatan militer semata-mata, namun juga menggunakan sarana kemitraan, dialog dan kerjasama. Peran sebagai manajemen konflik merupakan suatu hal yang baru bagi Nato, sehingga masih banyak kekurangan dan permasalahan-permasalahan yang muncul berkenaan dengan itu.
Tesis ini dimaksudkan untuk menjelaskan peran baru Nato sebagai manajemen konflik di Kosovo, yang diantaranya dilakukan melalui intervensi militer dan misi penjaga perdamaian. Konsep besar yang digunakan adalah manajemen konflik yang dikutip dari pendapat T. William Zartman, yang terdiri dari military intervention, peacekeeping forces, unilateral reform assistance, dan mediation. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mendeskripsikan intervensi militer dan peacekeeping Nato di Kosovo. Dalam menganalisa intervensi militer dan peacekeeping Nato di Kosovo, tidak terlepas dari konflik manajemen Nato lainnya seperti mediasi.
Berdasar analisa data, disimpulkan bahwa terdapat berbagai kekurangan-kekurangan yang kemudian menyebabkan manajemen konflik yang dilakukan oleh Nato kurang efektif, sehingga walaupun pertikaian etnis di Kosovo dapat dihentikan dan terciptanya kembali keamanan, namun tindakan yang dilakukan oleh Nato dapat menimbulkan suatu contoh yang kurang baik dalam hubungan internasional."
2002
T10778
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>