Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 39314 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S7804
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tariyanti Dewi Yulita
1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Fadillah
"Gerak perpindahan penduduk atau migrasi dari suatu daerah ke daerah lainnya merupakan suatu bentuk respon atau reaksi dari adanya variasi keadaan dimana mereka berdiam / hidup. Perkembangan sosial ekonomi antara daerah yang satu dengan daerah lainnya, jarang sekali terjadi kesamaan. ketidaksamaan ini menimbulkan kesempatan--kesempatan yang berbeda untuk masing-masing daerah. Banyak faktor yang mempengaruhi proses migrasi, sehingga permasalahannya makin rumit dan kompleks.
Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan terungkap bahwa dorongan utama bagi seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan migrasi adalah keinginan untuk memperbaiki mutu/taraf hidup, disini tersirat bahwa faktor ekonomi merupakan motivasi yang dominan dalam migrasi. Meskipun demikian, tidaklah berarti bahwa faktor-faktor lain diluar faktor ekonomi tidak berpengaruh pada keputusan seseorang untuk melakukan migrasi; seperti persepsi seseorang atas reaksinya terhadap perubahan-perubahan yang terjadi antara satu daerah dengan daerah lain juga tidak sama. Karena itu biasanya orang akan pindah ke suatu daerah, bilamana daerah tersebut akan memberikan suatu nilai positif bagi dirinya atau keluarganya.
Tesis ini mencoha menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi proporsi tujuan migrasi keluar dari Kalimantan Selatan; yaitu ke Kalimantan Tengah, antar kabupaten dan propinsi lain mengunakan data hasil SUPAS 1985. Data yang digunakan adalah migran berdasarkan tempat tinggal 5 (lima) tahun lalu ( RECENT MIGRANT ). Sedangkan model statistik yang di pergunakan untuk memperkirakan proporsi migrasi adalah Regresi Multinominal Logistik berganda. Variabel babas yang diamati adalah : Variabel ekonomi yang digambarkan melalui PDRB perkapita, Tingkat industri, Variabel sosial demografi, yang meliputi umur, Jenis kelamin, Pendidikan, dan Status Kawin. Selain pengaruh variabel utama tersebut, juga diperhatikan adanya pengaruh variabel interaksi antara umur dan jenis kelamin, PDRB perkapita dengan pendidikan.
Berdasrkan hasil analisa imperensial menggunakan model statistik Regresi Multinominal Logistik berganda, ternyata bahwa aktifitas perekonomian suatu daerah mempunyai pengaruh positif terhadap proporsi migrasi. Hal ini terlihat baik untuk migrasi antar kabupaten, ke Kalimantan Tengah, maupun ke propinsi lain.
Hasil uji statistik juga menunjukkan adanya hubungan positif antara umur dangan proposi migrasi. Pada kelompok umur muda proposi migrasi lebih besar dibanding kelompok umur tua kecuali untuk tujuan antar kabupaten, dimana proporsi migrasi kelompok umur muda sedikit lebih kecil dibandingkan dengan kelompok umur tua. Namun setelah dikontrol oleh variabel kontekstual proposi umur muda menjadi lebih besar.
Berdasarkan model yang telah dianalisa juga diketahui bahwa tiidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap proporsi migrasi. Hal ini menunjukan antara laki--laki dan perempuan mempunyai proposi yang hampir tidak jauh berbeda baik sebelum maupun setelah di kontrol oleh variabel kontekstual.
Sementara itu, dilihat dari tingkat pendidikan, baik sebelum maupun sesudah dikontrol oleh variabel kontekstual, proporsi migrasi menunjukan selalu di dominasi oleh kelompok berpendidikan lebih kecil SD ( < SD ) dihandingkan dengan kelompok pendidikan lebih tinggi."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sapruddin
"Sejak awal proses pembangunan di Indonesia sektor pertanian telah memainkan peran penting terutama berkaitan dengan penyerapan tenaga kerja dan sebagai sumber devisa bagi negara lewat produk-produk ekspor yang dihasilkan. Salah satu implikasi kemajuan pembangunan adalah berkurangnya peran sektor pertanian akibat berkembangnya sektor-sektor lain yang pada gilirannya mendorong perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian. Proses keluarnya pekerja dari sektor pertanian ke sektor non pertanian merupakan sesuatu yang wajar dan ini dialami oleh banyak negara di dunia.
Untuk Indonesia yang memiliki potensi pertanian yang besar perpindahan pekerja pertanian ke sektor lain perlu dicermati untuk menjaga agar pekerja yang tetap berada di sektor pertanian adalah pekerja yang berkualitas (umur muda dan berpendidikan lebih baik). Pekerja pertanian yang berkualitas diperlukan untuk mengembangkan sektor pertanian yang memiliki potensi besar tetapi masih belum digarap secara maksimal. Berkaitan dengan hal tersebut perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi mobilitas pekerja keluar sektor pertanian.
Studi ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan mobilitas pekerja keluar sektor pertanian ke sektor non pertanian, mengetahui faktor-faktor yang mendorong dan menghambat mobilitas pekerja dari sektor pertanian dan mengetahui distribusi perpindahan pekerja sektor pertanian ke sektor non pertanian.
Analisis terhadap kecenderungan pekerja pertanian keluar ke sektor non pertanian dilakukan dengan menggunakan data Survai Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia (Sakerti) tahun 1993 dan tahun 1997. Data Sakerti (1993 dan 1997) merupakan data panel (responden tahun 1993 diwawancarai kembali pada tahun 1997) sehingga memungkinkan dilakukannya analisis dengan atribut individu yang sama pada kedua tahun pengamatan. Studi ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial. Analisis inferensial untuk melihat fator-faktor yang mempengaruhi mobilitas pekerja keluar sektor pertanian menggunakan model regresi logistik bitter.
Dari analisis deskriptif beberapa temuan penting adalah terjadinya kecenderungan yang terus meningkat pekerja pertanian keluar ke sektor lain dan adanya lapangan pekerjaan yang secara konsisten merupakan penampung terbanyak pekerja pertanian. Antara tahun 1990-1997 persentase pekerja pertanian yang pindah ke sektor lain meningkat dari 4,8 persen di tahun 1990 menjadi 6,1 tahun 1995 dan 11,6 persen pada tahun 1997.
Kecenderungan pekerja pertanian keluar sektor non pertanian makin meningkat seiring peningkatan pendidikan pekerja pertanian. Sedangkan hubungan yang sebaliknya dijumpai dengan umur pekerja, artinya makin tua umur pekerja pertanian mobilitas persentase pekerja keluar sektor pertanian dijumpai makin menurun.
Dari analisis inferensial dijumpai variabel-variabel yang pengaruhnya signifikan terhadap mobilitas pekerja keluar sektor pertanian adalah pendidikan, daerah tempat tinggal, keberadaan usaha tani rumah tangga, upah pekerja non pertanian, wilayah tempat tinggal, interaksi status pekerjaan dengan pendidikan dan interaksi umur dengan pendidikan. Dari variabel-variabel yang signifikan tersebut dapat disimpulkan faktorfaktor yang mendorong mobilitas pekerja keluar sektor pertanian adalah pendidikan, lokasi tempat tinggal, wilayah tempat tinggal dan upah non pertanian. Sedangkan faktor penghambat hanyalah keberadaan usaha tani rumah tangga."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11395
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Triana
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Susanti
"Penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sikap konsumen dalam menentukan pilihan terhadap lembaga kursus Bahasa Inggris di Depok, sehingga dapat diidentifikasi faktor-faktor tersebut, yang pada akhirnya dapat memberikan input dan saran bagi tiga lembaga kursus Bahasa Inggris tersebut pada khususnya, dan pada lembaga kursus Bahasa Inggris lain, pada umumnya. Penelitian ini dilakukan didaerah Depok. Sedang obyek penelitian di batasi pada tiga lembaga kursus Bahasa Inggris yang ada di Depok, yaitu Central For English Learning (CEL), International Language Program ( ILP ) dan Build Better Communication (BBC). Walaupun jumlah lembaga kursus Bahasa inggris di Depok ada enam lembaga tapi penelitian ini hanya dibatasi pada tiga lembaga saja. Pertimbangan memilih ke tiga lembaga kursus ini adalah untuk memudahkan penelitian itu sendiri. Pemilihan tiga lembaga ini dilakukan secara random sampling. Dengan anggapan bahwa semua populasi dianggap sama. Fenomena ini sangat menarik dikarenakan masing-masing lembaga mempunyai karakter konsumen yang berbeda - beda.
Penelitian dilakukan dengan memakai pendekatan kuantitatif dan dilaksanakan dengan metode survey. Teknik ini digunakan karena melibatkan populasi yang besar, sehingga diambil sejumlah sample sebagai sumber penggalian data dalam rangka untuk menarik inferensi. Populasi penelitian adalah konsumen atau siswa lembaga itu sendiri dan tidak ditujukan secara langsung pada calon konsumen atau calon siswa. Populasi penelitian adalah siswa CEL, ILP, dan BBC . Sampling dilakukan secara random. Data digali menggunkan kuesioner yang disusun berdasarkan Skala Likert .
Kemudian uji statistik dilakukan dengan menggunakan faktor analisis, hal ini karena berkaitan dengan besarnya jumlah variabel penelitian dengan dua puluh satu indikator. Faktor analisis adalah uji statistik interdependensi, dimana variabel tidak dibedakan dalam kategori independen dan dependen. Faktor analisis dilakukan dalam rangka mereduksi sekian banyak variabel menjadi beberapa faktor atas dasar kesamaan dimensi.
Hasil Uji Statistik Faktor Analisis menunjukkan bahwa dari dua puluh satu variabel untuk siswa CEL tereduksi menjadi 4 faktor, yaitu : menggunakan instruktur asing, terjalin hubungan yang akrab dengan seluruh karyawan dilembaga ini, dukungan orang tua, dan mudahnya transportasi ke lembaga ini.
Untuk lembaga kursus ILP variabel tereduksi menjadi 6 faktor, yaitu suasana kelas yang menyenangkan, metode pengajaran yang menarik, instruktur dilembaga ini ahli dibidangnya, biaya kursusnya murah, dukungan orang tua, tertarik pada program beasiswa.
Dan untuk lembaga kursus BBC, variabel tereduksi menjadi 6 faktor, yaitu : biaya kursus murah, pelayanan yang ramah dari FO, terjalinnya hubungan yang baik dengan seluruh karyawan dilembaga ini, mudahnya transportasi kelembaga ini, suatu kebanggaan belajar dilembaga ini, materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan .
Hasil pengujian statistik didapatkan, pada lembaga kursus CEL terlihat bahwa r pearson's sebesar 0,054. ILP didapatkan r pearson's sebesar 0,065. Sementara itu, untuk Lembaga kursus bahasa inggris BBC , pada hasil pengujian statistik didapatkan r pearson's sebesar 0,085. Dan nilai eigenvalue pada masing-masing lembaga adalah : CEL 5.449, ILP 3.140, dan BBC 4.483.
Uji regresi pada lembaga CEL menunjukkan bahwa masing-masing variabel memiliki koefisien positif. Hal ini menerangkan bahwa semua variabel dependent berhubungan. berbanding lurus dengan variabel independen. Pada lembaga kursus GEL variabel dependen yang paling besar pengaruhnya terhadap variabel independen adalah variabel lembaga ini sudah terkenal, Pada lembaga ILP, variabel dependen yang paling besar pengaruh terhadap variabel independen materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan, Dan pada lembaga BBC, terdapat pada variabel biaya kursus yang murah.
Kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh ketiga lembaga tersebut menggunakan saluran komunikasi yang hampir sama, antara lain: media massa, kerjasama, brosur dan sponsorship,serta mengadakan event-event khusus,tetapi berbeda dalam hal content dan intensitasnya.
The Factors That Influence Consumers Attitude To Decide In Choosing English Course Survei of Marketing Communication for Three of English Course In Depok )This research is done to know the factors with influences students attitude to decide in choosing English Course. Three numbers of English Course that were researched are Central for English Language (GEL), International English Program (ILP), and Build Better Communication (BBC) in Depok. The consideration Why three English Course are chosen, to make easier the research itself.
The research used Quantitative approach with survey method. It takes population of students from GEL, ILP and BBC English Course with random Systematic. The data are collected by using questionaire that ordered based on likert scale. Then the data are tested by statistical factor analysis that related with the number of research variabel which used 21 indicators.
The result of statistical test of factors analysis show that from twenty one variabel for CEL students become reduction into 4 factors, were : used foreigner instructor, good relationship with customers, the agreement from parents and the easier transportation to the course.
For ILP course there were 6 factors : good atmosphere, Front office service, good of teaching methods, good of SDM (Human Resource Development), easier cost, the agreement from parents and interested with scholarship. BBC English Course were reduction become 6 factors, were easier cost, good service from Front Office (FO), good relationship with all of employee in that course, easier transportation, proud of study in this course, and the material that given were needed.
The result of statistical test also show that : r pearson's for CEL course is 0,054, ILP 0, and BBC 0,085.Eigenvalue result for each courses are CEL ( 5.449, ILP (3.140 and BBC (4.483).
Regression test for CEL, show that each variable have positive coefficient. It's explained that all of dependent variable are the same with independent variable. The dependent variable for CEL course that most influences is the course is famous. For ILP is the material that given is needed. And for BBC course is the cheaper cost. The Marketing Communication that have done of three courses used media, brosure and sponsorship, special event, but it's different in content.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T 8826
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Krisnamurti Syailendra S.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S7415
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafi`i
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi kredit, baik dari sisi penawaran maupun permintaan. Data yang digunakan dalam kajian empiris ini merupakan data runtun waktu triwulanan periode 1993:3 sampai dengan 2004:2 atau 44 observasi. Alat analisis yang digunakan adalah maximum likelihood estimation dengan switching regression.
Hasil estirnasi memberikan informasi bahwa seluruh variabel independen yang digunakan memiliki koefisien yang sesuai dengan hipotesis penelitian dan seluruh variabel independen berpengaruh signifikan terhadap penawaran dan permintaan kredit.
Berdasarkan pengujian diketahui bahwa lambatnya pertumbuhan kredit perbankan setelah mengalami penurunan yang cukup tajam pada saat krisis moneter merupakan salah satu faktor yang menyebabkan proses pertumbuhan ekonomi belum dapat kembali pada tingkat sebelum krisis.
Sebelum krisis moneter, terdapat kecenderungan terjadinya ekses permintaan kredit (excess demand equilibria), yaitu realisasi kredit dipengaruhi oleh sisi penawaran. Ekses permintaan kredit ini tarjadi karena kondisi makro ekonomi cukup kondusif sehingga mendorong dunia usaha untuk mengajukan permintaan kredit, yang tidak diimbangi dengan penawaran kredit dalam jumlah yang sebanding. Sementara itu, mulai akhir 1999 s.d tahun 2004 terdapat kecenderungan terjadinya ekses penawaran kredit (excess supply equilibria), yang artinya realisasi kredit dipengaruhi oleh sisi permintaan. Ekses penawaran kredit ini antara lain dikarenakan tingginya suku bunga kredit yang diperhitungkan oleh perbankan dan kondisi nilai tukar yang belum stabil. Selain itu juga diketahui bahwa permintaan kredit lebih sensitif terhadap suku bunga dibandingkan dengan penawaran kredit.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T20253
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Paulina Dwisihkaeksi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1980
S6511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>