Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12329 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Dewi M.E.S.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S8540
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Jane Bustan
"Transjakarta-Busway merupakan moda transportasi umum dengan jalanan khusus yang sedang dikembangkan oleh Pemerintah Daerah Ibukota Jakarta. Sejak tahun 2012 jumlah pengguna layanan Transjakarta-Busway terus menurun. Media sosial Twitter yang merupakan media sosial bagi masyarakat untuk mencurahkan opini, menjadi obyek peneliti untuk mendapatkan sentimen pengguna terhadap pelayanan Transjakarta-Busway. Penelitian ini menggunakan metode text mining digunakan untuk proses klasifikasi (keamanan, kenyamanan, keselamatan, kesetaraan,keterjangkauan, keteraturan) dengan membandingkan metode Support Vector Machine (SVM) dan Naïve Bayes, serta data stemming maupun non-stemming.
Penelitian menunjukan klasifikasi paling akurat didapat dari data non-stemming dengan metode Support Vector Machine (SVM). Hasil Klasifikasi yang didapat dibandingkan signifikasinya terhadap sentimen masyarakat dengan menggunakan Uji Chi-Square dan Prosedur Marascuilo, sehingga didapat pengaruh paling besar didapat dari sector kelompok Keselamatan, diikuti skctor Keteraturan, Kenyamanan, Keamanan Keterjangkauan, dan Kesetaraan. Keadaan fisik Transjakarta-Busway adalah yang paling dikeluhkan karena dirasa tidak layak.

Transjakarta-Busway is one of the well-known public transportation with special track in Jakarta. Jakarta?s government has been developing Transjakarta-Busway since 2009. But from 2012, the number of passanger is decreasing. Twitter, the famous social media in Indonesia, that used by community to express their feeling and opinion, has been used in this research to get sentiment from customer about Transjakarta-Busway?s services. This research used text mining as a method to classifying sentiment into 6 different groups (equality, safety, comfort, affordability, order, and security) with a comparison between Support Vector Machine (SVM) method and Naïve Bayes method.
This research shows that the most accurate classification is using Support Vector Machine Method wih non-stemming data. After that, the signification of classification compared using Chi-Square Test and Marascuilo Procedure. The Research shows that the biggest influence to sentiment comes from safety sector, followed by order section, comfort section, security section, affordability section, and the least influence comes from equality section. Physical condition of Transjakarta-Busway is the most complained among all.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60734
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Randy Gunawan
"Transportasi merupakan sarana yang paling krusial dalam menunjang perekonomian suatu bangsa. Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat penduduk tinggi di dunia, terdiri dari beragam tingkat perekonomian sehingga tidak semua orang memiliki kendaraan pribadi untuk menjalankan mobilitasnya sehari-hari. Oleh karena itu, pemerintah akhirnya menyediakan suatu jasa layanan angkutan umum yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. 15 Januari 2004 merupakan titik awal beroperasinya Transjakarta-Busway di Jakarta, dengan menawarkan sebuah sarana transportasi yang 'aman, nyaman, cepat dan manusiawi, serta berbudaya dan bertaraf internasional'. Namun dalam prakteknya, konsumen kerap kali tidak mendapatkan hak-haknya sebagaimana penawaran yang 'dijual' oleh pihak pelaku usaha. Konsumen merasa tidak nyaman berkendara dengan menggunakan Transjakarta karena kondisi bus yang sering kali penuh sesak, atau konsumen harus menunggu untuk waktu yang cukup lama dengan kondisi halte yang tidak memberikan kenyamanan hingga bus datang. Berdasarkan Pasal 4 UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, terdapat hak-hak konsumen dan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha dalam menjalankan usahanya. Banyak hal yang harus dibenahi oleh Transjakarta agar pelayanan yang diberikan dapat maksimal dan hak-hak konsumen dapat terjamin. Selain itu, konsumen sendiri perlu lebih menyadari akan hak-hak yang dimilikinya dan harus lebih berani dalam memperjuangkan haknya yang tidak dipenuhi atau dilanggar.

Transportation is the most crucial medium in supporting the economy of a nation. Indonesia as one of the countries with the highest level in world population consists of various levels of economy so that not everyone has a personal vehicle to run the day-to-day mobility. Therefore, the government finally provided an affordable public transportation that services all level of society. January 15, 2004 was the starting point of the operation of Transjakarta-Busway in Jakarta, by offering a medium of transportation that are 'safe, convenient, quick and humane, and also cultured and internationally'. However, in fact, consumers often don't get their rights as 'sold' by the company. Consumers don't feel comfortable driving with Transjakarta, because the conditions are often too crowded, or the consumers must wait for a very long time in bus's stop which doesn't provide any comfort until the bus comes. Based on Law No. 8 Year 1999 Regarding Consumer Protection Law and Law No. 22 Year 2009 Regarding Traffic and Road Transportation, there are consumer's rights and obligations thst must be met by all the companies when they run their businesses. Many things must be addressed by Transjakarta so their service to the consumers can be maximized and consumers' rights will finally be assured. In addition, consumers themselves need to be more aware of their own rights and be more willing to fight for their rights that are not fulfilled or being violated."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
S55
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irnamia Sugianti
"Penelitian ini membahas tentang stress dan strategi coping pada tenaga kerja komuter (penglaju) pengguna transportasi busway TransJakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam kepada 7 tenaga kerja komuter, 9 orang informan pendukung seperti keluarga, teman dan rekan kerja, 1 orang petugas busway dan 1 orang supervisor tiketing busway serta observasi di lokasi penelitian. Hasil penelitian ini didapat Bahwa hampir semua tenaga kerja komuter mengalami stress dalam menjalani aktifitas penglajunya dikarenakan permasalahan manajemen transportasi Busway TransJakarta yang masih buruk dan kemacetan yang dianggap sebagai sumber pembangkit stress (stressor). Disamping itu, adanya perbedaan karakteristik dan persepsi invidu saat berinteraksi dengan stressor yang ada, menyebabkan pula adanya perbedaan pada respon stress dan pemilihan strategi coping yang dilakukan oleh tenaga kerja komuter dalam mengatasi stress mereka.

This research discusses stress and coping strategies of commuters using public transportation “Busway TransJakarta”. This study used qualitative method such as in-depth interviews with 7 commuters, 9 supporter informans like family, friends and co-workers, 1 officer and 1 supervisor of busway ticketing and observations at the sites. The results are obtained that almost all commuters feel stress in doing their commuting activities due to problems of transportation management of Busway TransJakarta that is still bad and congestion are considered as a source of stress. In addition, the differences of individual characteristics and perceptions when interact with the existing stressors, also leading to the differences of response stress and coping strategies that choosen by commuter to overcome their stress."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Nafiisa Puspanegoro
"Adanya pandemi covid-19 berdampak pada penyelenggaraan pelayanan, salah satunya yaitu pelayanan transportasi publik dimana diperlukannya penerapan perencanaan pelayanan untuk menghadapi covid-19. Salah transportasi publik yang melakukan perubahan pelayanan dalam menghadapi pandemi covid-19 yaitu bus rapid transit (BRT) Transjakarta. Penelitian ini membahas mengenai persepsi pengguna transjakarta terhadap adaptasi perencanaan pelayanan yang diberikan oleh Transjakata pada saat pandemi covid-19. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis bagaimana persepsi pengguna transjakarta terhadap adaptasi dan adopsi perencanaan pelayanan transjakarta pada saat pandemic covid-19. Dalam penelitian ini menggunakan teori terkait perencanaan pelayanan transportasi publik pada saat pandemic covid-19 yang terdiri dari tiga dimensi yaitu strategic planning, tactic planning, dan operational planning. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu mix method yaitu melalui survei, wawancara mendalam, dan studi pustaka. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 100 sampel, hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan perencanaan pelayanan transjakarta pada saat pandemi covid-19 memberikan kepuasan kepada para responden sebagai pengguna transjakarta. Walaupun begitu, masih terdapat beberapa indikator penilaian indikator yang masih dinilai tidak puas oleh responden. Oleh karena itu, Transjakarta masih perlu meningkatkan pelayanannya agar indikator-indikator tersebut dapat terpenuhi dan memuaskan pengguna transjakarta.

The existence of the covid-19 pandemic has an impact on the implementation of services, one of which is transportation services, so the implementation of service planning is needed to deal with covid-19. One of the public transportations that has changed services in the face of the COVID-19 pandemic is the Transjakarta bus rapid transit (BRT). This study discusses the perception of Transjakarta users on the adaptation of service planning provided by Transjakata during the covid-19 pandemic. The purpose of this study is to analyze how transjakarta users perceive the adaptation and adoption of transjakarta service planning during the covid-19 pandemic. This study uses a theory related to public transportation service planning during the COVID-19 pandemic which consists of three dimensions, namely strategic planning, tactic planning, and operational planning. The approach used is a quantitative approach with data collection techniques, namely mixed methods, namely through surveys, in-depth interviews, and literature studies. The study was conducted using 100 samples, the results showed that the implementation of transjakarta service planning during the covid-19 pandemic gave satisfaction to the respondents as transjakarta users. Even so, there are still some assessment indicators that are considered unsatisfactory by respondents. Therefore, Transjakarta still needs to improve its services so that these indicators can be met and satisfy Transjakarta users.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tyas Surtaningrum
"Ketika konsumen semakin kritis dalam membeli, loyalitas merupakan hal yang semakin menantang untuk diraih. Pihak Transjakarta sebagai sebuah perusahaan jasa pasti berusaha untuk memperoleh sekelompok pembeli tetap yang loyal akan jasa yang diberikannya, terlebih karena hingga saat ini pemerintah DKI Jakarta masih mengalami kerugian dari pengadaan bus tersebut (Tempo, 25 November 2007). Loyalitas adalah preferensi konsumen kepada suatu merek tertentu yang kemudian menghasilkan pembelian berulang pada merek tersebut ( Belch & Belch, 2007).
Dalam membeli konsumen akan memilih produk atau jasa yang mampu menawarkan tingkat kepuasan yang tinggi kepada mereka Hal ini berlaku pula bagi konsumen bus Transjakarta, konsumen akan puas apabila persepsi mereka akan kualitas jasa yang diberikan oleh bus Transjakarta sama dengan harapan mereka (Assel, 1984). Penelitian ini berupaya untuk mengetahui gambaran kepuasan konsumen dan loyalitas menggunakan bus Transjakarta. Jumlah subjek penelitian adalah 60 orang yang menggunakan bus Transjakarta.. Hasil yang diperoleh adalah terdapat nilai hubungan yang signifikan antara kepuasan konsumen dengan loyalitas menggunakan bus Transjakarta sebesar 0.486, signifikan pada l.o.s 0.01.

When consumers become more critical in terms of buying, loyalty in turn becomes one thing that is more challenging to obtain. As a company, Transjakarta is surely determined to obtain consumers that are loyal towards the service they offer, most notably when the government of Jakarta is noted to have suffered to date, in establishing the bus-way service (Tempo, 25 November 2007).Loyalty is a preference by consumer for a particular brand that results in continual purchase of it (Belch & Belch).
During the process of buying, consumers will choose whether a particular goods or service is capable in offering a high level of satisfaction for them. This theory also applies to the consumers of the Transjakarta bus.(Assel, 1984). This research aimed to inquire whether or not a correlation is found between the consumer satisfaction and the loyalty in using the Transjakarta bus. In total, 60 people were used as object of study.The result showed that there is a significant positif 0.486correlation between consumer satisfaction and the loyalty in using the Transjakarta bus.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Rohmatul Zulfa
"Transjakarta Busway merupakan organisasi yang bergerak di bidang Transportasi yang dituntut untuk selalu memberikan pelayanan yang prima bagi masyarakat sebagai konsekuensi logis dari penjabaran visi, misi, serta tujuan perusahaan agar mampu menghadapi persaingan di masa yang akan datang. Untuk menghadapi persaingan tersebut maka diperlukan kemampuan evaluasi kinerja atas implementasi strategi yang telah dijabarkan dalam program kerja untuk mengetahui sejauh mana strategi mampu menjawab perubahan lingkungan serta mengetahui keberhasilan kinerja.
Melihat fenomena di atas maka perlu digunakan suatu model pengukuran kinerja yang mampu mengakomodasi kebutuhan untuk memandang dan menilai Transjakarta Busway secara komprehensif, yaitu dengan menggunakan Balanced Scorecard. Balanced Scorecard merupakan sistem manajemen strategik yang menjabarkan visi, misi, tujuan, dan strategi ke dalam tujuan operasional dan tolak ukur kinerja untuk 4 perspektif yang saling mendukung, yaitu perspektif pelanggan, perspektif keuangan, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.

As an organization that focused in transportation sector, the Transjakarta Busway has claimed by peoples to improve their service aspect as the logical consequences of companies vision, mission, and target formulation in order to face the tight competition in the future. To get that point, they must have a performance evaluation ability that give an information about the performance of strategy that have already prepared to face the changing in environment and to know the company performance result.
According of that, its need the performance measurement tool that able to accomodating requirement of company comprehensive vision ability then. One of method which can realize this requirement is Balanced Scorecard. Balanced Scorecard is strategic management system that formulate the companies vision, mission, target, and strategy into operasional target and performance measuring rod. This Balanced Scorecard contains four perspective that are costumers perspective, financial perspective, internal business process perspective, and also learn and growth perspective."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T32574
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Ayu Kasim
"Skripsi ini membahas pelayanan atas penanganan keluhan Transjakarta Busway. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif melalui survey dan wawancara mendalam dan telaah dokumen. Dalam analisis skripsi ini menggunakan analisis statistika deskriptif. Penelitian Pelayanan Atas Penanganan Keluhan Transjakarta Busway diukur menggunakan sembilan dimensi yaitu accessibility, responsiveness, charges, fairness and objectivity, effectiveness, accountability, resources, independences, dan remedies. Hasil penelitian menunjukkan pelayanan atas penanganan keluhan Transjakarta Busway masih belum baik dari semua dimensi. Dalam penelitian ini juga diberikan saran untuk Transjakarta dalam hal penanganan keluhannya dengan penataan kembali manajemennya.

This thesis discusses the grievance services TransJakarta Busway. This study use descriptive research with quantitative approach through surveys and in-depth interviews and document review. This paper analysis using descriptive statistical analyze. Complaint Handling Services Research on TransJakarta Busway is measured using nine dimensions. The dimensions are accessibility, responsiveness, charges, objectivity and fairness, effectiveness, accountability, resources, independences, and Remedies. The results showed the grievance services TransJakarta Busway is still not better than all dimensions. In this study also provided suggestions for TransJakarta in handling complaints with management realignment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52644
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Donny Mason
"Skripsi ini membahas tentang peran komunitas Suara Transjakarta dalam melakukan evaluasi Transjakarta Busway. Penelitian kualitatif dengan tipe deskripstif ini bertujuan untuk menjabarkan peran apa saja yang bisa diberikan oleh masyarakat melalui kekuatan-kekuatan kelompok terhadap program yang dilaksanakan Pemerintah, khususnya transportasi umum Transjakarta Busway. Peran serta masyarakat inilah yang dimanfaatkan komunitas Suara Transjakarta yang juga hadir sebagai stakeholder dari Transjakarta Busway sebagai pengguna. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Unit Pengelola Transjakarta Busway telah melibatkan masyakat dalam pelaksanaan program, yang mengarah pada tata kelola pemerintahan Governance. Komunitas Suara Transjakarta mampu menjalankan peran sebagai mitra kerja, kontrol, media sosialisasi ataupun sebagai inovator solusi masalah.

This undergraduate thesis examines the role of Komunitas Suara Transjakarta in the process of evaluation toward Transjakarta Busway. The research established based on qualitative approach, with a descriptive research, where the researcher tries to examine each roles of societies, in this case is a community, toward the implementation of Government?s programmed, especially in the transportation sector. The result of this research reveals that The DKI?s Department of Transportation by the Managing Unit Transjakarta Busway joint program with community, to reach a goal as a good governance. Transjakarta community have a capacity as partner, control, socialization media or innovator to give a problem solving to the Transjakarta Busway."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lilik Priyanto Hartadi
"Sebagai ibu kota serta pusat pemerintahan di Indonesia, Kota Jakarta berkembang cukup pesat menjadi kota yang cukup padat dan sibuk dengan tingginya aktivitas perjalanan orang. Lebih dari 300 mobil baru setiap harinya didaftarkan di DKI Jakarta jika rata-rata panjang mobil 3 meter, dalam sehari saja barisan mobil di jalanan Jakarta bertambah hampir satu kilometer. Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Jakarta dalam setahun mencapai 10 persen, sementara penambahan panjang jalan di Jakarta kurang dari 1 persen tiap tahunnya. Maka tidaklah mengherankan bila kemacetan di Jakarta semakin parah dari waktu ke waktu, bahkan diprediksikan dengan tingkat pertumbuhan kendaraan bermotor saat ini, Jakarta akan macet total pada tahun 2014.
Kondisi ini menyebabkan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta semakin intensif membangun sejumlah moda transportasi umum, diantaranya Bus Rapid Transit (BRT) atau lebih dikenal dengan "busway" yang diluncurkan pertama kalinya pada tanggal 15 Januari 2004, dimana saat ini baru beroperasi untuk 3 koridor dari 15 koridor yang direncanakan. Tujuan proyek busway ini selain untuk menekan penggunaan mobil pribadi, busway juga diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pengguna angkutan umum. Sebab sebelum ini angkutan umum yang nyaman, terjadwal, cepat dan tepat waktu merupakan satu hal yang belum dimiliki oleh ibu kota republik yang berpenduduk 10 juta orang ini. Ketidaktersediaan angkutan umum seperti busway inilah yang menyebabkan masyarakat membeli kendaraan pribadi yang sebetulnya sangat tidak efisien dari segi biaya. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan dari Transjakarta, dalam upayanya untuk dapat menutup biaya operasionalisasinya sehingga sustainability dari transjakarta-busway ini bisa terjamin.
Hasil regresi dengan software eviews, didapatkan bahwa kenaikan 1 persen jumlah bus akan menaikkan pendapatan sebesar 0,87 persen, kenaikan 1 persen jumlah penumpang per bus akan menaikkan pendapatan sebesar 0,36 persen, kenaikan 1 persen gaji upah akan menurunkan pendapatan sebesar 3,51 persen, kenaikan 1 persen biaya operasi dan pemeliharaan akan menurunkan pendapatan sebesar 0,17 persen, kenaikan nilai tambah bruto 1 persen akan menaikkan pendapatan dari busway sebesar 0,79 persen. Peningkatan pelayanan adalah hal yang yang paling utama untuk menaikkan demand penumpang busway karena penumpang tidak bersedia jalan terlalu jauh menuju halte dan tidak bersedia menunggu terlalu lama di halte (tercermin dari value of travel time)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17103
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>